Keterpaduan Penyusunan SAKIP dengan Sistem Perencanaan, Sistem Pelaksanaan, dan Persyaratan Pelaksanaan SAKIP

6 mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. 6. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. 7. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah SAKIP adalah instrumen yang terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja yang digunakan oleh setiap satuan organisasikerja dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan visi dan misinya. 8. Rencana Stratejik adalah suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 satu sampai 5 lima tahun yang disusun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana stratejik satuan organisasikerja, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strateji kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya. 9. Rencana Kinerja adalah proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik. Hasil dari proses ini berupa rencana kinerja tahunan RKT. 10. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi, dan stratejik satuan organisasikerja. Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang meng- gambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan. 11. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan AKIP yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. 12. Petunjuk Pelaksanaan Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan OrganisasiKerja di lingkungan Departemen Agama adalah petunjuk yang digunakan oleh Pimpinan satuan organisasikerja di lingkungan Departemen Agama dalam menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja masing- masing untuk mengetahui dan menilai keberhasilankegagalan pelaksanaan kegiatan programkebijakan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi satuan organisasikerja di lingkungan Departemen Agama.

E. Keterpaduan Penyusunan SAKIP dengan Sistem Perencanaan, Sistem Pelaksanaan, dan

Sistem Pengawasan Agar SAKIP dapat terwujud dengan baik diperlukan adanya keterpaduan sistem antar unit pelaksana tugas di Departemen Agama, yaitu: 1. Keterpaduan dengan Sistem Perencanaan Setiap satuan organisasikerja di lingkungan Departemen Agama Pusat dan Daerah dalam menerapkan sistem perencanaan agar merujuk kepada SAKIP yaitu dalam merumuskan 7 program, kegiatan, dan alokasi anggaran diarahkan kepada penyusunan anggaran berbasis kinerja yaitu kegiatan yang banyak memberikan kontribusi terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran. 2. Keterpaduan dengan Sistem Pelaksanaan Setiap satuan organisasikerja di lingkungan Departemen Agama Pusat dan Daerah dalam menerapkan sistem pelaksanaan agar merujuk kepada SAKIP yaitu dalam melaksanakan kegiatan harus transparan, partisipatif, dan akuntabel. 3. Keterpaduan dengan Sistem Pengawasan Inspektorat Jenderal dan pimpinan satuan organisasikerja di lingkungan Departemen Agama Pusat dan Daerah dalam menerapkan sistem pengawasan agar merujuk kepada SAKIP yaitu proses pengawasan diarahkan untuk menilai tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan guna pencapaian visi dan misi organsiasi. Selanjutnya dapat memberikan kredibilitas dan legalitas kearah terciptanya aparatur yang bebas dari KKN dan pemerintahan yang baik good governance.

F. Persyaratan Pelaksanaan SAKIP

Pelaksanaan SAKIP harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. adanya komitmen dari pimpinan dan seluruh pegawai yang bersangkutan; 2. adanya keterpaduan antara sistem perencanaan, sistem pelaksanaan, dan sistem pengawasan; 3. dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang konsisten dengan asas-asas umum penyelenggaraan negara; 4. menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan; 5. berorientasi pada pencapaian visi dan misi, serta hasil dan manfaat yang diperoleh; 6. jujur, obyektif, transparan, dan akurat; 7. menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. 8 BAB II PENYUSUNAN RENCANA STRATEJIK Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah SAKIP, perencanaan stratejik Renstra merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh setiap satuan organisasikerja agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strateji lokal, nasional, regional, dan global dengan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui pendekatan perencanaan stratejik yang jelas dan sinergis satuan organisasikerja lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Penyusunan Renstra meliputi penyusunan visi, misi, tujuan, sasaran uraian dan indikator, dan strateji kebijakan dan program; dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

A. Perumusan Visi