Teori Ekologi Perkembangan Manusia Bronfenbrenner

47 tujuan, intensi dan mental states. Intersubjectivity memungkinkan untuk berbagi pemahaman melalui proses atensi dan komunikasi mutual sehingga kemampuan intersubjectivity yang lebih tinggi menghasilkan belajar lebih baik dibandingkan intersubjectivity yang lebih rendah. Dengan kemampuan intersubjectivity maka terdapat 3 bentuk belajar Tomasello, 1999 dalam Siegler, 2005 yaitu: a. Belajar meniru imitative learning; meniru perilaku orang untuk mencapai tujuan yang sama b. Belajar dengan instruksi instructed learning; transfer informasi secara langsung dan sengaja agar anak mengerti apa yang diajarkan, bisa formal di sekolah bisa informal di rumah. Anak kemudian menginternalisasikan apa yang diajarkan untuk kemudian menggunakannya untuk mengatur perilakunya sendiri. c. Belajar bersama cooperative learning; yaitu belajar dengan kerjasama dan bertujuan memcahkan masalah

4. Teori Ekologi Perkembangan Manusia Bronfenbrenner

Menurut teori ini Bronfenbrenner, 1994 manusia berkembang mengikuti karakteristik sebagai berikut: a. Pada fase awal kehidupan secara umum, perkembangan manusia berlangsung melalui proses yang secara progresif lebih kompleks dalam interaksi timbal balik antara organism biopsikologis yang bersifat aktif dan berkembang dengan orang- orang, objek dan symbol-simbol yang ada di lingkungan sekitarnya. Agar menjadi efektif interaksi harus berlangsung secara teratur pada periode yang lama. Suatu upaya interaksi secara langsung yang terjadi dalam lingkungan sekitar merupakan proses meningkatkan proximal process. Contoh dari proses proksimal ini ditemukan dalam aktivitas anak-orangtua dan anak-anak, bermain kelompok atau 48 sendiri, membaca, belajar keterampilan baru, kegiatan atletik, dan melakukan tugas kompleks. b. Proses proksimal tidak bisa terstruktur, terarah dan terpelihara dengan sendirinya. Bentuk, kekuatan dan arah dari proses proksimal bervariasi secara sistimatis sebagai fungsi bersama dari karakteristik orang yang berkembang, lingkungan tempat proses proksimal terjadi dan hakikat hasil perkembangan. Manusia hidup mempengaruhi dan dipengaruhi oleh berbagai lingkungan yang berbeda, sehingga dapat dijelaskan secara sistimatis keterkaitan lingkungan ini satu dengan lainnya. Terdapat lima lingkungan berbeda yang berpengaruh pada manusia yaitu: a. mikrosistem; merupakan lingkungan dimana terjadi pola aktivitas, peran sosial dan relasi interpersonal yang dialami individu yang berkembang secara langsung dengan lingkungan sekitar yang dihadapinya. Lingkungan ini contohnya rumah, sekolah, tempat kerja termasuk di dalamnya keluarga, teman sebaya, komunitas dan aktivitas yang dilakukan bersama. b. mesosistem; merupakan keterkaitan dan interelasi antara dua atau lebih mikrosistem dimana individu berada seperti misalnya rumah dan sekolah, sekolah dan komunitas. Dengan kata lain mesosistem adalah sebuah system dari mikrosistem yang menggambarkan bagaimana konteks anak yang signifikan bagi perkembangan individu terkait satu dengan lainnya. c. eksosistem; lingkungan dimana individu tidak langsung berpartisipasi tetapi lingkungan ini berpengaruh terhadap salah satu mikrosistem individu, contohnya pekerjaan orangtua, jejaring sosial keluarga, dan konteks tetangga-komunitas. d. makrosistem; merupakan golongan dan subkultur dimana individu berada yang berpengaruh terhadap system nilai, khasanah ilmu pengetahuan, sumberdaya material, adat istiadat, gaya hidup, peluang, hambatan. e. kronosistem; adalah perubahan sementara dalam system ekologi atau dalam diri individu yang menghasilkan kondisi baru yang berpengaruh pada perkembangan. 49 Perkembangan individu berada dalam konteks perubahan waktu, bagaimana lingkungan berpengaruh pada anak juga ditentukan oleh peran waktu atau jaman.

D. Pencapaian Kemampuan Literasi Dasar dalam Konteks Keluarga.