PERSEPSI ORMAS TERHADAP PERALIHAN FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA MALANG

PERSEPSI ORMAS TERHADAP PERALIHANFUNGSI RUANG TERBUKA
HIJAU KOTAMALANG
Oleh: BAYU TOVANY NOFTAVIANO ( 03240057 )
Sociology
Dibuat: 2008-08-07 , dengan 3 file(s).

Keywords: PERSEPSI ORMAS, PERALIHAN
FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU
Pembangunan di Kota Malang saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat. Untuk mendukung hal
itu, maka pemerintah seringkali mengeluarkan kebijakan yang tidak memihak terhadap lingkungan
atau bahkan terkesan main ambil lahan saja. Sedangkan pemerintah tidak perduli apakah ada efek ke
depan dari kebijakan tersebut, seperti kerusakan lingkungan dan sebagainya. Salah satunya adalah
pengalihan Ruang Terbuka Hijau menjadi lahan-lahan sektor bisnis ataupun pemukiman. Bahkan di
Kota Malang Ruang Terbuka Hijau semakin habis dan hampir tidak memiliki Ruang Terbuka Hijau lagi.
Maka disinilah peran ormas dalam menyoroti permasalahan kota menjadi masalah vital. Ormas
seringkali menjadi ujung tombak perjuangan masyarakat dalam memperjuangkan lingkungan. Maka
daripada itu, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana persepsi Ormas terhadap peralihan fungsi
ruang terbuka.Adapun tujuan dari penelitian ini yang pertama, untuk mengetahui Persepsi Ormas
terhadap Peralihan Fungsi Ruang Terbuka Hijau Kota Malang. Kedua, Untuk menjelaskan arti penting
Ruang Terbuka Hijau bagi kepentingan masyarakat. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif, pengambilan data dengan menggunakan subjek penelitian, dan tehnik pengumpulan data

adalah, observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi, dengan menggunakan analisa data yang
dikemukakan oleh Miles dan Haberman yakni pengumpulan Data, Reduksi Data, Penyajian Data,
Penarikan Kesimpulan.
Adapun dari hasil penelitian ini terdapat berbagai hal yakni mulai dari perubahan yang muncul baik itu
fisik seperti bermunculannya sektor ekonomi baru seperti Malang Town Square, Mall Olympic Garden,
dan juga beberapa pemukiman mewah, selain itu perubahan lingkungan seperti kerusakan
lingkungan, banjir. Sedangkan perubahan sosial yang disebabkan semakin hilangnya Ruang terbuka
hijau yang notabene adalah area publik otomatis akan menyebabkan perubahan prilaku masyarakat
seperti munculnya prilaku mabuk-mabukan, selain itu dengan beralihnya Ruang Terbuka Hijau juga
akan merubah masyarakat cenderung untuk berprilaku hedonis dan konsumeris. Berikutnya
perubahan kesejahteraan terdapat dua persepsi yakni persepsi positif bahwa dengan perubahan
Ruang Terbuka Hijau akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Malang. Sedangkan kubu
yang selanjutnya menganggap bahwa perubahan Ruang Terbuka Hijau dengan menjadikan kawasan
perekonomian baru berdampak semakin tidak sejahteranya masyarakat, bahkan menimbulkan
kematian usaha pada sektor-sektor ekonomi kecil.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan menurut Ormas Peralihan fungsi Ruang Terbuka Hijau Kota
Malang ini memiliki dua point penting yang antara lain persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi
positif ini muncul, ketika melihat bahwa pembangunan di suatu perkotaan ini adalah suatu keharusan,
sedangkan persepsi negatif adalah adanya anggapan bahwa kota merupakan suatu kawasan yang
harus terus dibangun bahkan tanpa memperhatikan efek samping dari pembangunan

tersebut,sehingga terjadi kerusakan lingkungan dan sebagainya. Selain itu adanya kemungkinan
permainan antara pemerintah dengan pemilik modal untuk mencapai tujuannya yakni pembangunan
suatu kawasan.

Abstract
Development in cities of Malang in this time experience of progress which fast enough. To support that
thing is, hence government oftentimes release unbiased policy to environment or even impress to play
to take just farm. While government not give a dam what is there is effect forwards from the policy,
like environmental damage ect. One of them is the transfer of Green open spaces become business
sector farm and or settlement. Even in cities of Malang of Green open spaces progressively finished
and only just have Green open spaces again. Hence here role of Ormas in highlighting problems of
town become vital problem. Ormas oftentimes become tip of society struggle lance in fighting for
environment. Hence than that, researcher interest to see how Ormas perception to switchover of
Green open spaces. space function of is intention of this research is first, to know Perception Ormas to
Switchover of Green open spaces in cities of Malang. second, To explain important meaning of Green
open spaces to importance of society. As for As for this research type is descriptive qualitative, intake
of data by using research subject, and technics of data collecting is observation, structure interview
and documentation, by using told data analysis by Miles and Habermas namely data collecting,
Discount Data, Presentation of Data, Withdrawal of Conclusion.
As for from result of this research there are matters namely start from change which emerge that

goodness of physical like popping out new economic sector like Malang Town Square, Mall Olympic
Garden, as well as some luxuriant settlement, besides environmental change like environmental
damage, floods. While change of caused social progressively the loss of green open spaces which is
public area automatically will cause change of society like appearance srewed, besides by changing
green open spaces it also will change society tend to to have hedonis and konsumeris. change of
prosperity there are two perception, first, positive perception that with change of green open spaces
will improve prosperity of Malang. Second, negative perception is urban community later on assume
that change of green open spaces by making economics area newly affect progressively do not as
secure and prosperous as society, even generate death of effort at small economic sector.
From result of this research can be concluded according to Ormas Switchover of green open space
function in Malang cities have two important point which for example positive perception and negative
perception. this Positive perception emerge, when see that development in this urban is a compulsion,
while negative perception is the existence of ascription that town represent area which must continue
to be woke up even regardless of side effects from development happened environmental damage etc.
Besides existence of possibility of play among government with capital owner to reach its target
namely development area.