Makna dan Hakikat Guru

guru bertindak sebagai pendamping belajar para siswanya dengan suasana belajar yang demokratis dan menyenangkan. 2 Peran guru sebagai fasilitator, merubah paradigma dalam proses pembelajaran yang tadinya berpusat pada guru teacher centered menjadi berpusat pada siswa learner centered diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Perbedaan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan guru adalah sebagai berikut : Pembelajaran berpusat pada guru Pembelajaran berpusat pada siswa  Guru sebagai pengajar  Penyampaian materi pelajaran dominan melalui ceramah  Guru menentukan apa yang akan diajarkan dan bagaimana siswa mendapatkan informasi yang mereka pelajari  Guru sebagai fasilitator dan bukan penceramah  Fokus pembelajaran pada siswa bukan Guru  Siswa aktif belajar  Pembelajaran bersifat interaktif Perbedaan kegiatan siswa dan Guru pada strategi mengajar berpusat pata siswa : Kegiatan guru pada strategi mengajar yang berpusat pada Guru Kegiatan siswa pada strategi mengajar yang berpusat pada siswa  Membacakan  Menjelaskan  Memberikan intruksi  Memberikan Informasi  Berceramah  Pengaruh tugas – tugas  Membimbing dalam Tanya jawab  Bermain peran  Menulis dengan kata – kata sendiri  Belajar kelompok  Memecahkan masalah  Diskusi  Mempraktikan ketrampilan  Melakukan kegiatan penyidikan

B. Makna dan Hakikat Guru

2 http:www.psb-psma.orgcontentblogperan-guru-sebagai-fasilitator 1. Makna Guru Makna guru pendidik sebagaimana dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003, Bab I, Pasal 1, ayat 6 adalah tenaga kependidikanyang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi juga bisa di masjid, di surau mushola, di rumah, dan sebagainya. Makna guru atau pendidik pada prinsipnya tidak hanya mereka yang mempunyai kualifikasi keguruan secara formal diperoleh dari bangku sekolahperguruan tinggi, melainkan yang terpenting adalah mereka yang mempunyai kompetensi keilmuan dan dapat menjadikan orang lain pandai dalam matra kognitif, afektif dan psikomotorik. Matra kognitif menjadikan peserta didik cerdas intelektualnya, matra afektif menjadikan siswa mempunyai sikap dan perilaku yang sopan, dan matra psikomotorik menjadikan siswa terampil dalam melaksanakan aktivitas secara afektif dan efisien, serta tepat guna. 3 Menjadi guru menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat dan kawan-kawan dalam buku Zaenal Mustakim, M.Ag. tidak sembarangan, tetapi harus memenuhi beberapa persyaratan seperti di bawah ini: 1. Takwa kepada Allah SWT 2. Berilmu 3. Sehat jasmani 4. Berkelakuan baik Tugas guru sangat banyak, baik yang terikat dalam kedinasan maupun di luar kedinasan. Tugas di luar kedinasan dapat dikatakan sebagai tugas pengabdian yang tidak terbatasi oleh ruang lingkup waktu dan tempat, tugas ini meliputi profesi, kemanusiaan dan kemasyarakatan. 2. Hakikat Guru Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua 1991, guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya mata pencahariannya mengajar. Dalam Undang-undang Guru dan Dosen 3 Zaenal Mustakim. Strategi Metode Pembelajaran, Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2009, hlm 5 No 14 Tahun 2005 Pasal 2, guru dikatakan sebagai tenaga profesional yang mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dam sertifikasi pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu. 4 Hakikat guru tidak hanya menjadi seorang diri, akan tetapi menyatu dalam semua keragaman. Artinya, guru harus pandai menyatukan keragaman peserta didiknya dari tingkat kemampuan tingkat intelektual, keragaman dalam bercakap, keragaman kepribadian hingga keragaman kecenderungan yang di dasari oleh bakat mereka. Hakikat guru tersebut menuntut adanya kepribadian secara personal dan sosial. Kepribadiannya yang dimaksud adalah guru mempunyai karakter khusus yang menojol dan berbeda dengan apa yang dimiliki orang lain dalam hal kebaikan . Hakikat personal mengarah pada model perilaku yang dapat dijadikan teladan dan hakikat sosial menuju pada mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hakikat guru adalah: a. Orang yang memiliki minat, tidak pernah lelah dan bosan mencari atau menambah ilmu dan menyampaikannya pada orang lain siswa kapan saja. b. Orang yang berrbakat, mempunyai kelebihan dan hasilnya sesuai dengan harapan. c. Orang yang bertanggung jawab, mampu merubah pengetahuan, sikap, kepribadian, dan ketrampilan peserta didiknya lebih baik. d. Orang yang mempunyai panggilan jiwa, mau berkorban demi kemajuan peserta didiknya. e. Orang yang mempunyai idealisme, mau mendengarkan keluh kesah peserta didiknya dan mampu memberikan solusinya. 5

C. Tugas dan Fungsi Guru