5
apabila terjadi kebakaran karena sarana proteksi aktif tidak berfungsi secara optimal. Hotel Graha Agung Semarang merupakan industri jasa sudah selayaknya
memberikan layanan yang terbaik bagi pengguna. Salah satu faktor yang sangat perlu mendapat perhatian yaitu bangunan harus dilengkapi dengan sarana
keamanan kebakaran yang handal. Karena terdapat beberapa fungsi ruang yang dapat memicu kebakaran, di samping penggunaan material yang juga rawan
terbakar. Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperlukan sarana proteksi aktif
yang memadai sesuai dengan aturan yang berlaku. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penerapan sarana proteksi aktif pencegahan
kebakaran di Hotel Graha Agung Semarang. Penerapan sarana proteksi aktif pencegahan kebakaran akan dianalisis dengan standar nasional, yaitu Kepmen PU
No.10KPTS2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran
Pada Bangunan
Gedung Dan
Lingkungan, Permenaker
No.Per04Men1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan Dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan, Permenaker No.Per02Men1983 tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Automatik, SNI 03-3989-2000 tentang Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat disimpulkan rumusan masalah adalah Apakah Penerapan Sarana Proteksi Aktif Pencegahan Kebakaran di Hotel
Graha Agung sudah sesuai jika dibandingkan dengan standar yang berlaku di Indonesia
Kepmen PU No.10KPTS2000, SNI 03-3989-2000, Permenaker No.Per 04Men1980, Permenaker No. Per.02Men1983 ?
6
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Mengetahui gambaran tingkat pemenuhan APAR di Hotel Graha Agung
Semarang. 2. Mengetahui gambaran tingkat pemenuhan hidran di Hotel Graha Agung
Semarang. 3. Mengetahui gambaran tingkat pemenuhan alarm di Hotel Graha Agung
Semarang. 4. Mengetahui gambaran tingkat pemenuhan detektor di Hotel Graha Agung
Semarang. 5. Mengetahui gambaran tingkat pemenuhan sprinkler di Hotel Graha Agung
Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1.4.1 Untuk Perusahaan
Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak hotel untuk memperbaiki penerapan sarana proteksi aktif pencegahan kebakaran di Hotel Graha Agung
yang belum sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia yaitu Kepmen PU No.10KPTS2000, Permenaker No.Per 04Men1980, Permenaker No.
Per.02Men1983, SNI 03-3989- 2000. 1.4.2 Untuk Peneliti
Digunakan sebagai sarana untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu yang secara teoritik diperoleh di perkuliahan serta untuk meningkatkan ilmu
7
pengetahuaan di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja tentang sarana proteksi aktif pencegah kebakaran.
1.4.3 Untuk Akademis
Dapat dijadikan sebagai bahan informasi tambahan untuk kepentingan perkuliahan maupun sebagai data dasar dalam penelitian di bidang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
1.5 Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian ini merupakan matriks yang memuat tentang judul penelitian, nama peneliti, tahun dan tempat penelitian, rancangan penelitian,
variabel yang diteliti, dan hasil penelitian Tabel 1.1.
8
Tabel 1.1:Keaslian Penelitian No
Judul Penelitian
Nama Peneliti
Tahun dan Tempat
Penelitian Rancangan
Penelitian Variabel
Penelitian Hasil
Penelitian
1 2
3 4
5 6
7 1. Kajian Desain
Sirkulasi Ruang Dalam
sebagai Sarana
Evakuasi Kebakaran
pada Bangunan
Hotel Carrcadin
Bandung
Theresia Pynkyawati
dkk
2009 Hotel
Carrcadin Bandung
Studi analisis deskriptif
sirkulasi ruang
dalam, pembagian
zona fungsi,
bentuk dan besaran
jalur evakuasi,
material yang
digunakan, alat
pengamana n kebakaran
Keandalan alat-alat
pengamanan kebakaran
tersebut sebagai sarana
pendukung evakuasi
mampu memberikan
perlindungan secara optimal
2. Gambaran Penerapan
Sistem Manajemen
Kebakaran di Hotel
Eks. Kota
Administratif Jember
Nasyaa Zainal
2014 Hotel-hotel
Eks. Kota
Jember Studi
deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif
Sistem Manajemen
Kebakaran
Minimnya hotel
yang menerapakan
sistem manajemen
kebakara
3. Studi Faktor Pencegahan
Terhadap Resiko
Kebakaran Pada
Bangunan Hotel-Hotel
Di Yogyakarta
Sahat Aprianto
Manurung 2009
Hotel X Kota di
Yogyakarta Studi
deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif
Faktor risiko
kebakaran
Faktor risiko kebakaran
dapat dicegah dengan :
membentuk tim penilai
bangunan, menyusun
standar penilaian
risiko kebakaran,
memilih bahan
bangunan dan lift
tahan api, menciptakan
9 ruang khusus
penempatan pompa
sprinkler, membuat
tanda petunjuk alat
kebakaran
Dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan, terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut adalah objek dari penelitian, waktu, dan tempat penelitian.
Objek penelitian ini adalah sarana proteksi aktif gedung, waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 - Januari 2016 di Hotel Graha Agung
Semarang.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian