18 Prastowo 1995 : 30 analisa laporan keuangan merupakan suatu
proses untuk membedakan laporan keuangan kedalam unsur – unsurnya, menelaah masing– masing unsur tersebut dan hubungan masing – masing
unsure dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.
Syamsuddin 1985 : 37 analisa laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan ratio-ratio untuk menilai keadaan
keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya di masa depan.
Dari pengertian – pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu proses mengkonversikan data
yang berasal dari laporan menjadi informasiyang berguna, dari analisis ini akan diperoleh gambaran kondisi ataupun kinerja manajemen sehingga
dapat diambil keputusan yang tepat.
2.1 Analisa Rasio Keuangan A. Pengertian Analisa Rasio Keuangan
Analisa rasio keuangan merupakan tehnik analisis yang paling sering digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan dan kinerja perusahaan baik masa lalu, sekarang
maupun akan datang, rasio keuangan sering dipakai sebagai tolak ukur yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Rasio keuangan
adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Sofyan,
2007 : 297. Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya, sehingga dapat
memberikan penilaian terhadap rasio tersebut.
B. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Menurut Syarifudin Alwi dan Bambang Riyanto :
1. Rasio Likuiditas
Adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Beberapa rasio likuiditas ini
adalah :
a. Rasio Lancar Current Rasio
19 Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan membayar
hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
b. Rasio Cepat Quick Ratio
Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid quick assets
c. Rasio kas Cash Ratio
Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek
yang dapat segera diuangkan.
2. Rasio Laverage
Rasio untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Beberapa rasio laverage adalah :
a. Total Debt to Equity Ratio
Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang.
b. Total Debt to Total Capital Assets
Beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang atau berapa bagian dari aktiva yang
digunakan untuk menjamin utang.
c. Long Term Debt to Equity Ratio
Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang.
d. Tangible Assets Debt Coverage
Besarnya aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin utang jangka panjang setiap rupiahnya.
e. Times Interest Earned Ratio
Besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang
3. Ratio ProfitabilitasKeuntungan
Rasio yang menunjukan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan – keputusan. Beberapa ratio profitabilitas adalah :
a. Gross Profit Margin b. Operating Income Ratio
Laba operasi sebelum bunga dan pajak netto operating income yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.
c. Operating Ratio
20 Biaya operasi per rupiah penjualan, makin besar rasio ini
semakin buruk.
d. Net Profit Margin
Keuntungan netto per rupiah penjualan.
e. Earning power of total investment Rate of return an total assets