HUBUNGAN EXTERNAL LOCUS OF CONTROL DENGAN PROKRASTINASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan
tinggi, mahasiswa dalam tahap perkembangannya digolongkan sebagai remaja dan
dewasa awal, yaitu usia 18 – 21 tahun dan 22 – 24 tahun (Monks dkk, 2002). Dua
kriteria yang diajukan untuk menunjukkan akhir masa remaja dan permulaan dari
masa dewasa awal adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat
keputusan (Santrock, 2002). Mahasiswa diharapkan menjadi tulang punggung atau
penerus guna menjadi tenaga profesional yang berkualitas untuk membangun bangsa
dan negara. Mahasiswa harus menempuh masa studi minimal 3,5 tahun dan akhirnya
akan melewati fase akhir studinya dengan menyusun skripsi.
Skripsi adalah karya ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan
akademis di perguruan tinggi (Poerwodarminta, 1986). Semua mahasiswa wajib
mengambil mata kuliah skripsi karena skripsi digunakan sebagai salah satu prasyarat
bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana. Umumnya, mahasiswa diberikan
waktu untuk menyelesaikan skripsi dalam jangka waktu satu semester atau kurang
lebih sekitar enam bulan. Kenyataannya, banyak siswa yang memerlukan waktu
lebih dari enam bulan untuk mengerjakan skripsi.
Berdasarkan hasil survey pendahuluan pada tanggal 11 April 2011 dengan

mengadakan wawancara kepada 4 wisudawan, 2 mahasiswa yang paling cepat dan 2
mahasiswa yang paling lama dalam menyelesaikan skripsi. ada 2 faktor yang
menyebabkan mahasiswa lama dalam mengerjakan skripsi, yaitu faktor internal
seperti kemampuan inteligensi, kesehatan fisik dan psikis, motivasi dan sebagainya.
Selain itu faktor eksternal juga dapat menyebabkan munculnya perilaku prokrastinasi
seperti faktor status ekonomi, keluarga, peer group, sibuk bekerja, sarana dan
prasarana untuk menyelesaikan skripsi, kurangnya informasi yang di peroleh, kurang
atau tidak adanya dukungan moral dan spiritual dari signifikan others, dan
sebagainya.

1

2

Dalam psikologi perilaku penghindaran atau penundaan terhadap tugas
akademik dikenal dengan istilah prokrastinasi. Solomon & Rothblum (1984)
menyebutkan

prokrastinasi


adalah

penundaan

mulai

pengerjaan

maupun

penyelesaian tugas yang disengaja. Ini dimaksudkan bahwa faktor penunda dalam
menyelesaikan tugas berasal dari dirinya sendiri. Perilaku menunda yang telah
sampai pada tahap menimbulkan ketidaknyamanan emosi seperti rasa cemas.
Perilaku ini juga melibatkan kesadaran prokrastinator yang seharusnya melakukan
tugas itu namun gagal memotivasi diri sendiri untuk melakukan tugas tersebut dalam
jangka waktu yang diharapkan atau ditentukan. Walaupun mereka tahu bahwa
menunda-nunda suatu pekerjaan bukanlah hal yang bermanfaat, namun mereka tetap
melakukannya dengan asumsi bahwa mereka pasti dapat menyelesaikan tugas
dengan baik meskipun dalam waktu yang singkat. Tapi pada akhirnya tidak sedikit
dari mereka yang kurang maksimal dalam mengerjakan tugas dan bahkan ada yang

gagal menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. Ini tentunya akan
berakibat pada prestasi belajar mereka.
Hasil penelitian di luar negeri menunjukkan bahwa prokrastinasi merupakan
salah satu masalah yang menimpa sebagian besar masyarakat secara luas, dan pelajar
pada lingkungan yang lebih kecil pula. Sekitar 25% sampai 75% dari pelajar
melaporkan bahwa prokrastinasi merupakan salah satu masalah dalam lingkup
akademis mereka. Dari hasil survey majalah New Statement juga memperlihatkan
bahwa sekitar 20% sampai 70% pelajar melakukan prokrastinasi. Angket
pendahuluan yang disebarkan peneliti di Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
pada mahasiswa menunjukkan hasil bahwa dari 60 subyek sekitar 95% menyatakan
bahwa mereka pernah melakukan prokrastinasi.
Sedangkan Anggraeni (2008) melakukan penelitian dengan judul Students at
the Completion Procrastination dimana subyek penelitiannya adalah mahasiswa
tingkat akhir yang dalam masa penyelesaiannya tidak tepat waktu dan mahasiswa
tingkat akhir yang telah dapat mengatasi prokrastinasinya dalam pembuatan skripsi,
dengan jumlah subjek sebanyak 3 orang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
ketiga subjek melakukan prokrastinasi pada tugas skripsinya. Pada subjek satu dan
subjek dua, masih melakukan penundaan sampai dengan saat penelitian tersebut
dilakukan. Sedangkan subjek tiga sudah dapat mengatasi perilaku penundaannya.


3

Dalam survei awal yang dilakukan oleh peneliti selama satu minggu (13 –
20 Juni 2011) melalui sebuah situs jejaring sosial terbesar di Indonesia, dari 138
responden, terdapat 87 orang melakukan prokrastinasi dalam tugas skripsinya, alasan
mereka melakukan prokrastinasi karena memilih kegiatan yang lebih menyenangkan.
Mahasiswa cenderung akan memilih kegiatan yang lebih menyenangkan seperti
membuka internet daripada mengerjakan tugas menulis yang dinilai sulit,
membosankan, tidak menyenangkan, dan menimbulkan kecemasan (Ferrari & Scher,
2000).
Dengan melihat fenomena tersebut, prokrastinasi tampak sebagai sesuatu
yang umum terjadi dalam dunia akademik. Orang memang cenderung menghindari
tugas yang menurutnya tidak menyenangkan. Walau tampak umum terjadi,
sebenarnya prokrastinasi dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi pelajar yang
hidup di dunia akademik. Menurut Solomon dan Rothblum (1984) bahwa perilaku
prokrastinasi akademik akan semakin meningkat dengan semakin lamanya seseorang
menempuh pendidikan. Artinya, semakin lama kuliah maka akan semakin berat
derajat kecenderungan prokrastinasinya.
Ellis dan Knaus (dalam Tuckman, 2002) menjelaskan tentang prokrastinasi
akademik dari sudut pandang cognitive-behavioral. Prokrastinasi akademik terjadi

karena adanya keyakinan irrasional yang dimiliki oleh seseorang. Keyakinan
irrasional tersebut dapat disebabkan oleh suatu kesalahan dalam mempersepsikan
tugas sekolah, seseorang memandang tugas sebagai sesuatu yang berat dan tidak
menyenangkan (aversiveness of the task dan fear of failure) (Solomon dan
Rothblum, 1984). Oleh karena itu seseorang merasa tidak mampu untuk
menyelesaikan tugasnya secara memadai, sehingga seseorang menunda-nunda dalam
menyelesaikan tugasnya secara memadai, sehingga seseorang menunda-nunda dalam
menyelesaikan tugas tersebut.
Prokrastinasi akademik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ferrari et al.,
(1995) menyebutkan prokrastinasi akademik dipengaruhi oleh keyakinan yang tidak
rasional.

Prokrastinasi

dilakukan

mahasiswa

karena


memiliki

kecemasan

kemampuannya dievaluasi, takut gagal, dan susah mengambil keputusan.
Prokrastinasi juga dilakukan karena membutuhkan bantuan orang lain untuk
mengerjakan tugasnya, malas, kesulitan mengatur waktu, dan tidak menyukai

4

tugasnya (Solomon dan Rothblum, 1984). Selain itu, dalam penelitian yang
dilakukan oleh Rizvi et al., (1997) pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan terdapat hubungan
antara locus of control dengan prokrastinasi akademik. Mahasiswa yang memiliki
external locus of control memiliki kecenderungan prokrastinasi akademik yang lebih
tinggi.
Milgran dan Tenne (dalam www.capital.edu.com) menemukan bahwa
kepribadian khususnya ciri kepribadian locus of control mempengaruhi seberapa
banyak


orang

melakukan

prokrastinasi.

Di

samping

faktor-faktor

yang

mempengaruhi siswa dalam belajarnya baik dari segi fisik, psikologis maupun
sosialnya, semua itu tidak lepas dari bagaimana sikap seseorang dalam mengartikan
sebab dari suatu peristiwa yang dialaminya, apakah berasal dari dalam dirinya sendiri
(internal) atau dari luar dirinya (eksternal), hal ini disebut locus of control.
Menurut McCarthy (dalam www.capital.edu.com), konsekuensi internal dari
prokrastinasi boleh jadi menyesal, putus asa dan menyalahkan diri sendiri.

Sedangkan konsekuensi eksternalnya dapat termasuk gangguan kerja akademis dan
kemajuan, hilang kesempatan dan hubungan yang tegang. Dalam hal ini orang
dengan external locus of control akan lebih cenderung melakukan perilaku
penundaan karena ia juga memiliki sifat yang mudah cemas, ragu-ragu dan tidak
suka mengambil resiko.
Fitriani (2010) melakukan penelitian dengan judul hubungan antara external
locus of control dengan kecemasan menghadapi pensiun. Subyek penelitiannya
adalah karyawan PT. Pertamina (Persero) Transit Manggis Denpasar dengan
responden yang berusia 52 sampai 55 tahun dimana jumlah subyeknya sebanyak 27
orang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan sangat
signifikan antara external locus of control dengan kecemasan menghadapi pensiun.
Hal ini berarti semakin eksternal locus of control maka kecenderungan kecemasan
menghadapi pensiun lebih tinggi.
Adapun penelitian Zayyana (2009) yang meneliti tentang perbedaan
kecenderungan perilaku prokrastinasi akademik ditinjau dari locus of control pada
siswa SMA Bina Taruna Surabaya. Subyek penelitiannya adalah siswa SMA Bina
Taruna Surabaya sebanyak 82 orang di kelas X, XI dan XII. Hasil penelitiannya

5


menunjukkan bahwa Terdapat perbedaan yang signifikan kecenderungan perilaku
prokrastinasi akademik ditinjau dari locus of control pada siswa SMA Bina Taruna
Surabaya. Prokrastinasi akademik menunjukkan angka yang lebih besar pada siswa
yang berorientasi external locus of control. Artinya siswa yang berorientasi external
locus of control memiliki kecenderungan prokrastinasi akademik yang lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang berorientasi internal locus of control.
Locus of control merupakan salah satu aspek kepribadian yang
dikembangkan oleh Jullian Rotter, mengacu pada persepsi individu tentang penyebab
utama yang mendasari peristiwa-peristiwa dalam hidupnya. Dalam bentuk sederhana,
apakah kita percaya bahwa nasib kita dikendalikan oleh kita sendiri (internal) atau
dikendalikan oleh keberuntungan atau nasib yang menyertai kita (eksternal). Seorang
dengan internal locus of control memiliki pribadi yang optimis serta pantang
menyerah. Mahasiswa dengan kepribadian semacam ini, ketika ia memperoleh tugas
yang dirasa sulit maka ia akan semakin tertantang untuk mengerjakannya sampai
tuntas, karena ia berpendapat bahwa keberhasilan serta baik buruknya prestasi yang
ia dapatkan merupakan dampak dari perbuatannya sendiri. Mahasiswa dengan
internal locus of control akan merasa bertanggung jawab atas hasil belajarnya,
dengan itu ia akan berusaha tekun untuk belajar dan bila mendapat tugas ia akan
mengerjakannya dengan maksimal. Lain halnya pada seorang dengan external locus
of control ia merasa apa yang terjadi pada dirinya merupakan suatu keberuntungan

atau nasibnya. Mereka memiliki pribadi yang mudah menyerah, sulit diberi motivasi
serta pesimistik. Bila ini terjadi pada mahasiswa maka dapat membuatnya kurang
tekun belajar dan ketika ia memperoleh tugas besar kemungkinan tidak segera
diselesaikannya. Sikap yang pasrah pada nasib dan kurangnya usaha bisa menjadikan
mahasiswa dengan external locus of control ini cenderung lebih sering melakukan
prokrastinasi akademik.
Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas, peneliti ingin mengetahui
tentang “Hubungan External Locus Of Control dengan Prokrastinasi Mahasiswa
Dalam Menyelesaikan Skripsi”.

6

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut di atas

selanjutnya dapat

dirumuskan masalahnya sebagai berikut: apakah terdapat hubungan antara external
locus of control dengan prokrastinasi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi?


C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan external locus of control dengan prokrastinasi mahasiswa dalam
menyelesaikan skripsi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi orang tua
Dapat dijadikan sebagai acuan atau pelajaran dalam menilai perilaku
mahasiswa dan dijadikan sebagai informasi atau tambahan pengetahuan dan
upaya peningkatan penyelesaian skripsi mahasiswa.

2. Bagi institusi pendidikan
Sebagai dokumen atau referensi mengenai hubungan external locus of
control dengan prokrastinasi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.
3. Bagi peneliti
Sebagai salah satu syarat memenuhi tugas akhir dan sebagai wahana dalam
menerapkan ilmu dalam dunia nyata sehingga peneliti memperoleh pengalaman
dan pengetahuan yang dapat meningkatkan wawasan peneliti khususnya
mengenai hubungan external locus of control dengan prokrastinasi mahasiswa
dalam menyelesaikan skripsi
4. Bagi peneliti berikutnya
Hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk penelitian dengan topik
serupa mengenai hubungan external locus of control dengan prokrastinasi
mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.

HUBUNGAN EXTERNAL LOCUS OF CONTROL
DENGAN PROKRASTINASI MAHASISWA
DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

SKRIPSI

Oleh :

YAYAN APRILIYANTO
05810096

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

HUBUNGAN EXTERNAL LOCUS OF CONTROL
DENGAN PROKRASTINASI MAHASISWA
DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai salah satu persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

YAYAN APRILIYANTO
05810096

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul
“Hubungan External Locus of Control dengan Prokrastinasi Mahasiswa dalam
Menyelesaikan Skripsi”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada :
1.

Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si, selaku dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan saya kesempatan
menuntut ilmu di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2.

Bapak Yudi Suharsono, M.Si. Psi. sebagai pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan yang sangat
bermanfaat hingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

3.

Ibu Tri Muji Ingarianti, M.Psi, sebagai pembimbing II yang telah
membimbing dengan sabar untuk bisa menulis dengan baik, dan senantiasa
memberi semangat sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

4.

Ibu Diana Savitri Hidayati, M.Psi, selaku dosen wali yang selalu memberikan
perhatian kepada anak perwaliannya, termasuk penulis, dari awal perkuliahan
hingga selesainya skripsi ini.

5.

Bapak M. Salis Yuniardi, M.Psi, selaku ketua program Fakultas Psikologi
untuk semua dukungan dan bantuannya kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat selesai.

6.

Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang untuk
semua ilmu yang bapak dan ibu berikan sejak awal perkuliahan hingga
selesainya skripsi ini. Terima kasih untuk seluruh staff TU Fakultas Psikologi
untuk semua keramahan dan kualitas pelayanan yang diberikan sejak awal
perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

i

7.

Bapak dan Ibu. Terima kasih untuk semua kasih sayang, do’a, pengorbanan,
dukungan, kesabaran dan saran-sarannya selama hidupku. Semoga aku bisa
menjadi aset yang terbaik bagi kalian di dunia maupun akhirat...

8.

Adik-adikku Peci, Annas, Udin terimakasih atas do’a dan dukungannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

9.

Sahirul Ilmi, S.Gz, terima kasih atas do’a dan dukungannya untuk selalu
mendampingi serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini

10. Indra, Dhimas, Chandra, Fadhlan, Evan, Fidya, Vivi, Widya, Suryana dan
semua teman-teman yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi
skala untuk penelitian ini. Say no to procrastination, semangat....!!!
11. Mas Iin, mas Andi, mas Keceng, Samsul, Dedi, Agung. Kalian sahabat yang
luar biasa, Ingatlah selalu hari-hari yang telah kita lalui bersama...
12. Teman-teman angkatan 2005 yang tidak dapat peniliti sebutkan satu per satu.
Terima kasih atas kebersamaan, dukungan, dan masukannya. Bangga menjadi
bagian dari kalian.
13. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.
14. Yang paling pertama dan selalu kusebut nama-Nya, ALLAH SWT.
Terima kasih atas kehidupan yang telah Engkau berikan.
Dan untuk semua, terima kasih atas bantuannya dalam menyusun serta
menyelesaikan skripsi ini. Semoga ALLAH SWT memberikan balasan untuk
keikhlasan yang telah diberikan.

Malang, Maret 2012
Penulis

Yayan Apriliyanto

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................

i

INTISARI ...............................................................................................

iii

ABSTRACT ............................................................................................

iv

DAFTAR ISI...........................................................................................

v

DAFTAR TABEL ...................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................

ix

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................

1

B. Rumusan Masalah........................................................ ...............

6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................

6

D. Manfaat Penelitian ....................................................................

6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Prokrastinasi .............................................................................

7

1. Pengertian Prokrastinasi ........................................................

7

2. Bentuk Prokrastinasi .............................................................

9

3. Ciri – Ciri Prokrastinasi.........................................................

10

4. Jenis – Jenis Tugas Prokrastinasi ...........................................

11

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi .................

12

B. External Locus of Control .........................................................

14

1. Pengertian External Locus of Control ....................................

14

2. Karakteristik External Locus of Control ................................

15

3. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan
External Locus of Control .....................................................

15

4. Sumber Pembentukan External Locus of Control ..................

16

5. Orientasi External Locus of Control ......................................

17

C. Hubungan External Locus of Control dengan Prokrastinasi
Mahasiswa dalam Menyelesaikan Skripsi..................................

iii

18

D. Kerangka Pemikiran..................................................................

20

E. Hipotesis ...................................................................................

21

BAB III. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ................................................................

22

B. Variabel Penelitian ....................................................................

23

1. Identifikasi Variabel Penelitian .............................................

23

2. Definisi Operasional..............................................................

23

C. Populasi dan Sampel .................................................................

24

D. Jenis Data dan Instrumen Penelitian ..........................................

24

1. Jenis Data..............................................................................

24

2. Instrumen Penelitian..............................................................

24

E. Prosedur Penelitian ...................................................................

27

1. Tahap Persiapan ....................................................................

27

2. Tahap Pelaksanaan ................................................................

27

F. Validitas dan Reliabilitas ..........................................................

28

1. Validitas................................................................................

28

2. Reliabilitas ............................................................................

29

G. Analisis Data ............................................................................

30

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .........................................................................

31

B. Hasil Analisis Data ...................................................................

33

C. Pembahasan ..............................................................................

34

BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................

37

B. Saran-saran ...............................................................................

37

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

39

LAMPIRAN...............................................................................................

42

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue Print Skala External Locus of Control .............................

25

Tabel 3.2 Blue Print Skala Prokrastinasi .................................................

26

Tabel 3.3 Skor Pilihan Jawaban ..............................................................

26

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Item Skala External Locus of Control ........

28

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Item Skala Prokrastinasi ............................

29

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Skala External Locus of Control
Dan Prokrastinasi ....................................................................

29

Tabel 3.7 Rancangan Analisa Data .........................................................

30

Tabel 4.1 Rangkuman T-score External Locus of Control .......................

32

Tabel 4.2 Rangkuman T-score Prokrastinasi Mahasiswa dalam Menyelesaikan
Skripsi.....................................................................................
32
Tabel 4.3 Rangkuman Analisa Korelasi Product Moment .......................

v

33

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pikir ........................................................................

vi

20

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian ..............................................................

42

Lampiran 2 Data Hasil Skoring ................................................................

48

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas .................................................................

50

Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................

58

Lampiran 5 Hasil Analisis Korelasi ..........................................................

60

vii

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, P.D., Widyarini, N., (2008). Student at The Completion
Procrastination
Thesis.
Diakses
7
april
2011
dari
http://www.gunadarma.ac.id
Atiningsih, Wiwit dan Uyun, Qurotul. (2008). Hubungan antara Kesabaran
dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa yang sedang
Mengerjakan Skripsi. (Skripsi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
Budaya Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta).
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Dafidoff, L.L. (1991). Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Fitriani. (2010). Hubungan antara locus of control eksternal dengan kecemasan
menghadapi pensiun. (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang).
Ferrari, J.R. Johnson, J.L. & Mc Cown, W.G. (1995). Procrastination and task
Avoidance, Theory, Research and Treatment. New York: Plenum Press.
Ghufron, M.N. & Risnawati, Rini. S. (2003). Teori – teori Psikologi. Jakarta: ArRuzz Media.
Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi analisis multivariate dengan program spss.
Semarang: BP Undip.
Green, L. (1982). Minority Students: Self Control of Procrastination. Journal of
Counseling Psychology. Vol. 29, 636-644
Hadianto, (2009). Menstabilkan Internal Dan Eksternal Locus Of Control. Diakses
5 Mei 2011 dari www.Geocities.com
Hampton, Amber, E.,(2005). Locus of Control and Procrastination. Diakses 7
Maret 2011 dari http://www.capital.edu.com
Kerlinger, Fred. (2006). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Lefcourt, H.M. (1982). Locus of Control. London: Laurence Erlbaum Associati

viii

Lyly. P. (2007). Hubungan antara locus of control dengan kecemasan menghadapi
pensiun. (Skripsi, Universitas Atmajaya, jakarta).
Monk, F.J., Knoers, A.M.P., Haditono, S.R. (2002). Psikologi Perkembangan.
Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Mzoughi,

N., Garrouch, K., Bouhlel, O., Negra, A. (2007). Online
Procrastination: A Predictive Model. Journal of Internet Business. Issue
4 – 2007.

Phares, E. (1991). Introduction to Personality. Third edition. New York:
HappercollinsPublisher Inc
Poerwadarminta. (1993). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Poerwanti, E. (1998). Dimensi-dimensi Riset Ilmiah. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang Press.
Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jilid
2. Jakarta: Erlangga.
Solomon, L.J. & Rothblum, E.D. (1984). Academic Procrastination: Frequency
and Cognitive-Behavioral Correlates. Journal of Counseling Psychology.
No. 31.
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Surijah, E., & Sia, T. (2007). Mahasiswa Versus Tugas: Prokrastinasi Akademik
dan Conscientiousness. Anima, Indonesian Psychological Journal. Vol.
22 (4).
Tuckman, B.W. (2002). APA Symposium Paper, Chicago 2002. Academic
Procrastinators: Their Rationalizations and Web-Course Performance.
Diakses
7
Juni
2011
dari
http://all.successcenter-ohiostate.edu/references/procrastinator_APA_ paper.htm.
Winarsunu, T. (2007). Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.
Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.
Wulan, R., (2000). Hubungan antara Gaya Pengasuhan Orangtua dengan
Prokrastinasi Akademik. (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta).

ix

Zayyana. (2009). Hasil Wawancara Dengan Wakil Kepala SMA Bina Taruna
Surabaya.
Zimberoff, D., Hartman, D., (2001). Four Primary Existential Themes in HeartCentered Therapies. Journal of Heart Centered Therapie. Vol. 2, 3-64.

x