1.6.6. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar
adalah kriteria
dan mekanisme
penetapan ketuntasan minimal per mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah. Siswa
dikatakan tuntas belajar secara individu apabila siswa tersebut mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, sedangkan dikatakan tuntas belajar
secara klasikal apabila sekurang-kurangnya 75 dari jumlah yang ada di kelas tersebut telah tuntas belajar secara individu.
1.6.7. Materi Dimensi Tiga
Dimensi tiga merupakan salah satu materi yang diajarkan pada mata pelajaran matematika kelas X SMA. Pokok bahasan dimensi tiga pada
penelitian ini adalah jarak antara dua objek geometri, meliputi jarak dua titik, jarak titik ke garis, jarak titik ke bidang, jarak dua bidang yang sejajar, jarak
antara garis dan bidang yang sejajar, jarak dua garis yang sejajar, dan jarak dua garis yang bersilangan.
1. 7 Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Masing-masing akan diuraikan sebagai
berikut.
1.6.1 Bagian Awal
Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, dan daftar lampiran.
1.6.2 Bagian Isi
Bagian isi adalah bagian pokok skripsi yang terdiri dari 5 bab, yaitu: BAB 1
: Pendahuluan, berisi latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, penegasan istilah, dan sistematika
penulisan skripsi. BAB 2
: Tinjauan pustaka, berisi landasan teori, kerangka berpikir, dan hipotesis.
BAB 3 : Metode penelitian, berisi jenis penelitian, subjek penelitian,
variabel penelitian, metode pengumpulan data, desain penelitian, instrumen penelitian, analisis instrumen, dan analisis data.
BAB 4 : Hasil penelitian dan pembahasan.
BAB 5 : Penutup, berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran.
1.6.3 Bagian Akhir
Bagian ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
15
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Belajar Matematika
Djamarah 2002: 11 mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku karena pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan
belajar adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan,
keterampilan maupun sikap. Sedangkan menurut Dimyati 2002: 7, belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
Belajar hanya dialami oleh siswa sendiri karena siswa adalah penemu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Seperti yang dikemukakan oleh
Daryanto 2010: 2, pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Hudojo
2003: 58,
kenyataan menunjukkan
bahwa perkembangan intelektual siswa berlangsung bertahap secara kualitatif. Walaupun
perkembangan itu nampaknya berjalan dengan sendirinya, tetapi perlu diarahkan sebab perkembangan tersebut dapat dibantu atau terhalang oleh keadaan
lingkungan.