Strategi Public Relations Pt. Tunas Bola Dalam Membangun Citra Perusahaan

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TUNAS BOLA DALAM
MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Bianda Ludwianto
NIM. 1110051000015

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/ 2015 M

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TUNAS BOLA DALAM
MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN
Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)

Oleh:
Bianda Ludwianto
NIM : 1110051000015

Di Bawah Bimbingan:

Dr. Armawati Arbi, M.Si
NIP. 19650207 199103 2 002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/ 2015 M

LEMBAR PERNYATAAN


Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 02 April 2015

Bianda Ludwianto

ABSTRAK
Bianda Ludwianto
1110051000015
Strategi Public Relations PT. Tunas Bola dalam Membangun Citra
Perusahaan
Citra perusahaan merupakan salah satu unsur terpenting dalam dunia

bisnis. Sebab baik dan buruk citra perusahaan merupakan indikator penting dari
keberhasilan perusahaan tersebut. Public relation adalah garda terdepan
membangun dan memelihara citra perusahaan. Membangun hubungan baik
dengan pihak eksternal dapat membantu meningkatkan kepercayaan publik.
Sebagai perusahaan media, PT. Tunas Bola sudah seharusnya membangun citra
perusahaan yang kuat sesuai dengan visi misi perusahaan.
Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk
menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun mayornya adalah bagaimana
strategi public relations PT. Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan?
Kemudian minornya adalah bagaimana penggunaan media sosial PT. Tunas Bola
dalam membangun citra perusahaan? Dan apa keberhasilan dan kendala dalam
strategi public relations PT. Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan?
Strategi public relations yang dilakukan PT. Tunas Bola adalah off print
dan on print. Off print melakukan komunikasi brand melalui event-event, baik
kegiatan yang dibuat oleh perusahaan sendiri maupun kegiatan yang berasal dari
luar, ada dua kategori kerjasama, yaitu event organizer dan media partner.
Kemudan on print, melakukan komunikasi brand melalui media-media yang
dimiliki oleh perusahaan, seperti produk media cetak dan portal berita online.
Penggunaan media sosial juga dimanfaatkan sebagai saluran komunikasi
perusahaan.

Metodologi yang digunakan adalah kualitatif dengan paradigma
positivistik. Analisis strategi yang digunakan menggunakan teori Rusady Ruslan
yang menyatakan strategi diturunkan menjadi taktik program pendekatan
membeli, penekanan/kekuatan, persuasif, dan merangkul. Pendekatan penggunaan
media sosial sejalan dengan pendapat Weber mengenai media sosial berpengaruh
terhadap issue management, branding dan citra.
Kerja sama yang dilakukan PT. Tunas Bola untuk membina hubungan
dengan pihak lain dalam membangun citra perusahaan, yakni mengadakan event
dengan pihak eksternal, seperti lembaga pemerintahan, perusahaan swasta, dan
komunitas. Pemanfaatan media sosial dapat memberikan kemudahan komunikasi
perusahaan dengan konsumen dan membangun komunikasi yang baik.
Membangun citra perusahaan tidak terlepas dari kerja sama yang telah
terjalin dan bagaimana hasil yang didapat. Salah satu bentuk kerja sama yang bisa
dilihat hasil dan kinerjanya adalah kerja sama event. Dengan meraih citra positif
akan berdampak pada kemajuan perusahaan, ini terbukti dengan berhasilnya PT.
Tunas Bola meriah dua penghargaan dalam Indonesia Print Media Awards
(IPMA) 2015 sebagai Brozen Winner pada kategori The Best of Sport & Healthy
Local Magazine dan The Best of Sport & Healthy Tabloid
Keywords: Citra, Kerja sama, Perusahaan, Public Relations, dan media sosial.
i


KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirabbil’alamin, segala puji hanya milik Allah SWT, atas
segala rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik. Meskipun banyak kendala-kendala
yang penulis hadapi di tengah perjalanan dan terkadang menjadi beban dan
penghambat proses bagi penulis. Tetapi semua ini penulis jadikan sebagai
pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga. Dengan usaha dan kerja
keras, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan berjudul “Strategi
Public Relations PT. Tunas Bola Dalam Membangun Citra Perusahaan”.
Menyadari sepenuhnya bahwa terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari
dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terlibat baik secara langsung
maupun tidak langsung selama penyusunan skripsi ini. Terutama kepada kedua
orang tua yang tak pernah bosan mendoakan anaknya dalam sujud mereka,
memperjuangkan anaknya dengan keringat, doa dan air mata, selalu memberikan
nasihat dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
kelancaran penelitian ini :
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi. Dr. Suprapto, M.Ed, Ph.D, selaku Wadek I bidang akademik.
Drs. Jumroni, M.Si, selaku Wadek II bidang administrasi umum. Dr.
Sunandar, MA, selaku Wadek III bidang kemahasiswaan.

ii

2. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku ketua jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, beserta Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si selaku sekretasi
jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
3. Dra. Armawati Arbi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak
membantu penulis hingga skripsi ini terselesaikan. Terima kasih atas
kesabaran, kemurahan hati, dan kesediaannya memberikan waktu serta
pengarahan pada penulisan skripsi ini.
4. Kepada segenap Dosen Fakultas dakwah dan Komunikasi beserta seluruh
staf karyawan yang telah mendidik dan memberikan ilmunya dengan baik
serta telah membantu peneliti selama perkuliahan.
5. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi yang telah meayani peminjaman buku-buku literatur
sebagai referensi dalam penyusunan skripsi ini.
6. Divisi Marketing Communications dan HRGA PT. Tunas Bola yang telah

memberikan kesempatan magang dan melakukan penelitian terkait dengan
skripsi.
7. Team Marcomm PT. Tunas Bola yang telah banyak memberikan
kemudahan kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini: Bang
Benhard Sitorus selaku Manajer Marcomm, Bang Bibop dan Mas bimo
selaku Product Executive, Bang Boy, ricky, Mba Irma selaku Staff Event
Marcomm, Mba Tari dan Mba Ana selaku Administrasi Marcomm.
8. Ayahanda Bintoro dan Ibunda Priati Utami, yang tak pernah lelah
memberikan semangat dan nasihatnya kepada penulis.

iii

9. Kakak tercinta Arief Aji Yulianto yang selalu memberikan semangat dan
memberikan warna dalam hidupku.
10. Untuk sahabat-sahabat perjuangan penulis, Abduh, Fadli, Razak, Edi, Tyo,
Dani dan Hafiz yang telah memberikan banyak dorongan, ide, dan doa
kepada peneliti, juga semua kawan-kawanku KPI A 2010, dan temanteman dari KKN EXPO yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,
terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya kurang lebih 4 tahun
untuk membuat cerita yang indah.
11. Terakhir terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis

yang tidak dapat sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa
terima kasih penulis.
Penulis sadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, penulis menyadari pentinganya kritik dan
saran yang bersifat membangun agar dapat menjadi masukan di masa
mendatang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberi manfaat
khususnya bagi penulis, dan pihak lain pada umumnya.

Jakarta, April 2015

Bianda Ludwianto

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... viii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Batasan dan Perumusan masalah ......................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9
E. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 9
F. Kerangka Konsep ................................................................................. 12
G. Metode Penelitian ................................................................................. 14
H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 18

BAB II

LANDASAN TEORI
A. Strategi Public Relations ....................................................................... 19
B. Integrated Marketing Communications ................................................ 23
C. Marketing Public Relations................................................................... 25
D. Teori Citra ............................................................................................ 28

E. Pengunaan Media Sosial ...................................................................... 31

BAB III

GAMBARAN UMUM
A. Sejarah dan Perkembangan PT. Tunas Bola ........................................ 33

v

B. Visi dan Misi ........................................................................................ 40
C. Struktur Organisasi PT. Tunas Bola ..................................................... 40
D. Gambaran Umum Public Relations PT. Tunas Bola ........................... 41
BAB IV

ANALISIS DATA
A. Strategi Public relations PT. Tunas Bola dalam Membangun
Citra Perusahaan ................................................................................... 49
B. Penggunaan Media Sosial PT. Tunas Bola untuk Membangun
Citra Perusahaan ................................................................................... 63
C. Keberhasilaan dan Kendala Public Relations PT. Tunas Bola

dalam Membangun Citra Perusahaan ................................................... 72

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 89
B. Saran ..................................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Waktu Penelitian .................................................................................... 15

Tabel 3.1

Profil Pembaca BOLA ........................................................................... 39

Tabel 4.1

Kerja sama event PT. Tunas Bola dengan lembaga maupun perusahaan
periode Agustus 2014 – Januari 2015 .......................................................... 73

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1

Kerangka Teori ................................................................................... 12

Gambar 2.1

The Promotions Mix ........................................................................... 25

Gambar 3.1

Produk-produk PT. Tunas Bola .......................................................... 38

Gambar 3.2

Struktur Organisasi Perusahaan PT. Tunas Bola ............................... 40

Gambar 3.3

Struktur Organisasi Departemen Marketing Communication
PT. Tunas Bola ................................................................................... 41

Gambar 3.4

Promo Event-event PT. Tunas Bola (BOLA) ..................................... 43

Gambar 4.1

Akun Twitter Bolanews.com dan Mingguan BOLA .......................... 68

Gambar 4.2

Keluhan di Media Sosial PT. Tunas Bola .......................................... 69

Gambar 4.3

Akun Facebook Harian BOLA dan Mingguan BOLA ...................... 70

Gambar 4.4

Diskusi Olahraga Nasional di Gedung Kompas Gramedia ................ 77

Gambar 4.5

Blood Donation For Humanity di Gedung Kompas Gramedia . ......... 78

Gambar 4.6

Super Soccer BOLA Sport Race di Gandaria City ............................. 80

Gambar 4.7

Car Free Day BOLA bersama Super O2 di Jln. Sudirman ................. 81

viii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Media massa di era saat ini tumbuh begitu pesat. Dalam Industri media
massa kini terjadi persaingan yang kompetitif dengan menampilkan produk dan
konten media yang beragam. Saat ini media massa menyuguhkan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Masing-masing media massa menampilkan kemasan yang
menarik dan berkesan untuk menjaring konsumen, agar setia dengan media
tersebut. Kebutuhan informasi menjadi faktor utama bangkitnya persaingan media
massa. Selain itu kemajuan teknologi dan meningkatnya kualitas pendidikan juga
menjadi faktor pendorong. Masuknya industri media ke era digital membuat
perubahan pada peta persaingan media.
Banyak perusahaan media ramai-ramai memanfaatkan teknologi online
(internet) untuk mejadi lahan baru untuk memanjakan pengguna setianya. Hal
tersebut juga dilakukan oleh banyak media massa, khususnya media cetak.
Meninggalkan teknologi konvensional dan beralih ke teknologi online untuk
memenuhi kebutuhan informasi pembaca dengan cepat. Konvergensi menjadi
amunisi dalam persaingan media massa. Media cetak menggunakannya untuk
menjangkau pasar yang lebih luas dan wilayah yang tidak terjangkau oleh media
cetak bisa terlayani dengan teknologi online.
Dengan persaingan yang lebih kompetitif, media cetak mulai melakukan
segmentasi pembaca dan memilih untuk membentuk sebuah karakter yang kuat.
Saat ini selain media cetak yang menyajikan informasi-informasi umum, banyak

1

2

media cetak yang menyajikan informasi khusus dengan tema tertentu, seperti
olahraga dan kesehatan. Media dengan segmentasi ini memberikan informasi yang
sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pembaca. Persaingan bisnis diantara
media ini juga tidak kalah menarik dan kompetitif.
Untuk menjaring pembaca ditengah persaingan yang ketat, berbagai cara
promosi dan marketing dilakukan. Untuk mendapat keuntungan suatu perusahaan
akan melakukan kegiatan promosi agar produk yang dipasarkan dapat menarik
perhatian konsumen. Begitu juga dengan media cetak, perlunya citra positif
perusahaan dibangun untuk mempermudah perusahaan mendapatkan tujuan
(goals) yang ingin capai. Kesemua hal ini, mulai dari kegiatan promosi,
marketing, pembentukan citra, hingga kerja sama merupakan tugas dan tanggung
jawab public relations perusahaan.
Salah satu tugas public relations (PR) adalah sosialisasi yang membutuhkan
proses komunikasi yang handal, agar efek yang dirasakan bisa diterima oleh
masyarakat atau individu. Melalui public relations, proses sosialisasi akan jauh
lebih mudah karena menjangkau kepada masyarakat luas. Dari hubungan yang
sudah terjalin melalui komunikasi yang baik, bukan hal yang sulit untuk
melakukan proses sosialisasi. Menurut Neni Yulianita, Public relations juga
merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan
kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan
publik, dan melaksanakan program kerja untuk memperoleh pengertian dan
pengakuan dari publiknya.1

1

Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations (Bandung: Pusat Penerbitan Universitas
LPPM UNISBA, 2007), h. 25.

3

Kemudian salah satu fungsi internal PR ialah mengadakan perbaikan dan
pembenahan melalui corporate culture building (membangun budaya perusahaan)
berbentuk disiplin, memotivasi, meningkatkan pelayanan, dan produtivitas kerja
yang diharapkan tercipta sense of belonging terhadap perusahaan. Sedangkan
peran ekternal PR, Menurut Rosady Ruslan ialah berupaya menciptakan
kepercayaan

dan

citra

perusahaan

(corporate

image)

yang

sekaligus

mempertahankan citra produknya (product and brand image).2 Selain itu PR
mengelola informasi opini publik mengenai suatu perusahaan di mata masyarakat
yang nantinya akan berpengaruh terhadap citra perusahaan.
Hubungan masyarakat dengan perusahaan menjadi sebuah jalinan khusus
yang membuat komunikasi merupakan suatu kepentingan tersendiri. Dengan
adanya public relations (PR) dalam struktur organisasi memberikan perhatian
khusus kepada masyarakat. Salah satu tugasnya adalah sebagai sumber informasi
(channel of communication) dan membangun citra (image building). PR juga
merupakan penghubung jalinan komunikasi dengan pihak luar, lembaga,
komunitas dan lainnya.
Kemudian Dr. Ludwig Suparno berpendapat Public relations merupakan
fungsi manajemen yang biasanya membantu dan meningkatkan marketing,
terutama promosi produk atau citra perusahaan atau organisasi. Selain itu public
relations memiliki tanggung jawab manajerial sesuai dengan fungsinya terhadap
masyarakat dan khalayak umum atau hal-hal yang lebih khusus.3 Public relations
dapat dibedakan kepada fungsi manajemen melalui konsep kegiatan administrasi
(operating consept of administration) dan fungsi staf khusus dalam pelayanan
2

Rosady Ruslan, Kampanye Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada), h. 9.
Dr. Ludwig Suparno. Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public relations (Jakarta: Indeks.
2011), h. 43.
3

4

administrasi (specialized staff junction serving administrasi). Sedangkan dalam
fungsi komunikasi pihak public relations melaksanakan kegiatan komunikasi
antara lembaga yang diwakilinya dan dengan pihak publik sebagai sasarannya.4
Citra merupakan gambaran atau pandangan tentang reputasi, identitas,
karakter, dan prestasi. Penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan
menampilkan citra positif, agar strategi dan tujuan perusahaan tercapai. Public
relations dituntut untuk membangun dan menjaga sebuah citra perusahaan dengan
melakukan beberapa strategi dalam menjalin hubungan dengan pihak luar, baik
masyarakat, lembaga, dan pemerintah. M. Linggar Anggoro berpendapat Citra
perusahaan ini terbentuk dari berbagai macam hal, antara lain yaitu riwayat atau
sejarah perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan di bidang keuangan
yang pernah diraih dan lain sebagainya.5
Frank Jefkins menyebutkan bahwa citra adalah kesan yang diperoleh
berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta atau
kenyataan. Ada beberapa citra yang dikemukan oleh Frank Jefkins, yakni citra
bayangan, citra berlaku, citra diharapkan, citra perusahaan, dan majemuk.6 Citra
perusahaan merupakan bentuk kerja sama antara beberapa bagian dalam struktur
perusahaan yang berjalan bersama dengan baik. Citra perusahaan merupakan hal
yang penting. Reputasi dan prestasi yang baik adalah hal yang ingin dicapai oleh
sebuah perusahaan melalui public relations. Untuk itu memerlukan strategi yang
tepat untuk membangun dan memelihara citra perusahaan.

4
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing), h. 25.
5
M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005),
Cet. 4. h. 62.
6
Frank Jefkins, Public Relations, Edisi Kelima (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 20-22.

5

Strategi yang digunakan untuk menjalankan tugas PR dengan baik dan
memudahkan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan perusahaan. Karena
strategi menjadi pedoman segala tindakan yang dilakukan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran khusus.7 Lebih lanjut J.L. Thompson menggambarkan
bahwa strategi adalah cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir
menyangkut tujuan dan sasaran organisasi, atau sebuah cara/proses yang
digunakan untuk mencapai misinya.8 Hasil yang diraih oleh strategi yang tepat
akan membuat tujuan-tujuan perusahaan dapat diraih dan perusahaan mendapat
keuntungan.
Persaingan bisnis dalam industri media massa, khususnya media cetak
dirasakan juga oleh perusahaan PT. Tunas Bola yang mempunyai produk dalam
media cetak, yaitu: Harian BOLA, Tabloid BOLA, dan Majalah BolaVaganza.
Selain produk cetak, PT. Tunas Bola juga mempunyai produk on-line dengan situs
berita bernama bolanews.com. Kesemua produk tersebut menyajikan informasi
seputar olahraga secara umumnya, dan informasi sepakbola pada khususnya yang
dikemas dengan menarik dan bahasa yang kekinian.
Media olahraga seperti BOLA saat ini menjadi sebuah kebutuhan bagi
masyarakat, terutama mereka yang gemar dan minat pada bidang olahraga
maupun, hanya ingin mengetahui perkembangan dunia olahraga. Dengan
terpenuhinya kebutuhan tersebut, masyarakat akan jadi mengerti pentingnya
berolahraga. Olahraga tidak hanya menyehatkan secara fisik saja, tetapi juga
menyegarkan rohani. Rasulullah SAW, memanfaatkan olahraga sebagai sarana
7
Tim Penyusunan Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007) h. 1992.
8
Sandra Oliver, Strategi Pubic Relations (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 2.

6

untuk mengajarkan akhlak terpuji, sikap toleran, cinta kasih, persahabatan dan
persaudaraan, serta tolong menolong.9 Islam menghasung pemeluknya untuk
menjadi kuat dan sehat baik secara rohani maupun jasmani. Islam menunjukkan
keutamaan kekuatan dan kesehatan sebagai modal besar di dalam beramal saleh
dan beraktivitas di dalam urusan agama dan urusan dunia seorang muslim. Allah
Subhanah wa Ta’ala berfirman:
ّ ‫قا إ ّن‬
‫اّ اصْطفاه عل ْي ْم وزاده بسْطةً في ْالع ْلم و ْالجسْم‬
“(Nabi mereka) berkata, “Sesungguhnya Allah Subhanah wa Ta’ala
telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas
dan tubuh yang perkasa.” (QS. al-Baqarah: 247).
PT. Tunas Bola merupakan bagian dari Kompas Gramedia Grup di bidang
Sport & Health Media. Pada awalnya BOLA merupakan dari sisipan kompas edisi
3 Maret 1984, namun empat tahun kemudian mulai diterbitkan terpisah. Hingga
tahun 1997, BOLA hanya diterbitkan sekali seminggu, yaitu pada hari Jumat.
Tabloid BOLA mempunyai fokus pada berita-berita sepak bola dan sering
mengirimkan wartawannya untuk meliput ajang-ajang olahraga di luar negeri.
Pada tahun 2001, terbitlah majalah BolaVaganza dengan tampilan khusus
membahas sepak bola internasional maupun nasional selama sebulan.
Sedangkan untuk produk online, portal berita bolanews.com lahir pada
medio 2010, sebagai tuntutan perkembangan teknologi informasi dan kebutuhan
pembaca BOLA akan berita yang aktual dan cepat. Untuk produk terbaru dari PT.
Tunas Bola adalah perkembangan dari tabloid BOLA menjadi Harian BOLA yang
terbit setiap hari dengan berita yang aktual mengetahui perkembangan sepak bola
9

Dr. Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani, Sehat Jasmani, Cerdas Ruhani
(Bandung: PT Mizan Publika, 2004), h. 125.

7

internasional dan nasional, serta olahraga lainnya. Ada beberapa majalah impor
yang dibeli lisensinya seperti, United Indonesia, Four Four Two, dan F1 Racing
Indonesia. Seiring perkembangan zaman dan tingginya persaingan bisnis, serta
beban yang berat biaya produksi yang berbeda terbalik dengan pendapatan. Maka
majalah-majalah tersebut telah resmi diberhentikan penerbitannya sejak awal
terbit tahun 2009. Dalam perkembangan bisnis media ini PT. Tunas Bola telah
mendapatkan dua penghargaan dalam Indonesia Print Media Awards (IPMA)
2015, pertama, sebagai Bronze Winner dari kategori The Best of Sport & Healthy
Local Magazine, untuk BolaVaganza. Dan kedua, sebagai Bronze Winner dari
kategori The Best of Sport & Healthy Tabloid, untuk Mingguan BOLA.
Dengan persaingan yang kompetitif dengan media-media olahraga lainnya,
membuat PT. Tunas Bola meningkatkan kualitas serta memberikan informasi
yang akurat dengan menampilkan etika jurnalistik. Sehingga BOLA menampilkan
produk-produknya yang inovatif yang diharapkan mampu mempertahankan dan
meningkatkan kecintaan masyarakat kepada semua produk BOLA. Namun untuk
mempertahankan brand image dan kerja sama dengan pihak lain yang diperoleh
saat ini, dan membangun citra positif perusahaan membutuhkan strategi yang
tepat dan handal didukung dengan konsep yang matang, ide yang inovatif serta
sarana dan prasarana yang baik, guna dapat mewujudkan harapan perusahaan.
Atas latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai strategi pubic relations yang digunakan PT. Tunas Bola dalam sebuah
penelitian yang berjudul: “STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TUNAS
BOLA DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN”

8

B. Batasan dan Rumusan Masalah
Penelitian ini akan mengkaji tentang strategi komunikasi public relations
PT. Tunas Bola dalam tingkat organisasi dan penggunaan media sosial pada
bulan Agustus 2014 sampai Januari 2015, serta fokus pada citra perusahaan
berkaitan dengan kerja sama dengan pihak eksternal. Merujuk pada batasan
masalah tersebut, maka rumusan masalah mencakup sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi public relations PT. Tunas Bola dalam
membangun citra perusahaan?
2. Bagaimana penggunaan media sosial PT. Tunas Bola dalam
membangun citra perusahaan?
3. Apa indikator keberhasilan dan kendala dalam strategi public
relations PT. Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui bentuk strategi, peran dan pengelolaan media sosial
public relations yang digunakan PT. Tunas Bola dalam membangun
citra perusahaan.
b. Mengetahui berbagai macam kegiatan yang telah dilakukan PT. Tunas
Bola untuk membangun citra perusahaan. Kemudian keberhasilan dan
kendala yang dihadapi PT. Tunas Bola dalam penerapan strategi
Public relations.

9

2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi akademis
dan praktis, yaitu:
a. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bentuk kontribusi penelitian
terapan dan memperkaya di bidang ilmu komunikasi, khususnya public
relations. Karena memiliki hubungan keterkaitan dengan peran penting
dalam kecakapan kehidupan berkomunikasi. Serta mendalami konsep
hubungan masyarakat dan lembaga atau perusahaan yang saling berkaitan.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini memberikan penambah pemahaman, pengetahuan
dan wawasan terhadap strategi komunikasi pada bidang public relations
perusahaan atau lembaga. Dan untuk mengetahui fungsi dan tugas public
relations di perusahaan. Serta memberikan informasi dan masukan
pengetahuan untuk penelitian serupa di masa mendatang.

D. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini, penulis telah mengkaji beberapa hasil penelitian
yang memiliki kesamaan dan perbedaan dalam kajian penelitian yaitu
mengenai strategi public relations. Pada penelitian ini akan disampaikan
adalah membangun citra perusahaan yang berkaitan dengan pengelolaan dan
penggunaan citra perusahaan. Maka merujuk pada penelitian terdahulu seperti
penelitian:

10

Strategi Komunikasi Publik Relations PT. Musica Studio dalam
Mempromosikan Lagu Religi oleh Agus Mana menemukan pokok bahasan
penelitian

strategi

yang

dilakukan

oleh

public

relations

dalam

mempromosikan lagu religi yang mulai marak tidak hanya pada saat bulan
ramadhan saja. Selain itu juga bisa dijadikan media lagu untuk sebagai sarana
berdakwah dengan mempromosikan lagu-lagu religi.10 Kesamaan dengan
penelitian ini adalah objek penelitian yang membahas strategi public relations
dalam sebuah media dalam mempromosikan sebuah produk media.
Sedangkan perbedaan terletak pada subjek penelitian antara media cetak
dengan media promosi yang tidak hanya mempergunakan media cetak saja,
tetapi banyak media dan strategi yang digunakan dalam mempromosikan
produk.
Strategi Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam Membangun
Citra

Positif

Program

Global

Qurban

oleh

Widi

Aries

Triyanto

menyimpulkan keberhasilan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam program
global qurban tidak terlepas dari peran public relations yang bertujuan untuk
memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, dan penghargaan dari
masyarakat luas.11 Kesamaan pada penelitian ini adalah objek penelitian yang
dikaji adalah citra positif perusahaan yang dilakukan oleh public relations
ACT dalam menjalankan program global qurban oleh Aksi Cepat Tanggap,
agar diterima oleh masyrakat dan berdampak positifnya kegiatan tersebut,
Agus Mana, ”Strategi Komunikasi Publik Relations PT. Musica Studio dalam
Memepromosikan Lagu Religi,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas
Islam Negeri Jakarta, 2012).
11
Widi Aries Triyanto, “Strategi Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam
Membangun Citra Positif Program Global Qurban,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012).
10

11

juga membangun citra lembaga Aksi Cepat Tanggap. Sedangkan untuk
perbedaannya pada penelitian ini fokus hanya pada program global qurban
saja dan tidak meneliti secara menyeluruh tentang citra perusahaan, seperti
halnya sebuah citra perusahaan. Dan penelitian ini membahas tentang
corporate social responsibility (CSR) yang menjadi salah ssatu tugas dari
public relations.
Strategi Public Relations 106.2 Fm Bens Radio dalam Memelihara Citra
Perusahaan oleh Tri Lestari menulis strategi public relations pada 106.3 FM
Bens radio dalam memelihara citra perusahaan dengan publik internal dan
eksternal. Memelihara citra perusahaan sama halnya dengan memelihara kerja
sama dengan pihak lain dan memiliki kemampuan kerja sama tim yang bagus
untuk mencapai keberhasialan yang saling menguntungkan, nyaman, saling
percaya, dan saling menghargai. Strategi public relations yang digunakan
dalam penelitian mengunakan strategi membeli, strategi penekanan, strategi
persuasif, dan strategi merangkul. Kesamaan dengan penelitian penulias
adalah berada pada teori yang digunakan, yaitu 4 strategi yang public
relations dalam menjalankan tugas dan fungsinya, strategi membeli, strategi
penekanan, strategi persuasif, dan strategi merangkul juga subjek dan
metodologi dalam penelitian. Sedangkan perbedaan terletak pada objek
penelitian, yang akan diteliti oleh penulis adalah strategi public relatios
dalam membangun citra.12

12
Tri Lestari, “Strategi Public Relations 106.2 Fm Bens Radio dalam Memelihara Citra
Perusahaan,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri
Jakarta, 2013).

12

F. Kerangka Konsep
Integrated Marketing Communication
(IMC)

Promotion Mix
1. Advertising (Periklanan)
2. Sales Promotion
(Promosi penjualan)
3. Direct Marketing
(Penjualan Langsung)

4. Public Relations
5. Personal Selling

(Philip Kotler dan Gary Amstrong, Principle of Marketing,
2010)

Strategi Public Relations

Citra Perusahaan

1. Strategi membeli
(purchasing)
2. Strategi penekanan/kekuatan
(pressure/power)
3. Strategi persuasif
4. Strategi merangkul
(patronage)
(Rosady Ruslan, Manajemen
Public Relations & Media
Komunikasi, 2005)

1. Event internal dan Eksternal
2. Publik Eksternal
a. Pengiklan
b. Sponsor
c. Komunitas, dll.
3. Jumlah kerja sama dengan
publik eksternal
(Frank Jefkins, Public Relations,
2003)

Komunikasi Massa
1. Sosial Media
a. Facebook
b. Twitter

Gambar 1.1 Kerangka Teori

Menurut Sandra Moriarty, IMC (Integrated Marketing Communication)
atau komunikasi pemasaran terpadu adalah praktik mengoordinasikan semua
alat komunikasi pemasaran dan pesan brand secara strategis untuk

13

berkomunikasi dengan semua stakeholder dan audiensi secara konsisten.13
Sedangkan asosiasi agen periklanan Amerika, the 4As (The American
Association of Advertising Agency) mengatakan bahwa IMC adalah konsep
perencanaan komunikasi pemsaran yang matang dengan mengevaluasi peran
masing-masing bentuk komunikasi pemasaran (periklanan umum, sales
promotion, public relations dan memadukan bentuk-bentuk komunikasi
pemasaran ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak
komunikasi yang maksimal.
Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah sebuah konsep pemasaran
dengan menerapkan 5 (lima) strategi pemasaran secara bersama, yaitu: 1.
Pemasaran langsung (Direct

Marketing), Promosi

Penjualan (Sales

Promotion), Hubungan Masyarakat (Public Relations), Penjualan Personal
(Personal Selling), dan Periklanan (Advertising).
Public relations berkaitan dengan fungsi manajemen lainnya, yaitu
marketing, sehingga Philip Kotler membuat suatu konsep marketing public
relations. Pengertian konsep marketing public relations tersebut secara garis
besarnya terdapat tiga taktik (There Ways Strategy) untuk melaksanakan
program dalam mencapai tujuan (goals), yaitu: pertama, bahwa public
relations merupakan potensi untuk menggunakan suatu taktik pull strategy
(menarik), sedangkan kedua adalah power (kekuatan) sebagai kekuatan untuk
menekan, push strategy sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini
public yang menguntungkan.14 Philip Kotler yang pertama kali memunculkan

13
Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, dan William Wells, Advertising, Edisi Delapan
(Jakarta: Prenada Media Group), h. 625.
14
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing), h. 125.

14

konsep mega marketing yang merupakan perpaduan antara kekuatan public
relations dan marketing mix, kemudian muncul lagi istilah marketing public
relations (MPR), sebagai pengembangan konsep sebelumnya.15

G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan dan Paradigma Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk
menjelaskan fenomena dengan proses pengumpulan data. Bentuk
penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dimana penulis
melakukan penelitian langsung dan terlibat dalam kegiatan subjek
penelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
Penelitian ini menggunakan penulisan metode deskriptif, yaitu metode
penelitian yang tidak mencari atau menjelaskan hubungan dan tidak
menguji hipotesis atau prediksi. penelitian yang menghasilkan data
deksriptif berupa kata-kata, gambar dan buku-buku, laporan penelitian
akan bersifat kutipan-kutipan atau memberikan gambaran penyajian
laporan tersebut. Data tersebut berdasarkan dari naskah wawancara,
catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.16

15

Ibid, h. 77.
Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rodskarya,
2000, cet. Ke 11), h. 3.
16

15

2. Subjek dan Objek Penelitian
a.

Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh
keterangan.17 Jadi, subjek dalam penelitian ini adalah public relations
PT. Tunas Bola.

b.

Objek Penelitian
Dalam penelitan ini objek penelitiannya adalah strategi public
relations dan sponsor-sponsor dalam kegiatan PT. Tunas Bola yang
dilakukan dalam membangun citra positif perusahaan dan penggunaan
media sosial.

3. Waktu Penelitian
TAHAPAN
PENELITIAN

Observasi
Dokumentasi
Mengolah Data
Wawancara
Analisis Data

WAKTU

TEMPAT
PENELITIAN

Agustus 2014
September 2014 –
Januari 2015
Desember 2014
Januari 2015
Februari 2015

Kompas Gramedia,
Jalan Palmerah
Barat, Kota Jakarta
Pusat, Daerah
Khusus Ibukota
Jakarta 10270

4. Tahapan Penelitian
a. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan beberapa
teknik sebagai berikut:
1) Observasi

17

Ibid, h. 4.

16

Teknik observasi partisipan merupakan pengamatan yang terlibat
langsung dalam

proses

kerja

subjek

penelitian,

kemudian

melakukan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang
diteliti terkati dengan permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian
ini, peneliti terlibat langsung dalam proses kerja public relations
PT. Tunas Bola sebagai Social Media Specialist.
2) Wawancara
Teknik wawancara yang melakukan tanya jawab dengan wawancara
struktur dan tidak terstruktur, dengan memberikan kebebasan
kepada narasumber. Peneliti melakukan tanya jawab secara
langsung dengan orang-orang yang terlibat di bagian public
relations PT. Tunas Bola, mulai dari Manajer, Product Executive,
dan Staff event. Dengan tujuan mendapatkan keterangan yang jelas
tentang strategi public relations PT. Tunas Bola dalam membangun
citra perusahaan.
3) Dokumentasi
Teknik mendapatkan informasi yang mendukung analisi dan
interpretasi data. Data-data dokumentasi sekunder berasal dari
public relations PT. Tunas Bola dalam tulisan-tulisan mengenai
perusahaan dan foto-foto kegiatan yang telah dilakukan oleh PT.
Tunas Bola yang berkatian dengan kegiatan public relations.
b. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, penulis akan menganalisa data tersebut,
kemudian diambilah kesimpulan guna mencari jawaban dari pertanyaan

17

yang terdapat dalam rumusan masalah. Dengan adanya kesimpulan
maka penelitian ini semakin terarah. Adapun teknik penulisan yang
digunakan yaitu berpedoman pada buku pedoman penulisan karya
ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) yang disusun oleh tim UIN Syahid,
UIN Press, 2007 cet, ke 1.

c. Analisis Data
Setelah data terkumpul, lalu dianalisis dengan teknik triangulasi
yaitu, menggabungkan ketiga hasil data sementara dari observasi,
dokumentasi, dan wawancara kemudian dikumpulkan untuk dibuat
kesimpulan, kemudian data-data tersebut diolah atau direvisi kembali
dengan menggunakan deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif
mengenai persepsi dan pemahaman tentang strategi public relations dalam
membangun citra perusahaan.
Data-data yang ditemukan kemudian dianalisa berdasarkan
kerangka konsep. Analisa data melakukan pengkategorian dalam strategi
public relations menurut Rosady Ruslan, yaitu strategi membeli,
penekanan/kekuatan, persuasif, dan merangkul. Kemudian data mengenai
citra perusahaan dianalisis mengunakan teori citra dari Frank Jefkins.
Berkaitan dengan pengunaan media sosial, penulis mengaitkan dengan
pendapat Weber mengenai media sosial berpengaruh terhadap branding
dan citra.

18

H. Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini penulis membahas lima bab dan masing-masing bab
terdiri dari sub bab, yakni :
BAB I

Pendahuluan yang meliputi, latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian, kerangka teori, tinjauan
pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II

Tinjauan teoritis yang meliputi, penjelasan teori-teori yang
relevan digunakan untuk menganalisa dan merancang
sistem yang diperoleh penulis juga menjelaskan diantaranya
Marketing Public Relations (MPR), Teori citra (image
teory), Integrated Marketing Communications (IMC), dan
Strategi Public Relations.

BAB III

Temuan penelitian, membahas tentang gambaran umum
PT. Tunas Bola, visi misi perusahaan, kode etik perusahaan,
susunan struktur perusahaan, dan tata kelola perusahaan.

BAB IV

Analisa hasil temuan, menjelaskan bentuk strategi Public
realtions PT. Tunas Bola dalam membangun citra
perusahaan, peran dan fungsi public relations, dan kegiatankegiatan

public

relations

dalam

membangun

perusahaan.
BAB V

Penutup, berisi kesimpulan dan saran dari penulis.

citra

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Strategi Public Relations
Dalam melakukan kegiatannya public relations memerlukan kiat khusus,
agar pencapaian tujuan dan fungsi public relations tidak menghambat
kegiatan manajemen organisasi lainnya. Untuk itu perlu strategi yang dalam
memberikan pedoman kerja untuk public relations melaksanakan tugas dan
fungsinya.
Pengertian strategi menurut J. L. Thompson adalah cara untuk mencapai
sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi.1
Kemudian, Mintzberg menawarkan lima kegunaan dari kata strategi, yaitu:
sebuah rencana, cara, pola, posisi, dan perspektif. Jika dikaitkan dengan
aktivitas public relations, maka akan berhubungan dengan keputusankeputusan penting yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh banyak
pihak dalam organisasi.
Ahmad S. Adnanputra, Presiden Institut Bisnis dan Manajemen Jayakarta,
berpendapat tentang batasan pengertian strategi public relations adalah
alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public
relations dalam kerangka suatu rencana public relations.2 Salah satu tujuan
dari strategi public relations adalah untuk mengembangkan dan menegakkan
suatu citra positif yang menguntungkan bagi organisasi/perusahaan terhadap
para publik internal (stakeholders) dan publik eksternal (masyarakat).
1

Sandra Oliver, Strategi Public Relations (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007), h. 2.
Rosady Ruslan, Manajemen Public relatons dan media komunikasi (Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2006), h. 134.
2

19

20

1.

Komponen Pembentuk Strategi Public Relations
Strategi public relations dibentuk oleh beberapa unsur-unsur
tertentu, khususnya strategi korporat

yang berkaitan dengan

lingkungan, kondisi, visi atau arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola
yang menjadi dasar budaya perusahaan bersangkutan, yaitu: 3
a. Secara makro, lingkungan perusahaan/lembaga tersebut akan
dipengaruhi oleh unsur-unsur: kebijakan umum, budaya yang
dianut, sistem perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh
organisasi bersangkutan.
b. Secara mikro, bergantung pada misi perusahaan, sumber-sumber
yang dimiliki (SDM/SDA), sistem pengorganisasian, dan rencana
atau program dalam jangka pendek dan panjang, serta tujuan yang
hendak dicapai.

2. Jenis-jenis Strategi Public Relations
Menurut Harwood Childs, ada beberapa strategi dalam kegiatan
public relations untuk merancang suatu pesan dalam bentuk informasi
atau berita, yaitu sebagai berikut.4
a. Strategy of Publicity
Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan (massage)
melalui proses publikasi suatu berita melalui kerja sama dengan
berbagai media massa. Selain itu, dengan menggunakan taktik

3

Ibid, h. 140.
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2008), h. 5.
4

21

rekayasa suatu berita akan dapat menarik perhatian audiensi
sehingga menciptakan publisitas yang menguntungkan.
b. Strategy of Persuation
Berkampanye untuk membujuk atau menggalang khalayak
melalui teknik sugesti atau persuasi untuk mengubah opini publik
dengan mengangkat segi emosional dari suatu cerita, artikel, atau
featuris berlandaskan humanity interest.
c. Strategy of Argumentation
Strategi ini biasanya dipakai untuk mengantisipasi berita
negatif yang kurang menguntungkan (negative news), kemudian
dibentuk berita tandingan yang mengemukakan argumentasi yang
rasional agar opini publik tetap dalam posisi yang menguntungkan.
d. Strategy of Image
Strategi pembentukan berita yang positif dalam publikasi untuk
menjaga citra lembaga atau organisasi termasuk produknya.
Misalnya tidak hanya menampilkan segi promosi,tetapi bagaimana
menciptakan

publikasi

nonkomersial

daengan

menampilkan

kepedulian terhadap lingkungan sosial (humanity relations and
social marketing) yang menguntungkan citra bagi lembaga atau
organisasi secara keseluruhan (corporate image).

22

Kemudian ada beberapa alternatif pendekatan yang dilakukan dalam
strategi public relations. Pendekatan ini berguna untuk menjalankan
strategi PR, dengan pendekatan-pedekatan ini praktisi Rosady Ruslan
public relations dapat mengembangkan strateginya, yakni:5
1.

Jalur membeli (purchasing), yaitu dengan cara mengabulkan
sebagian tuntutan pihak ekternal. Artinya pihak perusahaan bersedia
menerima tuntutan tersebut.

2. Jalur penekanan (pressure & power), yaitu merupakan tindakan
strategi public relations melalui taktik penekanan yang sekaligus
menunjukan suatu kekuasaan tertentu.
3. Jalur membujuk (persuation), yaitu taktik jangka pendek dengan
pendekatan untuk membujuk agar mau berunding dan berdialog
secara konstruktif.
4. Jalur merangkul (patronage), yaitu taktik jangka panjang dengan
pendekatan dari strategi PR yang bersifat merangkul pihak eksternal.
Pada umumnya strategi public relations dalam meningkatkan
kesadaran, seperti kesadaran merek (brandawarness) pada publik. Selain
itu untuk mengubah sikap, misalnya mengubah sikap dari anti menjadi
netral dan dari netral menjadi mendukung terhadap tindakan yang
dilakukan organisasi. Terakhir, untuk mendorong tindakan, mislanya
mendorong untuk mendukung kebijakan proses prooduksi yang ramah
lingkungan yang ditujukan organisasi.6

5

Rosady Ruslan, Manajemen Public relatons dan media komunikasi (Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2006), h. 138-139.
6
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing, 2010), h. 155.

23

B. Integrated Marketing Communications
Komunikasi pemasaran terpadu atau integrated marketing communications
adalah konsep pengabungan saluran komunikasi perusahaan atau lembaga
untuk tujuan penyampaian pesan kepada publik eksternal agar tercapai
tercipta hubungan komunikasi yang baik dan menguntungkan perusahaan
atau lembaga. Mengutip dari buku Philip Kotler dan Gary Amstrong yang
berjudul Principles of Marketing.
”Integrated marketing communications (IMC) carefully
intergrating and coordinating the company’s many communications
channels to deliver a clear, consistent, and organization and its
products”7
Asosiasi agen periklanan Amerika (The American Association of
Adversiting Agency) mengemukakan bahwa IMC adalah konsep perencanaan
komunikasi pemasaran yang matang dengan mengevaluasi peran masingmasing bentuk komunikasi pemasaran (periklanan umum, sales promotion,
public relations dan lain-lain) dan memadukan bentuk-bentuk komunikasi
pemasaran ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak
komunikasi yang maksimal (Belch 2009).
Dalam kegiatan komunikasi pemasaran terpadu perusahaan menggunakan
penggabungan promosi (promotion mix). Menurut Philip Kotler, Promotion
mix adalah penggabungan alat promosi yang digunakan oleh perusahaan
untuk komunikasi persuasif dengan konsumen dan membangun hubungan

7

Philip Kotler dan Gary Amstrong, Principle of Marketing, 13th edition / International
Edition (New Jersey: Prentice Hall, 2010), h. 429.

24

baik dengan konsumen. Promotion mix terdiri dari lima alat promosi yang
sering digunakan perusahaan, yaitu:8
1. Advestising adalah bentuk komunikasi non-personal melalui berbagai
media cetak, elektronik, dan internet mengenai perusahaan, produk, dan
jasa atau ide sebuah sponsor yang dikenal.
2. Sales promotion adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan cara
memberikan nilai incentive kepada penjual, distributor, atau konsumennya
secara langsung untuk mendorong penjualan dengan cepat.
3. Personal selling adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan
persentasi langsung kepada konsumen tentang tujuan penjualan, dan untuk
meyakikan pembeli potensial. Serta membangun hubungan dengan
konsumen.
4. Public relations adalah komunikasi non-personal yang bertujuan untuk
membangun hubungan baik dengan seluruh masyarakat. Komunikasi yang
dilakukan adalah pemberlakukan publisitas, menciptakan dan mengelola
citra positif perusahaan, dan mengelola kegiatan-kegiatan perusahaan,
serta menanggani isu-isu negatif.
5. Direct marketing adalah sebuah aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan

secara

langsung

kepada

konsumennya.

Dan

juga

memberlakukan tanggapan dan permintaan konsumen melalui berbagai
media massa.

8

Ibid, h. 426.

25

Advertising

Integrated
Marketing
Communications
(IMC)

Sales
promotion

Direct
marketing

Personal
Selling

Public
relations

The Promotions Mix
Gambar 2.1
Sumber : Philip Kotler dan Gary Amstrong 2010

C.

Marketing Public Relations
1. Konsep Marketing Public Relations
Selama kurun waktu 1970-an, muncul konsep-konsep pengembangan
bidang pemasaran yang baru dan lebih dikenal dengan istilah pemasaran
strategi (strategi marketing), positioning, social marketing, macro
marketing, global marketing, dan mega marketing.9 Philip Kotler
merupakan pakar public relations yang memperkenalkan konsep mega
marketing yang berintikan perpaduan antara public relations dan
marketing mix. Kemudian istilah tersebut dikembangkan oleh Thomas L.
Harris (1991) menjadi konsep baru yang dikeal dengan marketing public
relations.
Thomas L. Harris menambahkan definisi marketing public relations
sendiri adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program
9

Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing, 2010), h. 75-76.

26

yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui
pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat
menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian
pelanggan.10
2. Fungsi Marketing Public Relations
Marketing public relations (MPR) merupakan penggabungan antara
konsep pemasaran dengan konsep kerja public relations. Perpaduan dua
konsep ini melahirkan suatu energi baru yang dapat membantu organisasi
dalam memasarkan produknya dengan efisien dan efektif. Untuk itu
marketing public relation memiliki dua fungsi yang bersinergi, yaitu
fungsi marketing dan fungsi public relations.11
a. Fungsi marketing
1) Mengadakan riset pasar, untuk mendapatkan informasi yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
2) Menciptakan produk yang sesuai dari hasil riset pasar.
3) Menentukan harga produk yang rasional dan kompetitif.
4) Menentukan dan memilih target konsumen.
5) Merencanakan dan melaksanakan kampanye promosi.
6) Komitmen terhadap pelayanan purna jual.
b. Fungsi public relations
1) Menumbuhkan kembangkan citra positif perusahaan terhadap
publik eksternal.

10

Ibid, h. 77.
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing, 2010),

Dokumen yang terkait

Strategi Komunikasi Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Strategi Komunikasi Public Relations Officer Dalam Membangun Citra Perusahaan Grand Angkasa International Hotel Medan)

1 80 133

Strategi Public Relations Dompet Dhuafa Republika Dalam Membangun Citra Perusahaanmelalui Twitter

1 16 117

Peran Public Relations PT Indo-Bharat Rayon dalam Membangun Citra Perusahaan

1 15 57

(Strategi Public Relations PT. Dirgantara Indonesia Dalam Membangun Identitas Perusahaan ) Public Relations dan Identitas Perusahaan (Strategi Public Relations PT. Dirgantara Indonesia Dalam Membangun Identitas Perusahaan).

0 1 14

PENDAHULUAN Public Relations dan Identitas Perusahaan (Strategi Public Relations PT. Dirgantara Indonesia Dalam Membangun Identitas Perusahaan).

0 3 27

NASKAH PUBLIKASI Public Relations dan Identitas Perusahaan (Strategi Public Relations PT. Dirgantara Indonesia Dalam Membangun Identitas Perusahaan).

2 12 16

KEGIATAN PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN CITRA PERPUSTKAAN.

0 0 1

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS PT. KIMIA FARMA (Studi deskriptif kualitatif Strategi Marketing Public Relations PT. Kimia Farma dalam meningkatkan citra perusahaan).

19 58 106

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR AREA JAWA BALI (Studi Deskriptif Strategi Public Relations PT. Telekomunikasi Selular Area Jawa Bali Dalam Membangun Citra Perusahaan).

1 1 94

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR AREA JAWA BALI (Studi Deskriptif Strategi Public Relations PT. Telekomunikasi Selular Area Jawa Bali Dalam Membangun Citra Perusahaan)

0 0 15