Waktu dan Tempat Penelitian Deskripsi Area Pelaksanaan Penelitian Di Lapangan

BAB 3 BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Oktober 2011 di Kawasan Sikundur Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Sumatera Utara dan dilanjutkan di Herbarium Universitas Sumatera Utara MEDANENSE. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.2 Deskripsi Area

Kawasan hutan Sikundur memiliki luas area ± 500 ha. Secara geografis terletak pada koordinat 03º57 ΄27˝ Lintang Utara, dan 98º04΄22˝ Bujur Timur. Kawasan Sikundur Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat memiliki keadaan topografi yang curam dan berbukit-bukit dengan ketinggian 47-58 meter di atas permukaan laut mdpl. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika BMG terdekat di kawasan Sikundur memiliki curah hujan berkisar antara 3500-4000 mm pertahun.

3.3 Pelaksanaan Penelitian Di Lapangan

Penelitian Rotan dilakukan menggunakan metode survey purposive yaitu dengan melakukan penjelajahan sepanjang jalur yang di lalui pada jarak ± 10 meter di sebelah kanan dan kiri jalur pengamatan atau di sesuaikan dengan keadaan di lapangan. Universitas Sumatera Utara Jenis-jenis Rotan yang ditemukan dicatat ciri-ciri morfologinya seperti, habitat, batang, permukaan batang, diameter batang, daun, pelepah daun, panjang tangkai daun, tangkai daun, buah, alat perambat atau misai Sulur panjat, tempat tumbuh sulur panjat. Pengkoleksian tumbuhan dilakukan dengan cara menggunting tanaman, spesimen hasil koleksi diberi label gantung bernomor, difoto dan dicatat ciri- cirinya, dimasukkan dalam lipatan koran, diberi alkohol 70 dan dimasukkan ke dalam plastik dan di tutup dengan lakban dan di bawa ke Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Tinggi FMIPA USU untuk diidentifikasi. Cara pengkoleksian dari jenis- jenis rotan yang ditemukan, mengacu pada tehnik koleksi Palem oleh Dransfield 1986. Rotan yang mempunyai perawakan kecil dikoleksi semua termasuk bagian akarnya, sedangkan untuk rotan yang perawakannya besar pengkoleksiannya dapat dibagi menjadi beberapa lembar dan setiap lembar diberi nomor koleksi yang sama. Untuk jenis yang mempunyai anak daun, daun dikoleksi dari bagian ujung, tengah, basal, dan dimasukkan ke dalam lipatan koran. Bagian batang yang berduri atau bekas daun luruh dikoleksi dan dimasukkan ke dalam lipatan koran, dan diberi alkohol 70 dan dimasukkan ke dalam plastik dan di tutup dengan lakban. Bunga dan bagian buah dikoleksi dalam amplop terpisah dan dibuat koleksi basahnya. Pada setiap lokasi pengamatan dilakukan pengukuran faktor fisik kimia yang meliputi ketinggian dan koordinat dengan menggunakan GPS Global Positioning System dan ketinggian dari setiap jenis Rotan yang ditemukan, pengukuran suhu udara dengan termometer, intensitas cahaya dengan lux meter, kelembaban udara dengan higrometer, dan pH tanah dengan soil tester. Di Laboratorium Spesimen dari lapangan dibuka, koran diganti dengan yang baru, koleksi disusun sedemikian rupa dalam lipatan kertas koran untuk dikeringkan dalam oven pengering dengan suhu ± 60 C sampai spesimen kering, dijahit atau dimounting pada kertas karton berwarna putih dengan ukuran 30 x 40 cm dan diberi label tempel. Universitas Sumatera Utara Spesimen yang telah kering diidentifikasi dengan buku-buku acuan sebagai berikut: 1. Collection of Illustrated Tropical Plant No IV VII Watanabe Corner, 1969. 2. A guide to Collecting Palms Dransfield, 1986. 3. Genera Palmarum Natalie, et.al., 1987. 4. Rotan: Pendayagunaan Lahan Marginal dan Pelestarian Jenisnya Yuwono, et.al., 1993. 5. Sumber daya Nabati Asia Tenggara Dransfield Manokaran, 1996. 6. Rotan Indonesia Januminro, 2000. 7. Di antara Bisikan Bambu dan alunan Rotan Sastrapradja, et. al., 2000.

3.4 Analisis Data