Sektor Jasa-Jasa ProdukHukum BankIndonesia

Triwulan III - 2009 Kajian Ekonomi Regional Jakarta 15 Grafik I.35 Tingkat Hunian dan Persediaan Perkantoran Grafik I.37 Kredit Lokasi Proyek Sektor Jasa

7. Sektor Jasa-Jasa

Sektor jasa-jasa tumbuh diperkirakan terjadi peningkatan Sektor jasa-jasa tumbuh diperkirakan terjadi peningkatan Sektor jasa-jasa tumbuh diperkirakan terjadi peningkatan Sektor jasa-jasa tumbuh diperkirakan terjadi peningkatan Sektor jasa-jasa tumbuh diperkirakan terjadi peningkatan menjadi 5,7-6,1, dibandingkan triwulan sebelumnya 5,9. menjadi 5,7-6,1, dibandingkan triwulan sebelumnya 5,9. menjadi 5,7-6,1, dibandingkan triwulan sebelumnya 5,9. menjadi 5,7-6,1, dibandingkan triwulan sebelumnya 5,9. menjadi 5,7-6,1, dibandingkan triwulan sebelumnya 5,9. Meningkatnya sektor jasa antara lain disebabkan konsumsi rumah tangga yang masih cukup kuat. Beberapa libur panjang di triwulan III yang dimanfaatkan untuk mengunjungi tempat wisata seperti Kebun Binatang Ragunan, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah TMII dan lain-lain. Peningkatan jumlah pengunjung rata-rata mencapai 5-20 dibanding tahun 2008. Di sisi pembiayaan, kredit sektor jasa masih tumbuh tinggi Di sisi pembiayaan, kredit sektor jasa masih tumbuh tinggi Di sisi pembiayaan, kredit sektor jasa masih tumbuh tinggi Di sisi pembiayaan, kredit sektor jasa masih tumbuh tinggi Di sisi pembiayaan, kredit sektor jasa masih tumbuh tinggi dengan risiko kredit yang membaik. dengan risiko kredit yang membaik. dengan risiko kredit yang membaik. dengan risiko kredit yang membaik. dengan risiko kredit yang membaik. Posisi kredit di sektor ini hingga Juli 2009 mencapai Rp 121,3 triliun atau tumbuh sekitar 18,7 y-o-y grafik I.37. Kualitas kredit sektor ini relatif baik, dengan NPLs kredit selalu terjaga yaitu dibawah 5. Sumber : Cushman, Colier Internasional, diolah p data perkiraan Retail Office CBD Apartment Rental 2008 2009 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3p 60 65 70 75 80 85 90 95 2007 2008 2009 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 5 10 15 20 25 30 35 -12 -10 -8 -6 -4 -2 2 4 6 g.Kredit Industri Riil mtm-rhs g.Kredit Jasa-jasa yoy Grafik I.36 Pendapatan dan Konsumsi Listrik DKI Jakarta Sumber : PLN, diolah g.Pendapatan g.Konsumsi Listrik Totalrhs , yoy , yoy 2007 2008 2009 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 -10 -5 5 10 15 20 Triwulan III - 2009 Kajian Ekonomi Regional Jakarta 16 halaman ini sengaja dikosongkan Triwulan III - 2009 Kajian Ekonomi Regional Jakarta 17 Perkembangan Inflasi Jakarta bab 2 Pada triwulan III-2009, perkembangan harga-harga secara umum di DKI Jakarta masih dalam tren menurun. Pada triwulan ini tercatat sebesar 2,63yoy, menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 3,45, yoy. Penurunan tersebut utamanya terkait akibat pengaruh penurunan inflasi dari faktor nonfundamental yaitu sektor transportasi administered prices serta terjaganya pasokan bahan makanan volatile foods. Sementara itu, secara triwulanan, inflasi triwulan III-2009 mencatat peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, naik dari 0,15 menjadi 1,73. Peningkatan tersebut terkait dengan faktor musiman yaitu pelaksanaan hari besar keagamaan puasa dan lebaran. Namun demikian, peningkatan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sehingga secara keseluruhan inflasi terus mengalami penurunan. Triwulan III - 2009 Kajian Ekonomi Regional Jakarta 18 Secara umum, perkembangan harga berbagai komoditas pada Secara umum, perkembangan harga berbagai komoditas pada Secara umum, perkembangan harga berbagai komoditas pada Secara umum, perkembangan harga berbagai komoditas pada Secara umum, perkembangan harga berbagai komoditas pada triwulan III-2009 masih mencatat inflasi, meskipun terjadi triwulan III-2009 masih mencatat inflasi, meskipun terjadi triwulan III-2009 masih mencatat inflasi, meskipun terjadi triwulan III-2009 masih mencatat inflasi, meskipun terjadi triwulan III-2009 masih mencatat inflasi, meskipun terjadi penurunan. penurunan. penurunan. penurunan. penurunan. Pada akhir triwulan laporan, laju inflasi secara tahunan ≈ year on year∆ triwulan II-2009 terhadap triwulan II-2008 tercatat sebesar 2,63 yoy. Sumber dari inflasi pada triwulan laporan tersebut utamanya disumbang oleh tingginya inflasi pada kelompok makanan jadi yang tercatat sebesar 9,02 diikuti oleh bahan makanan dan pakaian yang masing- masing tercatat sebesar 6,60 dan 6,11. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok transportasi yaitu sebesar -6,23. Dilihat dari kontribusinya, penyumbang inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan jadi dan kelompok bahan makanan. Namun meskipun demikian, kenaikan inflasi kelompok makanan jadi dan bahan makanan tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan inflasi periode yang sama tahun lalu sehingga secara keseluruhan inflasi pada tahunan yoy pada triwulan ini terus menurun. Kecenderungan penurunan inflasi tahunan masih berlanjut. Kecenderungan penurunan inflasi tahunan masih berlanjut. Kecenderungan penurunan inflasi tahunan masih berlanjut. Kecenderungan penurunan inflasi tahunan masih berlanjut. Kecenderungan penurunan inflasi tahunan masih berlanjut. Berdasarkan kelompok pengeluaran, penurunan tekanan inflasi tahunan terutama bersumber dari penurunan tertinggi pada kelompok bahan makanan, perumahan dan pendidikan. Terjaganya harga kelompok bahan makanan karena upaya beberapa instansi di Jakarta dalam menjaga pasokan dan Grafik II.1 Perkembangan Inflasi Grafik II.2 Kontribusi Inflasi Tabel II.1 Perkembangan Inflasi Jakarta IHK 2,54 11,31 -0,13 6,98 0,15 3,45 1,73 2,63 Bahan Makanan 5,82 18,79 1,22 10,71 0,27 6,75 5,67 6,60 Makanan jadi 1,10 10,78 2,30 9,51 0,87 7,74 2,31 9,02 Perumahan 4,53 13,19 -0,08 9,91 1,05 6,29 0,09 1,78 Pakaian -0,74 10,04 3,97 8,06 1,54 4,87 0,44 6,11 Kesehatan 1,62 6,56 0,30 4,09 0,91 6,04 0,39 4,76 Pendidikan 2,47 5,37 0,00 2,96 0,00 2,45 1,99 1,97 Transportasi 0,37 8,39 -5,70 -0,16 -3,85 -7,15 1,36 -6,23 2008 2009 Kelompok Barang Tw III Tw I Tw II Tw III qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoy mtm yoy rhs -1 1 2 3 4 5 6 , y-o-y , m-t-m 2,63 2007 2008 2009 -4 4 8 12 16 panen panen kenaikan harga internasional harga BBM bersubsidi rata2 meningkat 28,7 dampak 2nd round kenaikan harga BBM panen Des : 1st round effect JanFeb:1st+2nd round effect penurunan BBM lebaran lebaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0, 72 1 ,0 1 0, 21 0, 25 0, 19 0, 07 0, 66 0, 82 0, 36 0, 98 -0 ,2 4 0, 86 1, 86 0, 29 0, 82 0, 79 1, 51 1, 94 1, 26 0, 24 1, 02 0, 42 0, 34 0, 11 -0 ,2 4 -0 ,2 2 0, 33 -0 ,1 5 0, 17 0, 13 0, 36 0, 45 0 ,9 1 , y-o-y 100,00 21,13 16,41 25,19 6,90 4,23 7,51 18,63 SHARE : IHK Bhn Makanan Mknn jadi Permhn Pakaian Kesehatan Penddkn Transports -1,5 -1 1 -0,5 0,5 1,5 2 2,5 3 2,63 1,39 1,48 0,45 0,42 0,20 0,15 -1,16 Triwulan III - 2009 Kajian Ekonomi Regional Jakarta 19 Grafik II.4 Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang q-t-q distribusi melalui Tim Ketahanan Pangan. Upaya tersebut misalnya operasi pasar, pemantauan harga secara rutin, dan inspeksi mendadak sidak ketersediaan bahan kebutuhan pokok pada saat menjelang lebaran ke beberapa pasar yang strategis 1 . Sementara di kelompok perumahan karena stabilnya harga untuk perlengkapan rumah tangga dan penyelenggaraan rumah tangga. Selanjutnya di kelompok pendidikan, karena belum memasuki masa pembayaran biaya pendidikan, sehingga biaya pendidikan dan pelatihan tetap stabil. Secara triwulan, inflasi sedikit meningkat karena faktor Secara triwulan, inflasi sedikit meningkat karena faktor Secara triwulan, inflasi sedikit meningkat karena faktor Secara triwulan, inflasi sedikit meningkat karena faktor Secara triwulan, inflasi sedikit meningkat karena faktor musiman berupa kegiatan hari besar keagamaan puasa dan musiman berupa kegiatan hari besar keagamaan puasa dan musiman berupa kegiatan hari besar keagamaan puasa dan musiman berupa kegiatan hari besar keagamaan puasa dan musiman berupa kegiatan hari besar keagamaan puasa dan lebaran, namun peningkatan tersebut jauh lebih rendah lebaran, namun peningkatan tersebut jauh lebih rendah lebaran, namun peningkatan tersebut jauh lebih rendah lebaran, namun peningkatan tersebut jauh lebih rendah lebaran, namun peningkatan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada triwulan laporan inflasi tercatat sebesar 1,73, sedikit meningkat dari triwulan sebelumnya yaitu sebesar 0,15. Peningkatan inflasi terutama disumbang oleh kelompok bahan makanan dan makanan jadi. Inflasi bahan makanan dan makanan jadi meningkat karena adanya faktor musiman yaitu kegiatan keagamaan ramadhan dan lebaran. Meskipun inflasi bahan makanan paling tinggi, dalam periode yang sama di Grafik II.3 Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang y-o-y 1 Pada hari Sabtu tanggal 12 September 2009 H-8 Lebaran, Gubernur DKI Jakarta beserta Muspida plus dan Bank Indonesia melakukan inspeksi mendadak sidak ke beberapa pasar Pasar Tradisional Jatinegara, Pasar Induk Beras Cipinang, dan Pasar Induk Daging Dharma Jaya untuk memantau persediaan dan pasokan kebutuhan pokok. Sumber : Pertamina, diolah Tabel II.2 Harga BBM di Jakarta Minyak Solar 4.500 4.500 4.500 0,0 Premium 4.500 4.500 4.500 0,0 Minyak Tanah 5.681 5.681 5.681 0,0 Pertamax Plus 6.300 6.600 7.000 6,1 Pertamax 5.600 6.000 6.400 6,7 Pertamax Dex 5.800 6.550 6.850 4,6 Harga Rp Perubahan QtQ Jenis Tw I 09 Tw II 09 Tw III 09 Tw II - III 09 Jakarta y-o-y, Sumber : BPS, diolah -5 5 10 15 20 2007 2008 2009 Mknn jadi Pendidikan Perumahan Transportasi Pakaian IHK Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Bhn Makanan Kesehatan Sumber : BPS, diolah Jakarta q-t-q -6 -4 -2 2 4 6 8 2007 2008 2009 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Kesehatan Transportasi Pendidikan IHK Mknn jadi Pakaian Bhn Makanan Perumahan Triwulan III - 2009 Kajian Ekonomi Regional Jakarta 20 triwulan ketiga, peningkatan triwulanan 2009 dibandingkan tahun 2008 masih lebih rendah. Pada tahun 2008, terjadi peningkatan dari triwulan II-08 2,76 ke 5,82, sementara di tahun 2009 dari triwulan II-09 0,27 hanya meningkat ke 5,67. Penyebab lebih rendahnya inflasi triwulanan di tahun 2009, karena upaya Tim Ketahanan Pangan dalam menjaga pasokanstok dan kelancaran distribusi. Hal lain yang menyumbang kenaikan inflasi triwulanan kali ini adalah mulai meningkatnya kelompok transportasi menjadi sebesar inflasi 1,36 dari sebelumnya deflasi 3,85. Pendorong utama peningkatan kelompok ini adalah naiknya BBM non subsidi tabel II.2, tarif angkutan udara dan antar kota. Berdasarkan disagregasi, penurunan tekanan inflasi tahunan Berdasarkan disagregasi, penurunan tekanan inflasi tahunan Berdasarkan disagregasi, penurunan tekanan inflasi tahunan Berdasarkan disagregasi, penurunan tekanan inflasi tahunan Berdasarkan disagregasi, penurunan tekanan inflasi tahunan utamanya didorong oleh faktor nonfundamental yaitu utamanya didorong oleh faktor nonfundamental yaitu utamanya didorong oleh faktor nonfundamental yaitu utamanya didorong oleh faktor nonfundamental yaitu utamanya didorong oleh faktor nonfundamental yaitu kelompok transportasi kelompok transportasi kelompok transportasi kelompok transportasi kelompok transportasi administered prices administered prices administered prices administered prices administered prices dan kelompok dan kelompok dan kelompok dan kelompok dan kelompok bahan makanan sebagian besar merupakan barang yang bahan makanan sebagian besar merupakan barang yang bahan makanan sebagian besar merupakan barang yang bahan makanan sebagian besar merupakan barang yang bahan makanan sebagian besar merupakan barang yang volatile volatile volatile volatile volatile. Hingga triwulan III-2009, inflasi kelompok transportasi masih mengalami deflasi. Pada triwulan pertama, kelompok transportasi tercatat deflasi sebesar 0,15 dan kemudian pada triwulan kedua deflasi sebesar 7,15, kemudian triwulan ketiga kali ini deflasi 6,23. Hal tersebut utamanya disebabkan tidak adanya faktor kenaikan harga administered yang sifatnya strategis seperti ongkos transportasi, ditambah stabilnya harga BBM subsidi seperti premium dan solar konsumsi BBM subsidi di Jakarta relatif besar, mencapai 62, sehingga apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu dimana terdapat kenaikan harga BBM base effect, inflasi tahunan pada triwulan III-09 masih mengalami deflasi. Sementara inflasi pada kelompok bahan makanan ini lebih disebabkan oleh terjaganya pasokan makanan, terutama beras, dan relatif stabilnya permintaan, selain didukung pula oleh relatif stabilnya biaya transportasi. Dari sisi pasokan, pasokan beras ke PIBC Pasar Beras Induk Cipinang bahkan sedikit meningkat dari rata-rata 2,7 ribu ton per hari menjadi 3 ribu ton per hari. Pasokan yang meningkat disebabkan persiapan stok menghadapi ramadhan dan lebaran. Faktor permintaan yang normal dengan ketersediaan cukup menyebabkan harga Grafik II.7 Perkembangan Rata-rata Pasokan dan Harga Buah Grafik II.5 Harga Beras Eceran dan Pasokan Beras di PIB Rp ton 2007 2008 2009 4800 5000 5200 5400 5600 5800 6000 6200 6400 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 Pasokan Harian Harga Beras Rata-rata Eceran Psr. Jaya rhs Sumber : Tim Ketahanan Pangan Jakarta Rata-rata Harga Buah rhs Pasokan Buah ribu ton Rpkg 5 10 15 20 25 30 35 40 45 2007 2008 2009 5000 6000 7000 8000 9000 10000 11000 12000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 Grafik II.6 Perkembangan Rata-rata Pasokan dan Harga Sayur Sumber : Tim Ketahanan Pangan Jakarta Pasokan Sayur Rata-rata Harga Sayur rhs ribu ton Rpkg 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 2007 2008 2009 5000 10000 15000 20000 25000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 Triwulan III - 2009 Kajian Ekonomi Regional Jakarta 21 Grafik II.8 Perkembangan Harga Sembako kelompok bahan makanan strategis lainnya menunjukkan perkembangan yang relatif stabil. Permintaan yang normal terhadap daging, ayam, dan sayurbuah menyebabkan harga relatif stabil, termasuk pada saat masa puasa dan lebaran. Sumber : Tim Ketahanan Pangan Jakarta Ayam BoilerPotong rhs Daging Sapi Murni rhs Gula pasir Tepung terigu Minyak goreng curah Rp 2007 2008 2009 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 Rp 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 Triwulan III - 2009 Kajian Ekonomi Regional Jakarta 22 halaman ini sengaja dikosongkan Triwulan III - 2009 Kajian Ekonomi Regional Jakarta 23 Perkembangan Perbankan bab 3 Secara umum, kondisi perbankan Jakarta pada triwulan III-20009 menunjukkan perkembangan yang relatif stabil. Hal tersebut tercermin dari perkembangan kegiatan intermediasi perbankan yang masih terlaksana dengan baik serta masih terjaganya tingkat risiko kredit dari perbankan. Selain itu, perkembangan perbankan pada periode ini juga ditandai dengan semakin baiknya respons perbankan terhadap kebijakan moneter. Sampai dengan pertengahan triwulan III-2009, rata-rata suku bunga kredit sudah turun sebesar 18 bps. Terkait dengan hal tersebut, penyaluran kredit perbankan untuk proyek di Jakarta sampai dengan triwulan III-2009 Juli meningkat 33,8, sedangkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK terjadi peningkatan 20,0 y-o-y. Perkembangan tersebut diikuti kegiatan intermediasi perbankan di Jakarta yang relatif stabil sebagaimana ditunjukkan oleh perkembangan LDR. Pada triwulan laporan, LDR tercatat sebesar 74,5, relatif stabil dibanding triwulan sebelumnya 74,2. Sementara itu, rasio gross Non Performing Loan NPL tetap terkendali di bawah 5. Dari sisi kredit mikro, kecil dan menengah MKM penyaluran di Jakarta masih tertinggi dibanding provinsi lainnya, dan masih bertumbuh pada triwulan ini. Triwulan III - 2009 Kajian Ekonomi Regional Jakarta 24 A. INTERMEDIASI PERBANKAN Kegiatan intermediasi perbankan yang tercermin dalam Kegiatan intermediasi perbankan yang tercermin dalam Kegiatan intermediasi perbankan yang tercermin dalam Kegiatan intermediasi perbankan yang tercermin dalam Kegiatan intermediasi perbankan yang tercermin dalam loan to loan to loan to loan to loan to deposit ratio deposit ratio deposit ratio deposit ratio deposit ratio LDR berdasarkan lokasi bank di Jakarta relatif LDR berdasarkan lokasi bank di Jakarta relatif LDR berdasarkan lokasi bank di Jakarta relatif LDR berdasarkan lokasi bank di Jakarta relatif LDR berdasarkan lokasi bank di Jakarta relatif stabil. stabil. stabil. stabil. stabil. LDR hingga Juli 2009 sebesar 74,5 relatif sama dibandingkan triwulan II-2009 74,2. Stabilnya LDR tersebut disebabkan oleh pergerakan nominal kredit maupun dana pihak ketiga DPK yang levelnya relatif sama dibanding triwulan sebelumnya.

1. Penghimpunan Dana Masyarakat