bahasa indonesia.docx

1. Bahasa adalah alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Selain
sebagai pemersatu bangsa, bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi lainnya, salah satunya
yaitu sebagai bahasa baku dalam penulisan karya ilmiah. Dalam suatu karya ilmiah,
penggunaan bahasa memiliki arti yang sangat penting. Terdapat berbagai jenis karangan
ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang
pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Kemudian, bahasa
Indonesia sebagai panduan untuk penyusunan dan penggunaan tata bahasa yang baik dan
benar dalam komunikasi ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, dll) Melihat dari fungsi tersebut,
maka Bahasa Indonesia perlu untuk dipelajari di setiap perguruan tinggi selain karena bahasa
indonesia merupakan bahasa negara kita sendiri dan sebagai bahasa pemersatu dengan cara
ini juga kita secara tidak langsung telah melestarikan bahasa kita.. Hal ini juga penting untuk
mengenalkan dan melatih para mahasiswa agar dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan
benar khusususnya dalam pebuatan karya ilmiah.
PERTEMUAN KE 4-5
Hakikat membaca dan menulis
Membaca menurut para ahli adalah sebagai berikut :
Membaca adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang-lambang tulis
dengan pengertian yang tepat (Harjasujana & Maryati).
Membaca adalah suatu kegiatan berbahasa untuk memahami lambang-lambang bunyi bahasa
yang tertulis baik bersuara ataupun tidak dalam memahami informasi-informasi yang
disajikan (Herususanto).

Membaca adalah proses psikologis, proses sensorik, proses perseptual, dan proses
perkembangan (Harras dan Sulistianingsih).
Proses psikologis : membaca dipengaruhi oleh proses-proses psikis seperti motivasi, minat,
dan latar belakang sosial ekonomi.
Proses sensorik : membaca dimulai dari melihat
Proses perseptual : membaca persepsi dimulai dari melihat dan mendengar.
Proses perkembangan : membaca merupakan perkembangan disepanjang hidup seseorang.
Berikut adalah beberapa pengertian menulis.
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca langsung
lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu
(Lado,1964).
Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk
mengungkapkan suatu gagasan atau pesan, Rusyana ( 1998:191).
Menulis adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan
penulis dapat di pahami pembaca (tarigan,1986:21).

Menulis adalah suatu proses menyusun, mencatat, dan megkomunikasikan makna dalam
tataran ganda bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan
menggunakan suatu sistem tanda konvesional yang dapat dilihat/dibaca (Tatkala,1982).

Dapat disimpulkan bahwa pengertian menulis secara umum adalah menuangkan,
menggambarkan, atau mengkomunikasikan bahasa kedalam bentuk lambang-lambang huruf
untuk menyampaikan suatu makna bahasa, gagasan dan pesan.

2. Hubungan Kegiatan Membaca Dan Menulis
Membaca dan menulis merupakan suatu kegiatan yang menjadikan penulis sebagai pembaca
dan pembca sebagai penulis. Seseorang akan mempu menulis setelah membaca karya orang
lain atau secara tidak langsung akan membaca karangannya sendiri. Ketika seseorang
membaca karangan orang lain ia akan berperan juga seperti penulis, ia akan menemukan
topik dan tujuan, gagasan, serta mengorganisasikan bacaan dari karangan yang dibaca.
Dalam pembelajaran di kelas permulaan, menulis dan membaca sering dikaitkan dalam setiap
mata pelajaran tidak hanya pelajaran bahasa Indonesia saja, melainkan mata pelajaran lain
seperti matematika dan ilmu pengetahuan alam. Siswa sering diinstruksikan oleh guru untuk
menuliskan sesuatu setelah siswa menulis, siswa biasanya diinstruksikan guru untuk
membaca dari apa yang telah dituliskannya tersebut.

3.perbadaan bahasa (indonesia) ragam lisan dan ragam tulis
1. Terkait dengan peristiwanya
Penggunaan ragam tulis tidak harus mempertemukan orang yang sedang berkomunikasi
bertatap muka secara langsung. Misalnya berkirim surat, pesan via SMS, elektronik mail,

ataupun social media. Namun karena hal tersebut, dalam ragam tulis penggunaannya harus
cermat dan rinci. Penggunaan subjek, predikat, objek harus jelas sehingga tidak menimbulkan
kata atau kalimat ambigu yang membuat mutitafsir. Perbedaan ragam lisan dan ragam tulis ini
sungguh mencolok. Ketika Anda menggunakan ragam lisan, peristiwanya berbeda.
Kebanyakan kondisi, ragam lisan digunakan ketika Anda berhadapan meski sekarang ini ada
perantara berupa telepon dan sebagainya. Selain itu, dalam menggunakan ragam bahasa lisan,
Anda memiliki daya dukung lain untuk menunjukkan maksud pembicaraan dengan gesture,
ekspresi dan mimik wajah sehingga pesan lebih mudah tersampaikan.

2. Ragam bahasa tulis tidak mengenal unsur dalam ragam bahasa lisan
Yang dimaksud unsur dalam bahasa lisan yaitu intonasi (tinggi rendahnya suara), artikulasi,
gesture. Hal-hal tersebut tidak termuat dalam ragam bahasa tulis. Dalam bahasa tulis hanya
ada ejaan, diksi, makna kata dan lain-lain. Unsur seperti tinggi rendahnya suara untuk
menegaskan suatu emosi tidak ada. Misalnya ketika seseorang marah maka nada yang
dikeluarkan cenderung tinggi, atau orang yang sedang sedih nada yang dikeluarkan
cenderung rendah. Selain itu, dalam ragam bahasa lisan juga tercermin sikat, gesture yang

mendukung pesan yang akan disampaikan kepada orang lain. Misalnya, seseorang yang
sedang ketakutan meski ia hanya berbicara sedikit tapi dari mimik wajah, gesture dan
segenap bahasa tubuhnya terlihat bahwa ia sedang ketakutan.


TUGAS BAB III PERTEMUAN KE 6-7
1. pengertian karya ilmiah
engertian Karya Ilmiah menurut Para Ahli
Brotowidjoyo
Menurut Brotowodjoyo, karya ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang
menampilkan fakta dan dibuat dengan menggunakan metodologi penulisan yang baik dan
benar.
Eko Susilo M
Menurut Eko Susilo M, karya ilmiah merupakan suatu tulisan ataupun karangan yang
didapatkan sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari dari berbagai hasil pengamatan,
penelitian, dan peninjauan terhadap bidang ilmu tertentu, yang disusun dengan menggunakan
metode tertentu dengan memperhatikan sistematika penulisan yang baik dan santun, serta
dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
Jones
Menurut Jones, karya ilmiah merupakan karangan ilmiah yang ditujukan untuk masyarakat
tertentu ataupun profesional yang biasanya bersifat karya ilmiah tinggi.

Hery Firman
Menurut Hery Firman, karya ilmiah merupakan laporan berupa tulisan yang dipublikasikan

ataupun dipaparkan dari hasil pengkajian ataupun penelitian yang telah dilakukan, yang
dalam penulisannya memperhatikan kaidah dan etika keilmuan yang berlaku di masyarakat
keilmuan.

2. prinsip ilmiah
1.Pemilihan Topik
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pemilihan topik adalah:
a.Area Topik
Area topik memuat cakupan masalah yang akan diangkat dalam
penulisan karya tulis ilmiah. Topik lebih luas daripada judul,
karena topik mencakup isi pokok dan area yang akan dibahas dan
ditulis.
b.Keterbatasan
Keterbatasan yang sering ditemui dalam pemilihan topik, seringkali
adalah keterbatasan yang disesuaikan dengan: 1)minat, 2)kemampuan
dilaksanakan, 3) kemudahan dilaksanakan, 4) kemudahan dibuat
menjadi masalah yang lebih luas, dan 5) manfaat.
2.Pengumpulan Informasi
Prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan sehubungan dengan
pengumpulan informasi adalah:

a.Evaluasi instrumen, untuk mendapatkan data yang lebuh akurat dan
konsisten. Evaluasi instrumen dilakukan dengan uji coba
pengumpulan data dengan instrumen yang telah dibuat. Hasil uji
coba akan diketahui melalui pengujian validitas dan reliabilitas.
b.Evaluasi terhadap sumber, untuk mempertanggungjawabkan data.
Penulis harus menentukan apakah data yang diperlukan dalam menulis
karya tulis ilmiah berupa data primer, sekunder atau gabungan dari
keduanya.
c.Pembuatan catatan, untuk memudahkan pencatatan dan pencarian
kembali informasi yang telah dicatat. Catatan dapat dibuat dengan
penggunaan kartu informasi, pembuatan sistem penulisan untuk
menghubungan kartu informasi dengan daftar pustaka, serta pemilihan
bentuk kutipan.
3.Penulisan Naskah
Langkah-langkah penulisan karya tulis ilmiah terdiri atas:
a)persiapan naskah pertama,
b)revisi naskah,
c)persiapan format,
d)editing akhir, dan
e) koreksi akhir (proof reading).


3.Jenis karya ilmiah ditinjau dari pendekatan bentuk dan sasaran