BAB I MODEL KUDA KUDA BAJA DENGAN APLIKASI SAP 2000 11

(1)

BAB I

MODEL KUDA-KUDA BAJA DENGAN APLIKASI SAP 2000 11

Pada bagian ini akan dibahas cara perencanaan sebuah Kuda-Kuda Baja, unit dalam KN,m,C, dengan Bj 41, Fu = 410 Mpa, Fy = 250 Mpa dengan menggunakan aplikasi SAP 2000 11

Untuk analisis dan desain model ini dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : A. Mendesain kerangka baja

Untuk mengetahui ukuran grid di SAP, desain gambar kerangka baja pada aplikasi AutoCAD. Hingga diperoleh gambar seperti Gambar 1.1, sekaligus mendapatkan ukuran gridnya

Gambar 1.1 Desain kuda-kuda baja

Dari hasil gambar dapat diketahui bahwa terdapat 13 garis vertikal dengan jarak 1,5 m dan 10 garis horizontal dengan jarak 0,87 m.

B. Membuat model baru

1. Buka aplikasi SAP 2000 11, hingga muncul tampilan awal seperti Gambar 1.2


(2)

2. Pilih File/New Model atau tekan ctrl+Nhingga muncul box “New Model”

Gambar 1.3 Menu bar File/New Model...

3. Pilih satuan “kN , m , C” dan klik “Grid Only” pada jendela kerja New Model (Gambar 1.4)

Gambar 1.4 Jendela kerja New Model

4. Akan muncul jendela kerja “Quick Grid Lines” isikan data kerangka baja yang didapatkan dari penggambaran AutoCAD seperti pada tabel 1.1 Isikan jumlah garis vertikal (x) dan horizontal (z) pada “Number of Grid Lines”. Lalu jarak antar garis vertikal (x) dan jarak antar garis horizontal (z) pada “Grid Spacing” seperti pada Gambar 1.5

Tabel 1.1 Number of Grid Lines dan Grid Spacing Number of Grid Lines X direction 13 Y direction 1 Z direction 10 Grid Spacing

X direction 1,5 Y direction 1 Z direction 0,87


(3)

Gambar 1.5 Jendela kerja Quick Grid Lines 5. Sehingga akan muncul tampilan seperti Gambar 1.6

Gambar 1.6 Tampilan grid awal

6. Klik simbol xz seperti pada Gambar 1.7,untuk merubah tampilannya menjadi tampilan 2D tampak sumbu xz, lalu tutup jendela 3D nya


(4)

7. Sehingga tampilannya akan seperti Gambar 1.8

Gambar 1.8 Tampilan grid sumbu xz

8. Mengubah ukuran grid dengan klik kanan pada grid poin (Gambar 1.9) pilih Edit Grid Data... (Gambar 1.10)

Gambar 1.9 Grid proint

Gambar 1.10 Edit grid data

9. Setelah muncul jendela kerja Coordinate/Grid System pilih Modify/Show System... (Gambar 1.11)


(5)

10.Ganti Spacing pada X Grid Data dan Z Grid Data sesuai dengan jarak grid yang diperoleh dari hasil desain kerangka baja di AutoCAD (Tabel 1.1). Klik pada button Spacing. Seperti Gambar 1.2. Pada gambar kuda kuda yang kita desain (Gambar 1.1), semua spacing pada X yaitu 1,5 dan pada Z yaitu 0,87. Lalu klik OK

Gambar 1.12 Jendela kerja Define Grid Data C. Menentukan jenis material

1. Pilih menu Define Materials... (Gambar 1.13)

Gambar 1.13 Menu Bar Define/Materials...

2. Setelah muncul jendela kerja Define Materials, pilih Add New Material... seperti pada Gambar 1.14


(6)

3. Akan muncul jendela kerja Material Property Data seperti pada Gambar 1.15

Gambar 1.15 Jendela kerja Material Property Data sebelum input data

4. Pada kuda kuda baja kali ini digunakan baja tipe BJ41 dengan spesifikasi Fu dan Fy didapatkan dari tabel 5.3 Sifat mekanis baja struktural pada SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung.

Tabel 1.2 Sifat mekanis baja struktural

5. Kemudian isikan data Fu dan Fy yang telah diperoleh dari tabel 1.2 dan rubah Material Name and Display Color menjadi “BJ41” dengan Units kN, m, C seperti Gambar 1.16 lalu tekan OK


(7)

6. Sehingga pada Define Materials akan muncul material baru BJ41 seperti yang nampak pada Gambar 1.17 lalu klik OK

Gambar 1.17 Jendela kerja Define Materials setelah input data BJ41 D. Menentukan jenis frame

1. Pilih menu Define Frame Sections... (Gambar 1.18)

Gambar 1.18 Menu Bar Define/Frame Sections

2. Akan muncul jendela kerja Frame Properties, pilih Import New Property... seperti Gambar 1.19


(8)

3. Pada kuda kuda baja kali ini digunakan profil baja Tee. Sehingga setelah muncul jendela kerja Import Frame Section Property, pilih Steel pada Frame Section Property Type dan klik profil baja Tee seperti Gambar 1.20

Gambar 1.20 Jendela kerja Import Frame Section Property

4. Carilah folder Computer\C:\Program Files\Computers and Structures\SAP 2000 11 lalu pilih AISC.PRO seperti yang nampak pada Gambar 1.21, klik Open.


(9)

5. Lalu ganti Material dengan BJ41 dan select all semua section untuk di import seperti pada gambar 1.22, dan tekan OK.

Gambar 1.22 Select Section to Import

6. Ubah material dengan BJ41 setelah muncul jendela kerja Tee Section seperti pada Gambar 1.23. Lalu klik Ok.


(10)

7. Akan muncul jendela kerja Frame Properties seperti Gambar 1.24, pilih ukuran W16.5 145.5 lalu klik Ok.

Gambar 1.24 Jendela kerja Frame Properties setelah input frame E. Menggambar model kuda kuda baja

1. Menggambar model kuda kuda baja pada SAP 2000 11 seperti desain yang ingin kita buat dengan klik icon Draw Frame/Cable Element.

Gambar 1.25 Simbol Draw Frame/Cable Element

2. Merubah section seperti yang sudah ditentukan sebelumnya seperti pada Gambar 1.26.

Gambar 1.26 Setting Section setelah klik simbol Draw Frame/Cable Element 3. Menggambar desain kuda-kuda yang diinginkan seperti pada Gambar 1.27

Gambar 1.27 Desain kerangka kuda-kuda baja


(11)

4. Kemudian memberi jenis joint yang akan digunakan dengan klik joint dukungan semua kolom kemudian pilih menu Assign Joint Restraints... (Gambar 1.28)

Gambar 1.28 Menu bar Assign/Joint/Restrains...

Untuk titik buhul kiri berupa dukungan sendi, klik simbol sendi seperti Gambar 1.29, lalu klik OK

Gambar 1.29 Jendela kerja Joint Restrains untuk dukungan sendi

Untuk titik buhul kanan berupa dukungan rol, klik simbol sendi seperti Gambar 1.30, lalu klik OK


(12)

5. Sehingga tampilannya akan seperti Gambar 1.31 dibawah ini

Gambar 1.31 tampilan Desain kerangka kuda-kuda baja setelah diberi dukungan F. Menentukan Load Case dan Combination

Pada struktur yang kita desain, akan dianalisa empat macam Loas Case, yaitu Beban Mati (Dead Load/DL), Beban Hidup (Life Load), Beban Angin (Wind Load) kanan dan kiri. 1. Pilih menu Define Load Cases... (Gambar 1.32)


(13)

2. Setelah muncul jendela kerja Define Loads (Gambar 1.33),

Gambar 1.33 Jendela kerja Define Loads sebelum input data

3. Input nama dan pilih jenis Load Cases (seperti Tabel 1.3) lalu klik Add New Load disetiap Load Cases.

a

Tabel 1.3 Data Load Name dan Type

Load Name Type

MATI DEAD

HIDUP LIVE

ANGKA WIND

ANGKI WIND

4. Sehingga tampilannya akan menjadi seperti pada Gambar 1.34 dibawah ini


(14)

5. Pilih menu Define  Combinations seperti pada gambar 1.35

Gambar 1.35 Menu Bar Define/Combinations...

6. Sehingga akan muncul jendela kerja Define Response Combination seperti Gambar 1.36 lalu klik Add New Combo


(15)

7. Akan muncul jendela kerja Response Combination Data seperti pada Gambar 1.37.

Gambar 1.37 Jendela Kerja Response Combination Data

8. Buatlah 4 kombinasi dengan menginput data berdasarkan tabel 1.4. Lalu Add dan klik OK

Tabel 1.4 Variasi Combination Case

Reponse Combination Name Case Name Scale Factor

COMB1 MATI 1,4

COMB2 MATI 1,2

HIDUP 1,6

COMB3

MATI 1,2

HIDUP 1,6

ANGKA 0,8

COMB4

MATI 1,2

HIDUP 1,6

ANGKI 0,8

9. Sehingga tampilannya akan menjadi seperti Gambar 1.38


(16)

G. Menentukan Beban Joint

1. Klik joint yang ingin diinput lalu pilih menu Assign Joint Load Force.. seperti pada Gambar 1.39

Gambar 1.39 Menu bar Assign/Joint Loads/Forces 2. Lalu akan muncul jendela kerja Joint Forces seperti pada Gambar 1.40

Gambar 1.40 Jendela kerja Joint Forces

3. Input masing-masing Beban Mati Penutup Atap dan Plafond pada joint dengan mengisikan data seperti tabel 1.5 dibawah ini dengan mengulangi step G.1 dan G.2. Tabel 1.5 Data beban mati penutup atap dan plafond

Bagian kuda-kuda Sendi Kiri Atas Kanan Rol Bawah

Load Case Name MATI

Force Global Z (Penutup Atap)

-0,659 -1,317 -1,038 -0,759 -0,379 0 Force Global Z

(Plafond)

-0,061 0 0 0 -0,061 -0,122


(17)

Gambar 1.41 Skema perletakkan beban mati atap dan plafond

4. Input masing-masing Beban Hidup dengan mengisikan data seperti tabel 1.6 dibawah ini dengan mengulangi step G.1 dan G.2.

Tabel 1.6 Data beban hidup

Sendi Kiri Atas Kanan Rol

Load Case Name HIDUP

Force Global Z -1,750 -3,449 -2,758 -2,016 -1,008

Options Add to Existing Loads

Gambar 1.42 Skema perletakkan beban hidup H. Menentukan Beban Frame

1. Klik joint yang ingin diinput lalu pilih menu Assign Frame Load Point... seperti pada Gambar 1.43


(18)

2. Lalu akan muncul jendela kerja Frame Point Loads seperti pada Gambar 1.44

Gambar 1.44 Jendela kerja Frame Point Loads

3. Input masing-masing Beban Angin Kiri dengan mengisikan data seperti tabel 1.7 dibawah ini dengan mengulangi step H.1 dan H.2.

Tabel 1.7 Data beban angin kiri

Sendi Kiri Atas Kanan Rol

Options ANGKI

Coord Sys Local Local Local Local Local Local

Direction 2 2 2 2 2 2

Options Add to Existing Loads

Distance 0 -1,129 -2,258 0 0 0 +0,650

Distance 0,25 0 0 0 0 0 0

Distance 0,75 0 0 0 0 0 0

Distance 1 0 0 -1,779 +1,779 +1,301 0


(19)

4. Input masing-masing Beban Angin Kanan dengan mengisikan data seperti tabel 1.8 dibawah ini dengan mengulangi step H.1 dan H.2.

Tabel 1.8 Data beban angin kanan

Sendi Kiri Atas Kanan Rol

Options ANGKA

Coord Sys Local Local Local Local Local Local

Direction 2 2 2 2 2 2

Options Add to Existing Loads

Distance 0 +1,129 +2,258 0 0 0 -0,650

Distance 0,25 0 0 0 0 0 0

Distance 0,75 0 0 0 0 0 0

Distance 1 0 0 +1,779 -1,779 -1,301 0

Gambar 1.46 Skema perletakkan beban angin kanan I. Analisis Model

1. Pilih menu Assign  Frame  Releases/Partial Fixity (Gambar 1.47)

Gambar 1.47 Menu bar Assign-Frame-Releases/Partial Fixity

2. Setelah muncul jendela kerja Assign Frame Releases, centang Momen 22 dan Momen 33 seperti Gambar 1.48 lalu klik OK


(20)

Gambar 1.48 Jendela kerja Assign Frame Releases 3. Sehingga hasilnya akan tampak seperti Gambar 1.49

Gambar 1.49 Tampilan kuda-kuda setelah di releases 4. Pilih menu Analyze  Set Options... (Gambar 1.50)

Gambar 1.50 Menubar Analyze/Set Analysis Option

5. Setelah muncul jendela kerja Analysis Options (Gambar 1.51), pilih Plane Frame, lalu klik OK.


(21)

Gambar 1.51 Jendela kerja Analysis Option 6. Pilih menu Analyze  Run Analysis (Gambar 1.52)

Gambar 1.52 Menu bar Analyze/Run Analysis 7. Setelah muncul jendela kerja Set Analysis Cases to Run (Gambar 1.53)

8. Do Not Run Case Name MODAL dengan klik MODAL lalu klik Run/Do Not Case lalu klik Run Now

Gambar 1.53 Jendela kerja Set Analysis Cases to Run

9. Kemudian akan muncul window dengan menampilkan beberapa variasi analisis. Apabila analisis telah lengkap dan tidak ada pesan kesalahan. Maka akan muncul „Analysis Complete’ seperti Gambar 1.54. Klik


(22)

Gambar 1.54 Jendela kerja SAP2000v11.0.0.0 Advanced – tugasssss

10.Setelah dilakukan analisis maka akan dapat muncul bentuk deformasi struktur dan gaya-gaya yang terjadi, sesuai dengan kombinasi beban yang diinginkan.

Hasilnya akan tampak seperti pada Gambar 1.55 berikut ini :

Gambar 1.55 Gambar kuda-kuda setelah analisis model J. Kontrol Tegangan dan Desain Struktur

1. Pilih menu Option  Preperences  Steel Frame Design... (Gambar 1.56)

Gambar 1.56 Menu bar Option/Preferences/Steel Frame Design

2. Kemudian akan muncul Jendela kerja Steel Frame Design Preferences kemudian pilih AISC-LRFD99 pada Design Code seperti pada Gambar 1.57


(23)

Gambar 1.57 Jendela kerja Steel Frame Design Preferences for AISC-LRFD99 3. Pilih menu Design  Steel Frame Design  Start Design/Check of Structure

(Gambar 1.58)

Gambar 1.58 Menubar Design-Steel Frame Design-Start Design/Check of Structure 4. Sehingga akan tampak hasilnya seperti pada Gambar 1.59


(24)

Gambar 1.60 Menu bar menu Design/Concrete frame Design/Verify all Members Passed

6. Akan muncul jendela kerja hasil analisa frame seperti gambar 1.61

Gambar 1.61 Hasil analisa frame K. Melihat Hasil deformasi pada masing-masing joint

1. Klik Display Show load Assigns Joint.., (Gambar 1.62)

Gambar 1.62 Menu bar Display/Show Load Assigns/Joint

2. Untuk melihat pengaruh beban mati penutup atap dan plafond, ganti Load Name menjadi “MATI” kemudian klik OK. (Gambar 1.63)


(25)

3. Tampilan kuda kuda akibat beban mati penutup atap dan plafond akan menjadi seperti Gambar 1.64

Gambar 1.64 Tampilan beban mati pada kuda-kuda

4. Untuk melihat pengaruh beban hidup, ganti Load Name menjadi “HIDUP” kemudian klik OK. (Gambar 1.65)

Gambar 1.65 Jendela kerja Joint Loads beban hidup 5. Tampilan kuda kuda akibat beban hidup akan menjadi seperti Gambar 1.66

Gambar 1.66 Tampilan beban hidup pada kuda-kuda


(26)

L. Melihat Hasil deformasi pada masing-masing frame/cable/tendon

1. Klik Display Show load Assigns Frame/Cable/Tendon.., (Gambar 1.67)

Gambar 1.67 Menu bar Display-Show Load Design-Frmae/Cable/Tendon 2. Untuk melihat pengaruh beban angin kanan, ganti Load Name menjadi “ANGKA”

kemudian klik OK. (Gambar 1.68)

Gambar 1.68 Jendela kerja Show Frame Loads beban angin kanan

3. Tampilan kuda kuda akibat beban angin kanan akan menjadi seperti Gambar 1.69

Gambar 1.69 Tampilan beban angin kanan pada kuda-kuda

4. Untuk melihat pengaruh beban angin kiri, ganti Load Name menjadi “ANGKI” kemudian klik OK. (Gambar 1.70)


(27)

Gambar 1.70 Jendela kerja Show Frame Loads beban angin kiri

5. Tampilan kuda kuda akibat beban angin kiri akan menjadi seperti Gambar 1.71

Gambar 1.71 Tampilan beban angin kiri pada kuda-kuda M. Melihat gaya-gaya yang terjadi pada masing-masing elemen

1. Pilih menu Display  Show Forces/Stresses  Frame/Cables... (Gambar 1.72)

Gambar 1.72 Menubar Display - Show Forces/Stresses - Frame/Cables...

2. Untuk melihat gaya yang diakibatkan oleh Beban Hidup, ubah Case/Combo name menjadi “HIDUP” seperti pada Gambar 1.73 dan pilih gaya yang ingin ditampilkan pada Component. Pilih Fill Diragram pada options untuk menampilkannya dalam diagram, dan pilih Show Values on Diagram pada options untuk menampilkan besaran gayanya


(28)

Gambar 1.73 Jendela kerja Member Force Diagram for Frames

3. Misalnya untuk melihat gaya axial yang diakibatkan oleh Beban Hidup, klik Axial Force pada Componen, lalu klik OK. Sehingga akan muncul tampilan seperti gambar 1.74 untuk Fill Diagram dan 1.75 untuk Show Values on Diagram

Gambar 1.74 Tampilan gaya aksial akibat beban hidup fill diagram


(29)

4. Lakukan seluruh langkah nomor M.2 untuk Beban Mati (DEAD), Beban Angin Kanan (ANGKA), Beban Angin Kiri (ANGKI), COMB1, COMB2, COMB3, dan COMB4 dengan mengganti Case/Combo name sesuai dengan Case/Combo yang kita ingin tampilkan.

N. Mengekspor data ke Ms.Excel

1. Untuk mengetahui hasil output, pilih menu File Export SAP 2000 MS EXCEL seperti pada Gambar 1.76

Gambar 1.76 Menu bar File/Export/

2. Centang Analysis Result dan Open File After Export seperti pada Gambar 1.77. Kemudian Klik OK.

Gambar 1.77 Jendela kerja Choose Tables for Export to Excel

3. Beri nama file lalu klik save (Gambar 1.78). Secara otomatis file Ms.Excel akan terbuka setelah Export selesai


(30)

Gambar 1.78 Jendela kerja Save Excel Spreadsheet File As O. Mengecek desain terhadap syarat SNI

1. Buka file Ms. Excel hasil export dari aplikasi SAP 2000 11 buka sheet “Element Forces –Frames” (gambar 1.79)

Gambar 1.79 Tampilan Ms.Excel hasil Export dari aplikasi SAP 2000 11 2. Nilai Nu tekan didapat dari P terkecil (bertanda negatif) seperti Gambar 1.80 dan Nu

tarik dari P terbesar (bertanda positif) seperti Gambar 1.81

Gambar 1.80 Element Forces – Frame pada Nu Tekan

Gambar 1.81 Element Forces – Frame pada Nu Tarik

3. Nilai panjang batang diambil dari panjang batang yang paling panjang seperti pada Gambar 1.82.


(31)

4. Apabila nilai station/panjangnya 0, maka buka aplikasi SAP 2000 11 lagi dan ketik ctrl+E sehingga akan muncul Jendela kerja Display Options For Active Window (Gambar 1.83).

Gambar 1.83 Jendela kerja Display

5. Sehingga tampilannya akan seperti gambar 1.84. Lalu klik kanan pada batang dengan Nu Tekan terbesar dan muncul Jendela kerja Object Model – line Information, pilih tab Location dan data panjang section ada di Length (Gambar 1.85)

Gambar 1.84 Tampilan kuda-kuda dengan label


(32)

6. Momen inersia profil dilihat dari menu Define  Materials  WT16,5x145,5  Modify/Show Property  Section Properties, sehingga akan muncul jendela kerja Properties Data seperti pada Gambar 1.86


(33)

LAMPIRAN

PERHITUNGAN DATA PADA TABEL BAB I

1. Data pada tabel 1.1 didapatkan dari hasil penggambaran model desain pada aplikasi AutoCad (Gambar 1.1)

Tabel 1.1 Number of Grid Lines dan Grid Spacing Number of Grid Lines X direction 13 Y direction 1 Z direction 10 Grid Spacing

X direction 1,5 Y direction 1 Z direction 0,87

Gambar 1.1 Desain kuda-kuda baja

2. Data pada tabel 1.2 didapatkan dari tabel 5.3 Sifat mekanis baja struktural pada SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

Tabel 1.2 Sifat mekanis baja struktural


(34)

3. Data pada tabel 1.3 didapatkan dari jenis beban yang diberikan pada desain Tabel 1.3 Data Load Name dan Type

Load Name Type

MATI DEAD

HIDUP LIVE

ANGKA WIND

ANGKI WIND

4. Data pada tabel 1.4 didapatkan dari kombinasi beban antara beban mati, hidup, dan angin Tabel 1.4 Variasi Combination Case

Reponse Combination Name Case Name Scale Factor

COMB1 MATI 1,4

COMB2 MATI 1,2

HIDUP 1,6

COMB3

MATI 1,2

HIDUP 1,6

ANGKA 0,8

COMB4

MATI 1,2

HIDUP 1,6

ANGKI 0,8

5. Data pada tabel 1.5 didapatkan dari perhitungan dengan rumus dibawah Tabel 1.5 Data beban mati penutup atap dan plafond

Bagian kuda-kuda Sendi Kiri Atas Kanan Rol Bawah

Load Case Name MATI

Force Global Z (Penutup Atap)

-0,659 -1,317 -1,038 -0,759 -0,379 0 Force Global Z

(Plafond)

-0,061 0 0 0 -0,061 -0,122

Options Add to Existing Loads

Diketahui :

Jarak antar kuda-kuda = 2,5 m.

Beban mati (penutup atap) = 0,35 kPa

Beban mati (plafond) = 0,065 kPa

Hasil perhitungan diberi tanda negatif karena arah gayanya searah sumbu –Z (Z negatif) Dihitung dengan rumus :


(35)

 P beban mati penutup atap pada sendi

 P beban mati penutup atap pada kuda-kuda bagian kiri

 P beban mati penutup atap pada kuda-kuda bagian puncak

 P beban mati penutup atap pada kuda-kuda bagian kanan

 P beban mati penutup atap pada rol

 P beban mati plafond pada sendi

 P beban mati plafond pada kuda-kuda bagian bawah

 P beban mati plafond pada rol

6. Data pada tabel 1.6 didapatkan dari perhitungan dengan rumus dibawah Tabel 1.6 Data beban hidup

Sendi Kiri Atas Kanan Rol

Load Case Name HIDUP

Force Global Z -1,750 -3,449 -2,758 -2,016 -1,008

Options Add to Existing Loads

Diketahui :

Jarak antar kuda-kuda = 2,5 m. Beban hidup = 0,93 kPa

Hasil perhitungan diberi tanda negatif karena arah gayanya searah sumbu –Z (Z negatif) Dihitung dengan rumus :

 P beban hidup pada sendi

 P beban hidup pada kuda-kuda bagian kiri


(36)

 P beban hidup pada kuda-kuda bagian kanan

 P beban hidup atap pada rol

7. Data pada tabel 1.7 didapatkan dari perhitungan dengan rumus dibawah Tabel 1.7 Data beban angin kiri

Sendi Kiri Atas Kanan Rol

Options ANGKI

Coord Sys Local Local Local Local Local Local

Direction 2 2 2 2 2 2

Options Add to Existing Loads

Distance 0 -1,129 -2,258 0 0 0 +0,650

Distance 0,25 0 0 0 0 0 0

Distance 0,75 0 0 0 0 0 0

Distance 1 0 0 -1,779 +1,779 +1,301 0 Diketahui :

Jarak antar kuda-kuda = 2,5 m. Beban Angin = 0,6 kPa

Dengan arah jenis 2 yaitu serong, dengan tanda negatif berarti condong kebawah dan tanda positif berarti condong ke atas.

Dihitung dengan rumus :

 P beban angin kiri pada sendi

 P beban angin kiri pada kuda-kuda bagian kiri

 P beban angin kiri pada kuda-kuda bagian puncak

 P beban angin kiri pada kuda-kuda bagian kanan

 P beban angin kiri atap pada rol


(37)

8. Data pada tabel 1.8 didapatkan dari perhitungan dengan rumus dibawah Tabel 1.8 Data beban angin kanan

Sendi Kiri Atas Kanan Rol

Options ANGKA

Coord Sys Local Local Local Local Local Local

Direction 2 2 2 2 2 2

Options Add to Existing Loads

Distance 0 +1,129 +2,258 0 0 0 -0,650

Distance 0,25 0 0 0 0 0 0

Distance 0,75 0 0 0 0 0 0

Distance 1 0 0 +1,779 -1,779 -1,301 0 Diketahui :

Jarak antar kuda-kuda = 2,5 m. Beban Angin = 0,6 kPa

Dengan arah jenis 2 yaitu serong, dengan tanda negatif berarti condong kebawah dan tanda positif berarti condong ke atas.

Dihitung dengan rumus :

 P beban angin kanan pada sendi

 P beban angin kanan kuda-kuda bagian kiri

 P beban angin kanan pada kuda-kuda bagian puncak

 P beban angin kanan pada kuda-kuda bagian kanan

 P beban angin kanan atap pada rol


(1)

6. Momen inersia profil dilihat dari menu Define  Materials  WT16,5x145,5  Modify/Show Property  Section Properties, sehingga akan muncul jendela kerja Properties Data seperti pada Gambar 1.86


(2)

LAMPIRAN

PERHITUNGAN DATA PADA TABEL BAB I

1. Data pada tabel 1.1 didapatkan dari hasil penggambaran model desain pada aplikasi AutoCad (Gambar 1.1)

Tabel 1.1 Number of Grid Lines dan Grid Spacing Number of Grid Lines X direction 13 Y direction 1 Z direction 10 Grid Spacing

X direction 1,5 Y direction 1 Z direction 0,87

Gambar 1.1 Desain kuda-kuda baja

2. Data pada tabel 1.2 didapatkan dari tabel 5.3 Sifat mekanis baja struktural pada SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

Tabel 1.2 Sifat mekanis baja struktural


(3)

3. Data pada tabel 1.3 didapatkan dari jenis beban yang diberikan pada desain Tabel 1.3 Data Load Name dan Type

Load Name Type

MATI DEAD

HIDUP LIVE

ANGKA WIND

ANGKI WIND

4. Data pada tabel 1.4 didapatkan dari kombinasi beban antara beban mati, hidup, dan angin Tabel 1.4 Variasi Combination Case

Reponse Combination Name Case Name Scale Factor

COMB1 MATI 1,4

COMB2 MATI 1,2

HIDUP 1,6

COMB3

MATI 1,2

HIDUP 1,6

ANGKA 0,8

COMB4

MATI 1,2

HIDUP 1,6

ANGKI 0,8

5. Data pada tabel 1.5 didapatkan dari perhitungan dengan rumus dibawah Tabel 1.5 Data beban mati penutup atap dan plafond

Bagian kuda-kuda Sendi Kiri Atas Kanan Rol Bawah

Load Case Name MATI

Force Global Z (Penutup Atap)

-0,659 -1,317 -1,038 -0,759 -0,379 0 Force Global Z

(Plafond)

-0,061 0 0 0 -0,061 -0,122

Options Add to Existing Loads

Diketahui :

Jarak antar kuda-kuda = 2,5 m.

Beban mati (penutup atap) = 0,35 kPa

Beban mati (plafond) = 0,065 kPa

Hasil perhitungan diberi tanda negatif karena arah gayanya searah sumbu –Z (Z negatif) Dihitung dengan rumus :


(4)

 P beban mati penutup atap pada sendi

 P beban mati penutup atap pada kuda-kuda bagian kiri

 P beban mati penutup atap pada kuda-kuda bagian puncak

 P beban mati penutup atap pada kuda-kuda bagian kanan

 P beban mati penutup atap pada rol

 P beban mati plafond pada sendi

 P beban mati plafond pada kuda-kuda bagian bawah

 P beban mati plafond pada rol

6. Data pada tabel 1.6 didapatkan dari perhitungan dengan rumus dibawah Tabel 1.6 Data beban hidup

Sendi Kiri Atas Kanan Rol

Load Case Name HIDUP

Force Global Z -1,750 -3,449 -2,758 -2,016 -1,008

Options Add to Existing Loads

Diketahui :

Jarak antar kuda-kuda = 2,5 m. Beban hidup = 0,93 kPa

Hasil perhitungan diberi tanda negatif karena arah gayanya searah sumbu –Z (Z negatif) Dihitung dengan rumus :

 P beban hidup pada sendi

 P beban hidup pada kuda-kuda bagian kiri

 P beban hidup pada kuda-kuda bagian puncak


(5)

 P beban hidup pada kuda-kuda bagian kanan

 P beban hidup atap pada rol

7. Data pada tabel 1.7 didapatkan dari perhitungan dengan rumus dibawah Tabel 1.7 Data beban angin kiri

Sendi Kiri Atas Kanan Rol

Options ANGKI

Coord Sys Local Local Local Local Local Local

Direction 2 2 2 2 2 2

Options Add to Existing Loads

Distance 0 -1,129 -2,258 0 0 0 +0,650

Distance 0,25 0 0 0 0 0 0

Distance 0,75 0 0 0 0 0 0

Distance 1 0 0 -1,779 +1,779 +1,301 0 Diketahui :

Jarak antar kuda-kuda = 2,5 m. Beban Angin = 0,6 kPa

Dengan arah jenis 2 yaitu serong, dengan tanda negatif berarti condong kebawah dan tanda positif berarti condong ke atas.

Dihitung dengan rumus :

 P beban angin kiri pada sendi

 P beban angin kiri pada kuda-kuda bagian kiri

 P beban angin kiri pada kuda-kuda bagian puncak

 P beban angin kiri pada kuda-kuda bagian kanan

 P beban angin kiri atap pada rol


(6)

8. Data pada tabel 1.8 didapatkan dari perhitungan dengan rumus dibawah Tabel 1.8 Data beban angin kanan

Sendi Kiri Atas Kanan Rol

Options ANGKA

Coord Sys Local Local Local Local Local Local

Direction 2 2 2 2 2 2

Options Add to Existing Loads

Distance 0 +1,129 +2,258 0 0 0 -0,650

Distance 0,25 0 0 0 0 0 0

Distance 0,75 0 0 0 0 0 0

Distance 1 0 0 +1,779 -1,779 -1,301 0 Diketahui :

Jarak antar kuda-kuda = 2,5 m. Beban Angin = 0,6 kPa

Dengan arah jenis 2 yaitu serong, dengan tanda negatif berarti condong kebawah dan tanda positif berarti condong ke atas.

Dihitung dengan rumus :

 P beban angin kanan pada sendi

 P beban angin kanan kuda-kuda bagian kiri

 P beban angin kanan pada kuda-kuda bagian puncak

 P beban angin kanan pada kuda-kuda bagian kanan

 P beban angin kanan atap pada rol