B A B I P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
Bangsa yang berkualitas adalah bangsa yang maju pendidikannya. Karena pendidikan adalah penentu sebuah
bangsa menjadi berkembang dan berkualitas. Kiranya komitmen dan cara pandang seperti inilah yang seharusnya dimiliki dan
tertanam dalam pikiran semua orang dalam suatu bangsa. Karena pendidikan merupakan sesuatu yang sangat vital bagi
pembentukan karakter sebuah peradapan dan kemajuan yang mengiringnya. Karena itu, sebuah peradapan yang
memperdayakan akan lahir dari suatu pola pendidikan dalam skala luas yang tepat guna dan efektif bagi konteks dan mampu
menjawab segala tantangan zaman. Pendidikan yang maju tidak bisa lepas dari peran serta guru
sebagai pemegang kunci keberhasilan. Guru menjadi fasilitator yang melayani, membimbing, membina dengan piawai dan
mengusung siswa menuju gerbang keberhasilan. Hidup dan mati sebuah pembelajaran bergantung sepenuhnya kepada guru.
Guru mempunyai tanggung jawab menyusun strategi
pembelajaran yang menarik dan yang disenangi siswa, yakni rencana yang cermat agar peserta didik dapat belajar, butuh
belajar, terdorong belajar, mau belajar, dan tertarik untuk terus- menerus mempelajari pelajaran.
Sebagai tenaga pendidik yang memiliki kemampuan kualitatif, guru harus mneguasai ilmu keguruan dan mampu
menerapkan strategi pembelajaran untuk mengantarkan siswanya pada tujuan pendidikan, dalam hal ini pendidikan
agama misalnya, yaitu terciptanya generasi mukmin yang berkepribadian Ulul Albab dan insan kamil. Banyak model
pembelajaran di sekolah yang bisa diaplikasikan oleh guru. misalnya, model pembelajaran secara terpadu, baik dengan
pusat-pusat pendidikan -orang tua, masyarakat, dan sekolah-, maupun terpadu dengan materi lain.
Oleh sebab itu, guru harus memperolah tempat yang layak dalam pembangunan karakter bangsa serta menghargai dan
sekaligus memberdayakan guru dalam konteks reformasi pendidikan adalah wajib hukumnya. Sebab, profesionalitas guru
merupakan hal paling utama bagi keberhasilan suatu sistem pendidikan. Guru harus dihargai dan diberdayakan sesuai dengan
prestasi yang dicapainya.
Namun pada kenyataannya tidak mudah menjadi seorang guru yang mampu menjadikan siswanya manusia yang
berkualitas dan berakhlak karimah menuju arah kehidupan yang lebih baik, tentu saja membutuhkan beberapa syarat yang harus
dipenuhi. Sejumlah syarat yang yang dapat menjawab tantangan dan peluang pembelajaran serta menyusun strategi
pembelajaran yang unggul dan profesional. Profesionalisme keguruan bukan hanya memproduksi siswa menjadi pintar dan
skilled, akan tetapi bagaimana mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki siswa menjadi aktual. Di sinilah kepribadian
profesional guru diidamkan. Media pembelajaran sebagai salah satu unsur penunjang
dalam mengajarkan ilmu di sekolah yang memiliki tujuan memberikan nilai tambah bagi seorang guru, sehingga
membekali siswa untuk mengembangkan penalarannya disamping aspek nilai dan moral, banyak memuat materi sosial
dan bersifat hapalan, sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima siswa sebatas produk hapalan, disamping materi sosial,
pengetahuan peta pada siswa sering juga membuat mereka cenderung bosan dan tidak menarik. Sehingga timbal
permasalahan bagi nilai siswa disetiap akhir pembelajaran.
Sifat media pembelajaran tersebut membawa konsekwensi terhadap proses belajar mengajar yang didominasi oleh
pendekatan ekspositoris , terutama guru yang menggunakan metode ceramah, sedangkan siswa kurang terlibat atau
cenderung pasif. Dalam metode ceramah terjadi dialog imperatif, padahal dalam proses belajar mengajar keterlibatan siswa
harus secara totalitas, artinya melibatkan secara menyeluruh baik pikiran, penglihatan, pendengaran, dan
psikomotorik keterampilan salah satunya sambil menulis. Jadi dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus
mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yang da[pat dilihat, memberikan desempatan untuk menulis dan
mengajukan pertanyaan atau tanggapan , sehingga terjadi dialog imteraktif. Situasi belajar sepaerti ini akan dapat tercipta melalui
penggunaan pendekatan partisipatoris. Dengan menggunakan media pembelajaran dapat
meningkatkan mutu pendidikan di negara kita, disamping itu pula dapat meningkatkan kemampuan guru sehingga dapat
menjadi guru yang profesional, sehingga korelasi ini dapat diharapkan terwujud sesuai dengan yang diamatkan dalam
Pembukaan Undang Undang Dasar 1945.
B. Pengertian