Keadaan Penduduk Kondisi Sosial Masyarakat

Tabel 15. Klasifikasi responden petambak rumput laut berdasarkan lama berusaha di bidang budidaya rumput laut No Lama Usaha Tahun Jumlah orang Persentase 1. 2 3 8,57 2. 2 - 5 21 60,00 3. 5 11 31,43 Total 35 100,00 Lahan yang dimanfaatkan oleh para petambak tidak semuanya merupakan milik sendiri. Berdasarkan hasil wawancara maka ada juga lahan yang merupakan lahan yang disewa dari pemiliknya serta ada juga yang bukan hak milik dan tidak disewa melainkan sistemnya adalah bagi hasil. Responden yang memiliki lahan sendiri adalah sebanyak 16 orang 45,71, responden yang menyewa lahan tambak sebanyak 11 orang 31,41, kemudian responden yang memakai sistem bagi hasil sebanyak 8 orang 22,85. Umumnya responden yang menyewa lahan atau memakai sistem bagi hasil merupakan pendatang dari luar kota Palopo, sedangkan yang merupakan pemilik adalah penduduk asli di wilayah tersebut. Tabel 16 memperlihatkan pengelompokan status lahan yang dimiliki oleh responden. Tabel 16. Status pengusahaan lahan tambak yang dikelola responden petambak rumput laut No Status Lahan Jumlah orang Persentase 1. Hak milik 16 45,71 2. Sewa 11 31,42 3. Bagi hasil 8 22,85 Total 35 100,00

2. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Kota Palopo adalah 120.748 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 59.501 jiwa dan penduduk perempuan adalah 61.747 jiwa. Menurut BPS 2004, laju pertumbuhan penduduk rata-rata setiap tahunnya adalah 2,17. Adapun perincian penyebaran penduduk di tiap kecamatan dipaparkan pada Tabel 17. Tabel 17. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan, jumlah kepala keluarga tiap kecamatan di Kota Palopo No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Kepala Keluarga 1. Wara 25.454 24.803 50.257 8.594 2. Wara Selatan 6.445 7.518 13.963 2.631 3. Wara Utara 20.906 22.183 43.089 7.629 4. Tellu Wanua 6.696 6.743 13.439 2.559 Sumber : Biro Pusat Statistik Kota Palopo 2004 Tabel 17 menunjukkan bahwa penyebaran penduduk tidak merata. Jumlah penduduk di Kecamatan Wara adalah yang tertinggi hingga mencapai 41,6 dari total penduduk Kota Palopo, hal ini disebabkan pusat pemerintahan dan perekonomian Kota Palopo berada di kecamatan ini. Jika dihubungkan dengan luas wilayah tiap kecamatan, maka kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Wara dengan 751 jiwa km 2 . Jumlah Kepala Keluarga KK yang berdomisili di Kota Palopo menunjukkan bahwa rata-rata setiap KK memiliki jumlah tanggungan keluarga diatas 5 orang. Pembagian jenis usaha serta jumlah tenaga kerja yang bekerja di bidang budidaya perikanan dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Jenis usaha dan jumlah tenaga kerja bidang budidaya perikanan di Kota Palopo pada tahun 2004 No Kecamatan Jenis Usaha Tenaga Kerja orang 1. Wara Budidaya tambak 56 2. Wara Selatan Budidaya tambak 60 Budidaya kolam 46 3. Wara Utara Budidaya tambak 147 4. Tellu Wanua Budidaya tambak 2.340 Budidaya kolam 199 T o t a l 2.847 Sumber : Dinas KPP Kota Palopo 2005 Pada Tabel 18 terlihat bahwa secara keseluruhan jumlah tenaga kerja pada bidang budidaya perikanan berjumlah 2.847 orang atau sekitar 2,35 dari total penduduk Kota Palopo. Dari keseluruhan jumlah tenaga kerja tersebut, maka yang bekerja pada bidang budidaya tambak sekitar 2.602 orang 91,39. Jika ditinjau dari tempat tinggal mereka, maka jumlah tenaga kerja terbanyak berada di Kecamatan Tellu Wanua yaitu 2.340 orang 82,19, kemudian di Kecamatan Wara Utara sebanyak 147 orang 5,16, di Kecamatan Wara Selatan sebanyak 60 orang 2,10 dan Kecamatan Wara sebanyak 55 orang 1,93. Penyebaran jumlah tenaga kerja ini tidak terdistribusi secara merata. Hal ini dapat diketahui jika jumlah tenaga kerja dikaitkan dengan luas area budidaya tambak di setiap kecamatannya. Di Kecamatan Wara, rata-rata setiap orang memiliki 2,78 hektar tambak, di Kecamatan Wara Selatan lebih luas yaitu sekitar 3,3 hektar. Di Kecamatan Wara Utara rata-rata setiap petambak memiliki luas lahan 1,67 hektar sedangkan di Kecamatan Tellu Wanua sekitar 0,11 hektar.

3. Motivasi Masyarakat