150
b. Siswa dapat melakukan pengelolaan kualitas air benih ikan tradisional,
semi intensif, dan intensif.
2. Uraian Materi
a. Kuantitas air media budidaya
Selama kegiatan pemeliharaan ikan, kuantitas volume air harus selalu dipertahankan sesuai dengan volume yang ditetapkan. Pengaruh dari
menyusutnya volume air sistem teknologi budidaya memang tidak terlalu vital, namun cukup berbahaya apabila tidak segera diatasi. Dampak dari
penurunan volume air sistem teknik budidaya adalah: Suhu air akan berfluktuasi tinggi. Hal ini disebabkan pada volume air
yang sedikit air akan cepat panas, dan akan cepat juga melepas panas. Konsentrasi salinitas air cenderung lebih tinggi, karena penguapan air
yang tinggi menyebabkan partikel-partikel garam yang mengendap semakin banyak. Sebagai contoh adalah tambak garam yang airnya
sengaja dikeringkan untuk dipanen garamnya. Untuk budidaya semi intensif dan intensif, kondisi volume air yang
kurang menyebabkan DO air turun, sehingga ikan-ikan akan mengalami krisis DO yang berdampak terhambatnya metabolisme pada ikan.
Penggantian air media pembesaran yang dilakukan secara terprogram, akan dapat menjamin kondisi kualitas air yang optimal seperti DO, pH,
alkalinitas, dan gas-gas beracun lainnya. Pada kondisi kualitas air yang kritis menurun, maka harus dilakukan
penggantian air baru yang steril dengan volume air yag lebih banyak penggantian air baru yang steril bisa mencapai 30, sehingga dengan
kondisi seperti ini harus adatersedia sejumlah air yang cukup baik secara kuantitas maupun kualitas.
151
Apabila petakan tambak yang anda kelola menggunakan sistem air tandon petak karantina, maka air di petak tandon harus selalu tersedia cukup
untuk menggantikan air yang dibuang. Untuk mensterilkan air bisa digunakan kaporit dengan dosis 5
– 10 ppm. Tujuan penambahan volume air pada kolam atau tambak adalah untuk:
- Menambah air yang hilang akibat rembesan dan penguapan evaporasi - Mengencerkan plankton apabila kondisi plankton di kolam dalam
keadaan blooming. - Memperbaiki kondisi parameter kualitas air, khususnya bahan-bahan
organik yang terlalu pekat dan zat-zat beracun.
b. Kualitas Air Media Budidaya