Fisiologi terapi hiperbarik oksigen

oksigen harus dilaksanakan secara hati-hati sesuai prosedur yang berlaku, sehingga mencapai hasil yang maksimal dengan resiko minimal Hariyanto et al, 2009.

2.2.2 Hyperbarik chamber

Terapi oksigen hiperbarik pada suatu ruang hiperbarik hyperbaric chamber yang dibedakan menjadi 2, yaitu: - Monoplace : pengobatan satu penderita - Multiplace : pengobatan untuk beberapa penderita pada waktu bersamaan dengan bantuan masker tiap pasiennya Pasien dalam suatu ruangan menghisap oksigen 100 bertekanan tinggi 1 ATA. Tiap terapi diberikan selama 2-3 ATA, menghasilkan 6 ml oksigen terlarut dalam 100 ml plasma, dan durasi rata-rata terapi 60-90 menit. Jumlah terapi bergantung dari jenis penyakit. Untuk akut sekitar 3-5 kali dan untuk kasus kronik bisa mencapai 50-60 kali. Dosis yang digunakan pada perawatan tidak boleh lebih dari 3 ATA karena tidak aman untuk pasien dan mempunyai efek imunosupresif Adityo, 2015.

2.2.3. Fisiologi terapi hiperbarik oksigen

Terdapat 3 hukum yang berperan dalam terapi oksigen hiperbarik, yaitu Gill dan Bell, 2004; Hariyanto et al, 2009 :  Hukum Boyle Pada suhu tetap, tekanan berbanding terbalik dengan volume. P 1 V 1 = P 2 V 2 = P 3 V 3 .....= K Ini adalah dasar untuk banyak aspek terapi hiperbarik. Dasar ini terjadi ketika tuba eustachius tertutup mencegah pemerataan tekanan gas sehingga kompresi gas memberikan rasa nyeri di telinga bagian tengah . 26 Pada pasien yang tidak bisa secara independen melakukan ekualisasi tekanan, tympanostomy harus dipertimbangkan untuk menyediakan saluran antara bagian dalam dan ruang telinga bagian luar. Demikian pula, gas yang terperangkap dapat membesar dan membahayakan selama dekompresi, seperti pada pneumotoraks yang terjadi selama pemberian tekanan.  Hukum Dalton Tekanan total suatu campuran gas adalah sama dengan jumlah tekanan parsial dari masing – masing bagian gas. P = P 1 + P 2 + P 3 +.....  Hukum Henry Jumlah gas terlarut dalam cairan atau jaringan berbanding lurus dengan tekanan parsial gas tersebut dalam cairan atau jaringan pada suhu yang tetap. Ini adalah dasar teori untuk meningkatkan tekanan oksigen jaringan dengan pengobatan HBO. implikasi pada kasus dimana seseorang bernafas menggunakan oksigen 100 bertekanan tinggi, sehingga konsentrasi gas inert pada jaringan terutama nitrogen juga akan meningkat. Nitrogen dapat larut dalam darah dan juga dapat keluar dari plasma membentuk emboli gas arterial selama fase dekompresi. Fisiologi dari HBO bermacam-macam yakni : 1 peningkatan jumlah oksigen terlarut dalam jaringan.Sebagian besar oksigen yang dibawa dalam darah terikat pada hemoglobin, dimana 97 tersaturasi pada tekanan atmosfer, Namun beberapa oksigen dibawa oleh plasma. Pada bagian ini akan meningkat pada terapi hiperbarik sesuai dengan hukum Henry yang akan memaksimalkan oksigenasi jaringan. Ketika menghirup udara normobaric, tekanan oksigen arteri adalah sekitar 100 mmHg, dan tekanan oksigen jaringan sekitar 55 mmHg. Namun, oksigen 100 pada tekanan 3 ATA dapat meningkatkan tekanan oksigen arteri 27 2000 mmHg, dan tekanan oksigen jaringan menjadi sekitar 500 mmHg, dan hal ini memungkinkan pengiriman 60 ml oksigen per liter darah dibandingkan dengan 3 mll pada tekanan atmosfer , yang cukup untuk mendukung jaringan beristirahat tanpa kontribusi dari hemoglobin. Karena oksigen terlarut banyak di dalam plasma maka dapat menjangkau daerah- daerah yang terhambat di mana sel-sel darah merah tidak bisa lewat, dan juga dapat mengaktifkan oksigenasi jaringan bahkan meskipun terdapat gangguan hemoglobin yang berperan dalam pengangkutan oksigen, seperti pada keracunan gas karbon monoksida dan anemia berat Andrew, 2001; Gill dan Bell, 2004. 2 peningkatan gradien difusi oksigen ke dalam jaringan. Tekanan partial oksigen yang tinggi dalam kapiler darah memberikan gradien yang besar untuk poses difusi oksigen dari darah ke jaringan. keadaan tersebut sangat berguna untuk jaringan yang hipoksia akibat angiopati mikrovaskular seperti pada diabetes dan radiation necrosis. Selain itu, HBO juga membantu menstimulasi angiogenesis dan mengatasi defek patologis primer karena penurunan infiltrasi leukosit dan vasokonstriksi dalam jaringan iskemik Andrew, 2001; Gill dan Bell, 2004. 3 vasokonstriksi arteriolar. Hyperoxic menyebabkan vasokonstriksi yang cepat dan signifikan pada sebagian besar jaringan. HBO juga biasanya meningkatkan resistensi vaskular sistemik, bradikardi serta menurunkan CO sebesar 10-20, dengan Stroke Volume masih terpelihara. Meskipun demikian, hal ini masih dikompensasi oleh peningkatan pengangkutan oksigen plasma yang 2 kali lebih besar daripada biasanya Gill dan Bell, 2004; Hariyanto et al, 2009. 4 efek terhadap pertumbuhan bakteri. HBO meningkatkan pembentukan radikal bebas oksigen, yang mengoksidasi protein dan lipid membran , yang kemudian akan menyebabkan kerusakan DNA sehingga mencegah multiplikasi, menghambat fungsi metabolisme bakteri serta memfasilitasi sistem peroksidase yang digunakan leukosit untuk membunuh bakteri. HBO sangat efektif terhadap bakteri anaerob dan bakteri microaerophilic Gill dan Bell, 2004. 28 5 efek pada reperfusion injury. HBO menstimulasi pertahanan melawan radikal bebas oksigen dan peroksidase lipid yang terjadi. Pada reperfusion injury, leukosit menempel pada endotel venule, kemudian terjadi pengeluaran unidentified humoral mediators yang menyebabkan konstriksi arteriol lokal. HBO mencegah proses tersebut dengan memperbaiki hidup dari kulit atau bahkan tungkai yang diimplatasi Andrew, 2001.

2.2.4 Manfaat