Pembuangan Panas Tubuh pada Olahraga Siklus pembuangan panas pada saat olahraga Penjalaran sinyal suhu pada sistem syaraf

maka proses radiasi tubuh ke udara sekitar mengalami gangguan. Konduksi adalah dengan rambatan karena bersinggungan dengan benda dingin. Makin tinggi suhu benda makin kecil proses konduksi panas. Misal mandi dengan air yang suhunya ± 24 º C, berarti proses konduksi akan besar sehingga tubuh akan kehilangan panas besar. Konveksi adalah proses mengganti udara sekitar tubuh dengan udara baru, sehingga sebenarnya adalah proses radiasi angin. Evaporasi adalah proses penguapan cairan yang ada di kulit tubuh normal adalah keringat, proses penguapan ini sangat tergantung pada kadar uap air udara humidity sekitar dan angin. Makin kecil kadar uap air kering, maka proses evaporasi akan meningkat dan menyebabkan suhu tubuh turun atau pembuangan panas bertambah.

2.6 Pembuangan Panas Tubuh pada Olahraga

Saat berolahraga hanya sekitar 20-25 dari energi yang dilepaskan oleh metabolisme otot, 75-80 sisanya muncul sebagai panas Ergen: 2009 Seorang atlit harus memiliki kemampuan seseorang menyeimbangkan antara produksi panas tubuh akibat proses metabolisme dalam tubuh ketika berolahraga dan suhu lingkungan, dengan jumlah panas yang dilepaskan. Keberfungsian dari sistem pengaturan suhu tubuh pada saat istirahat, aktivitas keseharian, maupun pada saat latihan, memiliki komponen sebagai berikut. 1 pusat pengaturan suhu thermoregulatory center, terdapat di hypotalamus berfungsi sebagai koordinator informasi yang masuk melalui sensor afektor untuk kemudian memberikan reaksi lanjutan. 2 reseptor suhu thermoreseptor merupakan reseptor sensoris terbagi menjadi dua bagian, reseptor pusat central reseptor pada hypotalamus dan reseptor tepi peripheral reseptoryang terdapat pada kulit sangat sensitif pada stimulus suhu panas dan dingin dan memberikan input pada pusat pengaturan suhu yang terletak di sistem saraf pusat. 3 Efektor suhu yang diperintah oleh pusat koordinasi melaksanakan proses pengaturan suhu, diantaranya kelenjar keringat, otot polos pada arteriola, otot rangka, dan kelenjar endokrin Costill dalam Indra: 2007 Berikut Gambar siklus pembuangan panas pada saat olahraga :

2.1 Siklus pembuangan panas pada saat olahraga

Sumber: McCallum: 2012 - Measuring body temperature Mekanisme Pengaturan suhu tubuh seperti yang telah disebutkan di atas diatur oleh hipotalamus yang terletak diantara dua hemisfer otak. Fungsi hipotalamus adalah seperti termostart.

2.2 Penjalaran sinyal suhu pada sistem syaraf

Sumber: Eliasih: 2012 - Pengaturan Suhu Tubuh Suhu yang nyaman merupakan set point untuk operasi system pemanas. Penurunan suhu lingkungan akan mengaktifkan pemanas Penjalaran sinyal suhu hampir selalu sejajar, namun tidak persis sama seperti sinyal nyeri. Sewaktu memasuki medulla spinalis, sinyal akan menjalar dalam traktus lissaueri sebanyak beberapa segmen diatas atau dibawah dan selanjutnya akan berakhir terutama pada lamina I, II, III radiks dorsalis sama seperti untuk rasa nyeri. Sesudah ada percabangan satu atau lebih neuron dalam medulla spinalis maka sinyal akan menjalarkan keserabut termal asenden yang menyilang ke traktus sensorik anterolateral sesi berlawanan dan akan berakhir di 1 area reticular batang otak dan 2 kompleks vetro basal thalamus. Setelah dari thalamus sinyal di hantarkan ke hipotalamus. Dihipotalamus mengandung dua pusat pengaturan suhu. Hipotalamus bagian anterior berespon terhadap peningkatan suhu dengan menyebabkan vasodilatasi dan karenanya panas menguap. Sedangkan hipotalamus bagian posterior berespon terhadap penurunan suhu dengan menyebabkan vasokontriksi dan mengaktivasi pembentukan panas lebih lanjut.

2.7 Cedera atau Penyakit yang dapat Timbul Akibat Kegagalan Aklimatisasi Panas