HUBUNGAN ANTARA RASA PERCAYA DIRI DAN PERSEPSI TENTANG PENGGUNAAN ROKOK DENGAN INTENSI MEROKOK PADA REMAJA DI SMP “X” KOTA BATU

(1)

i

HUBUNGAN ANTARA RASA PERCAYA DIRI DAN PERSEPSI

TENTANG PENGGUNAAN ROKOK DENGAN INTENSI

MEROKOK PADA REMAJA DI SMP “X” KOTA BATU

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

WENNY RUSYANTI

NIM. 201010420311013

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014


(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA RASA PERCAYA DIRI DAN PERSEPSI

TENTANG PENGGUNAAN ROKOK DENGAN INTENSI

MEROKOK PADA REMAJA

DI SMP “X” KOTA BATU

SKRIPSI

Disusun Oleh :

WENNY RUSYANTI

NIM. 201010420311013

Skripsi ini Telah Disetujui

Untuk Diseminarkan Pada Tanggal 28 Maret 2014

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes Tutu April Ariani, S.Kp.,M.Kes

NIP. 196410081990021001 NIDN. 0711047103

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini, S.Kep., Ns.,M.Kep NIP.UMM.112.0501.0419


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA RASA PERCAYA DIRI DAN PERSEPSI

TENTANG PENGGUNAAN ROKOK DENGAN INTENSI

MEROKOK PADA REMAJA DI SMP

“X”

KOTA BATU

SKRIPSI

Disusun Oleh :

WENNY RUSYANTI

NIM. 201010420311013

Diujikan

Pada Tanggal 19 April 2014

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom NIP. UMM. 112.0309.0405

Penguji I,

Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes NIP. 196410081990021001

Penguji II,

Tutu April Ariani, S.Kp., M.Kes NIDN. 0711047103

Penguji III,

Nurul Aini, S.Kep., Ns.,M.Kep NIP.UMM.112.0501.0419

Penguji IV,

Sunardi, S.Kep., Ns., M.Kep NIP. UMM 112.0508.0425


(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : WENNY RUSYANTI

NIM : 201010420311013

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan Antara Rasa Percaya Diri dan Persepsi tentang Penggunaan Rokok dengan Intensi Merokok pada Remaja di SMP

“X” Kota Batu

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 21 April 2014 Yang Membuat Pernyataan

Wenny Rusyanti


(5)

v

MOTTO

Berangkat dengan penuh keyakinan

Berjalan dengan penuh keikhlasan

Istiqomah dalam menghadapi cobaan

Permata hanya akan menjadi indah dengan pukulan dan

gesekan gerinda. Begitu juga manusia, akan menjadi

sempurna dengan ujian dan cobaan


(6)

vi

Lembar Persembahan

Untuk tiap tawa yang tak ternilai Untuk tiap tangis yang terhapus Untuk tiap jatuh dan bangunnya

Untuk tiap peluang ditengah putus asa Untuk tiap doa dan dukungan

---

This “skripsweet” is dedicated

for these lovely people in my life---

Cahaya hidupku Abah dan Mama tercinta (H.Juhriansyah dan Hj.Norbaiti) yang senantiasa ada saat suka maupun duka, selalu setia mendampingi dan

yang selalu memanjatkan doa kepada putri ke 2 tercinta dalam setiap

sujudnya. You‟ll always be my hero until whenever, thank you for

everything you‟ve given. I‟m proud to have you :*

Ka Lini, Wildan dan Syifa yang menyayangiku tanpa pamrih, mendukung di setiap langkahku, dan memompa semangatku dikala mulai lelah. Thank

you my niece Nayla and Nazwa words can‟t explain {}

Keluarga besar dari grandfa H.Fallah (alm) dan Rasyidi (alm) thank you for always supporting me.

Teman seperjuangan (Ulli) yang sekaligus teman sepayung penelitian, thank you for being perfect partner. A big thank you to Mayah, Dewi, Emy,

Farida, Yhummei, Chiko, Memey, doni for u‟r support and for u‟r help

during i writing this „Skripsweet'.

Teman-teman PSIK‟10 A (Tihar, dowek, Ari, Alfian, Shofi, Atma, Angga,

Tari, Aspina, Rika, Chiko, Meylanda, Rika, Saudah, Via, Rezky, Sony, Dapit, Arwin, Amir, Thoriq, Imam, Anggi, Catur, Inez, Dian, Dessy, Citra,

Rini, Cindy, Nurjani, Namira) yang selama ini saling berbagi ilmu, canda, tawa, pengalaman, dan pelajaran tentang hidup.


(7)

vii

keluarga di kos-kosan (Isma dan Nike) dan teman yang jauh di sana (reni, yuvie, ronna, apri, renno, ozan) thank you for standing by my side when

times get hard, thank you for making me laugh when I didn‟t even want

to smile and thank you for being my best friend.

Teman-teman KKN 06 “Ngajum”. I just wanna say i‟m so thankful for all

of you. Thank you for being a new family for me here.

KMBM (Kerukunan Mahasiswa Balangan-Malang), terima kasih sudah menjadi tempat berbagi suka dan duka selama menjadi anak perantauan dan

so far away from each family.

Teman-teman yang namanya tak dapat kusebutkan satu per satu yang setia mengiburku, memberikan dukungan dan semangat.

Seluruh guru kehidupan yang pada mereka aku belajar tentang arti kehidupan serta orang-orang di masa lalu dan masa depanku kelak.


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara rasa percaya diri dan persepsi remaja tentang penggunaan rokok dengan intensi merokok pada remaja di SMP “X” Kota Batu”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat :

1. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan

arahan, bimbingan dan masukan yang sangat membangun.

4. Ibu Tutu April Ariani, S.Kp,. M.Kes sebagai dosen pembimbing II, yang dengan sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan skripsi ini. 5. Orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil

bagi terselesaikanya skripsi ini.

6. Bapak Drs. H. M. Ismail AW selaku Kepala SMP “X” Kota Batu yang telah memberi izin penelitian dalam penelitian ini.


(9)

ix

7. Ibu Khusnani selaku guru BK SMP “X” Kota Batu yang telah membantu dan menemani peneliti selama penelitian.

8. Teman-teman PSIK A 2010 Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu pe rsatu, yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bisa disetujui dan segera direalisasikan sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan dan kesehatan masyarakat.

Malang, April 2014


(10)

x

Hubungan Antara Rasa Percaya Diri dan Persepsi Tentang Penggunaan Rokok Dengan Intensi Merokok Pada Remaja di SMP “X” Kota Batu Wenny Rusyanti1, Prof. Dr. Ir. Sujono.M.Kes2, Tutu April A, S. Kp. M. Kes3

ABSTRAK

Latar Belakang: Masa remaja sangat rentan terpengaruh godaan dan risiko dari dunia orang dewasa, di mana secara kognitif dan emosional remaja belum siap untuk menanganinya secara efektif, sehingga menyebabkan remaja bisa terjebak dalam perilaku yang tidak sehat, misalnya : merokok. Perbincangan yang berkembang di kalangan remaja, yakni merokok keren dan membuat yang merokok lebih percaya diri. Hal ini berasal dari pengalaman mereka bersosialisasi. Pengalaman yang remaja dapat akan menimbulkan persepsi yang benar atau persepsi yang salah tentang penggunaan rokok sehingga menimbulkan keinginan untuk merokok. Rasa percaya diri yang baik dan persepsi yang positif yang dimiliki remaja tidak akan menimbulkan keinginan untuk merokok. Mempunyai suatu keinginan (intensi) merokok merupakan prediktor utama dalam menentukan perilaku merokok. Adapun hasil penelitian sebelumnya di SMP “X” Kota Batu didapatkan bahwa 69,7% siswa sudah mengenal rokok dan sudah mencobanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan rasa percaya diri dan persepsi tentang penggunaan rokok dengan intensi merokok dan mengetahui variabel yang lebih berpengaruh terhadap intensi merokok pada remaja

Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara rasa percaya diri dan persepsi tentang penggunaan rokok dengan intensi merokok pada remaja. Penelitian ini dilakukan pada 52 responden di SMP “X” Kota Batu. Subjek penelitian adalah remaja usia 13 - 15 tahun. Diambil dengan metode purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan sistem komputerisasi dengan menggunakan uji regresi logistik ganda.

Hasil: Hasil analisis pada variabel rasa percaya diri didapatkan nilai signifikansi 0.003 dan nilai Exp(B) 0.742 dan persepsi tentang penggunaan rokok didapatkan nilai signifikansi 0.008 dan Exp(B) 0.495. Nilai signifikasi tersebut lebih kecil dari α < 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima dan dari

hasil uji logistik ganda menunjukkan rasa percaya diri memiliki daya pengaruh yang lebih besar terhadap intensi merokok.

Kesimpulan: Ada hubungan antara rasa percaya diri dan persepsi tentang penggunaan rokok dengan intensi merokok pada remaja di SMP “X” Kota Batu dengan faktor yang lebih berpengaruh adalah rasa percaya diri.

Kata Kunci: Rasa percaya diri, persepsi tentang penggunaan rokok, intensi merokok

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Kesehatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dosen Program Studi Ilmu Kesehatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.


(11)

xi

The Relationship between Self-Confidence and Perception of Cigarette Using with Smoking Intense to the Adolescent in SMP “X” Batu City

Wenny Rusyanti1, Prof. Dr. Ir. Sujono.M.Kes2, Tutu April A, S. Kp. M. Kes3 ABSTRACT

Background: Adolescent period is a period that really susceptible to be influenced by temptation and risk from adult world, where cognitively and emotionally the adolescent still not ready to handle it effectively, thus it causes the adolescent that can be trapped in the unhealthy behavior, such as: smoking. The developed conversation in the adolescent area states that smoking is cool and make the smoker has more self-confidence. It come from their socialization experience. Adolescent experience can emerge right perception and also wrong perception about cigarette using, thus it will emerge the desirability to smoke. Good self-confidence and positive perception that owned by the adolescent will not emerge the desirability to smoke. Having the desirability (intense) to smoke is main predictor in determining smoking behavior. The result of previous research in SMP “X” Batu City, it obtained that 69.7% students have been known about cigarette and have been tried it. The aim of this research is to know the relationship of self-confidence and perception about cigarette using with smoking intense and to know the variable that more influenced to the smoking intense to adolescent.

Research Method: Research design that used is cross sectional research to know the relationship between self-confidence and perception about cigarette using with smoking intense to adolescent. This research conducted to the 52 respondents in SMP “X” Batu City. Research subject is adolescent in the age range of 13-15 years old, it is taken by purposive sampling method. Data analysis conducted by computerization system using multiple logistic regression.

Result: Analysis result to the variable of self confidence using obtained significance value for 0.003 and Exp (B) value for 0.742 and perception about cigarette using obtained significance value for 0.008 and Exp (B) value for 0.495. This significance is smaller than α < 0.05. Therefore, it can be concluded that H0 rejected and H1

accepted and multiple logistic regression results indicate self confidence has a more influence on smoking intentions.

Conclusion: There is relationship between self-confidence and perception about cigarette using with smoking intense to adolescent in SMP “X” Batu City with more influenced factor is self-confidence.

Keywords: Self-confidence, perception about cigarette using, smoking intense.

1. Student in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.

2. Lecturer in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.

3. Lecturer in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.


(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ………... i

Lembar Persetujuan ………... ii

Lembar Pengesahan ………... iii

Surat Pernyataan Keaslian Penulisa.………... iv

Motto………. ………... v

Lembar Persembahan .………... vi

Kata Pengantar ..……….…………... viii

Abstrak...……….…………... x

Abstract...………...….…………... xi

Daftar Isi……….…………... xii

Daftar Tabel………... xv

Daftar Gambar ………... xvi

Daftar Lampiran………. xvii

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

1.1 Latar Belakang ………... 1

1.2 Rumusan Masalah ……….………. 4

1.3 Tujuan ……..……….. 4

1.3.1 Tujuan Umum ……….... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ………... 4

1.4 Manfaat Peneliti……….. 5

1.5 Keaslian Penelitian ………... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….……….... 7

2.1 Remaja ………..……….. 7

2.1.1 Pengertian Remaja ……….………. 7

2.1.2 Karekteristik Masa Remaja…….………. 9

2.1.3 Tugas Perkembangan Remaja……….. 12

2.2 Rasa Percaya Diri………. 12

2.2.1 Pengertian Rasa Percaya Diri ………... 12

2.2.2 Pembentukan Rasa Percaya Diri.……….. 13

2.2.3 Macam-Macam Aspek Percaya Diri.………... 14

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Percaya Diri... 15

2.2.5 Ciri-Ciri Orang Percaya Diri dan Kurang Percaya Diri 15 2.2.6 Sifat-Sifat Orang Percaya Diri.……….……... 17

2.2.7 Cara agar Menjadi Orang yang Percaya Diri……... 18

2.3 Persepsi………… ………... 18

2.3.1 Pengertian Persepsi……… ……….. 18

2.3.2 Jenis Persepsi……. ……….. 20

2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi………. 21

2.3.4 Proses Terjadinya Persepsi……… 21

2.4 Intensi……….. ……… 22

2.4.1 Pengertian Intensi………. 22

2.4.2 Proses munculnya Intensi………. 23


(13)

xiii

2.5.1 Sejarah Rokok.……….. 26

2.5.2 Pengertian Rokok……….. 26

2.5.3 Kandungan Rokok………. 26

2.5.4 Bahaya Rokok.……….. 29

2.5.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok 31 2.5.6 Kecendrungan Merokok Saat Ini………... 34

2.5.7 Umur Saat Pertama Kali Merokok.……… 34

2.6 Hubungan Rasa Percaya Diri dengan Intensi Merokok…….. 35

2.7 Persepsi Remaja Tentang Penggunaan Rokok………..…….. 35

2.8 Hubungan Persepsi Remaja dengan Intensi Merokok…….... 36

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS……….. 37

3.1 Kerangka Konsep………..……… 37

3.2 Hipotesis..………….……… 38

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN..……….... 39

4.1 Desain Penelitian ……….... 39

4.2 Kerangka Penelitian ……… 39

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ……….. 41

4.3.1 Populasi Penelitian……….. 41

4.3.2 Sampel ……….... 41

4.3.3 Teknik Sampling ………. 42

4.4 Variabel Penelitian ……….. 42

4.5 Definisi Operasional ………... 42

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ……… 43

4.7 Instrumen Penelitian ………... 43

4.7.1 Uji Validitas ……… 47

4.7.2 Uji Reliabilitas ………. 48

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ………... 49

4.8.1 Tahap Persiapan ……….. 49

4.8.2 Tahap Pelaksanaan ……….. 49

4.8.3 Tahap Pengumpulan Data ………... 49

4.8.4 Tahap Pengelolaan Data ……….. 50

4.9 Analisis Data ………... 50

4.9.1 Univariat ………. 50

4.9.2 Multivariat ……….. 51

4.10 Etika Penelitian ………... 53

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA……….. 54

5.1 Hasil Penelitian…………..………... 54

5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…. 55 5.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kelas……….…. 55

5.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia………...…. 56

5.1.4 Distribusi Responden Berdasarkan Rasa Percaya Diri 56 5.1.5 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi tentang Penggunaan Rokok………..…. 57

5.1.6 Distribusi Responden Berdasarkan Intensi Merokok. 57 5.2 Analisa Data…….. ……….………. 58


(14)

xiv

Merokok pada Remaja di SMP “X” Kota Batu...….. 58

5.2.2 Hubungan Antara Persepsi tentang Penggunaan Rokok dengan Intensi Merokok pada Remaja di SMP “X” Kota Batu………..….. 60

5.2.3 Multivariat………... 61

BAB VI PEMBAHASAN……….. 64

6.1 Gambaran Karakteristik Umum Responden…………..…... 64

6.2 Gambaran Rasa Percaya Diri Responden… ………. 65

6.3 Gambaran Persepsi tentang Penggunaan Rokok Responden. 66 6.4 Gambaran Intensi Merokok Responden… ………..…. 67

6.5 Hubungan Antara Rasa Percaya Diri dengan Intensi Merokok pada Remaja di SMP “X” Kota Batu..……….….. 68

6.6 Hubungan Antara Persepsi tentang Penggunaan Rokok dengan Intensi Merokok pada Remaja di SMP “X” Kota Batu…….. 70

6.7 Analisis Multivariat...……… ………..…. 71

6.8 Keterbatasan Penelitian………..…... 73

6.9 Implikasi Keperawatan………....… ………. 74

BAB VII PENUTUP……….………. 76

7.1 Simpulan………..…………..…... 76

7.2 Saran…..………..…………..…... 77


(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel ………... 43 Tabel 4.3 Kisi-kisi kuesioner Rasa Percaya Diri………... 46 Tabel 4.4 Kisi-kisi kuesioner Persepsi Tentang Penggunaan Rokok……….. 46 Tabel 4.5 Kisi-kisi kuesioner Intensi Merokok..……… 46 Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di SMP “X” Kota Batu

Pada Bulan Maret 2014………....…. 56 Tabel 5.2 Hasil Analisis Rasa Percaya Diri dengan Intensi Merokok..……... 58 Tabel 5.3 Crosstabulation Rasa Percaya Diri dengan Intensi Merokok..……... 59 Tabel 5.4 Hasil Analisis Persepsi tentang Penggunaan Rokok dengan Intensi Merokok..………...…... 60 Tabel 5.5 Crosstabulation Persepsi tentang Penggunaan Rokok dengan Intensi

Merokok..………...…... 60 Tabel 5.6 Analisa Data Multivariat………...……... 61 Tabel 5.7 Persamaan Hasil Uji Regresi Logistik Variabel Rasa Percaya Diri... 62 Tabel 5.8 Persamaan Hasil Uji Regresi Logistik Variabel Persepsi tentang


(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Hubungan antara Rasa Percaya Diri dan Per- sepsi Tentang Penggunaan Rokok dengan Intensi Merokok pada Remaja.… …………...………... 37

Gambar 4.1 Kerangka Penelitian…….……… 40

Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di SMP

“X” Kota Batu pada Bulan Maret 2014……….…... 55 Gambar 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas di SMP “X” Kota

Batu pada Bulan Maret 2014……….…….…... 55 Gambar 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Rasa Percaya Diri di

SMP “X” Kota Batu pada Bulan Maret 2014..….……..…... 56 Gambar 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Persepsi Tentang Peng-

naan Rokok di SMP “X” Kota Batu pada Bulan Maret 2014… 57 Gambar 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Intensi Merokok di


(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 82

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 83

Lampiran 3. Lembar Permohonan Izin Menjadi Responden ... 84

Lampiran 4. Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 85

Lampiran 5. Kuisioner dan Kisi-kisi Kuesioner ... 86

Lampiran 6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilita ... 90

Lampiran 7. Data Hasil Penelitian ... 97

Lampiran 8. Hasil Uji Regresi Logistik ... 98

Lampiran 9. Lembar Bimbingan Skripsi (Pembimbing 1) ... 102

Lampiran 10. Lembar Bimbingan Skripsi (Pembimbing 2) ... 103

Lampiran 11. Angket Persetujuan ... 104

Lampiran 12. Dokumentasi ... 105


(18)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I (2005). Attitude, Personality, & Behavior. New York : Open University Press. Ajisuksmo, dkk (2006). “Studi Membaca Permulaan” tersedia online

http://www.depdiknas.go.id/balitbang/Kegiatan/penelitian/sekolah/pbm.htm. (diakses pada tanggal 16 November 2013).

Ali, M & Mohammad Asrori (2004). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ampuni, S. & Andayani, B. (2007). Memahami Remaja dengan Kasus Perilaku Menyimpang : Gejala, Penyebab, Struktur Kepribadian, Profil Keluarga, dan Keberhasilan Penanganan. Jurnal Psikologi. Volume 34 Nomor 1, Juni 2007. Ancok, D. & Effendi, S. Job status, intention and behavior of using contraception. (Status

pekerjaan, niat dan perilaku pemakaian alat kontrasepsi: Studi longitudinal di Kalurahan Triharjo, D.I.Y. Jurnal Psikologi, XIV. (1), 2004.

Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Devari, Riva T (2013). Pengaruh Behavioral Modification terhadap Perubahan Perilaku

Seksual pada Remaja di Kota Batu. Skripsi tidak dipublikasikan. Malang: Universitas

Muhammadiyah Malang.

Escobedo, Bonilla, S. Alday, M. Wille, P, Sorgeloos, M.B. Pensaert and H.J. Nauwynck.2008. A Review about smoke in te world centro de investigaciones, S.C. Unidad Sonora, Centenario Norte no. 53, Colonia Prados del Centenario,Hermosillo, Sonora 82360. Mexico. Jurnal, 31, 1 – 18.

Gunarsa, Singgih & Yulia Singgih Gunarsa (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan

Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.

Hakim, Thursam (2005). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta : Puspa Swara. Henderson (2001). Buku Ajar Konsep kebidanan. Jakarta: EGC.

Hidayat, A. Aziz Alimul (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Hurlock, Elizabeth B. (2003). Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.

Husaini, Aiman (2007). Tobat Merokok (rahasia dan Cara Empatik Berhenti Merokok. Depok: Pustaka IIMaN.


(19)

xix

Ismail, V. Y., & Zain, E. (2008). Peranan Sikap, Norma Subjektif, dan Perceived Behavioral

Control terhadap Intensi Pelajar SLTA untuk Memilih Fakultas Ekonomi. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Volume 5 Nomor 3, Desember 08.

Iswidharmanjaya, Derry., Agung, Gregorius., Psycholastic (2004). Satu Hari Menjadi

Lebih Percaya diri (Panduan Bagi Remaja yang Masih Mencari Jati Diri). Jakarta: Elex

Media Komputindo.

James Neill (2005). Wellness and Outdoor Education. Keynote & Workshop Presentation to the Victorian Outdoor Education Conference: Essential Learning for Student Well-Being, Geelong Conference Center, Geelong, Australia.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ke-5 (2013). (http://kbbi.web.id/, di akses pada 28 Oktober 2013).

Kartono, Kartini (2007). Perkembangan Psikologi Anak. Jakarta: Erlangga.

Malahayati (2010). Super Teens Jadi Remaja Luar Biasa dengan 1 Kebiasaan Efektif. Yogyakarta: Jogya Bangkit Publiser.

Komalasari, D. & Helmi, A.F. (2000). Faktor-faktor penyebab perilaku merokok pada

remaja. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Konopka, R. dan Korrapati, R., 2006, Properties of Share Knowledge- Application of Highly

Integrated Information Sharing System inPublic Education, Proceedings of the

Academyof Information and Management Sciences, Allied Academies International Conference,Vol10 No 2, p.31-35.

Mackay J, Eriksen M. The Tobacco Atlas 2002. Geneva: WHO; 2002.p.32-5.

Maramis, W.F (2005). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press.

Monks (2004). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nasution, I. K (2007). Perilaku merokok pada remaja. Makalah. Universitas Sumatera Utara, Medan. (http://libraru.usu.ac.id/download/fk/13231685.pdf).

Notoatmojo, S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. _________, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugraha, B.D., Windy, M.T. (2003). Apa yang Ingin Diketahui Remaja Tentang Seks. Jakarta : Bumi Aksara.

Nurlailah, Neneng (2010). Hubungan Antara Persepsi tentang Dampak Merokok Terhadap

Kesehatan dengan Tipe Perilaku Merokok Mahasiswa. Skripsi tidak diterbitkan.


(20)

xx

Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

_______ (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Rahmat, Jalaluddin (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Rosdian (2011). Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Merokok pada Remaja. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Islam Negeri Malang.

Salika (2010). Serba Serbi Kesehatan Perempuan Apa yang Perlu Kamu Tahu Tentang

Tubuhmu. Jakarta Selatan: Bukune.

Santrock, Jown W. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. ______________ (2007). Remaja Jilid I. Jakarta: Erlangga.

______________ (2007). Remaja Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Sa”diah, Laily Nur (2007). Hubungan Perilaku Merokok dengan Kepercayaan diri Siswa di

SMAN 5 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: UNISMA.

Sobur, Alex (2011). Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Soeharnanto, Eko (2002) Kepercayaan Diri dan Pola Asuh Otoriter sebagai Toleransi

Frustasi pada Remaja. Other thesis, Unika Soegijapranata.

Subanada (2004). Rokok dan Kesehatan (Edisi Ketiga). Jakarta : UII Pres. Sugiyono (2004). Statistika Untuk Penelitian Edisi Keempat. Bandung : Alfabeta. Suharman (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi.

Sunaryo (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Suyanto (2011). Metodologi dan aplikasi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Taylor, S.E, Peplau, L. A., Sears, D.O (2003). Social Psycology. Prentice Hall: New Jersey.

Teo, T. & Lee C. B. 2010. Examining the efficacy of the Theory of Planned Behavior (TPB) to

understand pre-service teachers’ intention to use technology. Singapore: Nanyang

Technology University.

Thoha, Miftah (2006). Kepemimpinan dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.


(21)

xxi

Tinus, Evet (2006). Relationship Adolescent Perception of Cigarettes with Intention to Smoking. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Young, K. (2005). Social Psychology. New York: McGraw-Hill Publiser.

http://health.liputan6.com/read/678793/37-persen-remaja-indonesia-terbiasa-me-rokok (diakses pada tanggal 28 Oktober 2013).

http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2310 (diakses pada tanggal 16 November 2013).


(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa yang paling baik maupun paling buruk bagi semua remaja pada zaman sekarang. Menurut Hall (dalam Santrock, 2007), masa remaja yang usianya berkisar antara 12-23 tahun diwarnai oleh pergolakan yang dipenuhi oleh konflik dan perubahan suasana hati. Masa remaja sangat rentan terpengaruh godaan dan risiko dari dunia orang dewasa mengenai kehidupan mereka di usia yang terlalu dini, di mana secara kognitif dan emosional sebetulnya mereka belum siap untuk dapat menanganinya secara efektif, sehingga menyebabkan remaja bisa terjebak dalam perilaku yang tidak sehat, misalnya : merokok, minum-minuman keras, seks pranikah, tindakan kriminal dan kebut-kebutan di jalan. Ada sejumlah perbincangan yang berkembang di kalangan remaja sebagai jebakan untuk merokok, yakni merokok keren dan modern dan membuat mereka yang merokok lebih percaya diri. Padahal merokok tidak dapat dijadikan tolak ukur kedewasaan seseorang. Bertanggung jawab pada diri sendiri dan mengambil keputusan secara mandiri merupakan pertanda penting untuk mencapai status dewasa (Santrock, 2007).

Perokok sedunia hidup di negara-negara berkembang atau transisi ekonomi termasuk di Indonesia yang diperkirakan berjumlah 900 juta (84 persen). The Tobacco Atlas mencatat, ada lebih dari 10 juta batang rokok diisap setiap menit, tiap hari, di seluruh dunia oleh satu miliar laki-laki, dan 250 juta perempuan. Sebanyak 50 persen total konsumsi rokok dunia dimiliki China, Amerika Serikat, Rusia, Jepang dan Indonesia. Bila kondisi ini berlanjut, jumlah total rokok yang dihisap tiap tahun


(23)

2

adalah 9.000 triliun rokok pada tahun 2025 (nasional.compas.com, diakses pada tanggal 28 Oktober 2013).

Menurut Abdillah (2012), salah satu pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), mengatakan bahwa perokok berusia 15 tahun ke atas mengalami kenaikan hingga 7,7 persen sejak 1995. Jumlah perokok remaja pada 1995 naik 27 persen. Sekarang jumlahnya naik sekitar 34,7 persen. Dalam penelitian di empat kota yaitu Bandung, Padang, Yogyakarta dan Malang pada tahun 2004, prevalensi perokok usia 5-9 tahun meningkat drastis dari 0,6 persen (tahun 1995) jadi 2,8 persen (2004). Berdasarkan hasil studi penelitian dari Devari (2013) yang meneliti di salah satu SMP Swasta di Kota Batu, terdapat lebih dari 69,7% siswa SMP di Kota Batu yang sudah mengenal rokok dan sudah mencobanya. Menurut Survei Global Tembakau di Kalangan Remaja pada 1.490 murid SMP di Jakarta tahun 2005, terdapat 46,7 persen siswa yang pernah merokok dan 19 persen di antaranya mencoba sebelum usia 10 tahun (republika.co.id, diakses pada tanggal 28 Oktober 2013).

Jumlah remaja yang mulai merokok cenderung meningkat pesat setelah usia 10 tahun dan memuncak di usia 13 hingga 14 tahun (Escobedo dkk, 2008). Kondisi ini sangat memprihatinkan, bila dulu kita hanya menemui orang mulai berani merokok pada saat dewasa sekarang dapat kita temui pada remaja yang masih belia atau pelajar sekolah menegah pertama. Mayoritas remaja perokok menganggap merokok adalah lambang kedewasaan, kejantanan, percaya diri dan gengsi. Menurut mereka merokok pertama kali tidak enak, tetapi saat mengisap batang keempat, mereka kemudian dapat jadi perokok aktif dalam jangka panjang.

Konsumsi rokok dipengaruhi oleh kebutuhan remaja untuk memperoleh kepercayaan diri dan status yang dapat mengisyaratakan perasaan sesorang mengenai


(24)

3

dirinya. Dengan merokok remaja menganggap dirinya sebagai orang yang keras dan matang serta oleh remaja merokok dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga dirinya (Young, 2005). Kepercayaan diri berkaitan dengan konsep diri, dimana menurut Hurlock (2003) jika seorang remaja mempunyai konsep diri yang positif, remaja dapat mengembangkan sifat-sifat yang salah satunya adalah kepercayaan diri sehingga remaja melakukan penyesuaian sosial yang baik.

Perilaku merokok pada remaja akan meningkat jika orangtua atau keluarga merokok, anak akan mempunyai persepsi orangtua tidak peduli atau malah mendukung merokok, tidak percaya bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan. Selain beberapa hal tersebut pengaruh iklan tentang rokok tidak kalah berpengaruhnya terhapap keinginan (intensi) remaja untuk merokok. Melalui iklan rokok dapat menimbulkan persepsi yang salah akan rokok. Pada saat remaja rasa ingin tahu yang besar, perkembangan emosi yang masih labil dan pernyesuaian sosial yang belum sempurna memungkinkan dapat menjerumuskan remaja ke dalam perilaku merokok.

Permasalahan merokok pada remaja begitu banyak pada saat ini dan dapat disimpulkan bahwa keinginan merokok pada remaja memang sulit untuk dihindari. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada akar permasalahan yang dapat menimbulkan keinginan (intensi) merokok pada remaja, dimana sasaran dalam penelitian ini adalah remaja sekolah menengah pertama (SMP). Dalam hal ini peneliti ingin meneliti sejauh mana hubungan antara rasa percaya diri dan persepsi tentang penggunaan rokok dengan intensi merokok pada remaja di SMP “X” Kota Batu.


(25)

4

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah pada penelitian adalah hubungan antara rasa percaya diri dan persepsi tentang penggunaan rokok dengan intensi merokok pada remaja di SMP “X” Kota Batu.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara rasa percaya diri dan persepsi tentang penggunaan rokok dengan intensi merokok pada remaja di SMP “X” Kota Batu. 1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mendeskripsikan gambaran rasa percaya diri pada siswa remaja di SMP “X” Kota Batu.

2. Untuk mendeskripsikan gambaran persepsi tentang penggunaan rokok pada siswa remaja di SMP “X” Kota Batu.

3. Untuk mendeskripsikan gambaran intensi merokok pada siswa remaja di SMP “X” Kota Batu.

4. Untuk mengetahui prosentase faktor resiko terjadinya intensi merokok pada remaja di di SMP “X” Kota Batu.

5. Untuk mengetahui adakah hubungan rasa percaya diri dan persepsi tentang penggunaan rokok dengan intensi merokok.

6. Untuk mengetahui variabel yang lebih berpengaruh terhadap intensi merokok pada remaja.


(26)

5

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk pihak sekolah karena akan menjadi bahan acuan untuk pendidikan dan pembinaan bagi para guru-guru dalam mengatasi intensi merokok pada siswa remaja. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi sekolah dalam menentukan kebijakan khususnya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan perilaku merokok pada siswa SMP di Kota Batu.

2. Bagi Remaja di SMP “X” Kota Batu

Memberikan informasi dan pendidikan kepada remaja tentang pentingnya kepercayaan diri dan persepsi yang positif tentang penggunaan rokok untuk menghindari instensi merokok. Dengan penelitian ini remaja diharapkan dapat lebih mengaplikasikan ilmu yang dimiliki yang sudah diajarkan di sekolah tentang merokok dan bahayanya bagi kesehatan. 3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan pendidikan untuk melaksanakan penelitian tentang rasa percaya diri dan persepsi remaja dengan intensi merokok. Penelitian ini menjadi pengalaman yang berharga bagi peneliti yang kemudian menjadi sumber referensi pada penelitian berikutnya dan penelitian ini berguna dalam penyusunan tugas akhir.

1.5 Keaslian Penelitian

Menurut penelitian oleh Dodik (2012) didapatkan hasil adanya hubungan antara konsep diri dan perilaku merokok. Penelitian tersebut menggunakan desain


(27)

6

penelitian deskriptif analitik dan menggunakan perhitungan chi-square untuk analisa data statistiknya. Pengambilan sampel menggunakan Multistage Random Sampling pada 85 Siswa SMKN 12 Kota Malang. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada variabel, waktu, tempat penelitian dan teknik pengambilan sampel.

Penelitian kedua yang juga relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Lydia (2009) dengan hasil penelitian adanya korelasi negative antara kepercayaan diri dengan perilaku merokok. Penelitian tersebut dilakukan menggunakan desain penelitian analisa deskriptif dan korelational dengan analisa data menggunakan product moment dengan sampel sebanyak 40 siswa SMA Shalahudin Malang. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada variabel, tempat dan waktu penelitian.


(1)

1 1.1 Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa yang paling baik maupun paling buruk bagi semua remaja pada zaman sekarang. Menurut Hall (dalam Santrock, 2007), masa remaja yang usianya berkisar antara 12-23 tahun diwarnai oleh pergolakan yang dipenuhi oleh konflik dan perubahan suasana hati. Masa remaja sangat rentan terpengaruh godaan dan risiko dari dunia orang dewasa mengenai kehidupan mereka di usia yang terlalu dini, di mana secara kognitif dan emosional sebetulnya mereka belum siap untuk dapat menanganinya secara efektif, sehingga menyebabkan remaja bisa terjebak dalam perilaku yang tidak sehat, misalnya : merokok, minum-minuman keras, seks pranikah, tindakan kriminal dan kebut-kebutan di jalan. Ada sejumlah perbincangan yang berkembang di kalangan remaja sebagai jebakan untuk merokok, yakni merokok keren dan modern dan membuat mereka yang merokok lebih percaya diri. Padahal merokok tidak dapat dijadikan tolak ukur kedewasaan seseorang. Bertanggung jawab pada diri sendiri dan mengambil keputusan secara mandiri merupakan pertanda penting untuk mencapai status dewasa (Santrock, 2007).

Perokok sedunia hidup di negara-negara berkembang atau transisi ekonomi termasuk di Indonesia yang diperkirakan berjumlah 900 juta (84 persen). The Tobacco

Atlas mencatat, ada lebih dari 10 juta batang rokok diisap setiap menit, tiap hari, di

seluruh dunia oleh satu miliar laki-laki, dan 250 juta perempuan. Sebanyak 50 persen total konsumsi rokok dunia dimiliki China, Amerika Serikat, Rusia, Jepang dan Indonesia. Bila kondisi ini berlanjut, jumlah total rokok yang dihisap tiap tahun


(2)

adalah 9.000 triliun rokok pada tahun 2025 (nasional.compas.com, diakses pada tanggal 28 Oktober 2013).

Menurut Abdillah (2012), salah satu pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), mengatakan bahwa perokok berusia 15 tahun ke atas mengalami kenaikan hingga 7,7 persen sejak 1995. Jumlah perokok remaja pada 1995 naik 27 persen. Sekarang jumlahnya naik sekitar 34,7 persen. Dalam penelitian di empat kota yaitu Bandung, Padang, Yogyakarta dan Malang pada tahun 2004, prevalensi perokok usia 5-9 tahun meningkat drastis dari 0,6 persen (tahun 1995) jadi 2,8 persen (2004). Berdasarkan hasil studi penelitian dari Devari (2013) yang meneliti di salah satu SMP Swasta di Kota Batu, terdapat lebih dari 69,7% siswa SMP di Kota Batu yang sudah mengenal rokok dan sudah mencobanya. Menurut Survei Global Tembakau di Kalangan Remaja pada 1.490 murid SMP di Jakarta tahun 2005, terdapat 46,7 persen siswa yang pernah merokok dan 19 persen di antaranya mencoba sebelum usia 10 tahun (republika.co.id, diakses pada tanggal 28 Oktober 2013).

Jumlah remaja yang mulai merokok cenderung meningkat pesat setelah usia 10 tahun dan memuncak di usia 13 hingga 14 tahun (Escobedo dkk, 2008). Kondisi ini sangat memprihatinkan, bila dulu kita hanya menemui orang mulai berani merokok pada saat dewasa sekarang dapat kita temui pada remaja yang masih belia atau pelajar sekolah menegah pertama. Mayoritas remaja perokok menganggap merokok adalah lambang kedewasaan, kejantanan, percaya diri dan gengsi. Menurut mereka merokok pertama kali tidak enak, tetapi saat mengisap batang keempat, mereka kemudian dapat jadi perokok aktif dalam jangka panjang.

Konsumsi rokok dipengaruhi oleh kebutuhan remaja untuk memperoleh kepercayaan diri dan status yang dapat mengisyaratakan perasaan sesorang mengenai


(3)

dirinya. Dengan merokok remaja menganggap dirinya sebagai orang yang keras dan matang serta oleh remaja merokok dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga dirinya (Young, 2005). Kepercayaan diri berkaitan dengan konsep diri, dimana menurut Hurlock (2003) jika seorang remaja mempunyai konsep diri yang positif, remaja dapat mengembangkan sifat-sifat yang salah satunya adalah kepercayaan diri sehingga remaja melakukan penyesuaian sosial yang baik.

Perilaku merokok pada remaja akan meningkat jika orangtua atau keluarga merokok, anak akan mempunyai persepsi orangtua tidak peduli atau malah mendukung merokok, tidak percaya bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan. Selain beberapa hal tersebut pengaruh iklan tentang rokok tidak kalah berpengaruhnya terhapap keinginan (intensi) remaja untuk merokok. Melalui iklan rokok dapat menimbulkan persepsi yang salah akan rokok. Pada saat remaja rasa ingin tahu yang besar, perkembangan emosi yang masih labil dan pernyesuaian sosial yang belum sempurna memungkinkan dapat menjerumuskan remaja ke dalam perilaku merokok.

Permasalahan merokok pada remaja begitu banyak pada saat ini dan dapat disimpulkan bahwa keinginan merokok pada remaja memang sulit untuk dihindari. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada akar permasalahan yang dapat menimbulkan keinginan (intensi) merokok pada remaja, dimana sasaran dalam penelitian ini adalah remaja sekolah menengah pertama (SMP). Dalam hal ini peneliti ingin meneliti sejauh mana hubungan antara rasa percaya diri dan persepsi tentang penggunaan rokok dengan intensi merokok pada remaja di SMP “X” Kota Batu.


(4)

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah pada penelitian adalah hubungan antara rasa percaya diri dan persepsi tentang penggunaan rokok dengan intensi merokok pada remaja di SMP “X” Kota Batu.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara rasa percaya diri dan persepsi tentang penggunaan rokok dengan intensi merokok pada remaja di SMP “X” Kota Batu. 1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mendeskripsikan gambaran rasa percaya diri pada siswa remaja di SMP “X” Kota Batu.

2. Untuk mendeskripsikan gambaran persepsi tentang penggunaan rokok pada siswa remaja di SMP “X” Kota Batu.

3. Untuk mendeskripsikan gambaran intensi merokok pada siswa remaja di SMP “X” Kota Batu.

4. Untuk mengetahui prosentase faktor resiko terjadinya intensi merokok pada remaja di di SMP “X” Kota Batu.

5. Untuk mengetahui adakah hubungan rasa percaya diri dan persepsi tentang penggunaan rokok dengan intensi merokok.

6. Untuk mengetahui variabel yang lebih berpengaruh terhadap intensi merokok pada remaja.


(5)

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk pihak sekolah karena akan menjadi bahan acuan untuk pendidikan dan pembinaan bagi para guru-guru dalam mengatasi intensi merokok pada siswa remaja. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi sekolah dalam menentukan kebijakan khususnya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan perilaku merokok pada siswa SMP di Kota Batu.

2. Bagi Remaja di SMP “X” Kota Batu

Memberikan informasi dan pendidikan kepada remaja tentang pentingnya kepercayaan diri dan persepsi yang positif tentang penggunaan rokok untuk menghindari instensi merokok. Dengan penelitian ini remaja diharapkan dapat lebih mengaplikasikan ilmu yang dimiliki yang sudah diajarkan di sekolah tentang merokok dan bahayanya bagi kesehatan. 3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan pendidikan untuk melaksanakan penelitian tentang rasa percaya diri dan persepsi remaja dengan intensi merokok. Penelitian ini menjadi pengalaman yang berharga bagi peneliti yang kemudian menjadi sumber referensi pada penelitian berikutnya dan penelitian ini berguna dalam penyusunan tugas akhir.

1.5 Keaslian Penelitian

Menurut penelitian oleh Dodik (2012) didapatkan hasil adanya hubungan antara konsep diri dan perilaku merokok. Penelitian tersebut menggunakan desain


(6)

penelitian deskriptif analitik dan menggunakan perhitungan chi-square untuk analisa data statistiknya. Pengambilan sampel menggunakan Multistage Random Sampling pada 85 Siswa SMKN 12 Kota Malang. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada variabel, waktu, tempat penelitian dan teknik pengambilan sampel.

Penelitian kedua yang juga relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Lydia (2009) dengan hasil penelitian adanya korelasi negative antara kepercayaan diri dengan perilaku merokok. Penelitian tersebut dilakukan menggunakan desain penelitian analisa deskriptif dan korelational dengan analisa data menggunakan product moment dengan sampel sebanyak 40 siswa SMA Shalahudin Malang. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada variabel, tempat dan waktu penelitian.