8
mempengaruhi frekuensi kerja, bandwidth, dan juga efisiensi dari antena yang akan dibuat.Terdapat berbagai jenis substrat yang dapat digunakan dalam
perancangan antena mikrostrip, dan biasanya yang memiliki rentang konstanta dielektrik 2,2 ≤
≤ 12 . Substrat yang paling baik digunakan untuk menghasilkan performa antena yang baik adalah substrat yang tebal dan memiliki konstanta
dielektrik yang kecil, karena akan menghasilkan efisiensi yang baik, bandwidth yang besar.
Sedangkan elemen pentanahan ground berfungsi sebagai pembumian bagi sistem antena mikrostrip. Elemen pentanahan ini umumnya memiliki jenis
bahan yang sama dengan elemen peradiasi yaitu berupa logam tembaga.
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Antena Mikrostrip
Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan antena lainnya, seperti secara fisik antena mikrostrip lebih tipis, lebih kecil, dan
lebih ringan, biaya pembuatan yang murah, dapat dilakukan polarisasi linear dan lingkaran dengan pencatuan yang sederhana, dan sebagainya. Tetapi, antena
mikrostrip juga memiliki keterbatasan dibandingkan dengan antena lainnya, diantaranya memiliki bandwidth yang sempit, gain yang rendah, dan memiliki
efek gelombang permukaan surface wave. Karena memiliki bentuk dan ukuran yang ringkas, antena mikrostrip
sangat berpotensi untuk digunakan pada berbagai macam aplikasi yang membutuhkan spesifikasi antena yang berdimensi kecil, dapat mudah dibawa
portable dan dapat diintegrasikan dengan rangkaian elektronik lainnya seperti IC, rangkaian aktif, dan rangkaian pasif.
2.4 Metode Pencatuan
Ada banyak teknik yang dapat digunakan untuk mencatu antena mikrostrip. Empat cara yang paling terkenal adalah mikrostrip line, coaxial probe, aperture
Universitas Sumatera Utara
9
coupling, dan proximity coupling. Adapun beberapa teknik tersebut ditunjukkan pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Beberapa teknik pencatuan antena mikrostrip
Pencatuan microstrip line adalah pencatuan secara langsung, menggunakan penghantar berupa garis yang biasanya memiliki lebar yang lebih kecil dari lebar
patch. Pencatuan dengan teknik microstrip line mudah untuk dibuat, tidak sulit untuk dicocokkan impedansinya dengan mengatur posisi inset dan mudah untuk
dimodelkan. Namun, seiring bertambahnya ketebalan substrat, gelombang permukaan dan radiasi spurious feed meningkat, yang mengakibatkan terbatasnya
bandwidth sekitar 2-5. Teknik pencatuan coaxial-line, dimana konduktor inti dari coaxial
dihubungkan dengan patch peradiasi dan bagian luar dari coaxial dihubungkan ke
Universitas Sumatera Utara
10
bidang pertanahan ground plane, juga sering digunakan. Pencatuan secara coaxial probe juga mudah dibuat dan dicocokkan impedansinya, selain itu juga
memiliki radiasi spurious yang kecil. Namun pencatuan dengan teknik ini menghasilkan bandwidth yang sempit dan susah untuk dimodelkan.
Kedua teknik pencatuan diatas memiliki radiasi polarisasi silang yang besar, untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperkenalkanlah teknik pencatuan
aperture-coupled. Teknik pencatuan aperture-coupled adalah yang paling sulit untuk dibuat diantara keempatnya dan juga memiliki bandwidth yang sempit.
Namun, pencatuan dengan teknik ini cukup mudah untuk dimodelkan, dan memiliki radiasi spurious yang sedang. Pencatuan ini terdiri dari dua buah
substart yang dipisahkan oleh bidang pertanahan ground plane. Pada bagian bawah substrat bawah terdapat microstrip feed line yang energinya dikopling pada
patch melalui sebuah celah pada bagian tanah yang memisahkan kedua substrat tersebut. Pengaturan ini memungkinkan untuk mengoptimalisasikan secara bebas
baik mekanisme pencatuan ataupun elemen peradiasi. Dari keempat teknik pencatuan, teknik pencatuan dengan kopling proximity
memiliki bandwidth yang paling lebar sebesar 13, mudah untuk dimodelkan dan memiliki radiasi spurious yang kecil. Namun, proses pembuatan dengan
teknik ini lebih sulit.
2.5 Parameter Umum Antena Mikrostrip