Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016
Jeriko F Koraag 804
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan perekonomian bangsa Indonesia yang fluktuatif dan krisis ekonomi global ini serta begitu banyak para pelaku bisnis yang membuka usaha yang sama,
sehingga hal itu akan berdampak pada tingkat persaingan antar usaha semakin ketat. Oleh karena itu setiap perusahaan harus memiliki manajemen yang baik dalam mengatur perusahaan. Selain
dituntut dapat efektif dan efisien dalam mengkoordinasikan seluruh sumber daya yang dimiliki, pihak manajemen juga dituntut untuk menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang
terhadap pencapaian tujuan perusahaan serta mempercepat perkembangan perusahaan. Manajemen memerlukan suatu perencanaan untuk perusahaan dalam mencapai tujuannya
tersebut, sehingga untuk mencapai laba yang diinginkan pihak manajemen harus menyusun perencanaan laba agar sumber daya yang ada dalam perusahaan dapat diarahkan secara
terorganisir dan terkendali. Perencanaan laba merupakan langkah-langkah yang akan ditempuh perusahaan untuk mencapai target laba yang diinginkan, dimana untuk pencapaiannya
memerlukan penerapan strategi manajemen yang benar dalam perusahaan, perolehan laba dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu volume produksi, harga jual, dan biaya. Biaya menentukan harga
jual untuk mencapai tingkat laba yang dikehendaki, harga jual mempengaruhi volume penjualan, volume penjualan juga mempengaruhi volume produksi, sedangkan volume produksi akan
mempengaruhi biaya. Perencanaan laba memerlukan alat bantu berupa analisis cost-volume-profit biaya-volume-laba, analisis cost-volume-profit ini membantu memahami hubungan timbal balik
antar biaya, volume penjualan, dan laba. Dengan melakukan analisis cost-volume-profit, manajemen akan memperoleh informasi tingkat penjualan minimal yang harus dicapai, agar tidak
mengalami kerugian.
Dalam penulisan laporan akhir ini penulis mencoba mengambil Pabrik Tahu “Ibu Siti” di Manado sebagai objek penelitian penulisan laporan akhir ini. Setelah penulis melakukan pengamatan pada
Pabrik Tahu “Ibu Siti” yang beralamat di Jl. Sulawesi, Bahu Lingkungan 7 No. 87 B ternyata sampai sekarang tidak pernah melakukan perhitungan perencanaan laba, perhitungan cost-
volume-profit CVP, serta rasio presentase margin of safety. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan mengambil judul “Analisis Cost-Volume-Profit untuk Perencanaan
Laba Usaha pada Pabrik Tahu Ibu Siti”.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan konsep cost-volume- profit
digunakan dalam perencanaan laba pada Pabrik Tahu “Ibu Siti”.
Tinjauan Pustaka Pengertian Akuntansi
Warren dkk 2005:10 menjelaskan bahwa: “secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai
system informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan
kondisi perusahaan”.
Akuntansi Manajemen
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016
Jeriko F Koraag 805
Menurut Abdul Halim 2008:4 akuntansi manajemen adalah suatu kegiatan proses yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan ekonomi
dalam melaksanakan fungsi manajemen.
Cost-Volume-Profit
Menurut Mulyadi 2010:78, analisis cost-volume-profit merupakan teknik untuk menghitung dampak perubahan harga jual, volume penjualan, dan biaya terhadap laba untuk membantu
manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek. Menurut Garrison 2008:36, definisi dari analisis cost-volume-profit adalah salah satu dari beberapa alat yang sangat berguna bagi manajer
dalam memberikan perintah. Alat ini membantu mereka memahami hubungan timbal balik antara biaya, volume, dan laba dalam organisasi dengan memfokuskan pada interaksi antarlima elemen
: harga pokok; volume atau tingkat aktivitas; biaya variable perunit; total biaya tetap; bauran produk yang dijual.
Break Even Point
Break even point adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya atau titik dimana laba sama dengan nol, Mowen dan Hansen 2012:274. Menurut Charles T. Horngren, Srikant M.
Datar, dan Gorge Foster 2008:75 titik break even point adalah volume penjualan dimana pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak terdapat laba maupun rugi bersih.
Margin of Safety
Menurut Abdul Halim dan Bambang S 2005:57 margin of safety adalah selisih antara rencana penjualan dalam unit atau satuan uang dengan impas penjualan. Sedangkan menurut Garison,
Noreen dan Brewer 2006 margin of safety adalah kelebihan dari penjualan yang dianggarkan diatas titik impas volume penjualan.
Perencanaan Laba
Perencanaan laba sering digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi dan penilaian kinerja manajemen suatu perusahaan untuk masa yang akan datang. Perencanaan laba
merupakan rencana kerja yang telah diperhitungkan implikasi keuangan yang dinyatakan dalam bentuk proyeksi perhitungan rugi-laba, neraca kas, dan modal kerja untuk jangka panjang juga
jangka pendek.
Landasan Empirik
Selfinta Sihombing 2013 dengan judul penelitian Analisis Biaya-Volume-Laba sebagai alat bantu Perencanaan Laba pada PT. Bangun Beverage Company. Tujuan penelitian untuk
mengetahui bagaimana konsep biaya-volume-laba pada PT. Bangun Beverage Company. Hasil penelitian atas data PT. Bangun Wenang Beverages dapat disimpulkan titik impas untuk tahun
2013 terjadi pada angka Rp 6.395.449.777,-. Berdasarkan perhitungan perencanaan laba diketahui bahwa laba yang dapat diperoleh secara maksimal untuk tahun 2013 sebesar Rp. 12.830.678.060,-
.Berdasarkan perhitungan Margin Keuntungan maka presentase margin of safety penjualan sebesar 91,21.
Ricky Budiman Samahati 2013 dengan judul penelitian Analisis Biaya-Volume-Laba sebagai alat bantu Perencanaan Laba pada Hotel Sedona. Tujuan penelitian untuk mengetahui nilai break
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016
Jeriko F Koraag 806
even point dan berapa tingkat margin of safety pada kegiatan operasional Hotel Sedona Manado. Hasil penelitian ini menunjukan pada tahun 2011 dan 2012 Hotel Sedona tidak mengalami
kerugian dan laba pada tahun 2011 lebih besar dari laba tahun 2012. Dengan mengasumsikan 10 pada biaya-biaya variabel dan 10 pada volume operasional, maka perencanaan laba dan
pendapatan ditahun 2013 lebih banyak dibandingkan pada tahun 2011 dan 2012. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa tingkat keamanan margin of safety pada hotel Sedona masih dalam
keadaan aman baik tahun 2011, 2012, dan perencanaan 2013
Reisty Mangundap 2014 dengan judul penelitian Break Even Point sebagai alat bantu perencanaan laba jangka pendek pada Shmily Cupcakes. Tujuan penelitian untuk mengetahui
penggunaan alat analisis BEP dalam merencanakan dan meningkatkan laba perusahaan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa perusahaan dengan memperhitungkan margin of safety dan
contribution margin dapat memaksimalkan metode break even point sebagai metode untuk melakukan penjualan di atas titik impas dan meminimalisasi kerugian. Tingkat break even point
dicapai home industry Shmily Cupcakes pada penjualan dapat mencapai keuntungan diatas rata- rata. Hal itu menunjukkan bahwa owner telah melakukan penjualan di atas titik impas serta
memperoleh banyak keuntungan.
2.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini
dari suatu populasi Supomo, 2013:26.
Tempat dan Waktu Penelitian
Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Pabrik Tahu “Ibu Siti” yang berlokasikan di Jln. Sulawesi, Bahu Lingkungan 7 No. 87 B . Penelitian ini memakan waktu 3
bulan yaitu mulai bulan Juli-September.
Metode Pengumpulan Data
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data yang dikumpulkan sudah ada dalam bentuk catatan-catatan.
Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif dimana sifatnya menguraikan dan menggambarkan suatu data atau keadaan serta melukiskan atau menjelaskan sedemekian rupa
sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan yang ada.
Menentukan titik impas : Titik Impas Rupiah
=
Titik Impas Unit =
Total Biaya Tetap Total BV
Total Harga Jual 1-
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016
Jeriko F Koraag 807
Menentukan margin of safety : Margin of Safety
=
x 100
Margin of Safety =
x 100
Keterangan : MS
: Margin of safety atau batas keamanan SB
: Sales budgeted atau penjualan yang dianggarkan SBE
: Sales at break even atau penjualan pada saat break even
Menentukan Rasio Margin Kontribusi : Rasio Margin Kontribusi =
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN