Menentukan Beban Joint Melihat Hasil deformasi pada masing-masing joint

Lia Galih Prasetyanti | 13344399SV02915

G. Menentukan Beban Joint

1. Klik joint yang ingin diinput lalu pilih menu Assign  Joint Load  Force.. seperti pada Gambar 1.39 Gambar 1.39 Menu bar AssignJoint LoadsForces 2. Lalu akan muncul jendela kerja Joint Forces seperti pada Gambar 1.40 Gambar 1.40 Jendela kerja Joint Forces 3. Input masing-masing Beban Mati Penutup Atap dan Plafond pada joint dengan mengisikan data seperti tabel 1.5 dibawah ini dengan mengulangi step G.1 dan G.2. Tabel 1.5 Data beban mati penutup atap dan plafond Bagian kuda-kuda Sendi Kiri Atas Kanan Rol Bawah Load Case Name MATI Force Global Z Penutup Atap -0,659 -1,317 -1,038 -0,759 -0,379 Force Global Z Plafond -0,061 -0,061 -0,122 Options Add to Existing Loads Lia Galih Prasetyanti | 13344399SV02915 Gambar 1.41 Skema perletakkan beban mati atap dan plafond 4. Input masing-masing Beban Hidup dengan mengisikan data seperti tabel 1.6 dibawah ini dengan mengulangi step G.1 dan G.2. Tabel 1.6 Data beban hidup Sendi Kiri Atas Kanan Rol Load Case Name HIDUP Force Global Z -1,750 -3,449 -2,758 -2,016 -1,008 Options Add to Existing Loads Gambar 1.42 Skema perletakkan beban hidup

H. Menentukan Beban Frame

1. Klik joint yang ingin diinput lalu pilih menu Assign  Frame Load  Point... seperti pada Gambar 1.43 Gambar 1.43 Menubar AssignFrame LoadsPoint... Lia Galih Prasetyanti | 13344399SV02915 2. Lalu akan muncul jendela kerja Frame Point Loads seperti pada Gambar 1.44 Gambar 1.44 Jendela kerja Frame Point Loads 3. Input masing-masing Beban Angin Kiri dengan mengisikan data seperti tabel 1.7 dibawah ini dengan mengulangi step H.1 dan H.2. Tabel 1.7 Data beban angin kiri Sendi Kiri Atas Kanan Rol Options ANGKI Coord Sys Local Local Local Local Local Local Direction 2 2 2 2 2 2 Options Add to Existing Loads Distance 0 -1,129 -2,258 +0,650 Distance 0,25 Distance 0,75 Distance 1 -1,779 +1,779 +1,301 Gambar 1.45 Skema perletakkan beban angin kiri Lia Galih Prasetyanti | 13344399SV02915 4. Input masing-masing Beban Angin Kanan dengan mengisikan data seperti tabel 1.8 dibawah ini dengan mengulangi step H.1 dan H.2. Tabel 1.8 Data beban angin kanan Sendi Kiri Atas Kanan Rol Options ANGKA Coord Sys Local Local Local Local Local Local Direction 2 2 2 2 2 2 Options Add to Existing Loads Distance 0 +1,129 +2,258 -0,650 Distance 0,25 Distance 0,75 Distance 1 +1,779 -1,779 -1,301 Gambar 1.46 Skema perletakkan beban angin kanan

I. Analisis Model

1. Pilih menu Assign  Frame  ReleasesPartial Fixity Gambar 1.47 Gambar 1.47 Menu bar Assign-Frame-ReleasesPartial Fixity 2. Setelah muncul jendela kerja Assign Frame Releases, centang Momen 22 dan Momen 33 seperti Gambar 1.48 lalu klik OK Lia Galih Prasetyanti | 13344399SV02915 Gambar 1.48 Jendela kerja Assign Frame Releases 3. Sehingga hasilnya akan tampak seperti Gambar 1.49 Gambar 1.49 Tampilan kuda-kuda setelah di releases 4. Pilih menu Analyze  Set Options... Gambar 1.50 Gambar 1.50 Menubar AnalyzeSet Analysis Option 5. Setelah muncul jendela kerja Analysis Options Gambar 1.51, pilih Plane Frame, lalu klik OK. Lia Galih Prasetyanti | 13344399SV02915 Gambar 1.51 Jendela kerja Analysis Option 6. Pilih menu Analyze  Run Analysis Gambar 1.52 Gambar 1.52 Menu bar AnalyzeRun Analysis 7. Setelah muncul jendela kerja Set Analysis Cases to Run Gambar 1.53 8. Do Not Run Case Name MODAL dengan klik MODAL lalu klik RunDo Not Case lalu klik Run Now Gambar 1.53 Jendela kerja Set Analysis Cases to Run 9. Kemudian akan muncul window dengan menampilkan beberapa variasi analisis. Apabila analisis telah lengkap dan tidak ada pesan kesalahan. Maka akan muncul „Analysis Complete’ seperti Gambar 1.54. Klik OK. Lia Galih Prasetyanti | 13344399SV02915 Gambar 1.54 Jendela kerja SAP2000v11.0.0.0 Advanced – tugasssss 10. Setelah dilakukan analisis maka akan dapat muncul bentuk deformasi struktur dan gaya-gaya yang terjadi, sesuai dengan kombinasi beban yang diinginkan. Hasilnya akan tampak seperti pada Gambar 1.55 berikut ini : Gambar 1.55 Gambar kuda-kuda setelah analisis model J. Kontrol Tegangan dan Desain Struktur 1. Pilih menu Option  Preperences  Steel Frame Design... Gambar 1.56 Gambar 1.56 Menu bar OptionPreferencesSteel Frame Design 2. Kemudian akan muncul Jendela kerja Steel Frame Design Preferences kemudian pilih AISC-LRFD99 pada Design Code seperti pada Gambar 1.57 Lia Galih Prasetyanti | 13344399SV02915 Gambar 1.57 Jendela kerja Steel Frame Design Preferences for AISC-LRFD99 3. Pilih menu Design  Steel Frame Design  Start DesignCheck of Structure Gambar 1.58 Gambar 1.58 Menubar Design-Steel Frame Design-Start DesignCheck of Structure 4. Sehingga akan tampak hasilnya seperti pada Gambar 1.59 Gambar 1.59 Tampilan kuda-kuda setelah dicek strukturnya 5. Mengecek semua frame dengan memilih menu Design  Concrete frame Design  Verify all Members Passed seperti pada Gambar 1.60 Lia Galih Prasetyanti | 13344399SV02915 Gambar 1.60 Menu bar menu DesignConcrete frame DesignVerify all Members Passed 6. Akan muncul jendela kerja hasil analisa frame seperti gambar 1.61 Gambar 1.61 Hasil analisa frame

K. Melihat Hasil deformasi pada masing-masing joint

1. Klik Display  Show load Assigns  Joint.., Gambar 1.62 Gambar 1.62 Menu bar DisplayShow Load AssignsJoint 2. Untuk melihat pengaruh beban mati penutup atap dan plafond, ganti Load Name menjadi “MATI” kemudian klik OK. Gambar 1.63 Gambar 1.63 Jendela kerja Joint Loads beban mati Lia Galih Prasetyanti | 13344399SV02915 3. Tampilan kuda kuda akibat beban mati penutup atap dan plafond akan menjadi seperti Gambar 1.64 Gambar 1.64 Tampilan beban mati pada kuda-kuda 4. Untuk melihat pengaruh beban hidup, ganti Load Name menjadi “HIDUP” kemudian klik OK. Gambar 1.65 Gambar 1.65 Jendela kerja Joint Loads beban hidup 5. Tampilan kuda kuda akibat beban hidup akan menjadi seperti Gambar 1.66 Gambar 1.66 Tampilan beban hidup pada kuda-kuda Lia Galih Prasetyanti | 13344399SV02915

L. Melihat Hasil deformasi pada masing-masing framecabletendon