Tahanan Tanjak Koefisien Traksi. Pengaruh Ketinggian

Sebenarnya sangat sukar untuk secara pasti menentukan besarnya RR ini, secara praktis hanya didapat dari percobaan-percobaaan saja, yaitu dengan menarik sesuatu kendaraan dengan tali penarik yang dihubungkan dengan alat pengukur tegangan. Tegangan kg total di dalam tali penarik ini sampai kendaraan bergerak dengan kecepatan tetap adalah harga RR permukaan itu per berat kendaraan ton. B P RR  dimana: RR = Rolling resistance kgton P = Tegangan total dlm tali penarik kg B = Berat total kendaraan + muatan ton

2.3 Tahanan Tanjak

Jika suatu kendaraan bergerak melalui suatu tanjakan, maka diperlukan tenaga traksi tambahan sebanding dengan besarnya landai tanjakan tadi, demikian pula bila kendaraan menurun terjadi pengurangan tenaga traksi, hal ini karena adanya pengaruh gravitasi. Kelandaian dinyatakan dalam , yaitu perbandingan antara perubahan ketinggian per satuan panjang jalan. Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 13 Panjang L V H W W.G Contoh 2.1: Sebuah kendaraan dengan berat 4000 kg harus naik dengan landai 6, berapakah tambahan tenaga traksi yang diperlukan? Jawab : Tambahan tenaga traksi = 6 x 4000 = 240 kg.

2.4 Koefisien Traksi.

Jika terdapat geseran yang cukup antara permukaan roda dengan permukaan jalan, maka tenaga mesin dapat dijadikan tenaga traksi maksimal. Tetapi jika tidak cukup terdapat geseran antara roda dengan permukaan jalan, maka kelebihan tenaga mesin dilimpahkan kepada roda dan akan mengakibatkan selip. Untuk mendapatkan traksi maksimal sebelum terjadi selip antara roda dengan permukaan tanah traksi kritis, maka koefisien traksi dapat disebut sebagai faktor yang harus dikalikan dengan berat total kendaraan pada roda geraknya Traksi Kritis = Koefisien Traksi x Berat Total Kendaraan Besarnya koefisien traksi dipengaruhi berbagai macam faktor, untuk kendaraan beroda karet misalnya, faktor-faktor meliputi kembangan ban, bentuk dan ukuran ban, tekanan angin dalam ban, keadaan permukaan tanah dan sebagainya. Variasi-variasi tidak dapat diberikan secara tepat, akan tetapi secara percobaan telah disusun seperti pada tabel di bawah ini, yang dapat digunakan sebagai perkiraan: Tabel 2.4: Koefisien Traksi Pada Masing-masing Keadaan Jenis Permukaan Ban Karet Crawler Beton, kering dan kasar 0,80 – 1,00 0,45 Tanah liat, kering 0,50 – 0,70 0,90 Tanah liat, basah 0,40 – 0,50 0,70 Pasir basah dan kerikil 0,30 – 0,40 0,35 Pasir kering, lepas 0,20 – 0,30 0,30

2.5 Pengaruh Ketinggian

Makin tinggi kedudukan elevasi suatu tempat makin kurang padat kadar oksigen di daerah itu. Mesin-mesin dari peralatan yang biasa dipergunakan untuk pelaksanaan konstrucksi bekerja atas dasar pembakaran zat asam oksigen dari udara dengan Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 14 bahan bakar. Dengan berkurangnya kadar oksigen akan berpengaruh terhadap hasil- hasil pembakaran dan tenaga mesin. Ketinggian = Lokasi suatu tempat dengan permukaan air laut. Rumus praktis yang dapat digunakan: a.Mesin 4 langkahtak Berkurangnya tenaga mesin adalah 3 dari Hp horse power seluruhnya untuk penambahan 1000 ft di atas 750 m ± 2500 ft yang pertama dari permukaan air laut. b. Mesin 2 langkahtak Berkurangnya tenaga mesin adalah 1 dari Hp seluruhnya untuk setiap penambahan 1000 ft di atas 750 m ± 2500 ft yang pertama dari permukaan air laut. c.Mesin Supercharger. Dapat mengurangi kehilangan tenaga mesin. Supercharger dapat menaikkan tenaga mesin sampai 125 . Supercharger bekerja dengan cara menginjeksi oksigen ke dalam silinder. Contoh 2.2: Suatu mesin 200 Hp, 4 tak, bekerja pada ketinggian 6000 ft. Tentukan tenaga mesin efektif. Jawab: Hilangnya tenaga mesin :   Hp Hp 21 1000 2500 6000 200 3     Jadi tenaga mesin efektif = 200 Hp – 21 Hp = 179 Hp.

2.6 Drawbar Pull