Strategi Komunikasi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (Studi Deskriptif Tentang Strategi Komunikasi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vas

(1)

(2)

(3)

(4)

15 2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Tinjauan Terdahulu

Berdasarkan studi pustaka, peneliti menemukan beberapa referensi penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan peneliti. Studi penelitian terdahulu sangat penting sebagai bahan acuan yang membantu peneliti dalam merumuskan asumsi dasar, untuk mengembangkan “Strategi Komunikasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dalam Mempersuasi Suami di Kabupaten Bekasi untuk Mengikuti Program Vasektomi” berikut adalah beberapa hasil penelitian yang dijadikan sebagai referensi.

Tabel 2.1 Tinjauan Terdahulu

Keterangan Penelitian 1 Penelitian 2 Penelitian 3 Nama peneliti Mochamad Rif’ad

Hasibuan

Ibnu Mukhlisin Ardis Tri Sulistiawati

Tahun 2010 2012 2014

Program Studi Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi

Judul Penelitian Strategi Komunikasi Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Melalui Kegiatan Tentara Nasional „Strategi Komunikasi Badan Keluarga Berencana Pemerintah Kota Bekasi Dalam Mensosialisasikan Program Keluarga Strategi Komunikasi Korporat dalam meningkatkan employee engagement di PT.

Carrefour Indonesia


(5)

Indonesia Manunggal

Keluarga Berencana Kesehatan

Berencana di Kota Bekasi” Tujuan Penelitian Bagaimana strategi komunikasi badan keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan melalui kegiatan tentara nasional indonesia manunggal keluarga berencana kesehatan Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi Badan Keluarga Berencana Pemerintah Kota Bekasi dalam mensosialisasikan program keluarga berencana di kota

Bekasi. Bagaimana Strategi Komunikasi Korporat dalam meningkatkan employee engagement di PT.

Carrefour Indonesia Metode Penelitian Kualitatif Deskriptif Kualitatif Deskriptif Kualitatif Deskriptif Hasil Penelitian Bahwa masyarakat sangat terbantu oleh adanya layanan BKBPP melalui program TMKK ini sosialisasi yang digunakan oleh pihak BKBPP sudah sangat membantu Hasil penelitian menunjukkan BKKBN Kota Bekasi memiliki rencana yang telah

disusun dengan melihat situasi dan kondisi dilapangan, melalui pesan yang bersifat informatif

dan persuasif dan melakukan kegiatan

pelayanan khusus dengan kerjasama dengan mitra kerja

untuk mencapai tujuan yaitu terwujudnya visi Badan Keluarga Berencana Pemerintah Kota Bekasi melalui sosialisasi program KB dengan penggunaan media Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa divisi komunikasi korporat PT Carrefour Indonesia terutama internal komunikasi harus menunjukan eksistensinya di dalam perusahaan serta ditambah dengan banyaknya kesimpangsiuran informasi dari manajemen kepada karyawan (associate). Konsep strategi dengan menambah saluran komunikasi internal dan juga


(6)

massa untuk menyampaikan informasi tentang program KB kepada sasaran yang dituju.

listening dari pihak manajemen kepada karyawan menjadi

hal yang akan dilakukan dalam setiap kegiatan. Perbedaan Dengan Penelitian Yang Dilakukan Strategi komunikasi yang akan dilakukan pada penelitian ini

dilihat dari pertanyaan mikro yaitu pengenalan khalayak, penyusunan pesan pemilihan metode dan pemilihan media jadi lebih pada bagaimana strategi komunikasi yang diterapkan. Penelitian ini melihat sejauh mana perkembangan strategi yang dilakukan BKKBN untuk menarik minat masyarakat kabupaten Bekasi dalam mengikuti program vasektomi. Penelitian ini tertuju pada bagaimana menjalankan strategi komunikasi yang dilakukan oleh BKKBN agar

dapat mempersuaikan suami di kabupaten

Bekasi agar mengikuti program

vasektomi

Sumber : Peneliti, 2015

2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi

2.1.2.1 Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari kata Latin Communicatio, dan bersumber dari kata Communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna. (Effendy, 2013: 9). Komunikasi juga berasal dari akar bahasa Latin Communico yang artinya membagi. (Cerry dalam Stuart, 1983). Sedangkan Onong Uchjana Effendy mendefinisikan komunikasi sebagai berikut:


(7)

“Suatu percakapan dikatakan komunikatif apabila kedua belah pihak yakni komunikator dan komunikan mengerti bahasa pesan yang disampaikan, Carl I. Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai upaya yang sistematik untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap”. (Effendy, 2013: 10).

Seseorang melakukan komunikasi karena ingin mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan fungsi komunikasi sebagai fungsi sosial, seperti yang diungkapkan juga oleh Deddy Mulyana bahwa :

“Komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain”. (Mulyana, 2001: 5)

2.1.2.2 Unsur-Unsur Komunikasi

Di dalam melakukan kegiatan komunikasi, setiap pelaku komunikasi mempunyai harapannya mengenai tujuan komunikasi tersebut. Di dalam pencapaian tujuan komunikasi tersebut tentunya harus adanya unsur–unsur yang semestinya dipahami, menurut Onong Uchjana Effendy di dalam bukunya yang berjudul Dinamika Komunikasi, bahwa dari berbagai pengertian komunikasi yang telah ada, tampak adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang merupakan persyaratan terjadinya


(8)

komunikasi. Komponen atau unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

a. Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan b. Pesan : Pernyataan yang didukung oleh lambang c. Komunikan : Orang yang menerima pesan

d. Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.

e. Efek : Dampak sebagai pengaruh dari pesan.

(Effendy, 2013 : 6)

2.1.2.3 Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi adalah potensi yang dapat di gunakan untuk memenuhi tujuan – tujuan tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni, dan lapangan kerja sudah tentu memiliki fungsi yang dapat di manfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. (Cangara, 2005: 55).

Menurut Harold Laswell (Nurudin, 2010: 14), secara terperinci fungsi – fungsi komunikasi sebagai berikut:

1. Penjagaan atau pengawasan lingkungan (surveilance of the environtment), fungsi ini di jalankan oleh para diplomat,


(9)

atas dan koresponden luar negri sebagai usaha menjaga lingkungan.

2. Menghubungkan bagian – bagian yang terpisah dari masyarakat untuk menanggapi lingkungan (correlation of the part of the society in respond in to the environtment), fungsi ini lebih di perankan oleh editor, wartawan dan juru bicara sebagai penghubung respon internal.

3. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya (transmission of the social herilage) fungsi ini di jalankan oleh para pendidik di dalam pendidikan formal atau informal karena terlibat mewariskan adat kebiasaan, nilai dari generasi ke generasi.

Charle R. Wright (1988) menambahkan satu fungsi, yaitu entertainment (hiburan) yang menunjukan pada tindakan – tindakan komunikatif yang terutama sekali di maksudkan untuk menghibur dengan tidak mengindahkan efek – efek instrumental yang di milikinya. (Nurudin, 2010: 16)

2.1.2.4 Sifat-sifat Komunikasi

Onong Uchjana Effendy di dalam bukunya yang berjudul “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek” menjelaskan bahwa berkomunikasi memiliki sifat-sifat. Adapun beberapa sifat komunikasi tersebut, yaitu:


(10)

1. Tatap muka (face-to-face)

2. Bermedia (Mediated)

3. Verbal (Verbal)

- Lisan (Oral)

- Tulisan/cetak (written/printed)

4. Non verbal (Non-verbal)

- Kial/isyarat badaniah (gestural) - Bergambar (Pictorial)

(Effendy, 2013: 7)

2.1.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi

2.1.3.1 Definisi Komunikasi Organisasi.

Mempelajari organisasi adalah mempelajari perilaku pengorganisasian dan inti perilaku tersebut adalah komunikasi setelah mengetahui hakikat organisasi dan komunikasi, maka kita dapat melihat arah dan pendekatan yang ada pada komunikasi organisasi. ”Komunikasi organisasi lebih dari sekedar apa yang dilakukan orang-orang, komunikasi organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang dapat mengambil sejumlah arah yang sah dan bermanfaat”. (Pace dan Faules, 2002: 25)


(11)

Analisis komunikasi organisasi menyangkut penekanan atas banyak transaksi yang terjadi secara stimuli. Sistem tersebut menyangkut pertunjukan dan penafsiran pesan diantara puluhan bahkan ratusan individu pada saat yang sama, yang memiliki jenis-jenis hubungan berlainan yang menghubungkan mereka dimana pikiran, keputusan dan perilakunya diatur oleh kebijakan-kebijakan, regulasi, dan aturan-aturan, yang mempunyai gaya berlainan dalam berkomunikasi. Mengelola dan memimpin yang dimotivasi oleh kemungkinan-kemungkinan yang berada pada tahan perkembangan berlainan dalam berbagai kelompok; yang memiliki iklim komunikasi berbeda; yang mempunyai tingkat kepuasan berbeda dan tingkat kecukupan informasi yang berbeda pula; yang lebih menyukai dan menggunkan jenis, bentuk, dan metode komunikasi yang berbeda dalam jaringan yang berbeda; yang mempunyai tingkat ketelitian pesan berlainan; dan yang membutuhkan penggunaan tingkat materi dan energi yang berbeda untuk berkomunikasi efektif. ”Interaksi diantara semua faktor tersebut, dan mungkin lebih banyak lagi disebut sistem komunikasi organisasi”. (Pace dan Faules, 2002: 33)


(12)

2.1.3.2 Fungsi Komunikasi Organisasi.

Menurut Sendjaja (Rohim, 2009 : 113-114), organisasi baik yang berorientasi untuk mencari keuntungan (profit) maupun nirlaba (non-profit), memiliki empat fungsi organisasi, yaitu: fungsi normatif, regulatif, persuasif, dan integratif.

1. Fungsi Informatif.

Organisasi di pandang sebagai suatu sistem pemorosesan informasi. Manajemen butuh informasi untuk membuat kebijakan dan mengatasi konflik dan karyawan untuk melaksanakan pekerjaannya dan kesejahteraannya.

2. Fungsi regulatif.

1. Berkaitan dengan peraturan – peraturan yang berlaku. 2. Pada semua lembaga atau organisasi ada dua hal yang

berpengaruh terhadap fungsi regulatif yaitu:

a. Atasan atau Pihak manajemen yang berwenang mengendalikan semua informasi yang di sampaikan dan memberikan intruksi.

b. Berkaitan dengan pesan

Fungsi regulatif pada dasarnya berorentasi pada kerja sebab karyawan memerlukan kepastian peraturan pekerjaan yang boleh dan tidak boleh di lakukan.


(13)

3. Fungsi Persuasif

Setiap organisasi menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Untuk itu ada dua saluran komunikasi yaitu:

1. Komunikasi Formal: buletin, news latter, laporan – laporan tertulis.

2. Komunikasi Informal: obrolan, pertandingan olahraga ,darmawisata.

4. Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik . untuk itu ada dua saluran komunikasi yaitu:

1. Komunikasi formal: penerbitan khusus dalam organisasi dan laporan kemajuan organisasi

2. Komunikasi informal: perbincangan olahraga atau darmawisata.

2.1.4 Tinjauan Tentang Strategi Komunikasi

Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Di lain pihak jika


(14)

tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari proses komunikasi bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Arti dari strategi komunikasi Menurut Anwar Arifin dalam buku yang berjudul “Strategi Komunikasi” menyatakan bahwa:

“Suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan strategi komunikasi, selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga terutama memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak.” (Arifin, 1984 : 59)

Arti dari strategi komunikasi Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku yang berjudul “Dimensi-dimensi Komunikasi” menyatakan bahwa :

“Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi.” (Effendy, 1984 : 84)

Strategi komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, yaitu :

“Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. (Effendy, 20013: 32)”.


(15)

2.1.5. Tinjauan Tentang Komunikasi Persuasif

Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh penyampai pesan.

Menurut Kenneth E. Anderson (Effendy, 1999: 79) Menyatakan bahwa persuasif adalah proses komunikasi antar individu dimana komunikator mengunakan simbol – simbol untuk mempengaruhi pikiran si penerima sebagai dengan sendirinya, komunikator dapat merubah tingkah laku dan perbuatan audienns.

Selain itu Erwin P. Betinghaus dalam bukunya Persuasive Communication (1973 : 10) menjelaskan bahwa mempengaruhi pemikiran dan perbuatan seseorang, hubungan aktivitas antara pembicara dan pendengar dimana pembicara berusaha mempengaruhi tingkah laku pendengar melalui perantara pendengaran dan penglihatan.

Jadi pengertian persuasi adalah suatu teknik mempengaruhi manusia dengan jalan memanfaatkan atau mengunakan data dan fakta pshycolos dan sosiologi dari komunikasi yang hendak dipengaruhi.

Pada umumnya sikap-sikap individu atau kelompok yang hendak dipengaruhi ini terdiri dari tiga komponen:


(16)

1. Kognitif, perilaku dimana individu mencapai tingkat “tahu” pada objek yang diperkenalkan.

2. Afektif, perilaku dimana individu mempunyai kecenderungan untuk suka atau tidak suka pada objek.

3. Konatif, perilaku yang sudah sampai tahap hingga individu melakukan sesuatu (perbuatan) terhadap objek.

Kepercayaan atau pengetahuan seseorang tentang sesuatu dipercaya dapat mempengaruhi sikap mereka dan pada akhirnya mempengaruhi perilaku dan tindakan mereka terhadap sesuatu. Merubah pengetahuan seseorang akan sesuatu dipercaya dapat merubah perilaku mereka. Walaupun ada kaitan antara kognitif, afektif, dan konatif – keterkaitan ini tidak selalu berlaku lurus atau langsung.

2.2 Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini sebagai inti pemikiran yang medasari peneliti maka tersusunlah kerangka pemikiran dengan menurut Arifin Anwar (1984: 59) dari bukunya yang berjudul Strategi Komunikasi yaitu:

1. Mengenal khalayak. Khalayak itu aktif sehingga antara komunikator dengan komunikan bukan saja tejadi saling hubungan, tetapi juga saling mempengaruhi.


(17)

2. Menyusun pesan, yaitu menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi kalayak dari pesan tersebut ialah mampu membangkitkan perhatian. Awal efektivitas dalam komunikasi ialah bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap pesan-pesan yang disampaikan.

3. Menetapkan metode, dalam hal ini metode penyampaian, yang dapat dilihat dari dua aspek: menurut cara pelaksanaannya dan menurut bentuk isinya. Menurut pelaksanaannya bisa dengan cara mempengaruhi khalayak dengan jalan mengulang-ulang pesan pada khalayak dan mempengaruhi khalayak untuk menerima pesan yang disampaikan, kemudian secara perlahan-lahan merubah sikap dan pola pemikirannya ke arah yang kita kehendaki. Menurut isinya bisa dengan cara yang informatif, lebih ditujukan pada penggunaan akal pikiran khalayak, dan dilakukan dalam bentuk pernyataan berupa: keterangan, penerangan, berita, dan sebagai nya. Yang kedua persuasif yaitu mempengaruhi khalayak dengan jalan membujuk. Dalam hal ini khalayak digugah baik pikiran maupun perasaannya. Ketiga edukatif, memberikan sesuatu idea kepada khalayak berdasarkan fakta-fakta, pendapat dan pengalaman yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi kebenarannya dengan disengaja, teratur dan berencana, dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia ke arah yang di inginkan. Keempat kursif, mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa tanpa memberi kesempatan berpikir untuk meneri ma gagasan-gagasan yang dilontarkan, dimanifestasikan dalam bentuk


(18)

peraturan-peraturan, intimidasi dan biasanya di belakangnya berdiri kekuatan tangguh.

4. Pemilihan media komunikasi. Kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang disampaikan dan teknik yang dipergunakan, karena masing-masing medium mempunyai kelemahan-kelemahannya tersendiri sebagai alat.

Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk mengetahui bagaimana Strategi Komunikasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vasektomi dan menguraikannya menurut dari pertayaan mikro sebagai berikut.

Mengenal khalayak oleh BKKBN provinsi Jawa Barat tentang mengenalkan Vasektomi tersebut sehingga antara penyampai pesan dengan sasaran komunikasi bukan saja saling terjadi hubungan tetapi juga saling mempengaruhi sehingga sama-sama bisa menjalin satu ikatan yang mempunyai tujuan yang sama.

Penyusunan pesan oleh BKKBN untuk mempersuasi suami di kabupaten Bekasi menjadi syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari pesan itulah BKKBN mampu membangkitkan perhatian terhadap program Vasektomi itu. Awal efektivitas dalam komunikasi ialah


(19)

bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap pesan-pesan yang disampaikan.

Penetapan metode menjadi sangat penting kerena merupakan bentuk penyampaian pesan yang dilakukan oleh BKKBN untuk menyampainkan informasi kepada masyarakat tentang Vasektomi, dilihat dari dua aspek yaitu menurut cara pelaksanaannya dan menurut bentuk isinya, menurut cara pelaksanaannya BKKBN dapat menggunakan mengulang-ulang pesan dan mempengaruhi khalayak untuk menerima pesan mengenai Vasektomi kemudian secara perlahan merubah sikap dan pola pemikiran masyarakat kabupaten Bekasi tentang Vasektomi. Lalu menurut isinya BKKBN bisa melakukan beberapa metode yang pertama informatif yaitu dengan lebih ditujukan pada penggunaan akal pikiran khalayak dan dilakukan dalam bentuk pernyataan berupa keterangan, penerangan, berita dan sebagainya menganai Vasektomi. Yang kedua persuasif BKKBN bisa mempengaruhi khalayak dengan membujuk untuk mengikuti program Vasektomi tersebut. Ketiga dengan metode kursif yaitu dengan cara memaksa khalayak, BKKBN bisa memaksa khalayak untuk bisa mengikuti program Vasektomi tanpa memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berfkir telebih dahulu untuk menerima atau menolak gagasan-gagsan yang diberikan oleh BKKBN bisa dalam bentuk peraturan, dan intimidasi.

Pemilihan media oleh BKKBN dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat menjadi salah satu cara agar masyarakat dapat


(20)

menerima pesan dan informasi mengenai Vasektomi. BKKBN bisa menggunakan salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung dari tujuan yang akan dicapai oleh BKKBN itu, pesan yang disampaikan dan teknik yang digunakan, karena masing-masing medium mempunyai kelemahan-kelemahannya tersendiri sebagai alat.

Dibawah ini melalui gambar 2.1 peneliti akan memperlihatkan gambaran dari model alur kerangka pemikiran yang telah dibuat oleh peneliti.


(21)

Gambar 2.1

Model Alur Kerangka Pemikiran

Sumber : Penelitian, 2015

BKKBN Provinsi Jawa Barat

Strategi Komunikasi untuk Mempersuasi

Mengenai Program Vaksetomi

Pengenalan Khalayak

Memilih Metode Menyusun

Pesan

Memilih Media

Suami / Pria di Kabupaten bekasi yang mau mengikuti


(22)

33

Dalam penelitian ini, peneliti memaparkan mengenai desain penelitian, penentuan informan,teknik pengumpulan data, uji keabsahan data, teknik analisa data, lokasi dan waktu berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

Pada desain penelitian ini yang digunakan dalam penelitian Starategi Komunikasi Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami di Kabupaten Bekasi Untuk Mengikuti Program Vasektomi menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Sebagaimana diungkapkan oleh Deddy Mulyana yang dikutip dari bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif.

“Metode penelitian kualitatif dalam arti penelitian kualitatif tidak mengandalkan bukti berdasarkan logika matematis, prinsip angka, atau metode statistik. Penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan menganalisis kualitas-kualitasnya, alih-alih mengubah menjadi entitas-entitas kuantitatif.” (Mulyana, 2007:150).

Penelitian kualitatif dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah kerja, formula suatu resep,


(23)

pengertian-pengertian tentang suatu konsep yang beragam, dan lain sebagainya.

Furchan (1992: 21-22), menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Melalui penelitian kualitatif, penulis dapat mengenali subjek dan merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan kualitatif dipandang lebih relevan dan cocok karena bertujuan menggali dan memahami apa yang menjadi strategi komunikasi BKKBN dalam mempersuasikan program vasektomi. Seperti dikatakan Denzin dan Lincoln (dalam Creswell, 1998: 15) bahwa:

“Penelitian kualitatif memiliki fokus pada banyak metode, meliputi pendekatan interpretif dan naturalistik terhadap pokok persoalannya. Ini berarti bahwa para peneliti kualitatif mempelajari segala sesuatu di lingkungannya yang alami, mencoba untuk memahami atau menafsirkan fenomena menurut makna-makna yang diberikan kepada fenomena tersebut oleh orang-orang. Penelitian kualitatif meliputi penggunaan dan pengumpulan berbagai bahan empiris yang diteliti penelitian kasus, pengalaman pribadi, introspektif, kisah kehidupan, wawancara, pengamatan, sejarah, interaksi, dan naskah-naskah visual yang mengambarkan momen-momen problematik dan kehidupan sehari-hari serta makna”.

Metode penelitian kualitatif ini sangat bergantung pada pengamatan mendalam terhadap perilaku manusia dan lingkungannya. Orientasi penelitian kualitatif berupaya untuk mengungkap realitas sosial selengkap mungkin. Untuk desain penelitian, peneliti menggunakan studi deskriptif.


(24)

Pada penelitian deskriptif pada dasarnya ialah menggambarkan secara sistematis fakta maupun subjek dan karekteristik objek yang diteliti secara tepat. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Elvinaro Ardianto dalam bukunya, Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif, bahwa :

“Metode deskriptif, yaitu menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah (natural setting). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat. Ia membuat kategori perilaku, mengamati gejala dan mencatatnya dalam buku observasi. Ia tidak berusaha untuk memanipulasi variabel.” (Ardianto, 2011: 60)

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang berusaha mendekripsikan dan mengintreprestasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung.

Dalam penelitian kualitatif, realitas dipandang sebagai suatu kesatuan yang utuh, memiliki dimensi yang banyak namun bisa berubah-ubah, hal ini berakibat pada penelitian tidak disusun secara detail seperti lazimnya suatu penelitian.

3.2. Penentuan Informan

Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang pilihan peneliti yang dianggap terbaik dalam memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti.


(25)

Pengertian informan adalah orang yang dianggap mengetahui dengan baik terhadap masalah yang diteliti dan bersedia untuk memberikan informasi kepada peneliti.

Dalam penelitian menentukan informan dapat dilakukan dengan menggunakan teknik purposive, dimana teknik ini menentukan sampel berdasarkan kapasitas dan kapabilitas yang kompeten atau yang benar-benar paham dibidangnya diantara anggota populasi lainnya.

Untuk memperoleh data penelitian yang mencerminkan keadaan subjek penelitian dan bisa menggambarkan (menjawab) apa yang menjadi tujuan dan permasalahan penelitian, peneliti memilih semua informan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Riduwan dalam bukunya Dasar-Dasar Statistika mengatakan bahwa:

Purposive sampling adalah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Hanya mereka yang ahli yang patut memberikan pertimbangan untuk pengambilan sampel yang diperlukan. Oleh karena itu, sampling ini cocok untuk studi kasus yang mana aspek dari kasus tunggal yang representative diamati dan diteliti.” (Riduwan, 2010: 20).

Peneliti melakukan penetuan informan dengan menggunakan teknik purposive sampling atau dikenal juga dengan sampling pertimbangan Ruslan (2004: 156) mendefinikasn purposive sampling yaitu: “Pemilihan sampel berdasarkan karakteristik tertentu yang


(26)

dianggap mempunyai sangkut pautnya dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya”.

Berikut adalah daftar informan yang akan di wawancarai oleh peneliti.

Tabel 3.1 Tabel Informan

No Nama Keterangan

1 Edi Purnomo Kepala Sub Bagian BKKBN provinsi Jawa Barat 2 Achmad Syafariel Motivator Kabupaten Bekasi

3 Pantja Lihestiningsih Kepala Kepala Bidang Keluarga Berencana Kabupaten Bekasi

4 Sri Romi Yuliani Kepala Sub Bidang Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Partisipasi Pria Pada BPPKB

Kabupaten Bekasi 5 Sulastri Bdi Motivator Tambun Selatan 6 Ali Gunarwan Motivator Cikarang Selatan 7 Abdul Rohman Aseptor kecamatan Cikarang Selatan 8 Nadih Aseptor kecamatan Tambun Utara

Sumber: Peneliti, 2015

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Di dalam proses pengumpulan data, peneliti melakukan beberapa metode seperti berikut ini


(27)

3.3.1 Studi Pustaka

Jika kita memahami secara seksama mengenai apa itu studi pustaka, bahwa studi pustaka ialah usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi atau data yang relevan dengan topik atau permasalah yang akan atau sedang diteliti.

Informasi tersebut dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, serta laporan penelitian yang sudah pernah dilakukan, karya ilmiah, Koran yang disertai dengan peraturan ketetapan serta majalah, ensiklopedia dan sumber–sumber yang lainnya baik tertulis secara elektronik ataupun cetak yang pada intinya mempunyai tingkat relevan dengan permasalahan yang penulis sedang teliti.

a. Referensi buku

Referensi buku dalam penelitian adalah wajib. Karena dari buku pula peneliti mendapatkan pedoman – pedoman dalam penyusunan penelitian. Informasi berkenaan penelitian yang bisa diambil dari buku referensi yakni Definisi definisi, data terbaru, statistika serta hal – hal yang penting yang dapat dikutip oleh peneliti.

b. Peneliti Terdahulu

Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan studi pustaka dengan melihat hasil karya ilmiah para peneliti terdahulu.


(28)

Selain dengan menggunakan referensi buku dan skripsi peneliti terdahulu, peneliti juga menggunakan internet searching sebagai bahan tambahan. Pencarian data pada internet dilakukan melalui beberapa Search Engine atau mesin pencari seperti www.google.com yang sesuai dengan informasi yang peneliti butuhkan pada saat penelitian. Selain itu elib.unikom.ac.id pun sangat membantu dalam mencari data referensi yang berhubungan dengan penelitian.

Internet menjelma menjadi ensyklopedia raksasa yang memuat berbagai informasi termasuk informasi mengenai penelitian dari berbagai tempat diberbagai penjuru didunia.

3.3.2 Studi Lapangan

Studi lapangan ialah suatu bentuk tindakan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data–data yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian, tindakan tersebut yakni sebagai berikut 1. Wawancara Mendalam (Depth Interview)

Ialah suatu bentuk teknik pengumpulan data maupun suatu informasi secara tatap muka langsung ataupun langsung seperti penggunaan media telepon dalam berlangsungnya kegiatan wawancara. Wawancara secara mendalam dengan informan juga dimaksudkan agar peneliti mendapatkan suatu bentuk informasi yang lengkap dan mendalam. Wawancara mendalam atau lebih sering disebut dengan wawancara tidak berstruktur,


(29)

kegiatan wawancara ini bersifat informal dimana bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk tertentu informasi dari semua responden yang telah ditentukan, akan tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri responden.

2. Observasi Non Partisipan

Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi non partisipan. Observasi non partisipan adalah dimana observer tidak ikut didalam kehidupan orang yang akan diobservasi, dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat. Didalam hal ini observer hanya bertindak sebagai penonton saja tanpa harus ikut terjun langsung ke lapangan. Observasi tanpa partisipan ini sangat cocok digunakan untuk mengamati perilaku-perilaku atau kegiatan yang tidak memungkinkan peneliti untuk terlibat di dalamnya. (Sugiyono, 2012: 66)

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2007: 82). Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian akan lebih dapat dipercaya jika didukung oleh dokumen. Karya dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber non insani. Sumber ini terdiri dari dokumen dan rekaman.


(30)

Dokumentasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah berupa tulisan, gambar, foto, ataupun karya-karya yang bergubungan dengan penelitian ini.

3.4. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data yang dipakai oleh peneliti yaitu triangulasi data. Menurut Moleong (2007: 330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Tringulasi data merupakan suatu proses dalam menentukan aspek dari segi kebenarannya dari informasi yang diperoleh kemudian data tersebut di susun ke dalam suatu penelitian.

Triangulasi data digunakan sebagai proses pemantapan derajat kepercayaan (kredibilitas atau validitas) dan konsistensi (realibilitas) data, serta bermanfaat juga sebagai alat bantu analisis data di lapangan.

Triangulasi bukan bertujuan mencari kebenaran, tetapi meningkatkan pemahaman peneliti terhadap data dan fakta yang dimilikinya. Hal ini dipertegas oleh Wiersma yang mengemukakan triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiono, 2007: 372).

Ttriangulasi data sebagai uji keabsahan data, triangulasi merupakan suatu cara mendapatkan data yang benar-benar absah dengan menggunakan pendekatan metode ganda. Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu sendiri, untuk keperluan


(31)

pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data itu. (Gunawan, 2013: 219)

3.5. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verivication.

Dalam penelitian ini analisis data yang dipergunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dengan melakukan analisis dan pengolahan data sebagai berikut :

1. Data Collection, pemeriksaan kelengkapan, pengumpulan dan kesempurnaan data serta kejelasan data.

2. Data Reduction, merupakan suatu bentuk pengorganisasian data dari hasil data yang telah dikumpulkan dengan suatu bentuk analisis yang menggolongkan, menajamkan, membuang data yang tidak perlu, yang pada intinya pengorganisasian suatu bentuk data.

3. Data Display, yaitu memperlihatkan data dari hasil reduksi terlebih dahulu.

4. Conclusion drawing atau verification, kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan menggambarkan data yang sudah didapatkan


(32)

dan di verivikasikan dari dara–data yang sudah di peroleh oleh peneliti. (Sugiyono, 2009: 92)

3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jalan Surapati No 12 Bandung dan BKKBN Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi Deltamas Cikarang Pusat 17811.

3.6.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung dan dilaksanakan oleh penulis dengan menggunakan kurun waktu penelitian selama 6 (enam) bulan terhitung mulai bulan Februari 2015 sampai Agustus 2015. Tabel rencana penelitian yang dibuat oleh peneliti bisa dilihat di tabel 3.1 dibawah ini.


(33)

Tabel 3.2

Tabel Rencana Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2015

Feb Mar Aprl Mei Juni Juli Agts

1 Tahapan Persiapan Observasi Lokasi Penelitian Pengajuan Judul Penelitian Penyusunan Usulan Penelitian BAB 1 BAB 2 BAB 3 Seminar Usulan Penelitian

2 Tahapan

Pelaksanaan Observasi Penelitian Pelaksanaan Penelitian Wawancara Uji Keabsahan Data Studi Kepustakaan BAB 4 BAB 5 3 Tahap Akhir

Penyusunan Skripsi Sidang


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Arifin, Anwar. 1984. Strategi Komunikasi. Bandung: Armindo.

Ardianto, Elvinaro. 2011. Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Simbiosa Rekatama Medika.

Betinghaus, Erwin P. 1973. Persuasif Communication.

Cangara, Hafied, 2005, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Effendy, Onong 2013, Ilmu Komunikasi, Teori Dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy, 2001, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar : Bandung: PT Remaka Rosdakarya

Mulyana, Deddy. 2007, Metode Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Maulana. 2013. Psikologi komunikasi dan Persuasi. Jakarta : PT Indeks

Moleong, 2006 Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nurudin. 2010. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Pace. R. Wayne & Faules. Don f. 2002. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Terjemahan. Deddy Mulyana,MA.,Ph. D) Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Riduwan 2010 Dasar-dasar Statitika. Bandung : Alfabeta Bandung Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi, Jakarta: Rineka Cipta


(35)

Sugyiono, 2007 Journal of Marketing Research. Bandung : CV Alvabeta

Sumber Lain :

Situs Resmi BKKBN Jawa Barat

http://jabar.bkkbn.go.id/ViewProfil.aspx (17 Maret 2015 pukul 20.12)

Asrip dan Data Resmi BKKBN Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi tahun 2007-2015

Pamplet BKKBN Vasektomi tahun 2015

Hasibuan Mochamad Rif’ad. 2012. Strategi Komunikasi Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Melalui Kegiatan Tentara Nasional Indonesia Manunggal Keluarga Berencana Kesehatan. Srkripsi, Ilmu Komunikasi. UNIKOM

Mukhlisin Ibnu. 2010. Strategi Komunikasi Badan Keluarga Berencana Pemerintah Kota Bekasi Dalam Mensosialisasikan Program Keluarga Berencana Di Kota Bekasi. Skripsi, Ilmu Komunikasi. UNIKOM

Sulistiawati Tri Adis. 2014. Strategi Komunikasi Korporat dalam meningkatkan employee engagement di PT. Carrefour Indonesia. Skripsi, Ilmu Komunikasi. UNPAD


(36)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

NAMA LENGKAP : DWIKA OVELIA FRISKANDHI

TEMPAT TANGGAL LAHIR : TANJUNG PINANG, 6 JULI 1993

DOMISILI : BANDUNG

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

AGAMA : ISLAM

STATUS PERKAWINAN : BELUM KAWIN

TINGGI/BERAT BADAN : 160CM / 65 KG

TELEPON : 085310828593


(37)

Formal

NO Tahun Uraian Keterangan

1 (1998-1999) TK Darma Wanita Cempaka Bekasi

Lulus

2 (1999-2005) SDN 1 Margajaya Bekasi Lulus 3 (2005-2008) SMP Yadika 8 Jatimulya Bekasi Lulus 4 (2008-2011) SMA Yadika 8 Jatimulya Bekasi Lulus 5 (2011-2015) Universitas Komputer Indonesia

Bandung

Lulus

Pelatihan dan Seminar

NO Uraian Keterangan

1 Peserta table manner at Golden Flower Hotel

Bandung

Sertifikat

2 Peserta one day workshop great managing event “Event

Management”

Sertifikat


(38)

great managing event “Master of Ceremony” 4 Peserta seminar dan

talkshow ITPreneur “Brigth Future with Information

Technology”

Sertifikat

5 Peserta talkshow “Kreatif Menulis, Rejeki Tak Akan Habis” bersama Raditya

Dika

Sertifikat

6 Peserta seminar Agama “Islam dan Moralitas

Pembangunan”

Sertifikat

7 Panitia kegiatan Communication Cup 5 “Sportivity Is The Real

Victory”

Sertifikat

8 Panitia seminar kebudayaan “Budayakan Komunikasi,

Komunikasikan Budaya”

Sertifikat


(39)

Communication Science Atudent “Opportunities And

Challenges In Broadcasting And Mass Media” 10 Peserta workshop

“Mengupas Tentang Video DSLR”

Sertifikat

11 Peserta pra event Fikom Fest “Urban Culture Communication”

Sertifikat

12 Panitia seminar Citizen Journalism “Everyone Can

Be Journalist”

Sertifikat

13 Peserta seminar Retorika Anti Plagiarisme


(40)

Pengalaman Organisasi

NO Tahun Uraian Keterangan

1 (2011-Sekarang) Unit Kegiatan Mahasiswa Glosarium Fotografi Unikom

Anggota

2 (2012-2013) Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unikom

Anggota Divisi Pengabdian Masyarakat 3 (2012-Sekarang) Komunitas Peduli Sesama

Bandung

Anggota

4 (2013-2014) Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unikom

Bendahara 1

Bandung, Agustus 2015 Hormat Saya,


(41)

(Studi Deskriptif tentang Strategi Komunikasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat dalam Mempersuasi Suami

Untuk Mengikuti Program Vasektomi Di Kabupaten Bekasi)

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh Ujian Sarjana

Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Oleh,

DWIKA OVELIA FRISKANDHI NIM 41811042

PROGAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(42)

(Studi Deskriptif tentang Strategi Komunikasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat dalam

Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vasektomi Di Kabupaten Bekasi)

Oleh

Dwika Ovelia Friskandhi 41811042

Skripsi ini dibawah bimbingan: Tine Agustin Wulandari, M.I.Kom

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vasektomi Di Kabupaten Bekasi. Untuk menjawab masalah tersebut maka diambil subfokus dari Strategi Komunikasi yaitu, pengenalan khalayak, penyampaian pesan, menetapakan metoda dan menentukan media.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, informan dari penelitian ini berjumlah delapan orang, informan tersebut dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka, dan internet searching.

Hasil dari penelitian ini strategi komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada calon aseptor pertama pengenalan khalayak yang digunakan oleh BKKBN adalah analisis data sasaran, kemudian pesan yang digunakan adalah dengan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi), penetapan metoda yang digunakan ialah dengan mengulang-ulang pesan, informatif, persuasif, dan edukatif, dan penetapan medianya adalah audio ataupun visual serta cetak

Kesimpulannya strategi komunikasi yang digunakan oleh BKKBN masih kurang dan perlu ditingkatkan lagi untuk memperbanyak lagi calon aseptor terutama pada metoda penyampaian pesan kepada calon aseptor dan memaksimalkan penggunaan media sebagai alat bantu untuk menyampaikan pesan.

Saran yang dapat peneliti sampaikan sebaiknya BKKBN menambah lagi petugas lapangan, memberikan fasilitas dan perkaya materi KIE.


(43)

Berencana Nasional (Bkkbn) West Java Province On Persuading Husband For Following The Vasectomy

Programe In Bekasi District) By

DWIKA OVELIA FRISKANDHI 41811042

This research under guidance:

TINE AGUSTIN WULANDARI, M.I.Kom

This research purpose is to know how communication strategy of BadanKependudukandanKeluargaBerencanaNasional (BKKBN) West Java Province works on Persuading Husband in Bekasi District for following the vasectomy program. For answering that problem it took sub focus on communication strategy by Anwar Arifin about society introduction, message delivery, method arranging, and media arranging. Uses qualitative approach and descriptive method.

Informant on this research were eight people, whose selected by purposive sampling. Data obtained with observation, interview, documentation, divining manual study, and internet searching.

Result of this research is strategies used for information delivery for acceptor candidate with society introduction used by BKKBN which target is data analysis, and use message with CIE (Communication, Information, and Education), method set is redundancy, informative, persuasive, and educative, and media set is audio and visual print, like television, advertisement, billboards, and brochure which is used for vasectomy program socialization tool.

Conclution is communication strategy which is used by BKKBN is slightly deficient and need to enhanced for increase acceptor candidate especially in delivery method to acceptor candidate and maximize media use as tools for delivering message.

Suggestions should convey BKKBN add more field workers, facilitate and enrich CIE materials.


(44)

khalayak atau sasaran. Kemudian berdasarkan pengenalan serta penyampai pesan dipilih sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada.

Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa bagaimana untuk mencapai suatu tujuan atau (goal), dibutuhkan suatu kesinambungan antara strategi yang diterapkan dan komunikasi yang diterapkan.

Strategi komunikasi bukan hanya suatu peta yang menunjukan arah saja, tetapi strategi juga semestinya diimbangi dengan taktik dalam proses pengapliasikan strategi tersebut.

BKKBN provinsi Jawa Barat juga mempunyai tugas sama yaitu mewujudkan keluarga berencana dan keluarga sejahtera di berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat. Untuk itu BKKBN provinsi Jawa Barat melaksanakan program KB di berbagai lokasi yang tersebar di Jawa Barat seperti di kabupaten Bekasi.

Melihat keberhasilan pemerintah dalam program KB untuk para wanita KB juga bisa dilakukan atau dipakaikan ke pria atau untuk para suami, hal ini terkait dengan kesehatan istri atau yang memang tidak cocok dan tidak bisa dipakaikan alat kontrasepsi, maka dilakukanlah oleh para suami atau prianya. Keberhasilan Program Keluarga Berencana Nasional karena jumlah Wanita yang menggunakan Kontrasepsi lebih banyak dibandingkan dengan Pria. Program sepertinya tidak Setara dan tidak Adil. Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma.


(45)

luka kecil ditengah kantung zakar untuk menghalangi perjalanan spermatozoa ke saluran air mani pria.

Masalah yang timbul sehubungan dengan pemasangan alat kontrasepsi pria ini yang bersifat permanen mengakibatkan peserta KB ini tidak akan lagi mempunyai anak, ketakutan isteri akan suaminya yang akan menjadi nakal atau “jajan” diluar dan resiko pengembalian seperti semula sangat minim bahkan kecil kemungkinan untuk berhasil.

Berkaitan dengan hal itu, mengingat padatnya penduduk di provinsi Jawa Barat dan khususnya di kabupaten Bekasi, untuk menekan angka pertumbuhan penduduk di kabupaten Bekasi maka dilakukanlah program vasektomi oleh BKKBN yang bertujuan untuk pengobatan mencegah infeksi kelenjar prostat atau pada hipertrofi kelenjar prostat.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang peneliti kemukakan maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana Pengenalan Khalayak yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vasektomi di Kabupaten Bekasi ?

2. Bagaimana Penyusunan Pesan yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vasektomi di Kabupaten Bekasi ?


(46)

4. Bagaimana Media yang digunakan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vasektomi di Kabupaten Bekasi?

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi deskriptif mengenati startegi komunikasi, penelitian kualitatif sering disebut juga sebagai metode penelitian naturalistik, hal ini disebabkan karena penelitiannya dilakukan dengan kondisi yang alamiah dengan Teknik pengumpulan data Studi lapangan yang terdiri dari wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi kemudian Srudi pustaka yang terdiri dari studi literatur dan internet Searching. Untuk Pemilihan informan-informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sebagaimana maksud yang disampaikan oleh Sugiyono dalam buku Memahami Penelitian Kualitatif, adalah : “Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti.” (Sugiyono, 2012:54)


(47)

Kependudukan Keluarga Berencana dan Nasional ditentukan dari identifikasi masalah berdasarkan pengenalan khalayak, penyusunan pesan, menetapkan metode, dan media yang digunakan.

Dalam program vasektomi ini tentu ada sebuah strategi komunikasi yang dibangun untuk mencapai suatu tujuan, yaitu berupa peningkatkan partisipasi masyarakat khususnya di Kabupaten Bekasi terhadap program KB ini, dengan proses pengenalan khalayak yang dilakukan oleh BKKBN.

Dan ini yang dilakukan oleh BKKBN terlebih dahulu mengenali khalayak yang akan diberikan sosialisasi KB yang disebut analisa data sasaran berdasarkan frekuensi usia, serta keluarga yang mempunyai anak lebih dari 2, lalu segmentasi khalayak ditentukan kembali berdasarkan wawasan, pendidikan, agama, serta taraf kehidupannya. Hal itu yang memudahkan dalam mensosialisasikan program KB.

Pengenalan khalayak ini dimaksudkan agar BKKBN bisa menilai sejauhmana perkembangan yang terjadi dimasyarakat agar bisa menjadi sasaran selanjutnya dalam memajukan program vasektomi tersebut. Biasanya BKKBN mendapatkan informasi langsung dari petugas lapangan yang bekerja di desa dan kecamatan dan akan mendata selanjutnya untuk ditindaklanjuti.

Lalu yang dilakukan oleh BKKBN, menyusun sebuah pesan yang disampaikan kepada khalayak berupa KIE (komunikasi, informatif, edukasi) atau penyuluhan, penyuluhan yang dilakukan oleh BKKBN berupa penerangan kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Bekasi bahwa menggunakan KB pria itu memberikan


(48)

dirasa akan mampu untuk mempengaruhi, serta menumbuhkan hasrat kepedulian untuk menggunakan KB.

Setelah penentuan pesan untuk khalayak maka yang berikutnya adalah menetapkan metoda, dalam dunia komunikasi pada metoda penyampaian atau mempengaruhi itu dapat dilihat dari dua aspek yaitu menurut cara pelaksanaannya dan menurut bentuk isinya

Yang dilakukan oleh BKKBN adalah metoda redunancy, informatif, persuasif, dan edukatif. Didalam pesan yang disampaikan oleh BKKBN ialah KIE, KIE sendiri berarti adalah Komunikasi, Informasi, Edukasi adalah dengan mendatangi langsung calon peserta KB atau mengadakan penyuluhan di beberapa tempat atau posyandu dan memberikan pengetahuan tentang KB dan vasektomi dan juga memberikan pelajaran tetang bagaimana cara atau proses saat melakukan vasektomi sehingga para calon aseptor bisa lebih mengerti dan jelas sehingga tidak akan merasa takut atau gagal jika menjalankan oprasi vasektomi. Kemudian redunancy, redunancy adalah cara mempengaruhi khalayak dengan jalan mengulang-mengulang pesan kepada khalayak, maka BKKBN dan motivator disini secara terus-menerus memberikan informasi kepada masyarakat tentunya yang bertujuan untuk memberikan suatu bentuk pemahaman kepada calon ataupun pengguna KB agar mereka dapat memahami pentingnya KB, dan menumbuhkan serta memberitahukan secara umum, kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang KB, sikap serta praktik terhadap KB, sehingga dapat terus menumbuhkan calon peserta KB sehingga dapat mempersuasi atau mempengaruhi khalayak untuk mengikuti KB atau vasektomi.


(49)

berkelompok, contoh media tersebut dapat berupa baliho, selembaran, pemutaran film dan lainnya.

5. Kesimpulan

A. Pengenalan Khalayak yang dilakukan oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana dan Nasional Provinsi Jawa Barat dalam Mempersuasi Suami Di Kabupaten Bekasi Untuk Mengikuti Program Vasektomi ini adalah masyarakat yang belum menggunakan vasektomi, adalah analisis data dilihat dari segi usia serta jumlah anak yang melebihi dari pencanangan program KB atau lebih dari 2 serta yang menjadi target terutamanya masyarakat yang belum menggunakan KB. B. Penyusunan Pesan yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana

dan Nasional Provinsi Jawa Barat dalam Mempersuasi Suami Di Kabupaten Bekasi Untuk Mengikuti Program Vasektomi berupa KIE yaitu informasi yang sifatnya mengedukasi, untuk memberikan suatu bentuk pemahaman kepada masyarakat dalam menggunakan KB, dan menjelaskan kepada masyarakat bagaimana pentingnya KB, kegunaan, serta manfaat vasektomi, agar masyarakat tersebut tergugah untuk memakai vasektomi sebagai alat kontrasepsinya.

C. Menetapkan Metode Pelaksanaan yang dilakukan yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana dan Nasional Provinsi Jawa Barat dalam Mempersuasi Suami Di Kabupaten Bekasi Untuk Mengikuti Program Vasektomi berupa redunancy, informatif, persuasif, dan edukatif. Dimana metode tersebut dirasa oleh BKKBN mampu untuk mempengaruhi calon pengguna KB dalam


(50)

D. Media yang digunakan Badan Kependudukan Keluarga Berencana dan Nasional Provinsi Jawa Barat dalam Mempersuasi Suami Di Kabupaten Bekasi Untuk Mengikuti Program Vasektomi ini yaitu media yang biasa digunakan tersebut dapat berbentuk audio ataupun visual serta cetak, seperti adanya media televisi, iklan, baliho, plang dan brosur-brosur yang digunakan sebagai alat sosialisasi program KB. Namun yang sering digunakan hanya dua yaitu sticker dan pamplet yang dirasa sangat kurang efektif.

6. Daftar Pustaka

Buku :

Arifin, Anwar. 1984. Strategi Komunikasi. Bandung: Armindo.

Ardianto, Elvinaro. 2011. Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Simbiosa Rekatama Medika.

Betinghaus, Erwin P. 1973. Persuasif Communication.

Cangara, Hafied, 2005, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Effendy, Onong 2013, Ilmu Komunikasi, Teori Dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy, 2001, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar : Bandung: PT Remaka Rosdakarya


(51)

Maulana. 2013. Psikologi komunikasi dan Persuasi. Jakarta : PT Indeks

Moleong, 2006 Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nurudin. 2010. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Pace. R. Wayne & Faules. Don f. 2002. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Terjemahan. Deddy Mulyana,MA.,Ph. D) Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Riduwan 2010 Dasar-dasar Statitika. Bandung : Alfabeta Bandung

Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi, Jakarta: Rineka Cipta

Sugyiono, 2007 Journal of Marketing Research. Bandung : CV Alvabeta

Sumber Lain :

Situs Resmi BKKBN Jawa Barat

http://jabar.bkkbn.go.id/ViewProfil.aspx (17 Maret 2015 pukul 20.12)

Asrip dan Data Resmi BKKBN Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi tahun 2007-2015

Pamplet BKKBN Vasektomi tahun 2015

Hasibuan Mochamad Rif’ad. 2012. Strategi Komunikasi Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Melalui Kegiatan Tentara Nasional Indonesia Manunggal Keluarga Berencana Kesehatan. Srkripsi, Ilmu Komunikasi. UNIKOM


(52)

Sulistiawati Tri Adis. 2014. Strategi Komunikasi Korporat dalam meningkatkan employee engagement di PT. Carrefour Indonesia. Skripsi, Ilmu Komunikasi. UNPAD


(53)

ix

LEMBAR PERSEMBAHAN...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

LEMBAR PERNYATAAN...iii

ABSTRAK...iv

ABSTRACT...v

KATA PENGANTAR...vi

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR TABEL...xiii

DAFTAR GAMBAR...xiv

DAFTAR LAMIRAN...xv

BAB 1 PENDAHULUAN...1

1.1Latar Belakang Masalah...1

1.2Rumusan Masalah...10

1.2.1 Pertanyaan Makro...10

1.2.2 Pertanyaan Mikro...11

1.3Maksud Dan Tujuan Penelitian...11

1.3.1 Maksud Penelitian...11

1.3.2 Tujuan Penelitian...12

1.4Kegunaan Penelitian...13

1.4.1 Kegunaan Teoritis...13

1.4.2 Kegunaan Praktis...13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN...15


(54)

x

2.1.2.2 Unsur –Unsur Komunikasi...18

2.1.2.3 Fungsi Komunikasi...19

2.1.2.4 Sifat-Sifat Komunikasi...20

2.1.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi...21

2.1.3.1 Definisi Komunikasi Organisasi...21

2.1.3.2 Fungsi Komunikasi Organisasi...23

2.1.4 Tinjauan Tentang Strategi Komunikasi...24

2.1.5 Tinjauan Mengenai Komunikasi Persuasif...26

2.2 Kerangka Pemikiran...27

BAB 3 METODE PENELITIAN...33

3.1 Metode Penelitian...33

3.2 Penetuan Informan...35

3.3 Teknik Pengumpulan Data...37

3.3.1 Studi Pustaka...38

3.3.2 Studi Lapangan...39

3.4 Uji Keabsahan Data...41

3.5 Teknik Analisis Data...42

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian...43

3.6.1 Lokasi Penelitian...43

3.6.2 Waktu Penelitian...43

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...45


(55)

xi

4.1.3.1 Pengenalan Khalayak yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami di Kabupaten Bekasi Untuk Mengikuti Program Vasektomi...65 4.1.3.2. Penyusunan Pesan yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami di Kabupaten Bekasi Untuk Mengikuti Program Vasektomi...71 4.1.3.3. Menetapkan Metode pelaksanaan yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami di Kabupaten Bekasi Untuk Mengikuti Program Vasektomi...74 4.1.3.4. Media yang digunakan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami di Kabupaten Bekasi Untuk Mengikuti Program Vasektomi...79 4.2 Pembahasan...82

4.2.1 Pengenalan Khalayak yang dilakukan BKKBN provinsi Jawa Barat dalam mempersuasi suami untuk mengikuti program vasektomi di Kabupaten Bekasi...84 4.2.2. Penyusunan Pesan yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vasektomi di Kabupaten Bekasi...86 4.2.3. Menetapkan Metode pelaksanaan yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vasektomi di Kabupaten Bekasi...88 4.2.4. Media yang digunakan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vasektomi di Kabupaten Bekasi...90


(56)

xii

5.2.1 Saran Untuk Badan Kependudukan Keluarga Berencana dan

Nasional Provinsi Jawa Barat...93

5.2.2 Saran Untuk Peneliti Selanjutnya...95

DAFTAR PUSTAKA...96

LAMPIRAN...98


(57)

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya yang telah meridhoi segala jalan dan upaya penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Dalam menyusun Skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangannya, hal ini disebabkan karena keterbatasan, kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Namun atas izin Tuhan Yang Maha Esa, juga berkat usaha, do’a, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang diterima penulis secara langung maupun tidak langsung dari berbagai pihak yang sudah membantu maka Skripsi ini dapat terselesaikan.

Terima kasih kepada kedua orang tuaku Ayah, Ibu, dan Abang, terutama kepada Ibuku yang selalu bekerja keras juga selalu mengiringi langkahku dengan kasih sayang dan doa sehingga Skripsi ini berjalan dengan lancar dan terselesaikan.

Melalui kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa hormat, terima kasih dan penghargan yang sebesar-besarnya kepada Yang Terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo Drs., M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan Skripsi .


(58)

vii

2. Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) yang telah mengesahkan laporan ini.

3. Bapak Sangra Juliano., M.I.Kom, selaku sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi juga sebagai dosen yang telah banyak memberikan pengetahuan dan berbagi ilmu serta wawasan kedapa penulis.

4. Ibu Tine Agustin Wulandari, M.I.Kom, selaku Dosen Wali dan Pembimbing Usulan Penelitian Penulis Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Terimakasih atas waktu yang sudah diluangkan untuk penulis. Terimakasih juga untuk saran-saran dan bantuannya hingga penulis dapat meyelesaikan Skripsi ini tepat pada waktunya.

5. Serta seluruh staff dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ilmu pelajaran dan pengalaman kepada penulis.

6. Ibu Astri Ikawati., A.Md.Kom selaku Sekretariat Program Studi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia yang telah banyak membantu peneliti.

7. Bapak Edi Purnomo selaku Kepala Sub Bagian BKKBN Provinsi Jawa Barat. Terimakasih atas segala bantuan dan waktunya untuk membantu penulis.

8. Keluarga Besar penulis di Bandung, Om Hari, Tante Id, sepupu-sepupu penulis Kak Gita, Bang Ogi, Gestri dan Ghea.


(59)

viii

9. Serta teman-teman seperjuangan tersayang dan terkasih Marlinah, Faisal Abdul Rahman, Shendi Rosyian, Shinta Nur Imansari, Arieska Nabila, Alodia Idllal Istiqomah, Adinda Julian Shandyka, Gebby Zahra Faradilla, serta rekan-rekan angkatan 2011 khususnya rekan-rekan IK 2 dan Humas 1 yang telah menyupport, memberi masukan dan mengingatkan penulis yang tak lupa penulis ucapkan terimaksih.

10.Serta juga semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu penulis ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya.

Akhir kata, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Skripsi ini. Jerih payah yang tak ternilai ini akan penulis jadikan sebagai motivasi di masa yang akan datang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu Penulis dalam Skripsi ini. Penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi Penulis khususnya dan pembaca sekalian umumnya.

Bandung, Agustus 2015


(60)

(1)

xi

4.1.1 Gambaran Objek Penelitian...45 4.1.2 Identitas Informan...58 4.1.3 Deskripsi Penelitian...65

4.1.3.1 Pengenalan Khalayak yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami di Kabupaten Bekasi Untuk Mengikuti Program Vasektomi...65 4.1.3.2. Penyusunan Pesan yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami di Kabupaten Bekasi Untuk Mengikuti Program Vasektomi...71 4.1.3.3. Menetapkan Metode pelaksanaan yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami di Kabupaten Bekasi Untuk Mengikuti Program Vasektomi...74 4.1.3.4. Media yang digunakan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami di Kabupaten Bekasi Untuk Mengikuti Program Vasektomi...79 4.2 Pembahasan...82

4.2.1 Pengenalan Khalayak yang dilakukan BKKBN provinsi Jawa Barat dalam mempersuasi suami untuk mengikuti program vasektomi di Kabupaten Bekasi...84 4.2.2. Penyusunan Pesan yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vasektomi di Kabupaten Bekasi...86 4.2.3. Menetapkan Metode pelaksanaan yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vasektomi di Kabupaten Bekasi...88 4.2.4. Media yang digunakan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vasektomi di Kabupaten Bekasi...90


(2)

xii

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...92

5.1 Kesimpulan ...92

5.2 Saran...93

5.2.1 Saran Untuk Badan Kependudukan Keluarga Berencana dan Nasional Provinsi Jawa Barat...93

5.2.2 Saran Untuk Peneliti Selanjutnya...95

DAFTAR PUSTAKA...96

LAMPIRAN...98


(3)

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya yang telah meridhoi segala jalan dan upaya penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Dalam menyusun Skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangannya, hal ini disebabkan karena keterbatasan, kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Namun atas izin Tuhan Yang Maha Esa, juga berkat usaha, do’a, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang diterima penulis secara langung maupun tidak langsung dari berbagai pihak yang sudah membantu maka Skripsi ini dapat terselesaikan.

Terima kasih kepada kedua orang tuaku Ayah, Ibu, dan Abang, terutama kepada Ibuku yang selalu bekerja keras juga selalu mengiringi langkahku dengan kasih sayang dan doa sehingga Skripsi ini berjalan dengan lancar dan terselesaikan.

Melalui kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa hormat, terima kasih dan penghargan yang sebesar-besarnya kepada Yang Terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo Drs., M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan Skripsi .


(4)

vii

2. Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) yang telah mengesahkan laporan ini.

3. Bapak Sangra Juliano., M.I.Kom, selaku sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi juga sebagai dosen yang telah banyak memberikan pengetahuan dan berbagi ilmu serta wawasan kedapa penulis.

4. Ibu Tine Agustin Wulandari, M.I.Kom, selaku Dosen Wali dan Pembimbing Usulan Penelitian Penulis Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Terimakasih atas waktu yang sudah diluangkan untuk penulis. Terimakasih juga untuk saran-saran dan bantuannya hingga penulis dapat meyelesaikan Skripsi ini tepat pada waktunya.

5. Serta seluruh staff dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ilmu pelajaran dan pengalaman kepada penulis.

6. Ibu Astri Ikawati., A.Md.Kom selaku Sekretariat Program Studi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia yang telah banyak membantu peneliti.

7. Bapak Edi Purnomo selaku Kepala Sub Bagian BKKBN Provinsi Jawa Barat. Terimakasih atas segala bantuan dan waktunya untuk membantu penulis.

8. Keluarga Besar penulis di Bandung, Om Hari, Tante Id, sepupu-sepupu penulis Kak Gita, Bang Ogi, Gestri dan Ghea.


(5)

viii

9. Serta teman-teman seperjuangan tersayang dan terkasih Marlinah, Faisal Abdul Rahman, Shendi Rosyian, Shinta Nur Imansari, Arieska Nabila, Alodia Idllal Istiqomah, Adinda Julian Shandyka, Gebby Zahra Faradilla, serta rekan-rekan angkatan 2011 khususnya rekan-rekan IK 2 dan Humas 1 yang telah menyupport, memberi masukan dan mengingatkan penulis yang tak lupa penulis ucapkan terimaksih.

10.Serta juga semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu penulis ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya.

Akhir kata, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Skripsi ini. Jerih payah yang tak ternilai ini akan penulis jadikan sebagai motivasi di masa yang akan datang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu Penulis dalam Skripsi ini. Penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi Penulis khususnya dan pembaca sekalian umumnya.

Bandung, Agustus 2015


(6)

Dokumen yang terkait

Pelayanan Tata Usaha Kepegawaian pada Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kab. Langkat

0 17 58

Tugas dan Peranan Sekretaris pada Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kab. Langkat.

0 21 59

Strategi Komunikasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Melalui Kegiatan Tentara Nasional Indonesia Manunggal Keluarga Berencana Kesehatan (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Komunikasi Melalui Kegiatan Tentara Nasional Indonesia Manunggal

0 22 128

Prosedur Adminstrasi Pembayaran Gaji Pegawai Pada Instansi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Jawa Barat

0 12 1

Implementasi Kualitas Software Mutasi Data Keluarga (MDK) Berbasis Web Dampaknya Terhadap Kualitas Informasi Dan Kinerja Karyawan Di Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencna Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat

0 6 1

Efektivitas Pendidikan dan Pelatihan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) Bagi Tenaga Penggerak Desa atau Kelurahan (TPD/TPK) di Bidang Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi

3 31 56

Analisis Pada Sistem Informasi Data Keluarga Pada Bidang IKAP Di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat

0 2 1

Strategi Komunikasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Melalui Kegiatan Tentara Nasional Indonesia Manunggal Keluarga Berencana Kesehatan (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Komunikasi Melalui Kegiatan Tentara Nasional Indonesia Manunggal

0 2 1

Analisis Sistem Informasi Pada Bidang Ikap (Informasi Keluarga Dan Analisis Program) Di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat

0 8 65

Pengolahan Mutasi Data Keluarga berbasis web Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jakarta

0 9 58