• Heat Sink
Heat sink yang baik seharusnya memiliki nilai hambatan termal yang rendah. Hal
ini dikarenakan kemampuan heat sink untuk mengalirkan kalor yang tidak dinginkan dan mecegah terjadinya overheat akan menentukan juga nilai dari
coefficient of performance COP dari sistem pendingin termoelektrik.
• Heat Pipe
Teknologi heat pipe telah lebih dahulu digunakan secara luas pada bidang teknologi peralatan ruang angkasa. Heat pipe memiliki nilai konduktivitas termal
yang sangat tinggi, jika dibandingkan dengan logam – logam lainnya heat pipe memiliki nilai konduktivitas termal ratusan kali lebih besar. Dengan sifatnya ini,
heat pipe mampu memindahkan kalor dengan penurunan temperatur sepanjang
heat pipe lebih kecil.
3.7 DIAGRAM BLOK SISTEM
Gambar 3.1 Gambar Blok Diagram
Mikrokontroller ATMega 8535
LM 35
PSA LCD
Universitas Sumatera Utara
3.8 RANGKAIAN POWER SUPPLY PSA
Rangkaian power supplay berfungsi mensupplay arus tegangan keseluruh rangkaian yang ada. Rangankaian PSA yang dibuat terdiri dari dua keluaran, yaitu
5 volt dan 12 volt, keluara 5 volt digunakan untuk mensupplay tegangan keseluruh rangkaian, sedangkan 12 volt digunakan untuk mensupplay tegangan
pada aplikasi yaitu rangkaian Seven Segment. Rangkaian power supplay ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Gambar 3.2 Rangkaian Power Supplay PSA Trafo CT merupakan trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan dari 220 volt AC menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan diserahkan dengan menggunakan dua buah dioda, selanjutnya 12 volt DCakan
diratakan oleh kapasitor 2200µF. Regulator tegangan 5 volt LM7805CT digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan
pada tegangan masukannya. LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Transistor PNP TIP 32 disini berfungsi untuk mensupplay arus
apabila terjadi kekurangan arus pada rangkaian, sehingga regulator tegangan LM7805CT tidak akan panas ketika rangkaian butuh arus yang cukup besar.
Tegan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran 2 buah dioda penyearah.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Rangkaian Skematik Sistem Minimum Mikrokontroller ATMEGA8535
Gambar 3.3 Rangkaian Skematik Sistem Minimum Mikrokontroler ATMEGA 8535
Rangkaian skematik dan layout PCB system mikrokontroller ini berfungsi mengontrol apakah seluruh rangkaian sudah bekerja dengan baik. Pada gambar
diatas dapat dilihat pada pin 12 dan 13 dihubungkan ke XTAL8 Mhzdan dua buah kapasitor 30pF. XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroller
Atmega 8535 dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 9 merupakan masukan reset aktif rendah. Pulsa tradisi dari dari tinggi ke rendah
akan me-reset mikrokontroller ini. Untuk men-download file heksadesimal ke mikrokontroller , Mosi, Miso,
Sck, Reset, Vcc, dan Gnd dari mikrokontroller dihubungkan ke RJ45. RJ45 sebagai konektor yang dihubungkan ke ISP Programmer. Dari ISP Programmer
ini lah dihubungkan ke kompoter melalui port paralel. Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroller terletak pada kaki 6, 7, 8, 9, 10 dan 11.
Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP programmer, maka
Universitas Sumatera Utara
pemograman mikrokontroller tidak dapat dilakukan karena mikrokontroller tidak akan bisa merespon.
3.10 RANGKAIAN SENSOR LM 35