Rangkuman Indonesia SMP MODUL-KK F_Profesional
88 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional F
1 Mite atau mitos berasal dari bahasa Yunani mythos yang berarti cerita yakni cerita tentang dewa-dewa dan pahlawan-pahlawan yang dipuja-puja.
Mitos adalah cerita tentang dewa-dewa suci yang mendukung sistem kepercayaan atau agama religi,
2 Legenda adalah cerita yang mengisahkan asal-usul satu tempat atau peristiwa zaman silam. Menurut Sudjiman 1986: 29 legenda adalah cerita
rakyat tentang tokoh, peristiwa, atau tempat tertentu yang mencampurkan fakta historis dan mitos
3 Dongeng Menurut Sudjiman 1986: 15 adalah cerita tentang makhluk khayalis. Makhluk khayali yang menjadi tokoh-tokoh cerita semacam itu
biasanya ditampilkan sebagai tokoh yang memiliki kebijaksanaan untuk mengatur masalah manusia dengan segala macam cara
Prosa Baru Cerita pendek
Cerita pendek atau sering disingkat cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Berapa ukuran panjang atau pendek yang dimaksud memang tidak ada
aturan baku yang dianut maupun kesepakatan diantara pengarang dan para ahli
Novel
Novel sebenarnya merupakan salah satu jenis fiksi. Novel dan cerita pendek merupakan dua bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Bahkan
dalam perkembangannya yang kemudian, novel dianggap bersinonim dengan
fiksi LK- 03
Unsur-unsur dalam sebuah cerpen itu meliputi unsur intrinsik dan ektrinsik. Intrinsik mencakup alur, setting, tokoh, style, watak, konflik, tema dan
amanat..Watak tokoh dapat dianalisis melalui cara langsung analitik maupun tidak langsung dramatik. Masing-masing unsur membentuk suatu kesatuan
yang berhubungan satu dengan yang lain.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional F 89
PENUTUP
Dengan tuntasnya mempelajari materi dalam modul guru pembelajar Bahasa Indonesia SMP ini, Anda diharapkan tidak lagi menjadi penghambat di dalam
pengembangan pembelajaran efektif di kelas. Apalagi materi tersebut tidak bisa hindari. Guru sepatutnya mendapatkan pemahaman terhadap kompetensi
pedagogik dan profesional dengan komposisi yang ideal merupakan sesuatu yang sangat penting dan tidak bisa dilewatkan pada setiap pertemuan.
Materi yang dipaparkan dalam kegiatan pembelajaran ini diharapkan dapat baik; bisa menambah wawasan bagi Anda yang tentu saja hal itu bisa berimplikasi
pada pembelajaran efektif di dalam kelas. Oleh karena masih bersifat umum, paparan tentang pendekatan, metodestrategi, dan teknik-tekniknya bisa
dikembangkan lagi sesuai dengan KD yang akan Anda sampaikan kepada para siswa.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional F 91
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. SBM, Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Ahmadi, Mukhsin.1990.Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra. Malang: YA3 Malang
Aminuddin, 2008. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjamin Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 20142015. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bloom, Benyamin S, et. al. 1966. Taxonomy of Educational Objective: Cognitive
Domain. New York: David Mckay Company, Inc Bachri, Sutardji Calzoum. 2002. O Amuk Kapak. Jakarta: Yayasan Indonesia.
Departemen Pendidikan dan Nasional. 2004. Standar Kompetensi Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama. Dan
Madrasah Stanawiyah. Departemen Pendidikan dan Nasional. Departemen Pendidikan dan Nasional. 2013. Standar Kompetensi Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama. Dan
Madrasah Stanawiyah. Departemen Pendidikan dan Nasional. Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Effendi, S. 1973. Bimbingan Apresiasi Puisi. Flores: Nusa Indah. Farid Maulana, Soni. 1996. Panorama Kegelapan. Bandunhg: Forum Sastra
Bandung. Faizah, Dewi Utama. 2003. Belajar Mengajar yang Menyenangkan. Solo: Tiga
Serangkai. Gumelar, Hikmat. Edt. 2006. Festival Mei Antologi Puisi. Bandung: Titian.
Harjasujana, Ahkmad Slamet . 1999. Membaca : Makalah disampaikan dalam diklat MMAS di PPPG Bahasa. Jakarta.
Hamalik, Oemar. 1993. Evaluasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. Heraty, Toeti. 1995. Nostalgi=Transendensi. Jakarta: Grasindo.
Mohamad, Goenawan. 1992. Asmaradana. Jakarta: Grasindo.
92 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional F
Nurgiyantoro, Burhan. 1987. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, Yogyakarta: BPFE.
Pinurbo, Joko. 1999. Celana. Magelang: Indonesia Tera. __________. 2003. Telepon Genggam. Jakarta: Penerbit Kompas
Rusyana, Y. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: Dipenogoro.
Tasai, S. Amran dan E. Zaenal Arifin. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo
Rahman, Jamal. D. 2003. Reruntuhan Cahaya. Yogyakarta: Bentang. Saryono, Djoko. 1991. Dasar-dasar Apresiasi sastra. OPF: IKIP Malang.
Saryono, Djoko. 2006. Pergumulan Estetika Sastra di Indonesia.Malang: Kayu Tangan.
Sarjono, Agus R. 2003. Suatu Cerita Dari Negeri Angin. Yogyakarta: Jendela. Sastroweardoyo, Subagio. 1990. Simfono Dua. Jakarta: Balai Pustaka.
Sayuti, Suminto A. 2002. Berkenalan Dengan Puisi. Yogyakarta: Gama Media. http:siti-lailatus.blogspot.co.id201212apresiasi-puisi-ws-rendra-berjudul.html
http:pengertianedefinisi.compengertian-dongeng-ciri-ciri-dan-jenis-dongeng Diunduh
https:www.google.comsearch?q=pengertian++unsur+ekstrinsik+dongenie =
utf-8oe=utf-8 http:ochascorpiogirl.blogspot.co.id201209apresiasi-cerpen-bunda-by-
ocha.html