TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER 001

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER
ILMU KALAM

AKULTURASI ISLAM DALAM PERAYAAN MAULUD KHAUL

NAMA : YODEA PUTRI UTAMI
NIM

: 1511175

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
STAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG
2016

PEMBAHASAN

AKULTURASI ISLAM DALAM PERAYAAN MAULID KHAUL

A. DESKRIPSI MASALAH

1. Bagaimana keistimewaan perayaan Maulud.
2. Masalah Berdiri Pada Maulud.
3. Beberapa dalil-dalil yang digunakan untuk menentang perayaan
Maulid tersebut.
4. Pembuktian kesalahan alasan para penentang perayaan maulid.
5. Apakah perayaan Maulid itu termasuk Haram ???

B. PANDANGAN MENURUT SUMBER ISLAM.


Menurut Al-Qur’an

Sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an Memuliakan dan menghormati
Rasulullah bisa dengan melakukan peringatan-peringatan, juga bias dengan menyebarkan
ajaran, akhlaknya dan keutaman-keutamannya, dengan membaca shalawat dan salam
kepadanya.



Menurut Hadits


Kalau berdasarkan hadits bahwa melaksanakan upacara ritual dan maulud menyerupai
perbuatan-perbuatan orang nasrani dalam hari raya mereka yang dilakukan pada waktuwaktu dan tempat tertentu pula.
Ibn Taimiyah berkata :”Mengada-adakan mengenai hari raya dan upacara ritual adalah
dilarang. Karena termasuk perbuatan seperti yang dilakukan ahlu kitab, yang dikategorikan
kedalam dua bentuk; pertama termasuk bid’ah , kedua, mengada-ada tanpa dasar….”
Kemudian dijelaskannya beberapa riwayat yang melarang mengada-ada di dalam agama,
seperti yang dijelaskan dalam shahih muslim, dari Nabi saw.;”Paling jelek persoalan adalah
yang diada-adakan, dan setiap yang diada-adakan itu adalah Bid’ah, dan setiap Bid’ah adalah
sesat.” Juga ada dalam riwayat Al-Nasa’I : “ Dan setiap kesesatan itu berada dalam neraka.”

Dalam hadis lain: “Jauhilah kamu dari mengada-ada persoalan, karena setiap bid’ah adalah
sesat.”
Ibn Al-Haj sekalipun mengakui kelebihan dan keutamaan maulud, tetapi ia tidak
menyetujui mengadakan pertemuan dalam acara maulud. Sebab termasuk hal yang dilarang,
karena nabi berkehendak untuk meringankan umatnya, tetapi beliau tidak menjelaskan
tentang keringanan itu secara khusus, maka ia termasuk perbuatan Bid’ah.
Walaupun demikian Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa membuat sunnah (tradisi) yang
baik , baginya pahala, dan pahala orang yang melaksanakannya ..”


 Keistimewaan Maulud
Ibn Al- Tauzi berkata : “ Diantara keistimewaan maulud adalah menimbulkan rasa aman
(tenteram) ppada tahun itu, serta memberikan kegembiraan dengan terkabulnya segala yang
dikehendaki dan diinginkan.”
Sebagian yang lain menceritakan, bahwa ketika ia berada dalam bahaya, karena melakukan
peringatan maulid Nabi saw pada saat itu. (Ja’far Murtadha Al-Amily:1990:24)

 Masalah Berdiri Pada Maulud.
Mereka menjelaskan bahwa ketika membaca sejarah Nabi, sampai pada saat kelahiran
Nabi, mereka berdiri secara serempak, sebagai penghormatan dan memuliakannya. Mereka
telah membahas hokum berdiri ini, seperti akan dijelaskan. Al.Shafuri Al-Syafi’I berkata : “
Persoalan berdiri pada pembacaan sejarah-pada saat kelahiran-Nabi, tidak ada larangan. Hal
ini merupakan Bid’ah yang baik. Bahkan ada sekelompok yang justru menyatakan sunnah,
dan yang lebih ekstrem justru mewajibkan shalat. Hali ini semata-mata untuk menghormati
dan memuliakan Nabi saw. Dan hukumj menghormatinya adalah wajib bagi setiap
mukmin. ,maka jelaslah sudah hokum tentnag berdiri tersebut, hal itu hanyalah merupakan
penghormatan dan kemuliaan.

C. ANALISIS KRITIS


Menurut analisis singkat saya setiap sesuatu yang tidak pernah ada pada masa
Rasulullah dan pada masa sahabat sebagai ajaran, maka kita tidak ada satu pun yang
bias dianggap ajaran sesudah mereka. Sedangkan peringatan maulud dan lain
sebagainya tidak pernah ada pada masa Rasulullah, bahkan adanya pernyataan bahwa
upacara ritual dapat menghidupkan kembali tradisi-tradisi jahiliyah, hal tersebut
perlu dibahas terlebih dahulu dan ditetapkan. Sedangkan pernyataan yang
menyatakan demikian, tentu juga bisa mengungkapkan sebaliknya, yakni bahwa
tradisi maulud dapat menghidupkan ajaran islam dalam hati, apalagi didalamnya
terdapat peringatan pada Nabi dan juga pada karya-karyanya yang bersejarah, serta
keuntungan-keuntungan yang besar terhadap islam dan kaum muslimin.
Didalam pelaksanaan perayaan ini terdapat hal-hal yang harus diwaspadai,
karena mengandung unsur kesenangan,permainan,dan tindakan yang bisa melupakan
manusia dalam memikirkan Allah, agama serta ajaran-Nya, maka hal tersebut adalah
haram.