Gambaran Darah Macaca Fascicularis Betina Dewasa Sebelum Dan Sesudah Masa Penampungan Di Tempat Eksportir

8

Prosedur pemeriksaan gambaran darah terhadap kadar
hemoglobin (Bb) , hematokrit (Bt) , jumlah butir darah putih dan butir darah merah yang dilakukan selama peneli tian sesuai dengan ketentuan dalam Penuntun praktikum la
boratorium klinik veteriner (Sukotjo, 1977).
Pada penentuan kadar hemoglobin (Hb) , digunakan me
toda Acid hematin dengan alat Sahli. Hemoglobinmeter

di

isi dengan larutan BC1, 0,1 N sampai pada garis terbawah.
Kemudian darah dihisap ke dalam
angka 20 rom

3

pipet hemoglobin sampai

dan dimaksukkan ke dalam hemoglobinmeter.

Warna yang terbentuk disesuaikan dengan standar,


dimana

pengenceran larutan dilakukan dengan menggunakan akuades.
Nilai hematokrit (Bt) diperoleh dengan menghisap darah secara langsung dari vena saphena kedalam

tabung

hematokrit berlapis heparin sampai jarak 1 em dari

オェョセ@

nya dan disumbat. Kemudian dilakukan sentrifugasi sebe sar 10.000 rpm selama 4-5 menit. Pembacaan nilai disesuaikan dengan skala yang ada pada alat sentrifugal hematok
rit tersebut.
l!enghi tung jumlah butir darah putih (WBC) dilakukan
dengan hemocytometer. Darah yang akan diperiksa
kedalam pipet pengencer butir darah putih sampai

dihisap
batas


0,5 kemudian larutan pengencer Turk biru sampai batas
。ョセ@

ka 11. Dengan demikian diperoleh pengenceran 1:20 selanjutnya, pipet dikocok sampai larutan di dalamnya homogen.

15
、ゥ「。ョセ@

Bi1amana ni1ai hematokrit pada saat pengamatan A

kan dengan saat pengamatan B, maka dipero1eh perbedaan
ョケセ@

ta (P>0,05), demikian pula bi1a saat pengamatan A dibandingkan dengan saat pengamatan

e

saateengamatanB dibandingkan dengan pengamatan
dak dipero1eh


perbandingan

apabi1a

(P>0,05). Tetapi

e

maka ti-

yang nyata (P(0,05).

Jum1ah butir darah putih yang dihitung pada saat pengamatan dapat di1ihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Jumlah butir darah putih [.1acaca fascicularis beti
na dewasa sebelum (A), berada dua minggu (B)

dan

empat minggu (e) masa penampungan ditempat ekspo£

tiro

No

Kode Kandang

Jumlah butir darah putih
3
3 (xl0 ,,::mm )
sebelum
(A)

2 minggu

4 rninggu

(B)

(e)


01

N III/20

5;84

13,76

12,12

02

N III/21

5,H2

11,40

13,72


03

N

III/22

8,24

14,56

15,04

04

N III/24

7,44

12,56


10,30

05

N III/25

10,96

13,60

12,50

06

N III/26

6,44

10,82


10,56

07

N III/27

7,76

12,56

10,84

08

N

III/29

8,32


10,68

12,80

09

N

III/30

6,80

13,16

14,80

10

N


III/31

8,84

9,48

8,88

20

berarti setelah hewan berada tiga dan enam bulan di Primate Center Tsukuba dibandingkan dengan saat hewan

tiba

dari negara eksportir.
Heskipun dipero1eh perubahan berupa kenaikan gamba
ran darah pada
iZセ。」@

fascicu1aris bet ina dewasa sete1al1


masa penampungan, keadaan ini tidak mencapai nilai

ァ。ュ「セ@

ran darah normal yang dimiliki hewan.
Namun usaha untuk meningkatkan kondisi he,van

sedikitnya

dua minggu masa penampungan ditempat eksportir akan memper1ihatkan kesehatan dan keadaan gisi yang lebih

baik

sehingga hewan 1ebih siap untuk diekspor dibandingkan de
ngan tanpa menga1ami masa penampungan.
Pada saat penelitian ber1angsung, terdapat kematian
empat ekor Macaca fascicularis

dari dua pu1uh satu ekor

hewan yang akan diamati. Kematian ini terjadi pada
hewan berada dua minggu masa penampungan. Pada

saat

umumnya

penyakit yang dapat mengakibatkan kematian bagi

satwa

primata adalah enteritis dan pneumonia (Sayuthi, 1983).
Dan penyakit ini akan timbul terutama sete1ah hewan berhubungan dengan manusia. Pengamatan selanjutnya dilakukan
terhadap 17 ekor Macaca fascicu1aris betina de,vasa.
Pemakaian ketha1ar (dosis

5-10

mg/kgBB) pada saat

pengamatan sebe1um hewan mengalami masa penampungan

.tidak

mempengaruhi keadaan gambaran darah secara langsung. keta1ar mengakibatkan vasodilatasi pada daerah peri fer sehingga darah yang kemba1i ke jantung akan berkurang.

21
Boivin (1982) menemukan adanya gejala hipotensi pada kera
yang diberikan pentobarbital secara intravena. Gejala ini
diserta:i

dengan penurur,n cardiac output sehingga kadar

hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC) dalam darah mengalami peningkatan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat
、セ。ュ「ゥャ@

kesimpulan sebagai berikut,
Macaca fascicularis betina dewasa yang tiba

dari

agen/kolektor menunjukkan perubahan gambaran darah diban
dingkan dengan saat hewan berada dua dan empat minggu ma
sa penampungan ditempat eksportir.
Perubahan yang diperoleh berupa kenaikan pada ka dar hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht), jumlah butir darah
merah (REC) dan butir darah putih (WEC).

Saran
Penampungan sementara sebelum hewan diekspor perlu
dilaksanakan. Karena peningkatan kondisi yang

diperoleh

merupakan sebagian dari cara mempersiapkan hewan
yang lebih bermutu.

model

DAFTAR PUS TAKA
Anonymus.l984. Guidelines on The Use of Living Animals In
Scientific Investigations. Biological Council's Animal Research and Welfare Panel.
Boivin, R.l983. Anaesthesia In Pharmacological Research.
Proceedings from the 2nd European Association For
Veterinary Pharmacology and Toxicology. HTP Press
Limited (Kluwer Academic Publisher Group). 489-493.
Darsono, C.L.1986. Pemanfaatan (ekspor) Satwa Primata Sebagai Non-traditional Komoditi. Proceedings Simposium Pelestarian dan Pemanfaatan Satwa Primata Untuk
Kesejahteraan Hanusia. HIPRO-SM FKH Institut Perta nian Bogor 56-62.
Ewbank, R.1973. Use and abuse of the term "Stress" in Hus
bandry and Walfare. Vet. Rec. 92 ; 709-710.
セ@

Honjo, S; Cho, F: Terao, K.1981. Establishing the cynomol
gus Honkey as a Laboratory Animal. Advances in veterinary Science And Comparative Medicine. 28: 55-57.
Mitruka, B.M; Rawnsley, H.M; Vadehra.B.V. 1977. Clinical
Bioci1emical and Hematological Reference Values In
Normal Experimental Animal. Masson Publishing USA.
Munir, W; Takenaka,

o.

1982. A Brief Report On The Hemato

logical Values of Crab-eating Hacaques (M.fascicularis) of Belawan in North Sumatera. Kyoto University
Overseas Research Raport of Studies on Asian Non-human Primates. 2:75-78.
Sayuthi, D. 1983. Satwa Primata Sebagai Hevlan Laboratoriurn. Institut Pertanian Bogor.
Sukotjo, W. 1977. Penuntun Praktikum Laboratorium Klinik.
Departemen Klinik Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor.
Steel, R.G.D: Torrie, J.H. 1984. Principles and Procedures of Statistics a Biometrical Approach. Ed. III.
Mc Graw-Hill Book Company. 67-83.