Lama aktivitas obat ini ialah 4 – 6 jam, diberikan dengan dosis 25 mg 1 kapsul – 50 mg, 4 kali sehari per oral. Obat ini dapat juga
diberikan parenteral. Efek samping mengantuk.
b. Antagonis Kalsium
Dapat juga berkhasiat dalam mengobati vertigo. Obat antagonis kalsium Cinnarizine Stugeron dan Flunarizine Sibelium sering
digunakan. Merupakan obat supresan vestibular karena sel rambut vestibular mengandung banyak terowongan kalsium. Namun, antagonis
kalsium sering mempunyai khasiat lain seperti anti kholinergik dan antihistamin. Sampai dimana sifat yang lain ini berperan dalam mengatasi
vertigo belum diketahui. - Cinnarizine Stugerone
Mempunyai khasiat menekan fungsi vestibular. Dapat mengurangi respons terhadap akselerasi angular dan linier. Dosis biasanya ialah
15 – 30 mg, 3 kali sehari atau 1 x 75 mg sehari. Efek samping ialah rasa mengantuk sedasi, rasa cape, diare atau konstipasi, mulut
rasa kering dan “rash” di kulit.
c. Fenotiazine
Kelompok obat ini banyak mempunyai sifat anti emetik anti muntah. Namun tidak semua mempunyai sifat anti vertigo. Khlorpromazine
Largactil dan Prokhlorperazine Stemetil sangat efektif untuk nausea yang diakibatkan oleh bahan kimiawi namun kurang berkhasiat terhadap
vertigo. - Promethazine Phenergan
Merupakan golongan Fenotiazine yang paling efektif mengobati vertigo. Lama aktivitas obat ini ialah 4 – 6 jam. Diberikan dengan
dosis 12,5 mg – 25 mg 1 draze, 4 kali sehari per oral atau parenteral suntikan intramuscular atau intravena. Efek samping
yang sering dijumpai ialah sedasi mengantuk, sedangkan efek samping ekstrapiramidal lebih sedikit disbanding obat Fenotiazine
lainnya. - Khlorpromazine Largactil
Dapat diberikan pada penderita dengan serangan vertigo yang berat dan akut. Obat ini dapat diberikan per oral atau parenteral suntikan
22
intramuscular atau intravena. Dosis yang lazim ialah 25 mg 1 tablet – 50 mg, 3 – 4 kali sehari. Efek samping ialah sedasi
mengantuk.
d. Obat Simpatomimetik