1.5 Kekerasan Material.
Material yang keras akan lebih sukar dikoyak, digali atau dikupas oleh alat berat, hal ini akan menurunkan produktivitas alat.
1.6 Daya Dukung Tanah.
Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk mendukung alat yang berada diatasnya. Apabila suatu alat berada di atas tanah, maka alat tersebut akan
memberikan tekanan pada bidang dibawahnya. Sedangkan perlawanan yang diberikan tanah adalah daya dukung. Jika tekanan yang terjadi alat lebih besar dari daya dukung
tanah, maka alat akan terbenam. Nilai daya dukung tanah dapat diketahui dengan cara pengukuran test langsung dilapangan, biasanya digunakan alat untuk test daya
dukung tanah yaitu “cone penetrimeter”. Tabel di bawah ini memberikan gambaran alat berat apa saja yang sesuai dengan daya dukung tanah yang ada :
Tabel 2.3: Daya Dukung Tanah untuk Alat Besar Komatsu
Cone Indeks Jenis Alat
Daya Tekan Alat 2
Extra Swamp Dozer 0,15 – 0,30
2 – 4 Swamp Dozer
0,20 – 0,30 4 – 5
Small Bulldozer 0,30 – 0,60
5 – 7 Medium Bulldozer
0,60 – 0,80 7 – 10
Large Bulldozer 0,70 – 1,30
10 – 13 Motor Scraper
1,30 – 2,85 15
Dump Truck 3,20
Sumber: Manajemen Alat-Alat Besar, PT. United Tractors
2.3 Besaran Teknis Alat Berat
Dalam menghitung produktivitas alat berat, banyak hal yang berpengaruh terhadap besar kecilnya produktivitas tersebut, seperti: kemampuan operator dalam mengoperasikan
alat berat, metoda pengoperasian alat, kondisi lapangan, kondisi alat itu sendiri dan lainnya. Dalam mengoperasikan alat berat, perlu diketahui besaran teknis alat berat yang meliputi:
muatan maksimum pay load; tahanan gelinding rolling resistance; tahanan tanjakan grade resistance; koefisien traksi; tenaga tarik draw bar pull dan lain-lain.
Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis
-
11
2.1 Muatan Maksimum
Muatan maksimum pay load merupakan muatan bersih yang dapat diangkut oleh suatu unit alat pengangkut dan dinyatakan dalam bank meter kubik atau tanah
asli; tanah lepas; dan tanah setelah dipadatkan.
2.2 Tahanan Gelinding
Tahanan gelinding rolling resistance RR yaitu tahanan yang timbul pada roda kendaraan beroda akibat pergerakannya diatas permukaan datar. Besarnya RR
dipengaruhi oleh jenis roda dan kondisi permukaan jalan. Tanah yang lembek memberikan RR yang lebih besar dari tanah yang keras permukaannya. Pada
kendaraan beroda ban karet, besar tahanan ini juga tergantung dari ukuran ban, angin di dalam ban dan bentuk kembangan dari permukaan ban. Untuk tipe roda rantai
crawler, besarnya tahanan ini terutama tergantung dari sifat permukaan saja. Untuk
Perencanaan alat berat, secara pendekatan tahanan gelinding dapat dihitung : RR
= CRR x berat kendaraan beroda CRR
= koefisien tahanan gelinding, dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.4: Koefisien Tahanan Gelinding
Tipe dan Keadaan Landasan CRR
Roda Besi Roda Ban
Rel besi 0,01
- Beton
0,02 0,02
Jalan, Mc Adam 0,03
0,03 Perkerasan kayu
0,03 -
Jln datar tanpa pekerasan, kering 0,05
0,04 Landasan tanah keras
0,10 0,04
Landasan tanah gambur 0,12
0,05 Landasan tanah lunak
0,16 0,09
Kerikil, pasir tidak dipadatkan 0,15
0,12 Tanah basah, lumpur
- 0,16
CRR = 2 + 0,6 setiap cm terbenamnya roda
.
Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis
-
12
Sebenarnya sangat sukar untuk secara pasti menentukan besarnya RR ini, secara praktis hanya didapat dari percobaan-percobaaan saja, yaitu dengan menarik sesuatu
kendaraan dengan tali penarik yang dihubungkan dengan alat pengukur tegangan. Tegangan kg total di dalam tali penarik ini sampai kendaraan bergerak dengan
kecepatan tetap adalah harga RR permukaan itu per berat kendaraan ton.
B P
RR
dimana: RR = Rolling resistance kgton
P = Tegangan total dlm tali penarik kg B = Berat total kendaraan + muatan ton
2.3 Tahanan Tanjak