Pengertian  informan  adalah  orang  yang  dianggap  mengetahui  dengan  baik terhadap  masalah  yang  diteliti  dan  bersedia  untuk  memberikan  informasi
kepada peneliti. Dalam  penelitian  menentukan  informan  dapat  dilakukan  dengan
menggunakan  teknik  purposive,  dimana  teknik  ini  menentukan  sampel berdasarkan  kapasitas  dan  kapabilitas  yang  kompeten  atau  yang  benar-benar
paham dibidangnya diantara anggota populasi lainnya.
Untuk  memperoleh  data  penelitian  yang  mencerminkan  keadaan subjek  penelitian  dan  bisa  menggambarkan  menjawab  apa  yang  menjadi
tujuan dan permasalahan penelitian, peneliti memilih semua informan dalam penelitian  ini  dengan  menggunakan  teknik  purposive  sampling  yaitu  sesuai
dengan kebutuhan. Menurut Riduwan dalam bukunya Dasar-Dasar Statistika mengatakan
bahwa:
“Purposive sampling adalah teknik sampling yang digunakan peneliti jika  peneliti  mempunyai  pertimbangan-pertimbangan  tertentu  di
dalam  pengambilan  sampelnya  atau  penentuan  sampel  untuk  tujuan tertentu.  Hanya  mereka  yang  ahli  yang  patut  memberikan
pertimbangan  untuk  pengambilan  sampel  yang  diperlukan.  Oleh karena itu, sampling ini cocok untuk studi kasus yang mana aspek dari
kasus  tunggal  yang  representative
diamati  dan  diteliti.”  Riduwan,
2010: 20.
Peneliti  melakukan  penetuan  informan  dengan  menggunakan teknik  purposive  sampling  atau  dikenal  juga  dengan  sampling
pertimbangan  Ruslan  2004:  156  mendefinikasn  purposive  sampling yaitu:
“Pemilihan  sampel  berdasarkan  karakteristik  tertentu  yang
dianggap  mempunyai  sangkut  pautnya  dengan  karakteristik  populasi yang sudah diketahui s
ebelumnya”. Berikut  adalah  daftar  informan  yang  akan  di  wawancarai  oleh
peneliti.
Tabel 3.1 Tabel Informan
No Nama
Keterangan 1
Edi Purnomo Kepala Sub Bagian BKKBN provinsi Jawa Barat
2 Achmad Syafariel
Motivator Kabupaten Bekasi 3
Pantja Lihestiningsih Kepala Kepala Bidang Keluarga Berencana
Kabupaten Bekasi 4
Sri Romi Yuliani Kepala Sub Bidang Kesehatan Reproduksi
Remaja Dan Partisipasi Pria Pada BPPKB Kabupaten Bekasi
5 Sulastri Bdi
Motivator Tambun Selatan 6
Ali Gunarwan Motivator Cikarang Selatan
7 Abdul Rohman
Aseptor kecamatan Cikarang Selatan 8
Nadih Aseptor kecamatan Tambun Utara
Sumber: Peneliti, 2015
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Di  dalam  proses  pengumpulan  data,  peneliti  melakukan  beberapa  metode seperti berikut ini
3.3.1 Studi Pustaka
Jika  kita  memahami  secara  seksama  mengenai  apa  itu  studi pustaka,  bahwa  studi  pustaka  ialah  usaha  yang  dilakukan  oleh  peneliti
untuk  menghimpun  informasi  atau  data  yang  relevan  dengan  topik  atau permasalah yang akan atau sedang diteliti.
Informasi  tersebut  dapat  diperoleh  dari  buku-buku  ilmiah,  serta laporan penelitian yang sudah pernah dilakukan, karya ilmiah, Koran yang
disertai  dengan  peraturan  ketetapan  serta  majalah,  ensiklopedia  dan sumber
–sumber yang lainnya baik tertulis secara elektronik ataupun cetak yang  pada  intinya  mempunyai  tingkat  relevan  dengan  permasalahan  yang
penulis sedang teliti. a. Referensi buku
Referensi  buku  dalam  penelitian  adalah  wajib.  Karena  dari  buku pula  peneliti  mendapatkan  pedoman
–  pedoman  dalam  penyusunan penelitian.  Informasi  berkenaan  penelitian  yang  bisa  diambil  dari  buku
referensi yakni Definisi definisi, data terbaru, statistika serta hal – hal yang
penting yang dapat dikutip oleh peneliti. b. Peneliti Terdahulu
Dalam  penelitian  ini,  peneliti  juga  menggunakan  studi  pustaka dengan melihat hasil karya ilmiah para peneliti terdahulu.
c. Internet Searching