EFEKTIFITAS TERAPI BEKAM BASAH (WET CUPPING THERAPY) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH PADA PENDERITA HIPERKOLESTEROLEMIA DI RUMAH SEHAT DOMPET DHUAFA, BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR

(1)

i

EFEKTIFITAS TERAPI BEKAM BASAH (WET CUPPING

THERAPY) TERHADAP PENURUNAN KADAR

KOLESTEROL DALAM DARAH PADA PENDERITA

HIPERKOLESTEROLEMIA DI RUMAH SEHAT DOMPET

DHUAFA, BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR

SKRIPSI

Oleh :

DWI SETIANI SUMARDIKO NIM. 08060053

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012


(2)

ii

EFEKTIFITAS TERAPI BEKAM BASAH (WET CUPPING

THERAPY) TERHADAP PENURUNAN KADAR

KOLESTEROL DALAM DARAH PADA PENDERITA

HIPERKOLESTEROLEMIA DI RUMAH SEHAT DOMPET

DHUAFA, BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

DWI SETIANI SUMARDIKO 08060053

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012


(3)

(4)

(5)

v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Dwi Setiani Sumardiko

Nim : 08060053

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul skripsi : Efektifitas Terapi Bekam Basah (Wet Cupping Therapy) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Dalam Darah Pada Penderita Hiperkolesterolemia Di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kalimantan Timur

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 13 Maret 2012 Yang membuat pernyataan,

Dwi Setiani Sumardiko NIM : 08060053


(6)

vi

Lembar Persembahan

Hari takkan indah tanpa mentari dan rembulan, begitu juga hidup takkan indah tanpa tujuan, harapan serta tantangan. Meski terasa berat, namun manisnya hidup justru akan terasa, apabila semuanya

terlalui dengan baik, meski harus memerlukan pengorbanan.

Alhamdulillah, akhirnya 23 april 2012 pukul 15.00 wib karya sederhana ini rampung kususun dan perjuangan panjangku akhirnya menemukan titik terangnya….., Skripsi, aku begitu sulit memposisikan dirinya. Entahlah, kadang aku menganggap dia sebagai musuhku yang harus kutaklukan. Namun, ia juga pernah menjadi teman diskusi yang menyenangkan. Bersamanya, aku menuangkan gagasan sederhanaku. Bersamanya pula, aku merasakan kejenuhan, kegalauan dan kesedihan. Dia memang sangat spesial. Namun beruntung aku bisa berkenalan baik dengannya, dan menghabiskan hari-hari dengan penuh semangat. Hingga akhirnya, perpisahan kami pun menyisakan kerinduan dan kenangan baik. Detik ini, kami resmi bercerai, terima kasih Kawan..!

Aku ingin menulis semua kebaikan. Tentang orang-orang yang pernah baik dan selalu baik padaku serta semua orang yang pernah ada dalam hidupku. Aku bingung bagaimana caranya berterima kasih kepada Allah SWT. Dia telah mengirimkan orang-orang terbaik dalam hidupku. Hingga kapan pun, aku akan terus merasakan kebaikan dan kehangatan dari mereka. Ucapan syukur akan kebesaran Allah Swt yang tlah memberikan kesempatan pada diriku tuk menjalani dan merasakan semuanya, dan ampunilah hambaMu ini yg “terkadang harus memilih jalan yang salah untuk

menemukan suatu kebenaran”.

Jalan panjang dan berliku, penuh halangan dan rintangan yang mengiringi penulisan skripsi ini tlah membuatku bertambah yakin akan kebesaranNya,..“sabar dan ikhlas”, dua kata yang makin aku pahami maknanya, gampang mengucapkan tapi susah diamalkan…

Terima kasih, hai invisible hands! Kalianlah, selama ini memberikan begitu banyak dukungan, perhatian, kasih sayang, dan mengajarkan bagaimana mengeja cinta. Aku tidak sekadar menulis nama kalian di lembar persembahan ini. Aku ingin mengukir nama kalian dengan pahat terbaik di hatiku.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi. Mama dan Papa Tercinta

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Mama dan Papa yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan moril maupun material (bulanan) yang selalu ada disaat aku minta, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada

mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Mama dan Papa bahagia dan bangga karna kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih dan belum bisa membahagiakan kalian. Trimakasih

untuk Mama dan Papa, Tetesan Keringatmu, akan kujadikan cambuk dalam merih citaku. Setiap alunan doamu, menjadikan kekuatan bagiku dalam melangkah. Ku tak sanggup menghitung setiap tetesan dan peluhmu. Tiada kau tau arti panas, hujan dan angin malam yang menerpa tubuhmu tapi

yakinlah, Doa kalian takkan sia-sia.

Thank you for My Father for his uncompromising principles that guided my life Thank you for My mother for leading her children into intellectual.... ^_^


(7)

vii

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

(QS. Al-Baqarah, 2: 216)

Tidak akan pernah berhasil, orang yang tidak pernah gagal.

Orang yang kehilangan keberanian, maka dia akan kehilangan segala-galanya

Berapapun Uang KuliahAkan Kami Sanggupi, Tak Pernah Meminta Balasan Apapun, Hanya Kata Wisuda dan Melihat Kamu Memakai Toga itu Adalah Hal yang Sangat Membahagiakan

Hati dan Membanggakan Bagi Kami. (EddySumardiko & Selfi Makalunsenge)

Kalau kita tidak pernah mencoba maka tidak akan tahu batas kemampuan kita “jangan mudah kalah oleh rasa malas” karena ia adalah musuh utama kesuksesan dunia-akhirat. Saya belajar dan berusaha demi sebuah gelar Sarjana. Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang..!!

(Dwie setiani)

“I am slowly walker, but Iam never come back” *************


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektifitas Terapi Bekam Basah (Wet Cupping Therapy) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol dalam Darah pada Penderita Hiperkolesterolemia di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kalimantan

Timur”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp. Mat, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang tulus dan ikhlas mengamalkan ilmunya selama penulis kuliah, semoga amal ibadahnya tercatat sebagai amalan yang mulia.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep,.Ns. M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan yang selalu memberi arahan serta dorongan dengan tulus dan ikhlas, sehingga penulis bisa menyelesaikan perkuliahan.

3. Penghargaan yang tinggi saya sampaikan kepada Prof.DR.Ir.Sujono,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia membimbing saya dalam skripsi. Semoga semua hal yang bapak usahakan dan korbankan, baik waktu, tenaga, serta ilmu yang dibagi kepada saya menjadi amal yang terus mengalir pahalanya. Saya berharap bapak senantiasa membimbing saya hingga kelak saya mampu menjadi peneliti yang baik.

4. Kepada Ibu Risa Herlianita, S.Kep., Ns, selaku Dosen Pembimbing II, terima kasih atas segala bimbingan yang telah ibu berikan. Saya ingin mengucapkan terima kasih karena Ibu bersedia mendengarkan kegelisahan saya di detik-detik mendekati sidang proposal maupun skripsi dan atas nasehat yang Ibu berikan sehingga saya dapat lebih fokus untuk memberikan yang terbaik ketika presentasi. Semoga yang Ibu lakukan dibalas dengan limpahan ridho-Nya.


(9)

ix

5. Ucapan terima kasih kepada Ibu Aini Alifatin.,S.Kp. M.Kep dan Ibu Tri Lestari M.Kep. Sp,Mat yang telah menyempatkan hadir untuk menguji saya disela-sela agenda ibu yang saya yakini sangat padat. Terima kasih ibu telah meluangkan waktu untuk membaca skripsi saya, menyampaikan masukan, dan memberikan pertanyaan-pertanyaan “kejutan” yang sangat membantu saya dalam membangun dasar keilmuan tentang bidang yang saya teliti. Semoga Ibu senantiasa berkenan membimbing saya dikesempatan yang akan datang.

6. Bapak Heri dan semua staf pegawai serta responden di Rumah Sehat Dompet Dhuafa Balikpapan yang telah memberikan informasi-informasi mengenai terapi Bekam, dan telah membantu dalam pelaksanaan terapi Bekam pada penderita Hiperkolesterolemia.

7. Seluruh Dosen Pengajar di Fakultas Ilmu Kesehatan, Terima kasih banyak untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman yg sangat berarti yang telah kalian berikan kepada kami

8. Seluruh Staf TU, Perpustakaan, Laboratorium di Fakultas Ilmu Kesehatan, terima kasih banyak atas semua bantuan kalian.

9. Untuk Papa dan Mama, yang sejak aku dilahirkan tak henti-hentinya memberikan yang terbaik kepadaku walau dalam keadaan apapun. Aku rasa, bagaimanapun caranya, aku tidak mampu membalas semua kebaikan yang telah Papa dan Mama berikan. Senyuman Papa dan Mama selalu menjadi motivasi terkuat bagiku berjuang di sini. Aku bersyukur punya orang tua seperti Papa dan Mama. Dan buat adikku yang sangat kusayangi, terima kasih telah menjadi penyemangat dan sumber inspirasi disaat Kakakmu keletihan menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Malang, 23 April 2012


(10)

x

Efektifitas Terapi Bekam Basah (Wet Cupping Therapy) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Dalam Darah Pada Penderita Hiperkolesterolemia Di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan,

Kalimantan Timur

Dwi Setiani Sumardiko1, Prof.DR.Sujono,M.Kes2, Risa Herlianita,S.Kep.Ns3 INTISARI

Latar belakang : Hiperkolesterolemia ialah keadaan dimana kadar kolesterol dalam tubuh melebihi keadaan normal. Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor resiko penyakit stroke, penyakit jantung koroner, infark miokard dan merupakan faktor risiko kematian di usia muda. Banyak masyarakat yang menderita hiperkolesterolemia menggunakan terapi bekam. Teknik pengobatan terapi bekam basah (Wet Cupping Therapy) adalah suatu proses membuang darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas terapi bekam basah terhadap penurunan kadar kolesterol dalam darah pada penderita hiperkolesterolemia.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental dengan menggunakan desain penelitian one group pretest-posttest design yang meneliti hubungan antara variabel sebelum dan sesudah terapi bekam. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2012 di Rumah Sehat Dompet Dhuafa Balikpapan. Populasinya adalah semua pasien dengan hiperkolesterolemia di Rumah sehat Dompet Dhuafa Balikpapan. Jumlah sampel sebanyak 25 responden, diambil dengan metode non probability sampling dengan tehnik purposive sampling. Variabel bebas adalah terapi bekam basah. Variabel terikat adalah kadar kolesterol. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan kadar kolesterol. Data dianalisis dengan menggunakan uji-T dependen dengan tingkat signifikansi α <0,05.

Hasil : Hasil analisis statistik dependen dengan menggunakan Uji-T berpasangan didapatkan 25 respoden yang mempunyai kadar kolesterol tinggi dengan rata-rata kadar kolesterol sebelum terapi bekam adalah 219,52 mg/dl dan sesudah terapi bekam adalah 185,76 mg/dl. Pada uji hipotesis dengan menggunakan Uji-T dependen di dapatkan thitung lebih besar dari ttabel (6,414 > 2,064) dan nilai signifikansi kurang

dari alpha (0,000 < 0,050). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada perbedaan hasil antara variabel sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan dengan menggunakan terapi bekam basah.

Kesimpulan : Terapi bekam basah efektif terhadap penurunan kadar kolesterol dalam darah pada penderita hiperkolesterolemia di Rumah Sehat Dompet Dhuafa Balikpapan, dengan rerata penurunan sebesar 34,16 mg/dl.

Kata Kunci : Hiperkolesterolemia, Terapi Bekam Basah (Wet Cupping Therapy)

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang


(11)

xi

The Effectiveness of Wet Cupping Therapy Against The Reduction of

Hypercholesterolemia’s Patient Blood Cholesterol Level in “Rumah Sehat

Dompet Dhuafa”, Balikpapan, East Kalimantan

Dwi Setiani Sumardiko1, Prof.DR.Sujono,M.Kes2, Risa Herlianita,S.Kep.Ns3

ABSTRACT

Background: hypercholesterolemia is a condition when the cholesterol level inside the patient body exceeds normal condition. It is not only the factor that causes stroke, coronary heart disease, myocardial infarction but also the factor causes death

in young age. There are a lot of hypercholesterolemia’s patients using the wet

cupping therapy to cure their disease. It is a process to pull out dirty blood inside our body thorough skin surface. The aim of this research is to find out the effectiveness of wet cupping therapy against reduction of blood cholesterol level for patient of Hypercholesterolemia.

Methodology Research: this research is a pre experimental research using one group pretest – posttest design which is goes over the connection among the variable before and after the cupping therapy. This research was conducting on January until February 2012 in Rumah Sehat Dompet Dhuafa in Balikpapan. The populations are the patients of Rumah Sehat Dompet Dhuafa Balikpapan. Twenty five samples were chosen by using non probability sampling with purposive sampling technique. Independent variable of this research is wet cupping therapy. And the dependent variable is cholesterol level. Data submitted by using questioner and cholesterol level check. Data analyzed using dependent T-test with α <0, 05 level of significance. Result: the result of dependent statistical analysis using a pair of T-test obtained twenty five correspondents who have high level of cholesterol with the average 219, 52 mg/dl before treatment and 185, 76 mg/dl after treatment. On the hypothesis test using dependent T-test obtained thitung is bigger than ttabel (6,414 > 2,064) and the

significance value is less than alpha (0,000 < 0,050). So that H0 is denied and H1 is accepted, it means that there is a difference result of variable before and after treatment by using wet cupping therapy.

Conclusion: wet cupping therapy is effective against the reduction of

Hypercholesterolemia’s patient blood cholesterol level in Rumah sehat dompet

dhuafa Balikpapan, with 34, 16 mg/dl of mean reduction. Keyword: Hypercholesterolemia, wet cupping therapy.

4. Student Program Nursing Science, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang

5. Lecture Program Nursing Science, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang

6. Lecture Program Nursing Science, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang


(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ... v

MOTTO ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

INTISARI. ... xi

ABSTRACT. ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum... 5

1.3.2 Tujuan khusus... 5

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi akademis……... 5

1.4.2 Bagi Profesi keperawatan…... 6

1.4.3 Bagi Peneliti………... 6

1.4.4 Bagi Masyarakat……... 6

1.5 Keaslian Penelitian... 6

1.6 Batasan Penelitian...7

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Tentang Bekam 2.1.1 Pengertian Bekam... 8

2.1.2 Macam-macam Bekam... 8

2.1.3 Manfaat Bekam... 11

2.1.4 Lamanya Melakukan Bekam... 12

2.1.5 Prinsip Memilih Titik bekam... 13

2.1.6 Titik-titik Bekam... 14

2.1.7 Tinjauan Fisiologis Tentang Titik Bekam ... 18

2.1.8 Efek Samping dan Kontraindikasi... 19

2.1.9 Perbandingan Laborat antara Darah Pembuluh dengan DarahBekam... ... 20


(13)

xiii 2.2 Tinjauan Umum Tentang Kolesterol

2.2.1 Pengertian Kolesterol... 24

2.2.2 Sintesis Kolesterol... 26

2.2.3 Metabolisme Kolesterol... 27

2.2.4 Ekskresi Kolesterol... 29

2.2.5 Klasifikasi Kolesterol... 30

2.3 Tinjauan Umum Tentang Hiperkolesterolemia 2.3.1 Pengertian Hiperkolesterolemia... 34

2.3.2 Tanda dan Gejala Hiperkolesterolemia... 35

2.3.3 Penyebab Hiperkolesterolemia... 36

2.3.4 Pengelolaan Hiperkolesterolemia... 37

2.4 Penurunan Kadar Kolesterol dalam darah oleh Bekam... 39

2.5 Peran Perawat Dalam Terapi Bekam...41

2.5.1 Caregiver ... 41

2.5.2 Advocate... 41

2.5.3 Educator... 41

2.5.4 Researcher... 42

2.6 Complementary Alternative Medicine... 42

2.6.1 Definisi... 42

2.6.2 Macam-macam CAM... 43

2.6.3 Perawat dan CAM... 43

2.6.4 Dasar Hukum CAM... 44

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep…... 46

3.2 Hipotesis Penelitian... 47

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian... 48

4.2 Kerangka Penelitian... 49

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi... 50

4.3.2 Sampel... 50

4.3.3 Kriteria Sampel... 51

4.3.4 Teknik Sampling... 52

4.4 Variabel Penelitian 4.4.1 Variabel Independent (Bebas)... 52

4.4.2 Variabel Dependent (Terikat)... 52

4.4.3 Variabel Confouding (Perancu)... 53

4.5 Definisi Operasional... 53

4.6 Tempat Penelitian... 54

4.7 Waktu Penelitian... 54

4.8 Instrumen Penelitian... 54

4.9 Prosedur Pengumpulan Data... 54

4.10 Analisis dan Pengolahan Data 4.10.1Analisis Univariat... 56

4.10.2Analisis Bivariat... 56


(14)

xiv

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

5.1 Karakteristik sampel ... 58

5.1.1 Karakteristik Berdasarkan Usia ... 58

5.1.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ... 59

5.1.3 Karakteristik Berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT) ... 60

5.1.4 Karakteristik Berdasarkan Riwayat Keluarga ... 61

5.1.5 Karakteristik Berdasarkan Penggunaan Terapi Selain Bekam ... 62

5.1.6 Karakteristik Berdasarkan Aktifitas Fisik/Olahraga ... 62

5.1.7 Karakteristik Berdasarkan Riwayat Penyakit Lain ... 63

5.1.8 Distribusi Kadar Kolesterol Total Pretest-Posttest Pada Penderita Hiperkolesterolemia ... 64

5.1.9 Distribusi Penurunan Kadar Kolesterol Total Setelah Terapi Bekam pada Penderita Hiperkolesterolemia di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan ... 65

5.2 Analisa Data ... 66

5.2.1 Uji Normalitas ... 66

5.2.2 Uji Hipotesis Penelitian ... 67

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Responden ... 69

6.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia. ... 69

6.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 70

6.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan IMT ... 71

6.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Riwayat Keluarga .. 72

6.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Aktifitas Fisik ... 74

6.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit Lain ... 74

6.1.7 Kadar Kolesterol Total Sebelum Dilakukan Terapi Bekam ... 75

6.1.8 Penurunan Kadar Kolesterol Total Setelah Dilakukan Terapi Bekam ... 75

6.1.9 Efektifitas Terapi Bekam Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol pada Penderita Hiperkolesterolemia ... 79

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 81

6.3 Implikasi Keperawatan ... 82

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... 84

7.2 Saran ... 85

7.2.1 Bagi Keperawatan ... 85

7.2.2 Bagi Penderita Hiperkolesterolemia ... 85

7.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 85 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Kolesterol Berdasarkan EAS ... 33

Tabel 2.2 Klasifikasi Kolesterol Berdasarkan NECP ... 33

Tabel 2.3 Klasifikasi Kolesterol Berdasarkan WHO. ... 34

Tabel 2.4 Macam-macam CAM menurut Teori...43

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 53

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia Penderita yang mempunyai Hiperkolesterolemia Di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan (n = 25) Januari 2012 ... 58

Tabel 5.2 Distribusi Kadar Kolesterol Total Berdasarkan Kolesterol Total Pretest Pada Penderita Hiperkolesterolemia Di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan (n = 25) Januari 2012 ... 65

Tabel 5.3 Distribusi Kadar Kolesterol Total Berdasarkan Kolesterol Total Posttest Pada Penderita Hiperkolesterolemia Di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan (n = 25) Januari 2012 ... 65

Tabel 5.4 Distribusi Penurunan Kadar Kolesterol Total Berdasarkan Kolesterol Total Pre-Post Pada Penderita Hiperkolesterolemia Di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan (n = 25) Januari 2012 ... 66

Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas ... 66

Tabel 5.6 Hasil Uji-T Dependen (Paired Sampel Test) ... 67


(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Titik Bekam Sunnah ... .17

Gambar 2.2 Gambaran Titik Bekam Untuk Terapi Hiperkolesterolemia. ... 17

Gambar 2.3 Mekanisme Sistem Imun Proses Bekam ... 23

Gambar 2.4 Struktur Kolesterol ... 25

Gambar 2.5 Metabolisme Kolesterol. ... 29

Gambar 2.6 Diagram Hiperkolesterolemia. ... 35

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual. ... 46

Gambar 4.1 Kerangka Penelitian. ... 49

Gambar 5.1 Diagram Lingkaran Persentase Berdasarkan Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin Penderita Hiperkolesterolemia di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan (n = 25) Januari 2012 ... 59

Gambar 5.2 Diagram Lingkaran Persentase Berdasarkan Distribusi Sampel Menurut Indeks Masa Tubuh Penderita Hiperkolesterolemia Di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan (n = 25) Januari 2012 ... 60

Gambar 5.3 Diagram Lingakaran Persentase Berdasarkan Riwayat Penyakit Keluarga yang mempunyai Hiperkolesterolemia Di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan (n = 25) Januari 2012 ... 61

Gambar 5.4 Diagram Lingakaran Persentase Berdasarkan Penggunaan terapi lain pada Penderita Hiperkolesterolemia Di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan (n = 25) Januari 2012 ... 62

Gambar 5.5 Diagram Lingakaran Persentase Berdasarkan Distribusi Sampel Aktifitas Fisik/Olahraga Penderita Hiperkolesterolemia Di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan (n = 25) Januari 2012 ... 63

Gambar 5.6 Diagram Lingakaran Persentase Berdasarkan Riwayat Penyakit Lain Penderita Hiperkolesterolemia Di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan (n = 25) Januari 2012 ... 64

Gambar 5.7 Distribusi Rata-Rata Penurunan Kadar Kolesterol pada Penderita Hiperkolesterolemia Di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan (n = 25) Januari 2012 ... 68


(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembaran Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Lembaran Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 Kuisioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Studi Pendahuluan dan izin penelitian di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, balikpapan, Kalimantan Timur

Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, kalimantan Timur

Lampiran 6 Cara Pengukuran kadar Kolesterol Lampiran 7 SOP Terapi Bekam

Lampiran 8 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Lampiran 9 Uji-T Dependen

Lampiran 10 Data Deskriptif Penurunan Kolesterol untuk Mean, Median dan SD Lampiran 11 Tabel nilai Uji T-Tabel

Lampiran 12 Tabel Data Penderita Hiperkolesterolemia Lampiran 13 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian


(18)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

ATP III (Adult Treatment Panel III). The third report of the NCEP Expert Pannel Executive Summary (2001). Detection Evaluation and Treatment of the High Blood Cholesterol in Adult, NCEP, NHL and Blood Institute, NH. NIH Publication No. 01-3679, November 2011

Adam, Jhon F. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV : Dislipidemia. Jakarta :Balai Penerbit FKUI

Ahmadia, A, Farhadia, K., Schwebelb,D.C., et al. 2008. The Efficacy of Wet-Cupping in the Treatment of Tension and Migraine Headache. The American Journal of Chinese Medicine. 36(1); 37-44

Ahmadia, A, Farhadia, K., Schwebelb,D.C., et al. 2009. The effectiveness of wet-cupping for nonspecific low back pain in Iran: A randomized controlled trial. Complementary Therapies in Medicine. 17; 9-15

Aiman, 2009. Bekam : Hasil Pemeriksaan Medis Dan Laboratorium Pasien Pasien Yang Diobati Dengan Metode Hijamah (Cupping Therapy), (Online), (http://quantumbekam.wordpress.com, diakses tanggal 18 Maret 2012)

Ariantari, N.P., Yowani S.G., dan Swatini D.A. 2010. Uji Aktivitas penurunan Kolesterol Produk Madu Herbal yang Beredar di Pasaran Pada Tikus Putih Det Lemak Tinggi. Dalam Jurnal Kimia. 4(1), 15-19

Braunwald E, Zipes DP, Libby P.2007.Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine. 8th edition. WB Saunders Company,

Bull dan Morrell, 2007, Simple Guides Kolesterol, Jakarta: Erlangga

Budiman, 2011. Penelitian Kesehatan Buku Pertama. Bandung : Refika Aditama

Citkowitz Elena, MD, PhD, FACP, 2011. Familial and polygenic Hypercholesterolemia. http://emedicine.medscape.com/article/121298-overview (Diakses tanggal 23 November 2011)

Dorland, W.A. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta: EGC

Fatahillah. A. 2006. Keampuhan Bekam, Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Warisan Rasulullah. Cetakan Pertama. Jakarta: QultumMedia

Fatahillah. 2007. Keampuhan Bekam Cetakan III. Jakarta: QultumMedia. Firly . 2007. Praktek Kedokteran Nabi. Yogyakarta: Hikam Pustaka


(19)

xix

Fahmy, Alfian , Adang Muhammad Gugun. 2008. AbstrakPengaruh Bekam (Al Hijamah) terhadap Kadar Kolesterol LDL pada Pria Dewasa Normal. Edisi Khusus Vol. 8 No. 2: 117 - 121, 2Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Faisal Anwar. 2003. Fitosterol; Kolesterol Nabati yang Efektif Turunkan Kolesterol Plasma.www.kcm.com (diakses tanggal 14 februari 2012)

Ganong,W.F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi XX. Alih Bahasa Brahm U. Jakarta: EGC.

Guyton AC, Hall JE. 2006. Textbook of Medical Physiology, eleventh edition, Elsevier Inc. Philadelphia, Pennsylvania

Hastono, Sutanto Priyo. 2001. Analisa Data. Jakarta : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Huijuan Cao, Mei Han, Xun Li, Shangjuan Dong, Yongmei Shang, Qian Wang, Shu Xu dan Jianping Liu. 2010. Clinical research evidence of cupping therapy in China: a systematic literature review. Research Article Complementary and Alternative Medicine. Vol. 10, pp. 70. diakses 15 Oktober 2011.

Hidayat, A Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik penulisan ilmiah. Jakarta : Salemba Medika

Hidayat, A Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika

K. Ullah, A. Younis & M. Wali. 2007. An investigation into the effect of Cupping Therapy as a treatment for Anterior Knee Pain and its potential role in Health Promotion. The Internet Journal of Alternative Medicine. 2007 Volume 4 Number 1

Kaplan, N. M. & Stamler J. 2000. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: EGC Kasmui. 2011. Materi Bekam.Assunnah-qatar.com/phocadownload/PDF/BEKAM.pdf Khosman, Ali. 2003. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta. PT. Rineka Cipta

Majid, Busyroni. 2009. Mujarab Teknik Penyembuhan dengan Bekam. Jakarta :Mutiara media

Mayes, Peter A. 2003. Metabolisme Lemak dan Biokimia Hepar Edisi 25. Jakarta : EGC Murray, Robert K. 2003. Biokimia Harper. Dalam : Pengangkutan dan penyimpanan Lipid.

Ed. 25. Jakarta EGC


(20)

xx

Nashr,MM, (2005), Bekam, cara pengobatan menurut nabi, cetakan I, Jakarta : Pustaka

Imam As Syafi’i.

Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrument Penelitian Keperawatan Edisi 2, Jakarta :Salemba Medika

Oetoro, S. 2007. Cara Cerdas Menyikapi Kolesterol. (Online), (http://www.medicastore.com/ kolesterol/, diakses tanggal 5 Februari 2012) Robbins dan Kumar. 2000. Buku Ajar Patologi Edisi IV. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC. Hal 33-43

Saryono.2010. Penurunan kadar kolesterol total pada pasien hipertensi yang mendapat terapi bekam di klinik an-nahl purwokerto. Jurnal keperawatan soedirman (the soedirman journal of nursing), volume 5, no.2, juli 2010

Setiati, E. 2009. BahayaKolesterol, Mengenal, Mencegah dan Menanggulangi Kolesterol. Yogyakarta : Dokter Books, hlm. 31-32, 36

Suyono, S. 2004. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi III. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Sugiyono, Dr. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung Subiyanto, I., Mulyati, L. 2008. Bekam (Cara Terapi Nabi) sebagai Alternatif Pengobatan dan Intervensi Keperawatan. Terdapat dalam ners.fk.unair.ac.id. (Diakses tanggal 18 Maret 2012)

Soeharto, Imam. 2004. Serangan jantung dan Stroke Hubungannya dengan Lemak dan Koleserol. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 49-83

Stryer, Lubert. 2000. Biokimia Vol.2 : Biosintesis Lipis, Membran dan Sterois, (Penerjemah : dr.Hafiz Soewoto). Jakarta :EGC

Sherwood, Lauralle. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke system, Ed.2. Jakarta : EGC T. Bahri Anwar Djohan. e-USU Repository . 2004. Penyakit Jantung Koroner Dan

Hypertensi. Diakses tanggal 18 Maret 2012 dari : http://library.usu.ac.id/download/fk/ gizi-bahri4.pdf

Ullah Kaleem, Ahmed Younis & Mohamed Wali: An investigation into the effect of Cupping Therapy as a treatment for Anterior Knee Pain and its potential role in Health Promotion.: The Internet Journal of Alternative Medicine. 2007; Volume 4, Number 1

Umar, Wadda A. 2010. Bebas Stroke Dengan Bekam.Surakarta : Thibbia Umar, AW. 2010. Sembuh dengan Satu Titik. Solo : Al-Qowam, hlm. 64. Umar, Wadda A. 2008. Sembuh Dengan Satu Titik, Solo : Al-Qowam


(21)

xxi

Widharto. 2007. Pengobatan Alternatif. Jakarta : PT Sunda Kelapa Pustaka

World Health Organization.2008. Centralized Pan Asian Survey on the undertreatment of hypercholesterolemia. http://who.int/research/en/. (Diakses 20 Oktober 2011) Wiryowidagdo, S. 2007. Kimiadan Farmakologi Bahan Alam. Edisi ke II.Jakarta: EGC Yasin,S.A,(2007), Bekam, Sunnah nabi dan mukjizat medis, Cetakan VIII, Jakarta;

al-Qowam

Yuniastuti A. 2002. Pengaruh Pemberian Infusa Temulawak (Cuercuma Xanthorrhiza) Terhadap Fraksi Lipid Serum Tikus Hiperkolesterolemia. Laporan Penelitian Lembaga Penelitian Universitas Negeri Semarang. Semarang : Diterbitkan Zahid Fikri, 2012. The Effect of Cupping Therapy on Cholesterol Reduction in Patients With

Hypercholesterolemia. Surabaya. Fakultas keperawatan Universitas Erlangga

Zhen. 2011. Bekam/Al Hijamah. http://www.maszhen.com/2011/04/26/bekam. (Diakses 20 Oktober 2011)


(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Penyakit stroke, infark miokard akut dan penyakit jantung koroner (PJK) di Indonesia sampai sekarang masih menempati posisi pertama sebagai penyakit penyebab kematian. Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1998 penyakit yang digolongkan dalam penyakit sistem sirkulasi ini mencapai angka sebesar 24,4 %, meningkat dari tahun 1985 yaitu sebesar 5,9 %. Angka tersebut seharusnya cukup menjadi alasan untuk segera merubah perilaku, terutama kebiasaan hidup dan pola makan yang tidak sehat. Selain itu, berdasarkan laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan RI menyebutkan bahwa presentase kematian akibat penyakit kardivaskuler meningkat dari 5,9 % (1975) menjadi 9,1 % (1986) dan 19,0 (1995), Adapun salah satu faktor resiko utama penyakit kardiovaskuler adalah kadar kolesterol yang tinggi atau yang disebut hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia selalu diidentikan dengan penyakit jantung koroner (PJK) (Saryono, 2010).

Hiperkolesterolemia ialah keadaan dimana kadar kolesterol dalam tubuh melebihi keadaan normal (Oetoro, 2007). Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko kematian di usia muda. Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) tahun 2002 tercatat 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterolemia atau sebesar 7,9% dari jumlah total kematian pada usia muda (WHO, 2008). Di Indonesia angka kejadian hiperkolesterolemia berdasarkan penelitian MONICA I (1994) sebesar 13,4% untuk wanita dan 11,4% untuk pria, Sedangkan pada penelitian MONICA II (1998) meningkat menjadi sebesar 16,2% untuk wanita dan 14% untuk pria. Pada


(23)

2

tahun 2004 prevalensi hiperkolesterolemia masyarakat pedesaan, mencapai 200-248 mg/dl atau mencapai 10,9 % dari total populasi, Penderita pada generasi muda yakni usia 25-34 tahun mencapai 9,3 %. Wanita menjadi kelompok paling banyak menderita masalah ini yakni 14,5 % atau hampir dua kali lipat kelompok laki-laki. Faktor penyebab hiperkolesterolemia diantaranya faktor keturunan, konsumsi makanan tinggi lemak, kurang olahraga dan kebiasaan merokok (Setiati, 2009).

Pengobatan hiperkolesterolemia secara farmakologis dapat dilakukan dengan pemberian bermacam-macam obat normolipidemia yaitu diantaranya golongan obat statin, fibrat, resin, inhibitor absorpsi kolesterol selektif dan asam nikotinat. Pengobatan tersebut bergantung pada pertimbangan klien termasuk mengenai biaya, karakteristik demografi, penyakit penyerta, dan kualitas hidup. Pengobatan hiperkolesterolemia saat ini belum efektif karena hampir 70% pasien hiperkolesterolemia di Indonesia gagal mencapai sasaran kadar kolesterol sesuai dengan panduan pengobatan, harga obatnya relatif mahal, sering terjadi kekambuhan dan menimbulkan efek samping yang lebih berbahaya (Prince dan Wilson,2005). Selain dengan mengkonsumsi obat-obatan hiperkolesterolemia juga bisa ditanggulangi dengan pengobatan tradisional yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tidak jenuh, diantaranya yaitu kacang kedelai, bawang putih, bayam, wortel, alpukat dan teh yang sangat efektif untuk menurunkan kadar kolesterol.

Saat ini ditemukan trend pengobatan hiperkolesterolemia, yaitu dengan menggunakan pengobatan alternatif dan komplementer (Complementary and Alternative Medicine) salah satunya yaitu terapi bekam atau cupping therapy yang akhir-akhir ini menjadi lebih populer di masyarakat dan mendapatkan kredibilitas dalam dunia biomedis kesehatan (Hill, 2003). Survey menunjukkan bahwa sekitar sepertiga dari


(24)

3

penduduk Inggris (Ernst, 1996) dan sedikit lebih tinggi di Amerika Serikat (Wootton dan Sparber, 2001) menggunakan bekam dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti hipertensi, sakit kepala, low back pain, rehabilitasi stroke, dan hiperkolesterolemia (Lee, 2001).

Teknik pengobatan terapi bekam (Cupping Therapy) adalah suatu proses membuang darah kotor berupa toksid/racun dari dalam tubuh melalui permukaan kulit (Jide, 2008). Bekam sendiri terbagi menjadi empat macam, yaitu bekam kering, bekam seluncur, bekam tarik dan bekam basah (Zhen, 2011). Manfaat dari terapi bekam yaitu diantaranya untuk peningkatan daya tahan tubuh (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (Kuratif) dan perawatan pasca sakit (rehabiloitatif). Terapi bekam tidak menimbulkan efek samping yang berat hanya dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh adanya bekas pengepokan dan penyayatan dikulit namun bekas tersebut akan hilang dalam waktu 2-3 hari. Sehingga terapi bekam aman untuk dilakukan. Pada penelitian ini pembekaman dilakukan oleh terapis yang sudah profesional dan terlatih.

Sebenarnya terapi komplementer ini khususnya terapi bekam telah banyak ada di Indonesia, hanya saja peran perawat belum begitu terlihat disini. Peran Perawat disini yaitu secara holistik harus bisa mengintegrasikan prinsip mind-body-spirit dan modalitas dalam kehidupan sehari-hari dan praktek keperawatannya. Terapi komplementer menjadi salah satu cara bagi perawat untuk menciptakan lingkungan yang terapeutik dengan menggunakan diri sendiri sebagai alat atau media penyembuh dalam rangka menolong orang lain dari masalah kesehatan. Terapi komplementer digunakan bersama-sama dengan terapi medis conventional, dalam hal ini perawat adalah salah satu pelaku dari terapi komplementer selain dokter dan praktisi terapi. Perawat dapat melakukan intervensi mandiri kepada pasien dalam fungsinya secara


(25)

4

holistik (bio, psiko, sosial, kultural, spiritual) dengan memberikan advocate dalam hal keamanan, kenyamanan dan secara ekonomi kepada pasien. Dengan menguasai terapi komplementer, akan menjadi nilai tambah bagi seorang perawat sehingga bisa memajukan profesinya (Mamat Lukman, 2012).

Terapi bekam masih belum banyak diteliti khususnya di Indonesia, Salah satu penelitian yang dilakukan oleh dr. Muhammad Nabil Syarif dan tim laboratorium pada tahun 2001 bahwa terapi bekam dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sebanyak 75% - 81,9% kasus dan berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kalimantan Timur terdapat rerata pasien dari bulan September-Oktober 2011 sebanyak 150 orang pasien mendatangi klinik setiap bulan hanya untuk dibekam dan 30 orang diantaranya menderita kolesterol tinggi. Keluhan yang diungkapkan berupa kolesterol tinggi, pegal-pegal, hipertensi, asam urat tinggi dan nyeri ringan sampai dengan berat. Terapi bekam merupakan terapi yang cepat, aman dan efektif dalam melakukannnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik dengan melihat fenomena yang ada untuk dapat membuktikan “Efektifitas Terapi Bekam Basah (Wet Cupping Therapy) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol dalam Darah pada Penderita Hiperkolesterolemia di

Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kalimantan Timur ”. 1.2 Perumusan Masalah Penelitian

Penyebab kematian manusia terbesar di dunia adalah kolesterol. Dengan kadar kolesterol yang tinggi di dalam tubuh manusia dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit komplikasi. Hal itulah yang mendorong munculnya berbagai macam metode pemeriksaan kesehatan, baik secara medis yang modern maupun alternatif salah satunya yaitu terapi bekam. Manfaat terapi bekam sudah banyak yang merasakan terutama yang memiliki penyakit kolesterol tinggi. Mengingat


(26)

5

terapi bekam dapat menurunkan kadar kolesterol maka secara spesifik penelitian ini

mengangkat perumusan masalah “Bagaimana Efektifitas Terapi Bekam Basah (Wet Cupping Therapy) dalam Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Darah pada Penderita

Hiperkolesterolemia”. 1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Secara Umum

Untuk mengetahui efektifitas terapi bekam basah (wet cupping therapy) terhadap penurunan kadar kolesterol dalam darah pada penderita hiperkolesterolemia di Rumah Sehat Dompet Dhuafa,Balikpapan, Kalimantan Timur.

1.3.2 Tujuan Secara Khusus

1) Untuk Mengidentifikasi karakteristik responden terapi bekam basah. 2) Untuk mengetahui kadar kolesterol responden sebelum dilakukan

terapi bekam basah

3) Untuk mengetahui kadar kolesterol responden sesudah dilakukan terapi bekam basah

4) Menganalisa keefektifan penurunan kadar kolesterol pada responden sebelum dan sesudah terapi bekam basah

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat bagi Akademis

Secara akademis penelitian ini berguna untuk menambah informasi bagi perawat tentang pengobatan hiperkolesterolemia dengan terapi bekam


(27)

6

1.4.2 Manfaat bagi Profesi Keperawatan

Meningkatkan pengetahuan perawat tentang manfaat terapi bekam, dan dapat menjadi bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan tentang hiperkolesterolemia.

1.4.3 Manfaat bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dalam mengembangkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan untuk diaplikasikan kepada diri sendiri dan masyarakat.

1.4.4 Manfaat bagi Masyarakat

Memberikan pengetahuan tentang khasiat terapi bekam dalam kegunaannya untuk menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah ada sebelumnya. Namun, dari segi variabel dan subjek penelitian ini benar-benar asli dan belum pernah diteliti sebelumnya.

Menurut penelitian Zahid Fikri (2012) mengenai “Pengaruh terapi bekam terhadap penurunan kadar kolesterol pada pasien hiperkolesterolemia di Puskesmas Alun-Alun Gresik” dengan menggunakan analisis Uji-T Independen dan Uji-T Dependen menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan yaitu terapi bekam efektif menurunan kadar kolesterol pada pasien hiperkolesterolemia umur 45 tahun keatas.

Menurut Saryono (2010) pada penelitian tentang “Penurunan kadar kolesterol total pada pasien hipertensi yang mendapat terapi bekam di Klinik An-nahl


(28)

7

Puewokerto” dengan menggunakan Uji-T Dependen terdapat pengaruh yaitu terapi bekam efektif untuk menurunan kadar kolesterol total pada pasien hipertensi.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Saryono (2010) yaitu penelitian menggunakan terapi bekam pada penderita hipertensi sedangkan pada penelitian ini berbeda dalam subjek yang digunakan, dimana penelitian ini menggunakan penderita hiperkolesterolemia yang berada di Rumah Sehat Dompet Dhuafa Balikpapan sebagai subjek penelitian. Penelitian yang dilakukan Zahid Fikri (2012) yaitu penelitian pengaruh terapi bekam terhadap penurunan kolesterol pada pasien hiperkolesterolemia dengan menggunakan desain penelitian quasy experiment dengan kelompok kontrol dan analisis yang digunakan Uji-T Dependen dan Independen sedangkan dalam peneitian ini berbeda dalam segi desain penelitian dan analisis yang digunakan yaitu penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperimental one group pretest-posttest tanpa kelompok kontrol dengan menggunakan analisis Uji-T dependen.

1.6 Batasan Penelitian

Peneliti membatasi masalah penelitian ini hanya pada efektifitas terapi bekam basah (wet cupping therapy) terhadap penurunan kadar kolesterol dalam darah pada penderita hiperkolesterolemia.


(1)

tahun 2004 prevalensi hiperkolesterolemia masyarakat pedesaan, mencapai 200-248 mg/dl atau mencapai 10,9 % dari total populasi, Penderita pada generasi muda yakni usia 25-34 tahun mencapai 9,3 %. Wanita menjadi kelompok paling banyak menderita masalah ini yakni 14,5 % atau hampir dua kali lipat kelompok laki-laki. Faktor penyebab hiperkolesterolemia diantaranya faktor keturunan, konsumsi makanan tinggi lemak, kurang olahraga dan kebiasaan merokok (Setiati, 2009).

Pengobatan hiperkolesterolemia secara farmakologis dapat dilakukan dengan pemberian bermacam-macam obat normolipidemia yaitu diantaranya golongan obat statin, fibrat, resin, inhibitor absorpsi kolesterol selektif dan asam nikotinat. Pengobatan tersebut bergantung pada pertimbangan klien termasuk mengenai biaya, karakteristik demografi, penyakit penyerta, dan kualitas hidup. Pengobatan hiperkolesterolemia saat ini belum efektif karena hampir 70% pasien hiperkolesterolemia di Indonesia gagal mencapai sasaran kadar kolesterol sesuai dengan panduan pengobatan, harga obatnya relatif mahal, sering terjadi kekambuhan dan menimbulkan efek samping yang lebih berbahaya (Prince dan Wilson,2005). Selain dengan mengkonsumsi obat-obatan hiperkolesterolemia juga bisa ditanggulangi dengan pengobatan tradisional yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tidak jenuh, diantaranya yaitu kacang kedelai, bawang putih, bayam, wortel, alpukat dan teh yang sangat efektif untuk menurunkan kadar kolesterol.

Saat ini ditemukan trend pengobatan hiperkolesterolemia, yaitu dengan menggunakan pengobatan alternatif dan komplementer (Complementary and Alternative Medicine) salah satunya yaitu terapi bekam atau cupping therapy yang akhir-akhir ini menjadi lebih populer di masyarakat dan mendapatkan kredibilitas dalam dunia biomedis kesehatan (Hill, 2003). Survey menunjukkan bahwa sekitar sepertiga dari


(2)

penduduk Inggris (Ernst, 1996) dan sedikit lebih tinggi di Amerika Serikat (Wootton dan Sparber, 2001) menggunakan bekam dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti hipertensi, sakit kepala, low back pain, rehabilitasi stroke, dan hiperkolesterolemia (Lee, 2001).

Teknik pengobatan terapi bekam (Cupping Therapy) adalah suatu proses membuang darah kotor berupa toksid/racun dari dalam tubuh melalui permukaan kulit (Jide, 2008). Bekam sendiri terbagi menjadi empat macam, yaitu bekam kering, bekam seluncur, bekam tarik dan bekam basah (Zhen, 2011). Manfaat dari terapi bekam yaitu diantaranya untuk peningkatan daya tahan tubuh (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (Kuratif) dan perawatan pasca sakit (rehabiloitatif). Terapi bekam tidak menimbulkan efek samping yang berat hanya dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh adanya bekas pengepokan dan penyayatan dikulit namun bekas tersebut akan hilang dalam waktu 2-3 hari. Sehingga terapi bekam aman untuk dilakukan. Pada penelitian ini pembekaman dilakukan oleh terapis yang sudah profesional dan terlatih.

Sebenarnya terapi komplementer ini khususnya terapi bekam telah banyak ada di Indonesia, hanya saja peran perawat belum begitu terlihat disini. Peran Perawat disini yaitu secara holistik harus bisa mengintegrasikan prinsip mind-body-spirit dan modalitas dalam kehidupan sehari-hari dan praktek keperawatannya. Terapi komplementer menjadi salah satu cara bagi perawat untuk menciptakan lingkungan yang terapeutik dengan menggunakan diri sendiri sebagai alat atau media penyembuh dalam rangka menolong orang lain dari masalah kesehatan. Terapi komplementer digunakan bersama-sama dengan terapi medis conventional, dalam hal ini perawat adalah salah satu pelaku dari terapi komplementer selain dokter dan praktisi terapi. Perawat dapat melakukan intervensi mandiri kepada pasien dalam fungsinya secara


(3)

holistik (bio, psiko, sosial, kultural, spiritual) dengan memberikan advocate dalam hal keamanan, kenyamanan dan secara ekonomi kepada pasien. Dengan menguasai terapi komplementer, akan menjadi nilai tambah bagi seorang perawat sehingga bisa memajukan profesinya (Mamat Lukman, 2012).

Terapi bekam masih belum banyak diteliti khususnya di Indonesia, Salah satu penelitian yang dilakukan oleh dr. Muhammad Nabil Syarif dan tim laboratorium pada tahun 2001 bahwa terapi bekam dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sebanyak 75% - 81,9% kasus dan berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kalimantan Timur terdapat rerata pasien dari bulan September-Oktober 2011 sebanyak 150 orang pasien mendatangi klinik setiap bulan hanya untuk dibekam dan 30 orang diantaranya menderita kolesterol tinggi. Keluhan yang diungkapkan berupa kolesterol tinggi, pegal-pegal, hipertensi, asam urat tinggi dan nyeri ringan sampai dengan berat. Terapi bekam merupakan terapi yang cepat, aman dan efektif dalam melakukannnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik dengan melihat fenomena yang ada untuk dapat membuktikan “Efektifitas Terapi Bekam Basah (Wet Cupping Therapy) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol dalam Darah pada Penderita Hiperkolesterolemia di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kalimantan Timur ”.

1.2 Perumusan Masalah Penelitian

Penyebab kematian manusia terbesar di dunia adalah kolesterol. Dengan kadar kolesterol yang tinggi di dalam tubuh manusia dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit komplikasi. Hal itulah yang mendorong munculnya berbagai macam metode pemeriksaan kesehatan, baik secara medis yang modern maupun alternatif salah satunya yaitu terapi bekam. Manfaat terapi bekam sudah banyak yang merasakan terutama yang memiliki penyakit kolesterol tinggi. Mengingat


(4)

terapi bekam dapat menurunkan kadar kolesterol maka secara spesifik penelitian ini mengangkat perumusan masalah “Bagaimana Efektifitas Terapi Bekam Basah (Wet Cupping Therapy) dalam Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Darah pada Penderita Hiperkolesterolemia”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Secara Umum

Untuk mengetahui efektifitas terapi bekam basah (wet cupping therapy) terhadap penurunan kadar kolesterol dalam darah pada penderita hiperkolesterolemia di Rumah Sehat Dompet Dhuafa,Balikpapan, Kalimantan Timur.

1.3.2 Tujuan Secara Khusus

1) Untuk Mengidentifikasi karakteristik responden terapi bekam basah. 2) Untuk mengetahui kadar kolesterol responden sebelum dilakukan

terapi bekam basah

3) Untuk mengetahui kadar kolesterol responden sesudah dilakukan terapi bekam basah

4) Menganalisa keefektifan penurunan kadar kolesterol pada responden sebelum dan sesudah terapi bekam basah

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat bagi Akademis

Secara akademis penelitian ini berguna untuk menambah informasi bagi perawat tentang pengobatan hiperkolesterolemia dengan terapi bekam


(5)

1.4.2 Manfaat bagi Profesi Keperawatan

Meningkatkan pengetahuan perawat tentang manfaat terapi bekam, dan dapat menjadi bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan tentang hiperkolesterolemia.

1.4.3 Manfaat bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dalam mengembangkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan untuk diaplikasikan kepada diri sendiri dan masyarakat.

1.4.4 Manfaat bagi Masyarakat

Memberikan pengetahuan tentang khasiat terapi bekam dalam kegunaannya untuk menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah ada sebelumnya. Namun, dari segi variabel dan subjek penelitian ini benar-benar asli dan belum pernah diteliti sebelumnya.

Menurut penelitian Zahid Fikri (2012) mengenai “Pengaruh terapi bekam terhadap penurunan kadar kolesterol pada pasien hiperkolesterolemia di Puskesmas Alun-Alun Gresik” dengan menggunakan analisis Uji-T Independen dan Uji-T Dependen menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan yaitu terapi bekam efektif menurunan kadar kolesterol pada pasien hiperkolesterolemia umur 45 tahun keatas.

Menurut Saryono (2010) pada penelitian tentang “Penurunan kadar kolesterol total pada pasien hipertensi yang mendapat terapi bekam di Klinik An-nahl


(6)

Puewokerto” dengan menggunakan Uji-T Dependen terdapat pengaruh yaitu terapi bekam efektif untuk menurunan kadar kolesterol total pada pasien hipertensi.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Saryono (2010) yaitu penelitian menggunakan terapi bekam pada penderita hipertensi sedangkan pada penelitian ini berbeda dalam subjek yang digunakan, dimana penelitian ini menggunakan penderita hiperkolesterolemia yang berada di Rumah Sehat Dompet Dhuafa Balikpapan sebagai subjek penelitian. Penelitian yang dilakukan Zahid Fikri (2012) yaitu penelitian pengaruh terapi bekam terhadap penurunan kolesterol pada pasien hiperkolesterolemia dengan menggunakan desain penelitian quasy experiment dengan kelompok kontrol dan analisis yang digunakan Uji-T Dependen dan Independen sedangkan dalam peneitian ini berbeda dalam segi desain penelitian dan analisis yang digunakan yaitu penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperimental one group pretest-posttest tanpa kelompok kontrol dengan menggunakan analisis Uji-T dependen.

1.6 Batasan Penelitian

Peneliti membatasi masalah penelitian ini hanya pada efektifitas terapi bekam basah (wet cupping therapy) terhadap penurunan kadar kolesterol dalam darah pada penderita hiperkolesterolemia.