Pemblokiran dan Penyaringan Dengan Alasan Penodaan Agama

b. Pemblokiran dan Penyaringan Dengan Alasan Penodaan Agama

Praktik pemblokiran besar-besaran terhadap situs internet di Indonesia dilakukan ketika di masyarakat merebak film Fitna. Film yang disutradari oleh Geert Wilders, anggota parlemen Belanda dari Freedom Party ini, dianggap telah melakukan penodaan terhadap agama Islam. Salah satu kelompok masyarakat yang getol meminta pemerintah untuk memblokir situs-situs yang menyediakan konten film Fitna, adalah Majelis Ulama Indonesia. Dalam pernyataannya Majelis Ulama Indonesia MUI meminta pemerintah memblokir situs YouTube, karena dianggap menyebarkan film Fitna. 34 Menindaklanjuti desakan sebagian masyarakat ini, Kemenkominfo kemudian mengirimkan surat resmi kepada segenap pengelola penyelenggara jasa internet untuk memblokir akses ke situs dan blog penyebar film Fitna. Surat edaran itu dikirimkan kepada 146 internet service provider ISP dan 30 network access provider NAP di tanah air. Alasan yang diajukan dalam surat tersebut adalah potensi film Fitna menimbulkan gangguan hubungan antar umat beragama dan harmoni antar peradaban tingkat global. 35 Beberapa situs yang menjadi korban pemblokiran dalam kasus ini antara lain: YouTube, MySpace, Multiply, Rapidshare, Metacafe. Parahnya, pemblokiran tidak hanya dilakukan terhadap konten yang menampilkan film Fitna, tetapi terhadap seluruh konten situs. Situs-situs tersebut sama sekali tidak dapat diakses dan digunakan oleh masyarakat. Akibat tindakan ini, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia APJII banyak mendapatkan gugatan hukum dari sejumlah pelanggan internet, khususnya para pelanggan korporat. Para pelanggan korporat yang menggunakan situs-situs di atas untuk melakukan tes produk, tayang kreativitas, riset selera, dan segmentasi pasar, menuntut ganti rugi materil kepada para penyelenggara jasa internet ISP. 36 Selain melalui gugatan hukum, perlawanan juga dilakukan melalui sejumlah petisi, yang ditujukan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika, untuk mencabut pemblokiran situs tersebut. 37 Pengguna jejaring sosial Facebook pun melakukan gerakan serupa, yang diikuti oleh tidak kurang 2.600 pengguna Facebook. Dalam pernyataan petisi mereka dikatakan: 38 Kami rakyat Indonesia pengguna internet, merasa sangat dirugikan atas keputusan DEPKOMINFO yang melakukan pemblokiran situs-situs yang menyebarkan “Film Fitna”. Film itu memang menyesatkan, dan yang seharusnya perlu dilakukan adalah mendewasakan masyarakat untuk menerima informasi tidak ditelan mentah-mentah. Informasi yang dibendung merupakan “PEMBODOHAN” bagi masyarakat INDONESIA yang tercinta ini. Masyarakat bukan butuh pembodohan, tapi butuh “PENDEWASAAN”. Setelah mendapat desakan dan gugatan dari masyarakat, akhirnya tanpa melalui suatu proses hukum yang jelas, Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan pencabutan pemblokiran terhadap sejumlah situs tersebut. Tindakan serupa kembali terjadi pada tahun 2012, ketika pemerintah Indonesia melalui Menkopolhukam meminta kepada Kemenkominfo untuk memerintahkan ISP melakukan pemblokiran akses ke trailer dari film Innocence Muslim, yang dianggap telah mendorong 34 Lihat “MUI Desak Pemerintah Blokir Situs yang Memuat Film Fitna”, dalam http:www.eramuslim.comberitanasionalmui- desak-pemerintah-blokir-situs-yang-memuat-film-quot-fitna-quot.htm, diakses pada 20 November 2013. 35 Lihat “Download Surat Ultimatum Menkominfo untuk Pemblokiran”, dalam http:www.detikinet.comindex.phpdetik.readtahun2008bulan04tgl04time175015idnews918570idkanal447, diakses pada 20 November 2013. 36 Lihat “Special Reports Pemblokiran Situs Youtube Digugat”, dalam http:www.chip.co.idspecial-reportspemblokiran-situs- youtube-digugat.html, diakses pada 20 November 2013. 37 Lihat http:www.petitiononline.comsiteblokpetition.html. 38 Lihat http:www.facebook.comgroup.php?gid=11356068090. pg. 17 reaksi kekerasan di dunia. 39 Menindaklanjuti himbauan tersebut, Pada 13 November 2012, Kemenkominfo mengumumkan bahwa Google selaku pemilik YouTube telah memblokir enam belas link yang menayangkan video-video terkait dengan film Innocence Muslim. 40 Isu pemblokiran situs internet juga mengemuka ketika situs jejaring sosial Facebook menampilkan lomba menggambar sketsa wajah Nabi Muhammad SAW. Beberapa kalangan umat Islam seperti Forum Umat Islam FUI, yang didominasi oleh kelompok Islam radikal, dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam Indonesia KAMMI, meminta kepada pemerintah untuk memblokir situs Facebook. Namun pemerintah nampaknya tidak ingin gegabah seperti pada kasus film Fitna, sehingga mereka tidak langsung melakukan pemblokiran seluruhnya, seperti yang dilakukan pemerintah Pakistan. 41 Setelah mendapatkan desakan dari kelompok Islam, perihal adanya event di Facebook tentang “Everybody Draw Muhammad Day”, Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan beberapa langkah berikut: 42 1. Kemenkominfo mengirimkan surat protes kepada pengelola Facebook untuk menutup akun tersebut. 2. Memblokir address cabang account URL dari Everybody Draw Mohammed Day melalui massive trust di Indonesia. 3. Meminta penyelenggara internet ISPInternet Service Provider untuk ikut memblokir akun tersebut, karena melanggar Pasal 21 UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan Pasal 28 ayat 2 UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, perihal pelarangan menyebarkan informasi kebencian dan permusuhan terhadap individu atau masyarakat, atas dasar suku, agama dan ras. 4. Mengajak Asosiasi Pengusaha Warnet Indonesia AWARI untuk memblokir situs tersebut. Dalam pernyataannya, Menteri Kominfo menyatakan agar kebebasan tidak mengganggu kebebasan orang lain. Namun, yang mengkhawatirkan banyak pihak, Kementrian Komunikasi dan Informatika justru menggunakan momentum desakan masyarakat untuk memblokir Facebook, guna menghidupkan kembali rencana pengesahan RPM Konten Multimedia. Lontaran Kemenkominfo ini langsung mendapat penolakan dari masyarakat, khususnya Aliansi Jurnalis Independen AJI. Dalam pernyatannya AJI mengatakan bahwa desakan untuk menutup event Everybody Draw Mohammed Day, di situs jejaring sosial Facebook, tidak bisa dijadikan alasan untuk menyensor, memblokir, dan menyaring internet. Ditegaskan AJI, Kemenkominfo jangan memanfaatkan kasus laman Facebook tersebut untuk mengesahkan regulasi yang anti- demokrasi. Menurut AJI, RPM Konten Multimedia merupakan ancaman bagi kebebasan pers, karena akan menjadi “sensor 2.0”, dimana ISP dapat memfilter, memblokir, dan menghilangkan halaman yang dianggap ilegal. Dijelaskan AJI, RPM tersebut bertentangan dengan Pasal 28F UUD 1945 dan Pasal 4 ayat 2 UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. 43 Pemblokiran juga sempat dilakukan dengan alasan pemberantasan terorisme, seperti yang dialami oleh situs Arrahman arrahman.com, pasca-tragedi pengeboman JW Marriott dan Ritz 39 Lihat “Menko Polhukam Minta Tifatul Blokir Film Anti Islam di YouTube”, dalam http:inet.detik.comread201209131502362017527398menko-polhukam-minta-tifatul-blokir-film-anti-islam-di- youtube?id771108bcj, diakses pada 20 November 2013. 40 Lihat “16 Video Innocence of Muslims Diblokir di YouTube“, dalam http:inet.detik.com read20120913171756201797039816-video-innocence-of-muslims-diblokir-di-youtube, diakses pada 20 November 2013. 41 Lihat “Panggil ISP, Kominfo akan Blokir Facebook?”, http:www.arrahmah.comindex.phpnewsread7894panggil-isp- kominfo-akan-blokir-facebook, diakses pada 20 November 2013. 42 Lihat “Pemerintah Akhirnya Keluarkan Perintah Blokir”, dalam http:m.detik.comread201005201357581360788398pemerintah-akhirnya-keluarkan-perintah-blokir?i991101105, diakses pada 20 November 2013. 43 Lihat “AJI: RPM Konten Multimedia adalah Sensor”, dalam http:www.ajiindonesia.orgindex.php?option=com _contentview=articleid=224:aji-rpm-konten-multimedia-adalah-sensor-20catid=14:alert-bahasa-indonesiaItemid=287, diakses pada 20 November 2013. pg. 18 Carlton, pada 17 Juli 2009. Situs Arrahman yang dikelola oleh Muhammad Jibril, menurut pihak kepolisian dan Kementerian Kominfo dianggap provokatif dan mendukung terorisme. 44 Sinyalemen ini diperkuat setelah laman tersebut menampilkan foto-foto trio bom Bali Amrozi, Muklas dan Imam Samudra, setelah eksekusi mati. Pemblokiran terhadap situs Arrahman dilakukan seiring dengan penangkapan Muhammad Jibril, pada 26 Agustus 2009. Terakhir sebelum diblokir, situs ini menayangkan penangkapan Muhammad Jibril, yang dituduh menjadi penghubung pendanaan teroris dari Arab Saudi. 45 Namun pada akhirnya situs ini dibuka kembali dan bisa diakses oleh publik.

c. Pemblokiran dan Penyaringan Dengan Alasan Muatan Pornografi