Pengujian Rangkaian Power Supplay PSA Pengujian Rangkaian Driver Motor DC

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM

4.1 Pengujian Rangkaian Power Supplay PSA

Rangkaian power supplay berfungsi untuk mensupplay tegangan keseluruh rangkaian yang ada.Adapun cara untuk menguji rangkaian catu daya adalah dengan mengukur tegangan output yang dihasilkan oleh catu daya tersebut. Pada gambar 4.1 dibawah ini, telah dilakukan pengukuran tegangan pada TP1 dan titik TP2. Gambar4.1 Pengujian rangkaian power supplay Transformator yang digunakan pad gambar 4.1 adalah transformator CT Stepdown yang akan menurunkan tegangan 220 volt AC menjadi 12 volt AC. Kemudian tegangan 12 volt AC disearahkan oleh 2 buah diode 1N5392 sehingga menjadi 12 volt DC. Universitas Sumatera Utara

4.1.1 Data Pengujian Rangkaian Power Supplay PSA

Berdasarkan pengujian rangkaian power supplay, maka didapat tegangan seperti pada table 4.1. Tabel 4.1 sumber tegangan pada rangkaian power supplay Sumber Tegangan Besar Tegangan Volt PLN 220 Primer 220 Sekunder 12 Output 5 Berdasarkan pengujian rangkaian pada gambar 4.1, maka diperoleh hasil pengukuran tegangan dari titik TP1 dan titik TP2 seperti dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.2 Hasil pengukuran pengujian rangkaian PSA Titik pengukuran Tegangan rata-rata Volt TP1 11,7 TP2 4,9 Universitas Sumatera Utara 4.1.2Analisis Pengujian Rangkaian Power Supllay PSA Berdasarkan data hasil pengukuran titik TP1 dan titik TP2 pada tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa rangkaian ini sudah dapat beroperasi dengan baik. Persen ralat dari pengujian rangkaian power supplay tersebut adalah sebagai berikut: Ralat PSA Ralat TPı = 2,56 Ralat TP 2 = 2 Universitas Sumatera Utara

4.2 Pengujian Rangkaian Driver Motor DC

Driver motor DC seperti pada gambar 4.2 digunakan untuk mengendlikan motor DC secara kontinyu atupun dengan tehnik PWM. Untuk mengendalikan 2 buah motor DC , maka dibutuhkan 1 IC L293D. Gambar 4.2 Pengujian rangkaian driver motor DC L293D Sistem kerja dari driver motor pada gambar 4.2 adalah dengan memberikan sinyal kontrol dalam bentuk logika atau pulsa ke jalur input 1A – 1B untuk kontrol motor DC. Universitas Sumatera Utara

4.2.1 Data Pengujian Rangkaian Driver Motor DC

Berdasarkan pengujian rangkaian pada rangkaian driver motor DC L293D, maka diperoleh hasil seperti pada table dibawah ini: Tabel 4.3 Pengujian Rangkaian Driver Motor DC Input A Input B Motor DC Motor diam 1 Motor berputar berlawanan jarum jam 1 Motor berputar searah jarum jam 1 1 Motor diam

4.2.2 Analisis Pengujian Rangkaian Motor DC

Seperti diketahui tegangan keluaran dari port serial pada saat logika high 1 adalah 5 volt, sedangkan untuk mengaktifkan motor DC dibutuhkan tegangan sebesar 12 volt. Dengan demikian penguatan tegangan yang terjadi pada rangkaian driver ini, dapat dicari dari persamaan dibawah ini: Av Av Av = 2,4 kali Sedangkan arus yang dibutuhkan per masukan pada motor DC adalah sebesar 200 mA. Arus keluaran dari port serial pada masing-masing port data sekitar 40 mA. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian penguatan arus yang terjadi pada transistor di rangkaian driver ini adalah: hғє hғє = 5 Dengan demikian data dari transistor dicarilah data dari transistor yang mempunyai nilai hғє minimal sebesar 5. Berikut adalah listing program untuk pengujian driver motor: int pwmab=10; int pwmcd=5; int motas1=12; int motas2=11; int motbwh1=9; int motbwh2=8; int motasa=7; int motasb=6; int motbwha=4; int motbwhb=3; void setup{ pinModepwmab, OUTPUT; pinModepwmcd, OUTPUT; pinModemotas1, OUTPUT; pinModemotas2, OUTPUT; pinModemotbwh1, OUTPUT; pinModemotbwh2, OUTPUT; Universitas Sumatera Utara pinModemotasa, OUTPUT; pinModemotasb, OUTPUT; pinModemotbwha, OUTPUT; pinModemotbwhb, OUTPUT; } Void loop{ digitalWritemotbwh1, HIGH; digitalWritemotbwh2, LOW; analogWritepwmab, 70; delay1000; digitalWritemotbwh1, LOW; digitalWritemotbwh2, HIGH; analogWritepwmab, 70; delay1000; }

4.3 Pengujian Pemrograman Pada KIT Arduino