Sifat media pembelajaran tersebut membawa konsekwensi terhadap proses belajar mengajar yang didominasi oleh
pendekatan ekspositoris , terutama guru yang menggunakan metode ceramah, sedangkan siswa kurang terlibat atau
cenderung pasif. Dalam metode ceramah terjadi dialog imperatif, padahal dalam proses belajar mengajar keterlibatan siswa
harus secara totalitas, artinya melibatkan secara menyeluruh baik pikiran, penglihatan, pendengaran, dan
psikomotorik keterampilan salah satunya sambil menulis. Jadi dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus
mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yang da[pat dilihat, memberikan desempatan untuk menulis dan
mengajukan pertanyaan atau tanggapan , sehingga terjadi dialog imteraktif. Situasi belajar sepaerti ini akan dapat tercipta melalui
penggunaan pendekatan partisipatoris. Dengan menggunakan media pembelajaran dapat
meningkatkan mutu pendidikan di negara kita, disamping itu pula dapat meningkatkan kemampuan guru sehingga dapat
menjadi guru yang profesional, sehingga korelasi ini dapat diharapkan terwujud sesuai dengan yang diamatkan dalam
Pembukaan Undang Undang Dasar 1945.
B. Pengertian
Upaya mewujudkan guru menjadi pendidik yang profesional sebagai tempat komunikasi belajar bisa dibilang sulit tapi juga
bisa menjadi mudah. Mudah dikarenakan pendidik sebagai tempat persemaian ilmu pengetahuan dan tempat dimana ide-
ide serta impian dijalankan. Dengan demikian ide untuk menjadikan sekolah sebagai komunitas pembelajar sangat
relevan.Hal utama yang perlu dipahami adalah siapa saja yang terlibat dalam komunitas belajar. Mereka adalah siswa, guru,
orang tua bahkan tata usaha sekolah. Jadi anggapan selama ini di masyarakat yang mengatakan bahwa sekolah merupakan
tempat belajar hanya bagi bagi siswa tidaklah benar. Berikut beberapa pernyataan yang bisa membantu
terbentuknya komunitas belajar di sekolah; “Komunitas merupakan hal yang sangat penting”, menjadi tugas
sekolah yang sangat penting untuk membawa siswa dan guru bersama-sama kedalam sebuah komunitas yang mendukung
pertumbuhan guru dan siswa sebagai pribadi maupun kelompok. Banyak tempat yang bisa menjadi ladang persemaian hal ini, di
kelas, dirumah maupun lewat dunia maya. “berpikir kritis”- Sekolah sedapat mungkin membuat siswa dan
guru berpikir secara kritis, dengan seringnya mempertanyakan
diri sendiri misalnya dengan pertanyaan, “mengapa kita mengajar apa yang kita ajarkan?”
” Mengambil resiko” – sekolah secara aktif membuat siswa dan guru mau mengambil resiko dalam kaitan pencarian terhadap hal
yang paling penting dalam kehidupan mereka sebagai pembelajar. Denga demikian masukan aspek refleksi siswa dalam
kegiatan pembelajaran dikelas. ” Berpusat pada siswa” - Sekolah sedapat mungkin menyiram
guru dan siswa dengan gagasan-gagasan serta informasi, membuat guru dan siswa mau terus mencari pengetahan dengan
cara yang tidak harus sama. Tentu saja dikarenakan sebagai pribadi tiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda tetapi
semuanya diupayakan agar punya pengaruh positif pada komunitas di sekolah
“Keberagaman”- Sekolah sebagai lembaga, punya peran aktif dalam membuat suasana yang nyaman dari sisi komunikasi
sehingga sekolah bisa dengan cepat menerima beragam masukan. Hal ini berarti pihak yang memberi masukan juga akan
senang hati memberikannya pada pihak sekolah sambil berpikir bahwa masukan yang akan diberikannya akan ditindak
lanjuti.Maklum unsur sekolah biasanya terdiri dari beragam unsur dan beragam pula latar belakangnya, baik sosial maupun
pengetahuan.Hal yang paling praktis adalah mengadakan pelatihan singkat bagi tenaga pendukung di sekolah dari tenaga
pembersih samai satpam, sampaikan apa yang sekolah harapkan dari peran mereka.
“Menumbuhkan semangat pembelajar”- Sekolah sedapat mungkin membuat siswa, guru , administrasi dan orang tua agar
mau terus tumbuh dan belajar. Libatkan tata usaha dan orang tua dalam workshop pendidikan disekolah merupakan ide yang
brilyan. “Berinovasi”- Dengan menyertakan semua unsur dalam institusi,
sekolah berusaha terus melakukan inovasi dalam hal teknologi serta hal lain yang sejalan dengan kemajuan jaman.
“Sekolah yang baik meluluskan orang yang baik pula”- Sekolah selalu berusaha untuk mengajarkan siswa mereka perduli dan
menghargai amal baik serta mau berpartisipasi dalam masyarakat lewat program yang dirancang dengan baik pula
misalnya program ‘community service’.
C. Permasalahan