EFEKTIFITAS TERAPI BEKAM BASAH (WET OXIDANT RELEASE THERAPY) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RUMAH SEHAT DOMPET DHUAFA, BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR

(1)

EFEKTIFITAS TERAPI BEKAM BASAH (WET OXIDANT RELEASE THERAPY) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RUMAH SEHAT DOMPET DHUAFA,

BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR

SKRIPSI

Oleh

Armita Agustiningtyas Rahayu 08060038

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012


(2)

i

EFEKTIFITAS TERAPI BEKAM BASAH (WET OXIDANT RELEASE THERAPY) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RUMAH SEHAT DOMPET DHUAFA,

BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang

Oleh

Armita Agustiningtyas Rahayu 08060038

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012


(3)

(4)

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Armita Agustiningtyas Rahayu

Nim : 08060038

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul skripsi : Efektifitas Terapi Bekam Basah (Wet Oxidant Release Therapy) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kalimantan Timur

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 18 April 2012 Yang membuat pernyataan,

Armita Agustiningtyas Rahayu NIM : 08060038


(5)

iv

MOTTO

The bigger they are the harder they fall..

(Pharase)

Do not go where the path my lead , go

instead where there is no path and leave

a trail”

(Ralph Waldo Emerson)

Tuhan-mu adalah yang melayangkan kapal-kapal di lautan

untukmu, agar kamu mencari sebagian dan karunia-Nya (yang

tidak terbatas jumlahnya) sesungguhnya Dia adalah Maha

Penyayang terhadapmu..

( Qur’an: Al- Isra’: 66)

Hasil itu memang penting, tapi cara, kesalahan

dan perjuangan mencapai hasil itulah yang jauh

lebih penting..


(6)

v

Aku persembahkan skripsi ini untuk dua orang yang sangat

berharga di hidupku Sudiono, S.Pd. M.Pd (Papa)


(7)

vi

PERSEMBAHAN

Ucapan terimakasih ku untuk mereka di bawah ini..

Sujud syukur kepada Allah SWT untuk segala karunia-Nya..

Kedua orang tuaku, kata terimakasih tidak cukup untuk membalas apa yang telah

kalian berikan. Karya kecil ini hanya persembahan sederhana untuk kalian

yang telah berjuang untuk kami anak-anak mu.. Pesan papa akan selalu aku

ingat sampai nanti “kerjakan segala urusan dengan senang, maka hasilnya akan

menyenangkan”.

Maaf untuk semua keselahan terutama untuk mu mama,

perempuan “super” di mataku.. I love you all..

Adek semata wayangku Dwi HanSeptiawan, kerja keras yang lebih dari

orang lain terkadang memang dibutuhkan dan itu tidak ada ruginya dek..

Rajin belajar, buang jauh kata malas atau bosen kuliah.. Kalau aku bisa kamu

pasti juga bisa dan jauh lebih bisa.. Ganbatte (semangat)

Tim bekam, hehe (Dwi dan Aurora) terimakasih untuk diskusi*nya.. Ewi,

ayo semangat wi..

Cipirilly (Eet, Benco, Roro, Ciprut, Dinot, Ewi, Ela, leni, nuna dan

indrut) terimakasih untuk tangis, canda dan tawa kalian 3 tahun lebih ini.

Tempat penampung galau dan senang.. Big hug for you girls

Teman* seatap “Bejat 1“(Bendungan Jati Luhur) buat semangat, diskusi,

jalan*, curhat, gosip, berbagi film selama hampir 4 tahun ini (Bunga, Nadia

(terimakasih sudah bolehin prrinternya aku culik sementara waktu), Adek iin si

anak bawang, Mega, Dini, Stella, dan Atika), Sinta dan Ovie


(8)

vii

Teman* seperjuangan (Rora, Dwi, Detty, mas Aris, Ana, Fani)yang

sering barengan nunggu dosen dari pagi sampai sore.. ada hasilnya rek

Ranger (Opie si calon sarjana teknik, Candra yang nantinya rekan sejawat

pak dokter, Nadiv si calon pengacara, Dio si calon ahli komputer), terimakasih

buat recokannya setiap aku mulai serius ngerjain skripsi, haha..Kalian cerita

tersendiri buat ku..

PSIK A 2008, teman kelas 3 tahun lebih.. Senang bisa kenal dan

belajar bareng kalian.. Tetap semangat, kalian teman sekelas terbaik yang pernah

aku punya

Semua teman (yang gak bisa di sebutin satu*) yang sudah ngasih semangat dan

dukungan dimanapun dan kapanpun.. Thanks guys..

Para karyawan di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan.

Terimakasih karena telah menerima kami (saya dan Dwi) dengan tangan

terbuka dan baik sekali.

Yang terakhir, terimakasih sebesar-besarnya untuk para responden saya..

Terimaksih karena berkenan menjadi responden, semoga kalian sehat selalu.


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektifitas Bekam Basah (Wet Oxidant

Release Terapy) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kalimantan Timur”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp. Mat, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, S. Kep, M. Kep, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Prof. DR. Sujono., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. Rohmah Susanto, S.Kp., Ns, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan

ilmu dan bimbingannya.

6. Pasien terapi bekam rumah sehat dompet dhuafa Balikpapan, Kalimantan Timur yang bersedia menjadi responden.


(10)

ix

Penulis hanya dapat berdoa semoga amal kebaikan mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Tiada gading yang tak retak, dan penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Malang, 18 April 2012


(11)

x

Efektifitas Terapi Bekam Basah (Wet Oxidant Release Therapy) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Rumah Sehat

Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kalimantan Timur

Armita Agustiningtyas Rahayu1, Prof.DR.Sujono,M.Kes2, Rohmah S.,S.Kep.Ns3

INTISARI

Latar belakang :Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dimana dalam kondisi medis terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis. Tekanan darah yang terlalu tinggi adalah salah satu faktor resiko stroke, serangan jantung dan penyebab utama gagal jantung kronis. Banyak masyarakat yang menderita hipertensi menggunakan terapi bekam. Teknik pengobatan terapi bekam basah adalah suatu proses membuang darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit melalui kop. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas terapi bekam basah terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental dengan menggunakan desain penelitian one group pretest-posttest design yang meneliti hubungan antara variabel sebelum dan sesudah terapi bekam. Penelitian ini dilakukan pada bulan januari-februari 2012 di Rumah Sehat Dompet Dhuafa Balikpapan. Populasinya adalah semua pasien dengan hipertensi di Rumah sehat Dompet Dhuafa Balikpapan. Jumlah sampel sebanyak 34 responden, diambil dengan metode non probability sampling dengan tehnik purposive sampling. Variabel bebas adalah terapi bekam basah. Variabel terikat adalah tekanan darah. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan tekanan darah. Data dianalisis dengan menggunakan uji-T dependen dan dipasangkan dengan tingkat signifikansi α <0,05.

Hasil : Hasil Analisis statistik dependen dengan menggunakan Uji-T berpasangan didapatkan 34 respoden yang mempunyai tekanan darah tinggi dengan rata-rata sistole sebelum terapi bekam adalah 159,61 mmHg dan sesudah terapi bekam adalah 147,44 mmHg dengan penurunan rata-rata 12,17 mmHg. Rata-rata diastole sebelum terapi adalah 102,41 mmHg dan sesudah terapi 93,38 mmHg dengan penurunan rata-rata 9,03 mmHg. Pada uji hipotesis dengan menggunakan Uji-T dependen di dapatkan sistole thitung lebih besar dari ttabel (5,709 > 2,042) atau P value < α (0,000 < 0,05) dan diastole (11,24 > 2,042) atau P value < α (0,000 < 0,05). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada perbedaan hasil antara variabel sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan dengan menggunakan terapi bekam basah.

Kesimpulan : Terapi bekam basah efektif terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Rumah Sehat Dompet Dhuafa Balikpapan, dengan rerata penurunan sebesar 12,17 mmHg untuk sistole dan 9,03 untuk diastole .

Kata Kunci : Hipertensi, Tekanan Darah, Terapi Bekam Basah (Wet Oxidant Release Therapy)


(12)

xi

The Effectiveness of Terapi Bekam Basah (Wet Oxidant Release Therapy) in decreasing blood pressure for hyper tension patients at Rumah Sehat Dompet

Dhuafa, Balikpapan, East Kalimantan

Armita Agustiningtyas Rahayu 1, Prof.DR.Sujono, Kes 2, Rohmah S., S.Kep.Ns 3

ABSTRACK

Background: Hypertension is the number one cause of death in the world where medically there is a condition of an increasing in blood pressure chronically. Blood pressure is one of the high risk of stroke, heart attack and primary cause of chronic heart failure. Many people using bekam therapy for reducing their hypertension. The technique of terapi bekam basah is a process of removing dirty blood from the body through the skin surface by the header. The purpose of this research is to determine the effectiveness of terapi bekam basah to decrease blood pressure in patient of hypertension.

Research Methods : This research is pre-experimental research using a pretest-posttest one group design to examine the relationship between variables before and after bekam therapy. The research was conducted in January-February 2012 in Rumah Sehat Dompet Dhuafa Balikpapan. The population is all of the patients with hypertension in Healthy Rumah Sehat Dompet Dhuafa Balikpapan. Total number of samples are 34 respondents, taken by non-probability sampling method with the technique of purposive sampling. The independent variable is terapi bekam basah. Bound variable is blood pressure. Data were collected using a questionnaire and examination of blood pressure. Data were analyzed using T-test dependent and paired with level of significance α <0.05.

Result : The results of dependent statistical analysis by using Paired T-test was 34 respondents who have high blood pressure with an average systolic before bekam therapy was 159.61 mmHg and after bekam therapy was 147.44 mmHg with an average reduction 12.17 mmHg. The average diastolic blood pressure before treatment was 102, 41 mmHg and 93.38 mmHg after therapy with an average reduction 9.03 mmHg. In the hypothesis test using the dependent Test-T, the t count systole bigger than t table (5.709> 2.042) or P value < α (0,000 < 0,05) and diastole (11.24> 2.042) or P value < α (0,000 < 0,05). Then H0 was refused and H1 was accepted, it’s mean there is no difference in outcome between the variables before treatment and after treatment using terapi bekam basah.

Conclusion: Terapi bekam basah is effective in decreasing blood pressure of hypertension patients in Rumah Sehat Dompet Dhuafa Balikpapan, with a decreasing range about 12.17 mmHg for systole and 9.03 for diastole.

Keywords: Hypertension, Blood Pressure, Terapi Bekam Basah (Wet Oxidant Release Therapy)


(13)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... viii

INTISARI ... x

ABSTRACT. ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………..1

1.2 Rumusan masalah...5

1.3 Tujuan Penelitian...6

1.3.1Tujuan Umum...6

1.3.2 Tujuan Khusus...6

1.4. Manfaat Penelitian...6

1.3.3Bagi Perawat...6

1.3.4Bagi Masyarakat...7

1.3.5 Teoritis...7

1.3.6Bagi Peneliti...7

1.3.7 Bagi Institusi UMM...7

1.4 Keaslian Penelitian... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Bekam...9

2.1.1 Definisi...9

2.1.2 Manfaat...9

2.1.3 Macam-Macam Bekam...11

2.1.4 Peralatan Bekam...12


(14)

xiii

2.1.6 Cara Menemukan Titik Bekam...14

2.1.7 Cara Kerja Bekam...15

2.1.8 Tinjauan Fisiologis Titik Bekam...16

2.1.9 Teknik Bekam Basah...18

2.1.10 Kontra Indikasi Bekam...19

2.1.11 Perbandingan Laborat...20

2.2 Konsep Tekanan Darah...21

2.2.1 Definisi...21

2.2.2 Pembagian Tekanan Darah...21

2.2.3 Fisiologi Sistem Peredaran Darah...22

2.2.4 Pengaturan Tekanan Darah...24

2.2.5 Cara Mengukur Tekanan Darah...25

2.3 Konsep Hipertensi...27

2.3.1 Definisi...27

2.3.2 Batasan Hipertensi...27

2.3.3 Klasifikasi Hipertensi...28

2.3.4 Epidemiologi………...29

2.3.5 Etiologi dan Faktor Resiko ... 30

2.3.6 Patofisiologi...32

2.3.7 Manifestasi Klinis...36

2.3.8 Komplikasi...36

2.3.9 Pencegahan...39

2.3.10Pengobatan Hipertensi...41

2.3.11Pengaruh Terapi Bekam...43

2.4. Complementary Alternative Medicine...46

2.4.1 Definisi...46

2.4.2 Macam-Macam CAM...47

2.4.3 Perawat dan CAM...48

2.4.4 Dasar Hukum CAM...49

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep...50

3.2 Hipotesis Penelitian ... ...52 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN


(15)

xiv

4.1 Desain Penelitian ... .53

4.2 Populasi, Sampel dan Sampling ... .54

4.3 Variabel Penelitian ... .56

4.4 Definisi Operasional ... .56

4.5 Tempat Penelitian ... .57

4.6 Waktu Penelitian ... .57

4.7 Instrumen Penelitian ... .58

4.7.1 Uji Validitas ... .58

4.7.2 Uji Rwliabilitas ... .58

4.8 Prosedur Pengumpulan data ... .58

4.9 Analisis Data...60

4.10 Etika Penelitian...60

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian...62

5.2 Analisis Univariat...62

5.2.1 Karateristik Jenis Kelamin ... ..63

5.2.2 Karateristik Usia ... ..64

5.2.3 Karateristik Keturunan...64

5.2.4 Karateriskik Merokok...65

5.2.5 Karateristik Penyakit Lain Selain Hipertensi...66

5.2.6 Karateristik Kosumsi Asin dan Berlemak...67

5.2.7 Karateristik Kosumsi Sayur dan Buah...68

5.2.8 Karateristik Olahraga rutin...69

5.2.9 Karateristik Berat Badan...70

5.2.10 Karateristik Tekanan Darah Sistole dan Diastole Sebelum....71

5.2.11 Karateristik Tekanan Darah Sistole dan Diastole Sesudah...72

5.3 Analisa Bivariat...73

5.3.1 Hasil Penelitian Uji T...73

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Analisis Univariat ... ..75

6.1.1 Karateristik Jenis Kelamin ... ..75

6.1.2 Karateristik Usia ... ..76


(16)

xv

6.1.4 Karateriskik Merokok...77

6.1.5 Karateristik Penyakit Lain Selain Hipertensi...78

6.1.6 Karateristik Kosumsi Asin dan Berlemak...78

6.1.7 Karateristik Olahraga rutin...79

6.1.8 Karateristik Berat Badan...80

6.2 Analisis Bivarit ... ..80

6.3 Keterbatasan Penelitian...83

6.4 Implikasi Keperawatan ... ..84

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... ..86

7.2 Saran ... ..87


(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah ... 22

Tabel 2.2 Batasan Hipertensi ... 28

Tabel 2.3 Macam-Macam CAM. ... 47

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 57

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Pada Penderita Hipertensi di Rumah Sehat Dompet Dhuafa Tahun 2012...64

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Sebelum Bekam Pada Penderita Hipertensi di Rumah Sehat Dompet Dhuafa Tahun 2012………..72

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Sesudah Bekam Pada Penderita Hipertensi di Rumah Sehat Dompet Dhuafa Tahun 2012………..72

Tabel 5.4 Distribusi Perbedaan Rata-Rata dan Standar deviasi Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Sebelum dan Setelah Bekam Pada Penderita Hipertensi di Rumah Sehat Dompet Dhuafa Tahun 2012...74


(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Titik Bekam untuk Terapi Hipertensi ... 14

Gambar 2 Patofisiologi Hipertensi. ... 35

Gambar 3 Kerangka Konsep ... 51

Gambar 4 Kerangka Penelitian. ... 54

Gambar 5 Gambar 5.1 Diagram Lingkaran Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin Responden di Rumah Sehat Dompet Dhuafa ... .63

Gambar 5.2 Diagram Lingkaran Persentase Berdasarkan Riwayat Keluarga Responden di Rumah Sehat Dompet Dhuafa ... ..65

Gambar 5.3 Diagram Lingkaran Persentase Berdasarkan Kebiasaan Merokok Responden di Rumah Sehat Dompet Dhuafa ... ..66

Gambar 5.4 Diagram Lingkaran Persentase Berdasarkan Penyakit Lain Responden di Rumah Sehat Dompet Dhuafa ... ..67

Gambar 5.5 Diagram Lingkaran Persentase Berdasarkan Kosumssi Asin dan Lemak Responden di Rumah Sehat Dompet Dhuafa ... ..68

Gambar 5.6 Diagram Lingkaran Persentase Berdasarkan Kosumsi Buah dan Sayur Responden di Rumah Sehat Dompet Dhuafa ... ..69

Gambar 5.7 Diagram Lingkaran Persentase Berdasarkan Olahraga Rutin Responden di Rumah Sehat Dompet Dhuafa ... ..70

Gambar 5.8 Diagram Lingkaran Persentase Berdasarkan Berat Badan Responden di Rumah Sehat Dompet Dhuafa ... ..71


(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembaran Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Lembaran Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 Kuisioner

Lampiran 4 Surat Studi Pendahuluan dan Penelitian Melakukan Penelitian di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kaltim

Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kaltim

Lampiran 6 Data Responden

Lampiran7 Uji-T Dependen

Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian Lampiran 9 Curiculum Vitae


(20)

xix

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Ade Dian dkk. 2009. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Poliklonik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari sampai Juni 2008. Fakultas Kedokteran Universitas Riau. BAB I, BAB II. http://yayanakhyar.files.wordpress.com . diakses 7 Oktober 2011. Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. EGC: Jakarta.

Fatahillah, Ahmad. 2006. Keampuhan Bekam Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Warisan Rasulullah. Quantum Media: Jakarta.

Gunawan, Lany. 2001. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi). Kanisius: Jakarta. Gyuton dan Hall. 2008. Fisiologi Kedokteran Edisi 11. EGC: Jakarta.

Hidayat, A Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Selemba Medika: Jakarta.

Huijuan Cao, Mei Han, Xun Li, Shangjuan Dong, Yongmei Shang, Qian Wang, Shu Xu dan Jianping Liu. 2010. Clinical research evidence of cupping therapy in China: a systematic literature review. Research Article Complementary and Alternative Medicine. Vol. 10, pp. 70. diakses 12 Oktober 2011.

Kowalski, E. Robert. 2010. Terapi Hipertensi. Qanita PT Mizan Pustaka: Bandung Manjoer, Arif. 2002. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius: Jakarta.

McCabe, Pauline. 2001. Complementary Therapies In Nursing And Midwifery. Ausmed Publication: Australia

MSC, A. Moulton, Sandra. 2009. Hypertension In African Americans And Its Related Chronic Diseases. Journal of Cultural Diversity • Vol. 16, No. 4.

Notoadmojo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. PT Asdi Mahasatya: Jakarta. Nursalam. 2003. Metode Riset Keperawatan. CV Indomedika: Jakarta.

Oktras, Nindra. 2011. Hubungan Terapi Bekam Dengan Penuruanan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Klinik Al Hijamah Sleman Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia: Jogjakarta.


(21)

xx

R. Huber, M. Emerich, M. Braeuning. 2011. Complementary Therapies In Medicine.Vol.19. PP 78.83. Scotland NLM ID: 9308777. Internet ISSN: 1873-6963 (Electronic) Linking ISSN: 09652299 Diakses 5 Januari 2012.

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Jilid 2. EGC: Jakarta. Soeparman. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi 3. Balai Penerbit FKUI:

Jakarta.

Soesanto, A. M. dkk. 2001. Reaktivitas Kardiovaskuler Individu Normotensi Dari Orang Tua Hipertensi Primer. Jurnal Kardiologi Indonesia, XXV (4) hal: 166-167. Diakses 12 Oktober 2011.

Sugiyono, Dr. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Susalit E. Dkk. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi III. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.

Taufik, agis. 2010. Abstrak penelitian Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Pasien Hipertensi Di Klinik An-Nahl Purwokerto.

http://agismine.blogspot.com/2010/07/pengaruh-terapi-bekam-terhadap.html. diakses 7 Oktober 2011.

Taku Obara, Kie Ito, Takayoshi Ohkubo, Taku Shibamiya1, Takahiro Shinki, Manami Nakashita Azusa Har1, Hirohito Metoki, Ryusuke Inoue, Kei Asayama, Masahiro Kikuya, Nariyasu Mano And Yutaka Imai, The J-HOME Study Group. 2009. Uncontrolled Hypertension Based On Morning And Evening Home Blood Pressure Measurements From The J-HOME Study. University, Hospital Sendai Jepang. 32, 1072 1078.

The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII). 2003. Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. pp. 8-12. http://nhlbi.nih.gov. diakses 12 oktober 2011.

Umar, Wadda A. 2010. Bebas Stroke Dengan Bekam. Thibbia : Surakarta.

Wade, A Hwheir, D N Cameron, A. 2003, Using a Problem Detection Study (PDS) to Identify and Compare Health Care Privider and Consumer Views of Anthypertensive therapy. Journal of Human Hypertension. Juni Vol 17 Issue 6, p397.


(22)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pola hidup yang tidak sehat menjadi faktor resiko dari masalah kesehatan

yang terjadi saat ini dan seiring dengan perkembangan jaman. Pola hidup

konsumtif, stress pada pekerjaan, dan tidak teraturnya olahraga yang rutin

menjadi faktor resiko seseorang lebih rentan terkena berbagai macam penyakit

salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi merupakan penyebab kematian

nomor satu di dunia. Hipertensi menyerang lebih dari 700 juta penduduk dunia

dengan angka mortalitas 7 juta jiwa dan morbiditas 64 juta jiwa pertahun.

Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, prevalensi hipertensi di

Indonesia adalah 8.3%. Survei faktor risiko penyakit kardiovaskular oleh WHO

di Jakarta, menunjukkan angka prevalensi hipertensi dengan tekanan darah

160/90 masing-masing pada pria 12,1% (2000). Pada wanita, angka prevalensi

mencapai 12,2% (2000).

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi

peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita

yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi

140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah

tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko

untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan

merupakan penyebab utama gagal jantung kronis. (Wikipedia)

Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang


(23)

2 rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang

dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi,

biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya

terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan

tiga kali dalam jangka beberapa minggu. (JNC VII).

Tren pengobatan hipertensi saat ini yaitu dengan menggunakan terapi

alternatif dan komplementer, salah satunya yaitu terapi bekam

atau hijamah yang sudah digunakan semenjak zaman Nabi Muhammad

SAW (Vitahealth, 2006). Terbukti dengan adanya hadis Nabi Muhammad SAW

yang berbunyi“Kesembuhan itu terdapat pada tiga hal, yaitu minuman madu, sayatan alat

bekam dan kay (pembakaran) dengaan api, dan sesungguhnya aku melarang umatku dari kay.” Sabda yang lain“Sungguh, pengobatan paling utama yang kalian gunakan adalah bekam,” (Hadits Shohih). "Apabila ada atau ada kebaikan pada sesuatu dari obatmu, maka ia ada pada hijamah atau meminum madu(herba)" (H.R. Bukhori dalam Yasin,

2005).

Bekam sendiri merupakan salah satu trend pengobatan kontemporer yang

sedang berkembang di Indonesia adalah. Di Indonesia bekam sudah sering

dipakai untuk pengobatan dengan beberapa nama seperti canduk, canthuk, kop,

cupping, mambakan dan lainnya. Dalam istilah medis dikenal dengan istilah

'Oxidant Release Therapy' atau 'Oxidant Drainage Therapy' atau istilah yang lebih

populer adalah 'detoksifikasi'

Bekam merupakan terjemahan dari hijamah, dari kata al-hajmu yang

berarti pekerjaan membekam. Al hijmu berarti menghisap atau menyedot.

Sehingga hijamah atau bekam diartikan sebagai peristiwa penghisapan darah


(24)

3 dengan penyayatan yang kemudian ditampung di dalam gelas. Bekam sendiri

terbagi empat macam, yaitu bekam kering, bekam luncur, bekam tarik dan

bekam basah. Banyak penyakit yang dapat disembuhkan dengan terapi bekam

ini, seperti untuk terapi penyakit paru-paru, radang ginjal, pembengkakan

liver/radang selaput jantung, melancarkan peredaran darah (hipertensi), asam

urat, kolesterol, dan osteoporosis, migraine, dan vertigo. (dr. Wadda‟ A. Umar) Bekam sudah ditemukan sejak zaman dulu sebelum zaman moderenisasi

seperti yang disebutkan oleh Curtis N, J (2005). Catatan textbook kedokteran

tertua Ebers Papyrus yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di Mesir kuno

menyebutkan masalah Bekam. Pada zaman China kuno seorang herbalis Ge

Hong (281-341 M) dalam bukunya A Handbook of Prescriptions for Emergencies

menggunakan tanduk hewan untuk membekam/mengeluarkan bisul yang

disebut tehnik “jiaofa”, sedangkan di masa Dinasti Tang, bekam dipakai untuk mengobati TBC paru-paru . Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah) ,

orang-orang di Eropa menggunakan lintah (al „alaq) sebagai alat untuk bekam (dikenal dengan istilah Leech Therapy) dan masih dipraktekkan sampai dengan

sekarang.

Cara kerja bekam dalam menurunkan tekanan darah pada penderita

hipertensi pembekaman pada satu poin maka dikulit (kutis), jaringan bawah kulit

(sub kutis), fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan dari mast cell dan lain-lain.

Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti serotonin, histamin,

bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum

diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta

flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi


(25)

4 mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan)

otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan

darah secara stabil. (dr. Wadda A. Umar, 2010)

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh mahasiswa UII Jogjakarta

menyebutkan bahwa, analisa statistik menggunakan uji t-berpasangan dengan

tingkat kepercayaan 80 % (α=0.2) dengan hasil terjadinya tren penurunan tekanan darah pada subyek penelitian dengan nilai p=0.000. Didapatkan 20

subyek yang mengikuti penelitian ini dengan perbandingan laki-laki (n = 13;

65%), perempuan (n = 7; 35%). Pengukuran tekanan darah sistol pada 20 subyek

sebelum dan setelah terapi bekam didapatkan rerata perbedaan sebesar 16.25

mmHg dengan standar deviasi 07.76 (M±SD) (16.25±07.76). Pada pengukuran

tekanan darah diastol pada 20 subyek sebelum dan setelah terapi bekam

didapatkan tren rerata perbedaan sebesar 08.00 mmHg dengan standar deviasi

06.36 (M±SD) (08.00±06.36). Diperoleh kesimpulan terdapat hubungan antara

terapi bekam dengan penurunan tekanan darah pada subyek yang menderita

hipertensi. Hal ini terbukti dengan terjadinya tren penurunan pada 20 subyek

penelitian dengan tingkat kepercayaan 80 % menghasilkan nilai p=0.000.

Solusi yang ditawarkan penulis untuk masalah hipertensi yang terjadi di

masyarakat saat ini bisa dengan menggunakan alternatif terapi bekam, selain dari

menjaga pola makan dan hidup sehat. Karena terapi bekam juga terbukti dapat

menurunkan tekanan darah.

Sesuai dengan hasil studi pendahuluan di Rumah Sehat Dompet Dhuafa,

Balikpapan, Kalimantan Timur terdapat rerata pasien dari bulan

septermber-oktober 2011 sebanyak 150 orang dan 50 orang diantaranya adalah pasien


(26)

5 penulis membahas terapi penurunan tekanan darah menggunakan terapi bekam,

penulis ingin membahas lebih lanjut mengenai pengaruh terapi bekam dengan

menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Agar masyarakat tahu

bahwa menurunkan tekanan darah juga bisa dilakukan dengan terapi bekam

selain dengan menggunakan terapi atau pengobatan lainnya.

Peran perawat dalam penelitian ini adalah sebagai edukator yaitu pemberi

pendidikan kesehatan bagi pasien hipertensi yang juga melakukan terapi bekam,

promotif yaitu sebagai penyebar informasi bahwa terapi bekam bisa untuk

menrunkan tekanan darah selain dengan pengobatan medis, dan sebagai advokat

yaitu memberi tahu dan pelindung indikasi dan kontraindikasi pasien yang dapat

melakukan bekam untuk mengurangi resiko komplikasi yang terjadi pada pasien.

Kekhususan atau kelebihan penelitaian ini dengan penelitian lain adalah

penulis menjabarkan tentang riwayat demografi pada penderita hipertensi yang

melakukan terapi bekam bukan hanya mengukur tekanan darah sebelum dan

sesudah bekam dan juga membandingkan keduanya. Data demografi yang diteliti

seperti, umur, jenis kelamin, berat badan, riwayat keluarga yang menderita

hipertensi, merokok, pola makan dan olahraga, dan penyakit lain selain

hipertensi. Sehingga bisa dimanfaatkan dan dapat dianalasi melalui analisa data

univariat untuk mengukur frekuensi dari variabel demografi tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Makin meningkatnya angka penderita hipertensi di Indonesia karena pola

makan dan hidup sehat yang kurang baik. Sehingga banyak terapi alternatif selain

obat kimia untuk menurunkan tekanan darah. Salah satu cara adalah dengan


(27)

6

dalam penulisan karya tulis ini adalah “Bagaimana efektifitas terapi bekam

(oxidant release therapy) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita

hipertensi di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kalimantan Timur?”

1.3. Tujuan

- Tujuan Umum

Mengetahui efektifitas terapi bekam basah (wet oxidant release therapy) terhadap

penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Rumah Sehat Dompet

Dhuafa, Balikpapan, Kalimantan Timur.

- Tujuan Khusus

1. Mengetahui riwayat demografi penderita hipertensi yang melakukan bekam

di rumah sehat dompet dhuafa

2. Mengetahui tekanan darah responden sebelum dilakukan terapi bekam

3. Mengetahui tekanan darah responden setelah dilakukan terapi bekam

4. Menganalisa perbandingan penurunan tekanan darah pada responden

sebelum dan sesudah terapi bekam

1.4. Manfaat

1. Bagi Perawat

Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pembelajaran mengenai

penyakit hipertensi serta menambah pengetahuan tentang perawatan

komplementer melalui bekam yang dapat dimasukkan dalam asuhan


(28)

7 2. Bagi Masyarakat

Dapat mengetahui apakah bekam berhasil menurunkan tekanan darah secara

signifikan. Sehingga masyarakat dapat mengetahui bahwa terapi menggunakan

bekam dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

3. Teoritis

Diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran secara teori dan

dikembangkan. Agar bermanfaat dan berkembang pengetahuan teori tentang

manfaat terapi menggunkan bekam.

4. Bagi Peneliti

Dapat dijadikan pengalaman dalam menjalankan penelitian, memperoleh

informasi baru yang belum pernah diketahui atau diteliti dan dapat

memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara dan manfaat terapi

menggunakan bekam dalam menurunkan tekanan darah.

5. Bagi Institusi UMM

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memberikan

sumbangan pemikiran ilmiah dalam pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya tentang pengaruh terapi bekam untuk menurunkan tekanan darah.

Dan untuk pembangunan ilmu pengetahuan di kampus dan untuk

sumbangsih ilmu bagi adik tingkat.

1.5.Keaslian Penelitian

1. Penelitian yang dilakukan oleh Agis Taufik, S.Kep denagn judul “Pengaruh

Terapi Bekam Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada

Pasien Hipertensi di Klinil An-Nahil Purwekerto” pada tahun 2010. Penelitian ini bersifat preeksperimental dengan one group pre test and post test


(29)

8

without control group design. Metode pengambilan sampel adalah purposive

sampling. Analisa statistik paired t-test. Rerata kadar asam urat sebelum dan

sesudah terapi bekam berturut-turut 4,91 dan 4,33. Berdasarkan uji t

perbedaan kadar asam urat dalam darah sebelum dan sesudah terapi

bekam didapatkan nilai t=2,46 (p=0,02), nilai p lebih kecil daripada

(α=0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar asam urat

dalam darah sebelum dan sesudah terapi bekam secara bermakna.

2. Menurut penelitian yang dilakukan mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dengan judul “Hubungan Terapi Bekam Dengan Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Klinik Al Hijamah Sleman

Yogyakarta”, menggunakan metode survei eksperimenal dengan percobaan

klinis. Analisa data menggunakan uji t-berpasangan dengan tingkat

kepercayaan 80 % (α=0.2) dengan hasil terjadinya tren penurunan tekanan

darah pada subyek penelitian dengan nilai p=0.000. Pengukuran tekanan

darah sistol pada 20 subyek sebelum dan setelah terapi bekam didapatkan

rerata perbedaan sebesar 16.25 mmHg dengan standar deviasi 07.76

(M±SD) (16.25±07.76). Pada pengukuran tekanan darah diastol pada 20

subyek sebelum dan setelah terapi bekam didapatkan tren rerata perbedaan

sebesar 08.00 mmHg dengan standar deviasi 06.36 (M±SD)

(08.00±06.36). Terdapat hubungan antara terapi bekam dengan

penurunan tekanan darah pada subyek yang menderita hipertensi, hal ini

terbukti dengan terjadinya tren penurunan pada 20 subyek penelitian


(1)

3 dengan penyayatan yang kemudian ditampung di dalam gelas. Bekam sendiri terbagi empat macam, yaitu bekam kering, bekam luncur, bekam tarik dan bekam basah. Banyak penyakit yang dapat disembuhkan dengan terapi bekam ini, seperti untuk terapi penyakit paru-paru, radang ginjal, pembengkakan liver/radang selaput jantung, melancarkan peredaran darah (hipertensi), asam urat, kolesterol, dan osteoporosis, migraine, dan vertigo. (dr. Wadda‟ A. Umar)

Bekam sudah ditemukan sejak zaman dulu sebelum zaman moderenisasi seperti yang disebutkan oleh Curtis N, J (2005). Catatan textbook kedokteran tertua Ebers Papyrus yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di Mesir kuno menyebutkan masalah Bekam. Pada zaman China kuno seorang herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam bukunya A Handbook of Prescriptions for Emergencies menggunakan tanduk hewan untuk membekam/mengeluarkan bisul yang disebut tehnik “jiaofa”, sedangkan di masa Dinasti Tang, bekam dipakai untuk mengobati TBC paru-paru . Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah) , orang-orang di Eropa menggunakan lintah (al „alaq) sebagai alat untuk bekam (dikenal dengan istilah Leech Therapy) dan masih dipraktekkan sampai dengan sekarang.

Cara kerja bekam dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi pembekaman pada satu poin maka dikulit (kutis), jaringan bawah kulit (sub kutis), fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan dari mast cell dan lain-lain. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti serotonin, histamin, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi ditempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadi perbaikan


(2)

4 mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. (dr. Wadda A. Umar, 2010)

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh mahasiswa UII Jogjakarta menyebutkan bahwa, analisa statistik menggunakan uji t-berpasangan dengan tingkat kepercayaan 80 % (α=0.2) dengan hasil terjadinya tren penurunan tekanan darah pada subyek penelitian dengan nilai p=0.000. Didapatkan 20 subyek yang mengikuti penelitian ini dengan perbandingan laki-laki (n = 13; 65%), perempuan (n = 7; 35%). Pengukuran tekanan darah sistol pada 20 subyek sebelum dan setelah terapi bekam didapatkan rerata perbedaan sebesar 16.25 mmHg dengan standar deviasi 07.76 (M±SD) (16.25±07.76). Pada pengukuran tekanan darah diastol pada 20 subyek sebelum dan setelah terapi bekam didapatkan tren rerata perbedaan sebesar 08.00 mmHg dengan standar deviasi 06.36 (M±SD) (08.00±06.36). Diperoleh kesimpulan terdapat hubungan antara terapi bekam dengan penurunan tekanan darah pada subyek yang menderita hipertensi. Hal ini terbukti dengan terjadinya tren penurunan pada 20 subyek penelitian dengan tingkat kepercayaan 80 % menghasilkan nilai p=0.000.

Solusi yang ditawarkan penulis untuk masalah hipertensi yang terjadi di masyarakat saat ini bisa dengan menggunakan alternatif terapi bekam, selain dari menjaga pola makan dan hidup sehat. Karena terapi bekam juga terbukti dapat menurunkan tekanan darah.

Sesuai dengan hasil studi pendahuluan di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kalimantan Timur terdapat rerata pasien dari bulan septermber-oktober 2011 sebanyak 150 orang dan 50 orang diantaranya adalah pasien hipertensi yang datang untuk melakukan terapi bekam. Hal inilah yang mendasari


(3)

5 penulis membahas terapi penurunan tekanan darah menggunakan terapi bekam, penulis ingin membahas lebih lanjut mengenai pengaruh terapi bekam dengan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Agar masyarakat tahu bahwa menurunkan tekanan darah juga bisa dilakukan dengan terapi bekam selain dengan menggunakan terapi atau pengobatan lainnya.

Peran perawat dalam penelitian ini adalah sebagai edukator yaitu pemberi pendidikan kesehatan bagi pasien hipertensi yang juga melakukan terapi bekam, promotif yaitu sebagai penyebar informasi bahwa terapi bekam bisa untuk menrunkan tekanan darah selain dengan pengobatan medis, dan sebagai advokat yaitu memberi tahu dan pelindung indikasi dan kontraindikasi pasien yang dapat melakukan bekam untuk mengurangi resiko komplikasi yang terjadi pada pasien.

Kekhususan atau kelebihan penelitaian ini dengan penelitian lain adalah penulis menjabarkan tentang riwayat demografi pada penderita hipertensi yang melakukan terapi bekam bukan hanya mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah bekam dan juga membandingkan keduanya. Data demografi yang diteliti seperti, umur, jenis kelamin, berat badan, riwayat keluarga yang menderita hipertensi, merokok, pola makan dan olahraga, dan penyakit lain selain hipertensi. Sehingga bisa dimanfaatkan dan dapat dianalasi melalui analisa data univariat untuk mengukur frekuensi dari variabel demografi tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Makin meningkatnya angka penderita hipertensi di Indonesia karena pola makan dan hidup sehat yang kurang baik. Sehingga banyak terapi alternatif selain obat kimia untuk menurunkan tekanan darah. Salah satu cara adalah dengan menggunakan terapi bekam. Jadi penulisan rumusan masalah yang mendasari


(4)

6 dalam penulisan karya tulis ini adalah “Bagaimana efektifitas terapi bekam (oxidant release therapy) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kalimantan Timur?”

1.3. Tujuan

- Tujuan Umum

Mengetahui efektifitas terapi bekam basah (wet oxidant release therapy) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kalimantan Timur.

- Tujuan Khusus

1. Mengetahui riwayat demografi penderita hipertensi yang melakukan bekam di rumah sehat dompet dhuafa

2. Mengetahui tekanan darah responden sebelum dilakukan terapi bekam 3. Mengetahui tekanan darah responden setelah dilakukan terapi bekam

4. Menganalisa perbandingan penurunan tekanan darah pada responden sebelum dan sesudah terapi bekam

1.4. Manfaat 1. Bagi Perawat

Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pembelajaran mengenai penyakit hipertensi serta menambah pengetahuan tentang perawatan komplementer melalui bekam yang dapat dimasukkan dalam asuhan keperawatan.


(5)

7 2. Bagi Masyarakat

Dapat mengetahui apakah bekam berhasil menurunkan tekanan darah secara signifikan. Sehingga masyarakat dapat mengetahui bahwa terapi menggunakan bekam dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

3. Teoritis

Diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran secara teori dan dikembangkan. Agar bermanfaat dan berkembang pengetahuan teori tentang manfaat terapi menggunkan bekam.

4. Bagi Peneliti

Dapat dijadikan pengalaman dalam menjalankan penelitian, memperoleh informasi baru yang belum pernah diketahui atau diteliti dan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara dan manfaat terapi menggunakan bekam dalam menurunkan tekanan darah.

5. Bagi Institusi UMM

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan pemikiran ilmiah dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang pengaruh terapi bekam untuk menurunkan tekanan darah. Dan untuk pembangunan ilmu pengetahuan di kampus dan untuk sumbangsih ilmu bagi adik tingkat.

1.5.Keaslian Penelitian

1. Penelitian yang dilakukan oleh Agis Taufik, S.Kep denagn judul “Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Pasien Hipertensi di Klinil An-Nahil Purwekerto” pada tahun 2010. Penelitian ini bersifat preeksperimental dengan one group pre test and post test


(6)

8 without control group design. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Analisa statistik paired t-test. Rerata kadar asam urat sebelum dan sesudah terapi bekam berturut-turut 4,91 dan 4,33. Berdasarkan uji t perbedaan kadar asam urat dalam darah sebelum dan sesudah terapi bekam didapatkan nilai t=2,46 (p=0,02), nilai p lebih kecil daripada (α=0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar asam urat dalam darah sebelum dan sesudah terapi bekam secara bermakna.

2. Menurut penelitian yang dilakukan mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dengan judul “Hubungan Terapi Bekam Dengan Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Klinik Al Hijamah Sleman Yogyakarta”, menggunakan metode survei eksperimenal dengan percobaan klinis. Analisa data menggunakan uji t-berpasangan dengan tingkat kepercayaan 80 % (α=0.2) dengan hasil terjadinya tren penurunan tekanan darah pada subyek penelitian dengan nilai p=0.000. Pengukuran tekanan darah sistol pada 20 subyek sebelum dan setelah terapi bekam didapatkan rerata perbedaan sebesar 16.25 mmHg dengan standar deviasi 07.76 (M±SD) (16.25±07.76). Pada pengukuran tekanan darah diastol pada 20 subyek sebelum dan setelah terapi bekam didapatkan tren rerata perbedaan sebesar 08.00 mmHg dengan standar deviasi 06.36 (M±SD) (08.00±06.36). Terdapat hubungan antara terapi bekam dengan penurunan tekanan darah pada subyek yang menderita hipertensi, hal ini terbukti dengan terjadinya tren penurunan pada 20 subyek penelitian dengan tingkat kepercayaan 80 % menghasilkan nilai p=0.000.