Teknik Penebaran Benih Uraian Materi

130

b. Teknik Penebaran Benih

Setelah benih sampai ke lokasi budidaya, maka benih segera akan ditebar ke dalam wadah. Dalam penebaran benih, hal yang tidak boleh dilewatkan adalah aklimasi dan aklimatisasi. Aklimasi adalah proses penyesuaian biota air terhadap satu parameter kualitas air di perairan tempat budidaya. Sedangkan aklimatisasi adalah penyesuaian biota air terhadap faktor-faktor kualitas air pada lingkungan barunya seperti suhu, pH, alkalinitas, dan sebagainya. Mengapa benih ikan yang akan ditebar harus diaklimatisasi ? Ya, karena ikan adalah binatang berdarah dingin Poikiloterm dimana suhu tubuhnya sama dengan suhu lingkungannya. Jadi apabila lingkungannya berganti dimana suhu lingkungan hidupnya yang baru juga berganti. Yang menjadi masalah adalah apabila perbedaan suhu lingkungan asal dan lingkungan baru berbeda terlalu besar maka ikan-ikan akan stres. Maka aklimatisasi bertujuan untuk meminimalisir kemungkinan akan terjadi shock atau stres bagi biota air tersebut, dimana biota air akan terganggu fungsi fisiologisnya bahkan bisa lebih parah lagi mengakibatkan kematian. Terlebih bagi biota air yang sudah dalam kondisi lemah akan lebih fatal lagi. Sedangkan aklimasi adalah penyesuaian biota air terhadap satu faktor kualitas air saja, misalnya penyesuaian suhu saja, atau pH saja. Proses aklimatisasi sebagai berikut. 1 Benih di dalam kemasan kantong plastik diapungkan di dalam wadah. Biarkan kantong plastik mengapung selama lebih kurang 30 menit agar suhu di dalam kantong kemasan sama dengan suhu di dalam wadah proses aklimasi. 131 Gambar 57. Aklimasi penyesuaian suhu benih 2 Setelah 30 menit, kantong dibuka satu persatu, tambahkan air dari wadah atau air lingkungan sebanyak kira-kira 14 dari volume air kemasan ke dalam kantong tersebut, biarkan selama 15 menit. Perlu diperhatikan agar setelah kantong dibuka posisinya di air tidak miring, sehingga air tidak masuk. 3 Setelah 15 menit, tambahkan lagi air wadah sebanyak 14 volume volume air kantong ke dalam kantong-kantong, lalu biarkan 30 -60 menit. Penambahan air wadah atau lingkungan wadah ke dalam kantong untuk menyesuaikan pH dan alkalinitas salinitas untuk ikan payau dan laut air dalam kantong dengan air kolamtambak secara bertahap. 4 Setelah dilakukan dua kali penambahan air media pada kantong, maka diperkirakan salinitas air di kedua tempat sudah sama atau mendekati sama. Bila petani memiliki alat pengukur kadar garam, seyogyanya kadar garam diukur. Jika ada perbedaan kadar garam antara air kemasan benih dan air petakan perbedaannya tidak boleh terlalu besar melebihi 5 ppt. Jika ternyata perbedaan lebih besar, masukkan lagi air 132 kolamtambak ΒΌ volume lagi ke dalam kantung dan biarkan tenang selama 30 menit. 5 Selanjutnya, periksa apakah benih sehat. Benih yang sehat akan berenang dengan gesit. Apabila sudah dipastikan bahwa benih sudah melakukan aktifitas berenang dengan aktif, maka saatnya kantong- kantong dimiringkan hingga benih-benih dapat berenang keluar sendiri dari kantong dan menyebar ke dalam kolamtambak. Namun jangan lupa ambillah data tentang waktu penebaran hari, tanggal, jam, jumlah populasi benih yang ditebar, biomassa rata-rata, dan biomassa total, sebagai data awal untuk menentukan kebutuhan pakan. Ketika sampling data awal ini juga sangat dibutuhkan, karena untuk menduga pertumbuhan biomassa ikan dan perhitungan FCR harus diketahui data awal ini. Gambar 58. Ilustrasi Proses aklimatisasi

c. Teknik sampling benih ikan dan perhitungan populasi.