Membuat isi UU No. 14 Tahun 2008 Pasal 1 sampai dengan Pasal 10

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara danatau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, danatau luar negeri. 4. Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undang-Undang ini dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan informasi publik dan menyelesaikan sengketa informasi publik melalui mediasi danatau ajudikasi nonlitigasi 5. Sengketa Informasi Publik adalah sengketa yang terjadi antara badan publik dan pengguna informasi publik yang berkaitan dengan hak memperoleh dan menggunakan informasi berdasarkan perundang-undangan. 6. Mediasi adalah penyelesaian sengketa informasi publik antara para pihak melalui bantuan mediator komisi informasi. 7. Ajudikasi adalah proses penyelesaian sengketa informasi publik antara para pihak yang diputus oleh komisi informasi. 8. Pejabat Publik adalah orang yang ditunjuk dan diberi tugas untuk menduduki posisi atau jabatan tertentu pada badan publik. 9. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, danatau pelayanan informasi di badan publik. 10. Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, badan hukum, atau badan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 11. Pengguna Informasi Publik adalah orang yang menggunakan informasi publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 12. Pemohon Informasi Publik adalah warga negara danatau badan hukum Indonesia yang mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 2. Pasal 2 : 1. Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik. 2. Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas. 3. Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana. 4. Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan Undang-Undang, kepatutan, dan kepentingan umum didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan saksama bahwa menutup Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya 3. Pasal 3 : 1. Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik. 2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik. 3. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik. 4. Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan. 5. Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak. 6. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas. 4. Pasal 4 : 1. Setiap Orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini. 2. Setiap Orang berhak: a. Melihat dan mengetahui Informasi Publik; b. Menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum untuk memperoleh Informasi Publik c. Mendapatkan salinan Informasi Publik melalui permohonan sesuai dengan Undang-Undang ini; d. Menyebarluaskan Informasi Publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 3. Setiap Pemohon Informasi Publik berhak mengajukan permintaan Informasi Publik disertai alasan permintaan tersebut. 4. Setiap Pemohon Informasi Publik berhak mengajukan gugatan ke pengadilan apabila dalam memperoleh Informasi Publik mendapat hambatan atau kegagalan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini. 5. Pasal 5 : 1. Pengguna Informasi Publik wajib menggunakan Informasi Publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Pengguna Informasi Publik wajib mencantumkan sumber dari mana ia memperoleh Informasi Publik, baik yang digunakan untuk kepentingan sendiri maupun untuk keperluan publikasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanga. 6. Pasal 6 : 1. Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. 2. Badan Publik berhak menolak memberikan Informasi Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. 3. Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik, sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah: a. Informasi yang dapat membahayakan negara; b. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat; c. Informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi; d. Informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; e. Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan. 7. Pasal 7 : 1. Badan Publik wajib menyediakan, memberikan danatau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan. 2. Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan. 3. Untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 2 , Badan Publik harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah. 4. Badan Publik wajib membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap Orang atas Informasi Publik. 5. Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 antara lain memuat pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, danatau pertahanan dan keamanan negara. 6. Dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sampai dengan ayat 4 Badan Publik dapat memanfaatkan sarana danatau media elektronik dan nonelektronik. 8. Pasal 8 : Kewajiban Badan Publik yang berkaitan dengan kearsipan dan pendokumentasian Informasi Publik dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan. 9. Pasal 9 : 1. Setiap Badan Publik wajib mengumumkan Informasi Publik secara berkala. 2. Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi: a. Informasi yang berkaitan dengan Badan Publik; b. Informasi mengenai kegiatan dan kinerja Badan Publik terkait; c. Informasi mengenai laporan keuangan; d. Informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang- undangan. 3. Kewajiban memberikan dan menyampaikan Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilakukan paling singkat 6 enam bulan sekali. 4. Kewajiban menyebarluaskan Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 , disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami. 5. Cara-cara sebagaimana dimaksud pada ayat 4 ditentukan lebih lanjut oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Badan Publik terkait. 6. Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban Badan Publik memberikan dan menyampaikan Informasi Publik secara berkala sebagaimana dimaksud pada ayat 1 , ayat 2 , dan ayat 3 diatur dengan Petunjuk Teknis Komisi Informasi. 10. Pasal 10 : 1. Badan Publik wajib mengumumkan secara serta- merta suatu informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum. 2. Kewajiban menyebarluaskan Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami.

3. Dampak

Social Network facebook Semakin berkembangnya internet di Indonesia, maka semakin berkembang pulalah trend social network, bahkan bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. banyak sekali social network yang sekarang digeluti oleh semua orang. di mulai dari social network yang paling pertama heboh di internet yaitu FRIENDSTER, kemudian friendster pun lama kelamaan tenggelam karena banyaknya social network yang bermunculan seperti HI5, FACEBOOK, PLURK, TWITTER, PLAXO, dll. untuk sekarang ini mungkin fenomena facebook lah yang paling besar. mulai dari yang paling muda hingga yang paling tua sekalipun bisa saja telah menjadi facebook addicted. Penulis akan menjelaskan salah satu social network yang saat ini banyak diakses baik dari kalangan anak-anak, dewasa dan orang tua adalah facebook. Dampak positif dari facebook : 1. Kita bisa bertemu kembali dengan teman teman lama kita, seperti teman SD, teman SMP, teman SMA, dan teman teman lainnya yang mungkin sudah terputus hubungan semenjak terakhir kali bertemu 2. Menambah kenalan 3. Bisa sebagai pengganti handphone. karena dari pandangan saya,hobi dari orang Indonesia sebagian adalah mengganti nomor handphone nya yang membuat teman lama kesulitan jika ingin menghubunginya, dengan facebook tentu saja mempermudah untuk menghubungi jika ingin ada acara kumpul-kumpul. Dampak negative dari facebook : 1.