Inspeksi Kebakaran Pengendalian BahayaPencegahan

34 7. Slang hidran berdiameter maksimal 1,5 inch dengan panjang minimal 15 m dam maksimal 30 m. 8. Slang dalam kondisi baik. 9. Katup pembuka tidak bocor. 10. Kotak hidran mudah dibuka, dilihat, dijangkau, dan tidak terhalang oleh benda apapun. 11. Terdapat petunjuk penggunaan yang dipasang pada tempat yang mudah dilihat. 12. Semua peralatan hidran dicat merah dan kotak hidran berwarna merah bertuli skan “HIDRAN” yang dicat warna putih. 13. Peamasangan hidran maksimal 50 feet 15 m dari unit yang terlindungi. 14. Hidran halaman mampu mengalirkan air minimal 950 litermenit 250 USgpm. 15. Hidran gedung mampu mengalirkan air minimal 380 litermenit. 16. Hidran halaman mempunyai sambungan kembar yang sesuai dengan sambungan mobil pemadam kebakaran.

2.5.6 Inspeksi Kebakaran

Tujuan inspeksi adalah untuk mendeteksi secara dini kesiapan, kelengkapan, pematuhan dan kondisi sarana, cara kerja, lingkungan dan prosedur yang berkaitan dengan kebakaran. Semua saran fisik kebakaran, seperti alat pemadam api, harus diperiksa dan diinspeksi secara berkala misalnya setiap 6 bulan. Kondisi tempat kerja, seperti tangga darurat, petunjuk jalan penyelamat, pompa pemadam dan fasilitas lainnya juga perlu diinspeksi dan dicek secara berkala agar siap saat diperlukan. Soehatman Ramli, 2010:154 35

2.5.7 Pengendalian BahayaPencegahan

Pencegahan kebakaran bertujuan untuk meningkatkan kesadaran semua pihak mengenai bahaya kebakaran, melakukan langkah-langkah preventif untuk menghindarkan atau menekan risiko kebakaran. Untuk itu perusahaan harus melakukan upaya-upaya pencegahan kebakaran yang sistematis antara lain: 1. Pengendalian sumber api, misal melalui sistem ijin kerja, dimana semua pekerjaan yang menggunakan sumber api atau dapat menimbulkan api harus memperoleh ijin kerja panas hot work permit. 2. Pengendalian sumber bahan bakar, misal pengamanan tempat penyimpanan bahan bakar, gudang penimbunan bahan kimia, proses penggunaan dan pengangkutan. Soehatman Ramli, 2010:155

2.6 Kerugian Kebakaran

Menurut Soehatman Ramli 2010, Kebakaran menimbulkan kerugian baik terhadap manusia, aset maupun produktivitas antara lain sebagai berikut : 1. Kerugian jiwa Kerugian dapat menimbulkan korban jiwa baik yang terbakar langsung maupun sebagai dampak dari suatu kebakaran. 2. Kerugian materi Dampak kebakaran juga menimbulkan kerugian materi yang sangat besar. Di DKI Jakarta kerugian materi akibat kebakaran sepanjang tahun mencapai 100 milyar, sedangkan di USA mencapai rata-rata US 8 milyar setiap tahun. 3. Menurunnya produktivitas Kebakaran juga mempengaruhi produktivitas nasional maupun keluarga. Proses produksi akan terganggu bahkan dapat terhenti secara total.