18 dalam bobot hati, jantung, limpa, ginjal, lemak abdomen, pankreas, gizzard dan
panjang usus halus.
1. Konsumsi ransum gekor
Ransum diberikan ad libitum setiap pagi dan sore. Rataan konsumsi ransum dihitung dari selisih antara ransum yang diberikan dengan sisa, dibagi jumlah ayam
yang ada dalam satu petak. Pengukuran sisa dilakukan seminggu sekali pada pagi hari.
Rataan Konsumsi Ransum = 2. Konsumsi air minum mlekor
Air minum diberikan ad libitum setiap dua kali sehari. Sisa air dihitung saat pergantian air minum. Rataan konsumsi air minum dihitung dari selisih antara air
minum yang diberikan dengan sisa, dibagi jumlah ayam yang ada dalam satu petak.
Rataan Konsumsi Air = 3. Pertambahan Bobot Badan gekorminggu
Pertambahan bobot badan diperoleh dari hasil perhitungan antara bobot badan akhir pada saat penimbangan dikurangi bobot badan awal seminggu sebelum
penimbangan. Bobot badan diukur seminggu sekali dan ayam tidak dipuasakan sebelum dilakukan penimbangan ransum. Pengukuran bobot badan dengan
menggunakan sampel 10 dari jumlah populasi ayam dan pengambilan sampel dilakukan secara acak bebas. Data yang diambil adalah rataan dari jumlah ayam
yang ditimbang.
Pertambahan Bobot Badan =
–
4. Konversi Ransum
Konversi Ransum dihitung dari perbandingan hasil antara rataan konsumsi ransum dengan rataan pertambahan bobot badan.
Konversi Ransum =
19
5. Bobot hidup gekor
Sebanyak 5 ekor ayam tiap petak diambil kemudian ditimbang masing-masing bobotnya untuk mendapatkan bobot hidup.
6. Persentase bobot karkas
Persentase bobot karkas diperoleh dari pembagian antara bobot karkas ayam ayam tanpa bulu, jeroan, kepala dan kaki dengan bobot badan akhir ayam dikalikan
100.
Persentase Bobot Karkas = x 100
7. Persentase bobot organ dalam
Bobot tiap organ dalam bobot hati, jantung, limpa, ginjal, lemak abdomen, pankreas, gizzard ditimbang kemudian dibandingkan terhadap bobot hidup ayam
dikalikan 100
Persentase Bobot Organ Dalam = x 100
8. Panjang Relatif Usus Halus