Patogenesis Infeksi Neonatal SGB
Inang mempunyai sejumlah mekanisme pertahanan yang dapat menghalangi agregasi bakteri. Mekanisme pertahanan tersebut dapat dikatagorikan dalam 2
kelompok: 1 Non-spesifikkekebalan alamiah dan 2 spesifikkekebalan didapat. Respons imun spesifik tergantung pada adanya pemaparan benda asing
dan pengenalan selanjutnya, serta reaksi terhadapnya. Sebaliknya respons imun nonspesifik terjadi pada saat pertemuan pertama antara hospes dengan benda
asing Abbas et al. 1994; Roitt dan Delves 2001. a. Fagositosis
Fagositosis merupakan mekanisme pertahanan non-spesifik yang sangat penting yang diperantarai oleh sel-sel scavenger dengan memakan organisme-organisme
yang menyerang dan menghancurkannya secara intraseluler melalui aksi enzim- enzim. Fagositosis dapat dilakukan oleh leukosit polimorfonuklear PMN yang
disebut mikrofag dan dapat dilakukan oleh fagosit mononuklear yaitu makrofag. Mikrofag dihasilkan di sum-sum tulang dan ketika matur ia masuk dalam
sirkulasi pembuluh darah selama 6-7 jam. Sel- sel yang mempunyai masa hidup yang pendek tiba secara cepat pada lokasi infeksi yang ditarik oleh bahan-bahan
kemotaktik yang meningkat selama proses inflamasi. Makrofag dihasilkan dalam sum-sum tulang dan sel ini dibawa sebagai monosit-monosit didalam pembuluh
darah yang berperan sebagai “makrofag bebas” didalam alveoli paru, peritoneum dan granuloma-granuloma radang, atau “makrofag terikat” yang
berintegrasi dalam jaringan dalam limfnode, limfa, hati yang disebut sel-sel kupfer, CNS yang disebut mikroglia, dan jaringan ikat yang disebut histiosit
Bellanti 1993; Abbas et al. 1994; Roitt dan Delves 2001. Makrofag menghasilkan beberapa sitokin yang penting antara lain adalah
interleukin-1 IL-1 dan tumour necrosis factor TNF yang dapat berperan sebagai mediator-mediator radang dan menyebabkan demam. Makrofag
memproses antigen bakteri dan membawanya kepada limfosit untuk merangsang suatu respon imun spesifik, ia juga memainkan suatu bahagian penting dalam
imunitas berperantara sel Abbas et al. 1994; Roitt dan Delves 2001. Sel-sel fagositik mampu melakukan proses kemotaksis yaitu menarik fagosit
ketempat mikroorganisme kemudian terjadi perlekatan bakteri pada membran fagosit. Sel-sel fagositik memperlihatkan pseudopods yang kecil untuk