METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada peternakan rakyat di tiga tempat yaitu 1 Kampung Sakabu, 2 Kampung Kalobo dan
2 Kampung Waijan Distrik Salawati Utara, selama 4 bulan mulai Agustus sampai November 2008.
Pertimbangan pemilihan kedua tempat ini adalah 1 sekitar lebih dari 95 populasi sapi Bali berada pada lokasi tersebut, 2 berdasarkan RTRW Kabupaten
Raja Ampat lokasi tersebut ditetapkan sebagai kawasan sentra pengembangan sapi potong.
Bahan dan Alat
Peralatan yang digunakan antara lain alat tulis menulis, daftar pertanyaan kuisioner untuk peternak, calliper, pita ukur pita Gordas, tongkat ukur, ear tag
dan peralatan lain yang diperlukan. Bahan yang dipakai adalah 218 peternak responden dan 314 contoh ternak sapi Bali yang terdapat pada lokasi penelitian
berdasarkan kategori jenis kelamin jantan, betina dan umur gigi I0, I1, I2 .
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode surve y. Data yang diperoleh terdiri atas :
1. Data primer , merupakan data hasil pengam atan dan pengukuran di lapangan
dan wawancara langsung pada peternak dalam bentuk pengisian daftar pertanyaan kuisioner. Pengamatan dan pengukuran beberapa karakterist ik fenotip ternak
berupa sifat kualitatif dan sifat k uantitatif. Data sifat kualitatif yang diamati adalah warna bulu, guna mengetahui sampai sejauh mana variasinya. Data sifat
kuantitatif yang diukur antara lain ukuran -ukuran tubuh seperti lingkar dada,
tinggi pundak, tinggi pinggul, panjang badan, lebar pinggul, lebar dada dan lingkar pergelangan kaki canon. Bobot badan diketahui melalui pendugaan
dengan menggunakan rumus hasil analisis regresi stepwise ukuran-ukuran tubuh sapi Bali dari populasi di Pro vinsi Bali P3Bali karena tidak adanya timbangan
ternak.
Rumus untuk menduga bobot badan menggunakan metode analisis regresi stepwise dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 4. Hasil analisis regresi stepwise antara bobot badan dan ukuran tubuh sapi Bali di Provinsi Bali
Jenis Kelamin
Gigi Persamaan Regresi
P- Value
galat baku
s R
2
Mallows C-p
Jantan I0
307 + 2,86LD + 0,14PB + 3,7LCan + 0,69LbPG
0,000 16,6
91,91 5,5
I1 527,5 + 2,5PB + 0,87LD + 2,57TP +
3,9LCan 0,000
22,4 79,08
8,8 I2
511,3 + 2,76LD + 2,48LbPG + 1,48PB + 4,2LCan
0,000 22,5
86,33 4,6
Betina I0
275 + 2,17LD + 0,47PB + 0,73TPG + 0,85LbD
0,000 13,4
87,98 6,0
I1 332,2 + 2,23LD + 1,53PB + 3,1LCan
0,000 14,9
82,87 8,3
I2 385,4 + 2,51LD + 1,16TPG + 0,90PB
0,000 16,3
88,35 3,3
Keterangan : LD = Lingkar dada
TP = Tinggi pundak
TPG = Tinggi pinggul
PB = Panjang badan
LbPG = Lebar pinggul
LbD = Lebar dada
Lcan = Lingkar pergelangan kaki canon
Secara umum metode pengukuran ukuran -ukuran tubuh sapi Bali dapat dijelaskan pada Gambar 2 Otsuka et al. 1981.
Gambar 2. Metode pengukuran ukuran -ukuran tubuh sapi
Keterangan : 1. Lingkar dada cm
2. Tinggi pundak cm 3. Tinggi pinggul cm
4. Panjang badan cm 5. Lebar pinggul cm
6. Lebar dada cm 7. Lingkar pergelangan kaki cm
1 2
1
3
1
4
1
7
1
5 6
a Lingkar dada : diukur pada bidang yang terbentuk mulai dari pundak sampai dasar dada di belakang siku dan tulang belikat menggunakan pita
ukur dalam satuan cm. b Tinggi pundak : diukur dari titik tertinggi pundak tegak lurus
sampai tanah dengan menggunakan tongkat ukur dalam satuan cm. c Tinggi pinggul : diukur dari bagian tertinggi pinggul tegak lurus
sampai ke tanah, menggunakan tongkat ukur dalam satuan cm. d Panjang badan : diukur dari penonjolan bahu tubersitas humeri sampai
penonjolan tulang duduk tuber ischii dengan menggunakan tongkat
ukur dalam satuan cm. e Lebar pinggul : diukur jarak dari tuber coxae penonjolan pinggul
yang kiri dengan tuber coxae yang kanan, menggunakan alat kaliper dalam satuan cm.
f Lebar dada : diukur jarak dari penonjolan bahu tubersitas humeri yang kiri dengan penonjolan bahu yang kanan , menggunakan
kaliper dalam satuan cm . g Lingkar pergelangan kaki canon: diukur pada bagian yang rampi ng dari
tulang metacarpus atau metatarsus, dipakai pita ukur dalam satuan cm.
2. Data sekunder meliputi : a dinamika populasi sapi Bali selama kurung