Telaah Keragaan Agroindustri dan Prospek Pengembangan Industri Kecil Kacang Garing di Kopinkra Maduna Jaya, Kecamatan Tarutung, Kbupaten Tapanuli Utara

TELAhM KERWGAAN A INDUSTRI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN
INDUSTRI KECIL KRCWWG GRRING Dl KOPlNKRA MADUMA IWYA,
KEGAMATAN TARUTUNG, KABUPATEN TAPANULI UTARA

Oleh

HELENA D . 5 . SINAGA
A 27 0163

JURTJSAN ILMU-1LMU S3S!AL EI(ONOh51 PERTANIAN
FAKULTAS PERT.4I\IIAN

INSTITUT PERTAN1.W BOGOR
1994

HELENA D.B.

SINAGA.

Telaah Keragaan Agroindustri Dan


Prospek Pengembangan Industri Kecil Kacang Garing di
KOPINKRA MADUMA JAYA, Kecamatan Tarutung, Kabupa ten Tapanuli Utara (Dibawah Bimbingan

Ir. E. Kusumah, MS) .

Sebagai suatu usaha yang berskala kecil, pertumbuhan
sebagian industri kecil masih bersifat sebagai usaha
sampingan, ha1 ini disebabkan oleh adanya hambatan dan
permasalahan industri kecil umumnya meliputi pembinaan
industri kecil yang masih terbatas baik dalam kualitas
maupun kuantitas, penguasaan teknologi dan skala unit
usaha yang masih tergolong rendah, terbatasnya kemampuan
ketrampilan dan manajerial yang dimiliki oleh pekerja,
keterbatasan modal dan kendala dari pengusaha industri
kecil itu sendiri.
Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan Rakyat (KOPINKRA) merupakan wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan
industri kecil.

Namun tidak sedikit hambatan yang membuat


kemajuan KOPINKRA terhambat antara lain persaingan dengan
pihak swasta, keterbatasan pengetahuan, ketrampilan,
manajemen, serta modal yang terbatas.
Rumusan masalah yang menjadi kajian penelitian ini
adalah

:

1.

Bagaimana proses operasional agroindustri

yang telah dilakukan oleh pengusaha industri kecil, 2.
Bagaimana prospek pengembangan
yang akan datang.

industri kecil di masa

Bertolak dari permasalahan tersebut,


maka tujuan dari penelitian ini adalah

: 1.

Ingin menge-

tahui pola pengadaan bahan baku, pengolahan dan besarnya
nilai tambah yang diciptakan dan strategi pemasaran yang
dilakukan oleh pengusaha industri kecil, serta peranan
yang telah diberikan oleh KOPINKRA, 2. Mempelajari prospek pengembangan

industri kecil di masa yang akan datang

dan langkah-langkah yang perlu diambil oleh KOPINKRA
sehingga dapat memberikan gambaran bagi anggota koperasi.
Penelitian ini dilakukan di KOPINKRA MADUMA JAYA, di
Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara, pada bulan Juni sampai
dengan Juli tahun 1994.

Data yang dikumpulkan meliputi


data primer, hasil wawancara langsung dengan pihak KOPINKRA dan Pengusaha Industri Kecil, dan data sekunder yang
diperoleh dari KOPINKRA, Dinas Pertanian setempat, Literatur, dan Buku-Buku yang berhubungan dengan penelitian ini.
Kuantitas kacang tanah di daerah Tapanuli utara
sampai dengan tahun 1993 terus mengalami peningkatan sehingga menjamin ketersediaan bahan baku bagi pengusaha
kacang garing.

Bahan baku yang digunakan adalah bahan

baku yang memenuhi kriteria tertentu.

Sistem pembelian

bahan baku biasanya dilakukan berdasarkan pesanan dan
melalui beberapa saluran pembelian. Para pengusaha kacang
garing memperoleh bahan baku dari petani , pedagang boron-.
gan, atau pengecer.
Berdasarkan analisis nilai tambah, kegiatan pengolahan yang dilakukan memberikan keuntungan yang cukup besar

bagi para pengusaha, ha1 ini ditunjukkan oleh nilai tambah

yang positip dan terus mengalami peningkatan dari tahun
1991 sampai dengan tahun 1993.
Saluran distribusi pemasaran antara lain melalui
KOPINKRA, PT. KIM, Agen dan Pengecer. Tetapi pada umumnya
para pengusaha ini menjual langsung kepada konsumen produk
yang mereka hasilkan.

Penentuan harga jual didasarkan

pada metode biaya tambah, yaitu dengan menambahkan persen
keuntungan terhadap harga pokok.

Sedangkan promosi yang

dilakukan baru hanya melalui pameran-pameran pembangunan
dan pesta-pesta budaya.
Tingkat pertumbuhan produksi bahan baku, dan tingkat
pertumbuhan penjualan kacang garing Sihobuk,

menunjukkan


angka yang positip dari tahun 1990 sampai dengan 1993.
Berdasarkan kedua faktor tersebut, dapat disimpulkan bahwa
usaha industri kecil ini mempunyai prospek yang baik untuk
dikembangkan dimasa yang akan datang.
Melihat keadaan KOPINKRA sekarang, serta usaha pengembangan industri kecil dimasa mendatang, maka sebaiknya
KOPINKRA melakukan langkah-langkah

perbaikan-perbaikan

antara lain dari segi pengorganisasian, permodalan dengan
mengaktifkan modal dalam yaitu

:

simpanan pokok, simpanan

wajib, simpanan sukarela dan mengusahakan bantuan kredit
dari luar.


Serta untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya

manusianya, perlu dilakukan pembinaan dan pelatihan-pelatihan haik untuk pengurus koperasi rnaupun untuk anggota.

TELAAH KERAGAAN AGROINDUSTRI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN
INDUSTRI K E C Z KACANG GARING DI KOPINKRA MADUMA JAYA,
KECAMATAN TARUTUNG, KABWATEN TAPANULI UTARA

Oleh :
Helena D. B. Sinaga
A 27 0163

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Pada

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1994

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Dengan ini mmenyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh
Nama Mahasiswa

:

HELENA D. B. SINAGA

Nomor Pokok

:

A 27 0163

Program Studi


:

Agribisnis

Judul Skripsi

:

TELAAH

:

KERAGAAN AGROINDUSTRI DAN PROSPEK

PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KACANG GARING
DI KOPINKRA W U M A JAYA, KECAMATAN

TARU-

TUNG, KABUPATEN TAPANULI UTARA

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan Sarjana Pertanian
Pada Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui

V

Ir. E.
NIP

Tanggal Lulus

:

:

Kusumah, MS
130 256 346

3 September 1994


TELAhM KERWGAAN A INDUSTRI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN
INDUSTRI KECIL KRCWWG GRRING Dl KOPlNKRA MADUMA IWYA,
KEGAMATAN TARUTUNG, KABUPATEN TAPANULI UTARA

Oleh

HELENA D . 5 . SINAGA
A 27 0163

JURTJSAN ILMU-1LMU S3S!AL EI(ONOh51 PERTANIAN
FAKULTAS PERT.4I\IIAN

INSTITUT PERTAN1.W BOGOR
1994

HELENA D.B.

SINAGA.

Telaah Keragaan Agroindustri Dan

Prospek Pengembangan Industri Kecil Kacang Garing di
KOPINKRA MADUMA JAYA, Kecamatan Tarutung, Kabupa ten Tapanuli Utara (Dibawah Bimbingan

Ir. E. Kusumah, MS) .

Sebagai suatu usaha yang berskala kecil, pertumbuhan
sebagian industri kecil masih bersifat sebagai usaha
sampingan, ha1 ini disebabkan oleh adanya hambatan dan
permasalahan industri kecil umumnya meliputi pembinaan
industri kecil yang masih terbatas baik dalam kualitas
maupun kuantitas, penguasaan teknologi dan skala unit
usaha yang masih tergolong rendah, terbatasnya kemampuan
ketrampilan dan manajerial yang dimiliki oleh pekerja,
keterbatasan modal dan kendala dari pengusaha industri
kecil itu sendiri.
Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan Rakyat (KOPINKRA) merupakan wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan
industri kecil.

Namun tidak sedikit hambatan yang membuat

kemajuan KOPINKRA terhambat antara lain persaingan dengan
pihak swasta, keterbatasan pengetahuan, ketrampilan,
manajemen, serta modal yang terbatas.
Rumusan masalah yang menjadi kajian penelitian ini
adalah

:

1.

Bagaimana proses operasional agroindustri

yang telah dilakukan oleh pengusaha industri kecil, 2.
Bagaimana prospek pengembangan
yang akan datang.

industri kecil di masa

Bertolak dari permasalahan tersebut,

maka tujuan dari penelitian ini adalah

: 1.

Ingin menge-

tahui pola pengadaan bahan baku, pengolahan dan besarnya
nilai tambah yang diciptakan dan strategi pemasaran yang
dilakukan oleh pengusaha industri kecil, serta peranan
yang telah diberikan oleh KOPINKRA, 2. Mempelajari prospek pengembangan

industri kecil di masa yang akan datang

dan langkah-langkah yang perlu diambil oleh KOPINKRA
sehingga dapat memberikan gambaran bagi anggota koperasi.
Penelitian ini dilakukan di KOPINKRA MADUMA JAYA, di
Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara, pada bulan Juni sampai
dengan Juli tahun 1994.

Data yang dikumpulkan meliputi

data primer, hasil wawancara langsung dengan pihak KOPINKRA dan Pengusaha Industri Kecil, dan data sekunder yang
diperoleh dari KOPINKRA, Dinas Pertanian setempat, Literatur, dan Buku-Buku yang berhubungan dengan penelitian ini.
Kuantitas kacang tanah di daerah Tapanuli utara
sampai dengan tahun 1993 terus mengalami peningkatan sehingga menjamin ketersediaan bahan baku bagi pengusaha
kacang garing.

Bahan baku yang digunakan adalah bahan

baku yang memenuhi kriteria tertentu.

Sistem pembelian

bahan baku biasanya dilakukan berdasarkan pesanan dan
melalui beberapa saluran pembelian. Para pengusaha kacang
garing memperoleh bahan baku dari petani , pedagang boron-.
gan, atau pengecer.
Berdasarkan analisis nilai tambah, kegiatan pengolahan yang dilakukan memberikan keuntungan yang cukup besar

bagi para pengusaha, ha1 ini ditunjukkan oleh nilai tambah
yang positip dan terus mengalami peningkatan dari tahun
1991 sampai dengan tahun 1993.
Saluran distribusi pemasaran antara lain melalui
KOPINKRA, PT. KIM, Agen dan Pengecer. Tetapi pada umumnya
para pengusaha ini menjual langsung kepada konsumen produk
yang mereka hasilkan.

Penentuan harga jual didasarkan

pada metode biaya tambah, yaitu dengan menambahkan persen
keuntungan terhadap harga pokok.

Sedangkan promosi yang

dilakukan baru hanya melalui pameran-pameran pembangunan
dan pesta-pesta budaya.
Tingkat pertumbuhan produksi bahan baku, dan tingkat
pertumbuhan penjualan kacang garing Sihobuk,

menunjukkan

angka yang positip dari tahun 1990 sampai dengan 1993.
Berdasarkan kedua faktor tersebut, dapat disimpulkan bahwa
usaha industri kecil ini mempunyai prospek yang baik untuk
dikembangkan dimasa yang akan datang.
Melihat keadaan KOPINKRA sekarang, serta usaha pengembangan industri kecil dimasa mendatang, maka sebaiknya
KOPINKRA melakukan langkah-langkah

perbaikan-perbaikan

antara lain dari segi pengorganisasian, permodalan dengan
mengaktifkan modal dalam yaitu

:

simpanan pokok, simpanan

wajib, simpanan sukarela dan mengusahakan bantuan kredit
dari luar.

Serta untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya

manusianya, perlu dilakukan pembinaan dan pelatihan-pelatihan haik untuk pengurus koperasi rnaupun untuk anggota.

TELAAH KERAGAAN AGROINDUSTRI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN
INDUSTRI K E C Z KACANG GARING DI KOPINKRA MADUMA JAYA,
KECAMATAN TARUTUNG, KABWATEN TAPANULI UTARA

Oleh :
Helena D. B. Sinaga
A 27 0163

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Pada

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Dengan ini mmenyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh
Nama Mahasiswa

:

HELENA D. B. SINAGA

Nomor Pokok

:

A 27 0163

Program Studi

:

Agribisnis

Judul Skripsi

:

TELAAH

:

KERAGAAN AGROINDUSTRI DAN PROSPEK

PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KACANG GARING
DI KOPINKRA W U M A JAYA, KECAMATAN

TARU-

TUNG, KABUPATEN TAPANULI UTARA
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan Sarjana Pertanian
Pada Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui

V

Ir. E.
NIP

Tanggal Lulus

:

:

Kusumah, MS
130 256 346

3 September 1994

.

HELENA D B.

SXNAGA.

Telaah Keragaan Agroindus tri Dan

Prospek Pengembangan Xndustri Kecil Kacang Garing di
KOPINKRA MADUMA JAYA, Kecamataa Tarutung , Kabupaten Tapa-

nuli U t a r a ( D i b a w a h Bimbingan

Xr. E. Kusumah, MS) .

Sebagai s u a t u usaha yang berskala kecil, pertumbuhan
sebagian industri kecil masih bersifat sebagai usaha
sampingan, ha1 ini disebabkan oleh adanya hambatan dan
permasalahan industri kecil umurnnya meliputi pembinaan
industri kecil yang masih tesbatas baik dalam kualitas
maupun kuantitas, penguasaan teknologi dan skala unit
usaha yang masih tergolong rendah, terbatasnya kemampuan
ketrampilan dan manajerial yang dimiliki oleh pekerja,
keterbatasan modal dan kendala dari pengusaha industri
kecil itu sendiri.
Koperasi Industri Kecil dan Keraj inan Rakyat (KOPTNKRA)

rnerupakan wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan

industri kecil. Namun tidak s e d i k i t hambatan yang mernbuat
kemajuan KOPINKRA terhambat antara lain persaingan dengan
pihak swasta, keterbatasan pengetahuan, ketrampilan,
manajemen, serta modal yang terbatas .
Rumusan masalah yang menjadi kajian penelitian ini
adalah

:

1.

Bagaimana proses operasional agroindustri

yang telah dilakukan oleh pengusaha industri kecil, 2.
Bagaimana prospek pengembangan

yang akan datang.

industri kecil di masa

Bertolak dari permasalahan tersebut,