Gambar 3.4 Diagram alir pengujian performansi mesin otto generator set
3.8 Prosedur Pengujian Emisi Gas Buang
Pengujian emisi gas buang yang dilakukan meliputi kadar CO, CO
2
, HC, dan O
2
yang terdapat pada hasil pembakaran bahan bakar. Pengujian ini dilakukan bersamaan dengan pengujian unjuk kerja motor bakar bensin dimana gas buang
yang dihasilkan oleh mesin uji pada saat pengujian diukur untuk mengetahui Mulai
• Jumlah beban lampu: n lampu
• Massa awal bahan bakar gr • Waktu pengujian: 5 menit
Mengulang pengujian dengan beban jumlah lampu yang berbeda
selesai Validasi
Kesimpulan • Mencatat putaran
• Mencatat tegangan • Mencatat kuat arus
• Menimbang bahan bakar yang terpakai Tidak
Ya
Universitas Sumatera Utara
kadar emisi dalam gas buang. Pengujian emsi gas buang yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan alat uji emisi Sukyong SY-GA 401.
Gambar 3.5 Alat uji emisi Sukyong SY-GA 401 Spesifikasi:
• Model No :
SY-GA401 • Measuring Range :
CO : 0.00 – 9.99 HC : 0-9999 ppm
CO2 : 0.0- 20.0 O2 : 0.0- 25.0
λ : 0- 2.000 AFR: 0.0 – 99.0
• Operating Temp : 0- 40
o
C • Power Source :
AC 220 V ± 10 5060 Hz
Diagram alir pengujian emisi gas buang motor bakar bensin yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.6:
Universitas Sumatera Utara
Mengolah data dari 6 kali pengujian
selesai Gambar 3.6 Diagram Alir Prosedur Pengujian Emisi Gas Buang
• Menyiapkan perangkat alat uji emisi gas buang
• Memastikan semua kabel terpasang dengan baik
• Tekan tombol power yang ada di belakang alat
• Alat akan melakukan proses warming up • tekan tombol select sampai muncul “ready
code gasoline” • tunggu beberapa detik sampai muncul
tampilan ECC TEST
• Pasang probe tester ke ujung knalpot mesin
• Tunggu pembacaan stabil, kemudian print hasil pengujian dengan menekan tombol
“hold print” • Lepas sensor probe tester dari knalpot
mesin
Mengulang pengujian dengan variasi beban jumlah lampu yang berbeda
Mulai
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DAN HASIL PENGUJIAN
4.1. Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar
Besarnya nilai kalor yang dihasilkan dari masing-masing pengujian baik dengan menggunakan bahan bakar 100 premium, 95 premium + 5 super
fuel, 90 premium + 10 super fuel, dan 85 premium + 15 super fuel dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut:
HHV = T2 – T1 – Tkp x Cv kJkg.............................4.1 [lit 14 hal 12]
dimana: HHV = Nilai kalor atas High Heating Value .
T1 = Temperatur air pendingin sebelum penyalaan C.
T2 = Temperatur air pendingin sesudah penyalaan C.
Cv = Panas jenis bom kalorimeter 73529,6 kJkg C.
Tkp = Kenaikan temperatur akibat kawat penyala 0,05 C.
Selanjutnya untuk memperoleh harga nilai kalor rata–rata bahan bakar digunakan persamaan berikut ini:
HHVrata – rata =
∑ HHV
ᵢ
5 � =1
5
kJkg ................4.2 [lit 14 hal 12]
Pada pengujian pertama bahan bakar Premium murni, diperoleh: T1
= 24,62 C
T2 = 25,33
C, maka: HHV
= 24,62–25,33 – 0,05 x 73529,6 = 48529,54 kJkg
HHVrata – rata = 47353,06 kJkg
Pada pengujian pertama bahan bakar 95 premium + 5 super fuel, diperoleh: T1
= 25,99 C
T2 = 26,58
C, maka: HHV
= 25,99 – 26,58 – 0,05 x 73529,6 = 39705,98 kJkg
HHVrata – rata = 35441,27 Kjkg
Universitas Sumatera Utara