RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
2
b. JIS H8602 = Combined Coating of Anodic Oxide and
Organic Coating’s on Aluminium and Aluminium alloys.
c. JASS
14 =
Japanese Architectural Standard Spescification for Curtain Wall
d. JIS A.4706 = Japanese Industrial Standard for Aluminium and Steel Window.
4. Singapore Standard SS a. SS 212-98
= Aluminium Alloy Window. b. SS 381-97
= Aluminium Curtain Wall. 5. Standard Nasional Indonesia SNI
a. SNI-03-0573-1989 = Syarat Umum Jendela Aluminium Paduan
Pasal 2
: Deskripsi Sistem
a. Umum Pekerjaan jendela aluminium untuk eksterior dan interior
termasuk pekerjaan yang berkaitan, sperti : angkur yang ditanam, struktur penguat dan komponen pelengkap yang lainnya
menggunakan merek YKK atau setaranya
b. Kriteria Perencanaan
1. Faktor Keamanan
Kecuali disebutkan lain, bagian-bagian aluminium termasuk ketahan kaca, memenuhi faktor keamanan tidak kurang dari 1,5
x maksimum tekanan angin yang disyaratkan.
2. Modifikasi
Dapat dimungkinkan tanpa merubah profil atau merubah penampilan, kekuatan atau tahan dari material dan harus tetap
memenuhi kriteria perencanaan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
3
3. Pergerakan Karena Temperatur
Akibat pemuaian dari material yang berhubungan tidak boleh menimbulkan suara maupun terjadi patahan atau sambungan
yang terbuka, kaca pecah, sealant yang tidak merekat, dan hal- hal lain. Sambungan kedap air harus mampu menampung
pergerakan ini.
c. Persyaratan Bahan
• Bahan :
Dari bahan alumunium framing system buatan Alkasa, YKK atau yang setara.
• Bentuk profil :
Sesuai shop drawing yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Untuk kusen jendela dan Curtain Wall luar dibuat dengan sistem
frameless.
• Warna profil
: Ditentukan kemudian contoh warna diajukan Kontraktor.
• Ukuran profil :
∗ Untuk kusen ukuran 100 x 50 x 2 mm
.
Pasal 3 : Tekanan Angin
Tekanan angina Design Wind Load ditentukan oleh perletakan, bentuk dan ketinggian bangunan, bila tidak ditentukan maka tekanan
angina minimum yang harus di penuhi adalah sebesar 850 Pa dengan factor keamanan sbb ;
1. Positif
: 1 x
2. Negatif : 1,5 x
Pasal 4 : Persyaratan Struktur
a. Defleksi
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
4
1. AAMA = Yang
dijinkan maksimum L175 atau 2 cm
2. JIS = Defleksi yang diijinkan maksimum L150 atau 2
cm. 3. SII
= yang diijinkan maksimum L175 untuk double dan L125 untuk single glazed.
4. SS = Yang diijinkan maksimum L175 untuk double
glazed dan L125 untuk single glazed.
b. Beban Hidup
Pada bagian-bagian yang menerima beban hidup terutama pada waktu perawatan, seperti : meja stool dan cladding diharuskan
disediakan penguat dan angkur dengan kemampuan 62 kg dengan beban terpusat, horizontal dan tanpa terjadi kerusakan.
Pasal 5 : Kebocoran Udara
1. ASTM E 283 = Kebocoran udara tidak melebihi 2 ft3 min setiap ft unit panjang penampang bidang
bukaan pada 1,57 lb ft2 tekanan differensial.
2. SS 212 = Untuk jendela hidup besarnya kebocoran udara
tidak boleh melebihi 10 m3hm pada 20 dari tekanan angina Design Wind Load atau 200
Pa. Kondisi ini berlaku untuk gedung non air condition sedangkan untuk gedung air condition
kebocoran udara maksimum mengikuti grafik A B.
Pasal 6 : Kekedapan Udara
Faktor pengurangan kebisingan suara Sound Transmission sebesar 22,5 dB pada frekwensi 124 – 4000 Hz hanya berlaku untuk produk-
produk khusus.
a. Angkur Angkur Tanam