Faktor-faktor non teknis Uraian Materi

15 masing jenis ikan adalah nilai suhu berkisar 25 – 30 o C, pH 6,5 – 8,5, dan DO minimal 3 ppm

b. Faktor-faktor non teknis

Faktor non teknis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi secara tidak langsung terhadap keberhasilan atau kegagalan usaha dalam pembesaran ikan. Faktor-faktor tersebut diantaranya ketersediaan sarana produksi, jauh dekatnya lokasi pemasaran, sarana prasarana transportasi, keamanan, dan adanya dukungan masyarakat. 1 Ketersediaan sarana produksi Agar biaya kegiatan produksi dapat ditekan seminimal mungkin, pemilihan lokasi usaha harus mempertimbangkan kemudahan memperoleh sarana produksi, seperti benih ikan, pakan, obat-obatan, dan peralatan budidaya. Jauh dekatnya lokasi pemasaran dan sarana prasarana transportasi Lokasi budidaya sebaiknya dekat dengan tempat pemasaran seperti pasar tradisional, restoran, hotel, swalayan, dan masyarakat sekitar. Jauh dekatnya lokasi budidaya dengan tempat pemasaran ini berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan untuk pengangkutan dan transportasi. Jarak lokasi budidaya dengan tempat pemasaran akan berakibat pula pada harga jual ikan yang diproduksi dan kemampuan bersaing di pasaran. Sarana transportasi, baik jalan maupun alat angkutnya harus diperhatikan pula agar hasil ikan yang diproduksi mudah dan cepat dipasarkan. Hal ini pula berkaitan dengan prinsip ekonomi, seperti jauh dekatnya lokasi pemasaran dengan lokasi budidaya ikan. 16 2 Keamanan Yang dimaksud dengan keamanan adalah jaminan keamanan di sekitar kolam budidaya. Keamanan terjamin yang dimaksud adalah keamanan dari segala yang mengganggu kelancaran teknis pembesaran seperti gangguan hama, gangguan dari orang-orang yang bertanggung jawab, atau kemungkinan terjadinya bencana alam seperti longsor, banjir, dan lain-lain. 3 Dukungan masyarakat Bila kegiatan pembesaran ikan mendapat dukungan masyarakat, maka otomatis akan aman dari gangguan. Bentuk gangguan masyarakat apabila kegiatan pembesaran ikan tidak mendapat dukungan misalnya masyarakat akan mengganggu suplai air yang akan digunakan untuk mengairi kolam ikan. Desain dan tata letak wadah pembesaran merupakan hal yang tidak bisa dianggap sepele dalam menentukannya. Sudah kerap kali terjadi karena desain dan tata letak wadah pembesaran yang tidak memenuhi syarat, akan menyebabkan banyak kesulitan dalam mengoperasikan wadah tersebut, bahkan dapat menyebabkan kerugian yang banyak bagi usaha pembesaran yang dilaksanakan. Desain wadah meliputi bentuk- bentuk wadah dan konstruksinya. Sedangkan pengertian konstruksi adalah hal-hal yang dapat menimbulkan penguatan pada wadah yang akan dibuat seperti pondasi, kerangka pematang berupa turap bambu, pintu pemasukan dan pengeluaran yang menggunakan monik, dan lain sebagainya. Penentuan tata letak, desain, dan konstruksi kolam tidak mempunyai ketentuan yang standar, melainkan disesuaikan dengan keadaan lahan 17 dan sumber pengairan di tempat yang akan dibangun areal perkolaman tersebut. Tata letak perkolaman dalam suatu areal atau lahan, hendaknya disesuaikan dengan posisi areal terhadap sumber pengairannya yaitu sungai, irigasi, atau luas dan posisi tanah milik orang yang akan membuka lahan perkolaman tersebut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan tata letak kolam adalah: - Unit kolam tidak berada terlalu dekat dengan sumber air utamanya misalnya, minimal 20 meter dari pinggir sungai. Unit kolam yang terlalu dekat dengan pinggir sungai akan membutuhkan biaya yang besar untuk membuat pondasi kolam. Disamping itu pinggiran sungai riskan terhadap kemungkinan longsor erosi. Seperti halnya areal perkolamanpertambakan, pada pembangunan unit perkolaman juga harus disediakan bagian untuk jalur hijau green belt untuk menjaga agar jangan sampai terjadi erosi. - Saluran pemasukan air hendaknya terpisah dengan saluran pembuangan. Hal ini penting agar kualitas air kolam tetap terjaga. - Saluran hendaknya tidak memotong tegak lurus terhadap kontur lahan. Ini untuk mencegah penggerusan dasar dan supaya gerakan air tidak terhambat. - Pembuatan saluran harus memperhatikan faktor sosial, baik yang berhubungan dengan kepentingan pemilik kolam maupun masyarakat lain disekitarnya. - Pembangunan unit perkolaman apabila menggunakan sumber air saluran irigasi, maka sebaiknya dari saluran tersier Perlu diperhatikan, wilayah hutan lindung merupakan wilayah yang sama sekali tidak boleh digunakan untuk areal perkolaman. 18 4 Kolam air tenang Kolam air tenang adalah wadah pemeliharaan ikan yang di dalamnya terdapat air bersifat menggenang atau mengalir kecil tetapi tidak terlalu besar debit airnya. Air yang masuk ke dalam kolam hanya untuk mengganti air yang hilang akibat penguapan evaporasi dan yang hilang akibat adanya kebocoran atau rembesan infiltrasi, sehingga ketinggian atau volume air kolam dapat dipertahankan. Untuk kolam air tenang seluas 1 hektar, untuk mempertahankan volume airnya tetap konstan adalah sekitar 6 – 10 literdetik. Kolam air tenang menggunakan perairan tawar sebagai sumber airnya yang berasal dari sungai, saluran irigasi, sumur, hujan, waduk, mata air dari dalam tanah, dan danau. Di dalam kolam air tenang biasanya baik secara alami maupun dibuat terjadi proses ekologis rantai makanan food chains dan proses jaring-jaring makanan food web. Rantai makanan adalah suatu proses makan memakan dimana Produser dalam hal ini adalah tumbuhan berklorofil Fitoplankton dimakan oleh Zooplankton, Zooplankton dimakan oleh ikan kecil, ikan kecil selanjutnya dimakan oleh ikan pemangsa predator , selanjutnya ikan pemangsa akan mati dan diurai oleh bakteri dekomposer menjadi bahan-bahan anorganik. Bahan organik selanjutnya dimanfaatkan oleh fitoplankton kembali untuk fotosintesis menyusun makanan. Demikian terus menerus proses ini akan tetap berjalan. Dalam keadaan keseimbangan, maka kondisi tersburt akan sangat menguntungkan bagi biota air terutama ikan yang dibesarkan di kolam air tenang tersbut, namun apabila terjadi ketidak seimbangan misalnya terjadi blooming plankton, maka akan bisa mengancam kehidupan biota air atau ikan. Kondisi dimana plankton tidak tumbuh dengan baikpun tidak baik bagi ikan, karena mengakibatkan makanan alami di kolam air tenang tersebut kurang miskin. 19 Adapun jaring-jaring makanan Food web adalah sekumpulan rantai makanan. Dengan kata lain bentuk dari rantai-rantai makanan yang lebih kompleks. Bagian-bagian kolam air tenang meliputi pematang kolam, dasar kolam, pintu pemasukan air inlet, pintu pengeluaran air outlet, saluran pemasukan air, dan saluran pembuangan air, kamalir, dan kobakan. Dibawah ini desain kolam dan bagian-bagiannya. A : Pematang B : Pintu keluar air outlet C : Dasar kolam D : Kemalir E : Kobakan F : Pintu masuk air inlet Gambar 5. Desain Kolam dan Bagian-bagiannya 20

c. Bagian-bagian Kolam