Sosial Ekonomi Kualitas Udara dan Bising

Operasional Industri Kayu Lapis PT. Tanjung Raya Plywood No. Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas pernafasan lainnya bagi pekerja.. kebisingan terhadap kesehatan manusia dapat direduksi. keselamatan dan kesehatan kerja.  Pembuatan cerobong yang tinggi Tahap Pasca Operasi Pemutusan Hubungan Kerja

a. Sosial Ekonomi

Sumber dampak terhadap sosial ekonomi pada tahap pasca operasi ini adalah kegiatan pemutusan hubungan kerja. Pemutusan hubungan kerja ini jelas menghilangkan sumber pendapatan eks. pekerja PT. TRP serta merta mengurangi atau bahkan menghilangkan pangsa pasar bagi usaha di sektor informal. Jadi secara keseluruhan berdampak negatif terhadap pendapatan masyarakat. PHK  Jumlah tenaga kerja yang di- PHK.  Jumlah orang yang kehilangan peluang usaha di sektor informal. Rencana pengelolaan lingkungan terhadap dampak negatif ini bertujuan untuk mengurangi beban yang ditanggung oleh eks. pekerja dan orang-orang yang kehilangan peluang usaha.  Pemutusan hubungan kerja dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, terutama dalam pemberian pesangon.  Pemberian rekomendasi kepada karyawan agar mudah diterima bekerja di tempat lain.  Menumbuhkan peluang usaha baru di desa dan melakukan pembinaan kepada usaha-usaha sektor informal tadi.  Pendayagunaan koperasi pekerja perusahaan yang telah terbentuk ketika tahap operasi. Pengelolaan dampak ini berlokasi di Desa Tinggiran II Luar Pelaksanaan pengelolaan dampak dilakukan sejak dimulainya tahap pasca operasi PT. Tanjung Raya Plywood BLH Batola Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Batola Operasional Industri Kayu Lapis PT. Tanjung Raya Plywood No. Jenis Dampak Sumber Dampak Parameter Lingkungan Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan Institusi Pelaksana Metoda Pemantauan Lokasi Pemantauan Lingkungan Waktu Frekuensi Pemantauan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan Tahap Operasi Operasional Pabrik

a. Kualitas Udara dan Bising

Peningkatan kadar debu dan peningkatan kebisingan. Operasiona l pabrik  Kadar debu ambien sesuai Peraturan Gubernur Kalsel Nomor 053 tahun 1999 yaitu maksimum 230 µgNm3.  Intensitas kebisingan ambien sesuai Peraturan Gubernur Kalsel Nomor 053 tahun 1999 yaitu maksimum 70 dBA.. i Terjaganya kadar debu ambient agar berada di bawah baku mutu yang dipersyaratakan. ii Terjaganya intensitas kebisingan agar berada di bawah baku mutu yang dipersyaratkan. Metode pemantauan lingkungan yang digunakan untuk jenis dampak ini adalah pengukuran dan penilaian pada parameter kadar debu dan intensitas kebisingan. Pemantauan dampak ini berlokasi di dalam dan sekitar tapak proyek. Jangka waktu pemantauan dari variabel lingkungan tersebut masing- masing tiga kali dalam setahun. PT. Tanjung Raya Plywood BLH Batola, Dinas Kesehatan Batola BLH Batola

b. Kualitas Air