Identifikasi Risiko Bahaya Kebakaran Pembinaan dan Pelatihan

19 2. Setiap bangunan gedung harus memiliki kelengkapan POS, antara lain mengenai: pemberitahuan awal, pemadam kebakaran manual, pelaksanaan evakuasi, pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan proteksi kebakaran, dan sebagainya; 3. POS dapat diganti dan atau disempurnakan sesuai dengan kondisi saat ini dan antisipasi kondisi yang akan datang; 4. POS harus dikoordinasikan dengan instansi pemadam kebakaran, minimal dengan Pos Kebakaran setempat.

2.5.3 Identifikasi Risiko Bahaya Kebakaran

Tujuan identifikasi risiko bahaya kebakaran adalah mengetahui potensi dan lokasi bahaya kebakaran yang ada di tempat kerja. Tahap – tahap identifikasi bahaya antara laian: catatan rekaman data kebakaran yaitu data kejadian kebakaran yang pernah terjadi sebelumnya; survei potensi yaitu survei terhadap semua kondisi yang dapat menimbulkan kebakaran dengan menggunakan daftar periksa material, proses dan kondisi lingkungan. Periksa material adalah membuat daftar semua material secara menyeluruh dengan kondisi dan kemungkinan kebakaran yang ditimbulkan, kemudian mengidentifikasi semua proses dan peralatan yang berpotensi untuk terjadinya kebakaran dan juga membuat daftar semua kondisi lingkungan kerja yang mempunyai kemungkinan menimbulkan kebakaran.

2.5.4 Pembinaan dan Pelatihan

Berdasarkan KepMen PU No 11KPTS2000, tujuan DIKLAT teknis fungsional Penanggulangan Kebakaran DIKLAT FPK adalah: 20 1. Meningkatkan mutu dan kemampuan baik dalam bidang substansi penanggulangan kebakaran maupun kepemimpinan yang berorientasi pada kesamaan pola pikir dan keterpaduan gerak yang dinamis dan bernalar. 2. Dapat melaksanakan tugasnya dengan semangat kerjasama dan tanggung jawab sesuai dengan fungsinya dalam organisasi instansi pemadam kebakaran. 3. Meningkatkan kemampuan teoritis, konseptual, moral dan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan. Menurut Soehatman Ramli 2010:152, program pelatihan dan pembinaan disesuaikan dengan kebutuhan misalnya: 1. Tim Pemadam Kebakaran, perlu diberi pembinaan dan pelatihan mengenai teknik menanggulangi kebakaran, teknik penyelamatan rescue, cara pertolongan pertama P3K, penggunaan peralatan pemadam kebakaran, teknik penyelamatan diri dan lainnya. 2. Para Pekerja, diberi pelatihan mengenai bahaya kebakaran dan cara penyelamatan diri dalam kebakaran, prosedur evakuasi dan petunjuk praktis P3K. Mereka juga harus dibina untuk meningkatkan kesadaran atau fire awareness dalam bekerja. 3. Manajemen, diberi pemahaman mengenai risiko kebakaran dan peran dalam meningkatkan kesadaran kebakaran di lingkungan kerja. Manajemen juga perlu diberi pemahaman tentang dampak kebakaran terhadap bisnisnya sehingga diharapkan mereka akan lebih peduli dan memiliki komitmen untuk mendukung program pencegahan kebakaran. 21 4. Masyarakat dan Lingkungan Sekitar, diberi pelatihan atau sosialisasi mengenai bahaya kebakaran, tanggap darurat, dan petunjuk menyelamatkan diri.

2.5.5 Sarana Proteksi Kebakaran