Karakteristik Subyek Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini telah dilakukan pemeriksaan kadar prolaktin serum terhadap 30 orang subyek psoriasis vulgaris dengan berbagai skor PASI yang dimulai dari bulan Januari 2012 hingga bulan Desember 2012. Semua subyek penelitian telah menjalani anamnesis, pemeriksaan fisik, pengukuran nilai skor PASI, dan selanjutnya telah diambil sampel darah dari 30 orang subyek penelitian.

4.1 Karakteristik Subyek Penelitian

Karakteristik subyek pada penelitian ini ditampilkan berdasarkan distribusi jenis kelamin dan kelompok usia. Distribusi subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1. Karakteristik subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin Subyek penelitian n Laki-laki 17 56,7 Perempuan 13 43,3 Total 30 100 Berdasarkan tabel 4.1 dari total 30 subyek penelitian didapatkan 17 orang 56,7 adalah laki-laki dan 13 orang 43,3 Universitas Sumatera Utara adalah perempuan. Hal ini memperlihatkan bahwa jumlah pasien psoriasis vulgaris berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan. Berbagai penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang sama, bahwa psoriasis sedikit lebih sering dijumpai pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Suite 2006 dalam sebuah studi retrospektif pada klinik dermatologi di Trinidad dan Tobago melaporkan bahwa psoriasis lebih sering dijumpai pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan perbandingan 1,5:1. Naldi et al. 2004 dalam penelitiannya melaporkan bahwa prevalensi terjadinya psoriasis pada populasi umum relatif tinggi yaitu berkisar antara 0,6 - 4,8 dengan predominasi jenis kelamin laki- laki. 45 Fatani 2002 dalam penelitiannya terhadap 263 orang pasien psoriasis dewasa di Saudi Arabia, mendapatkan hasil bahwa penyakit ini lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan, dengan perbandingan 1,4:1. 46 Kaur 1997 melaporkan penelitiannya terhadap 1220 orang pasien psoriasis di India, bahwa psoriasis lebih sering terjadi pada laki- laki yaitu sebesar 67 dibandingkan dengan perempuan yaitu sebesar 33 2,03:1. 47 Bedi 1995 melakukan penelitian terhadap 530 orang pasien psoriasis di India utara, mendapatkan bahwa prevalensi terjadinya 48 Universitas Sumatera Utara psoriasis diantara pasien rawat jalan pada klinik dermatologi yaitu sebesar 2,8 dengan perbandingan jumlah pasien psoriasis laki-laki lebih banyak daripada perempuan yaitu sebesar 2,4:1. 48 Tabel 4.2 Karakteristik derajat keparahan psoriasis vulgaris berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin Psoriasis Vulgaris Ringan Sedang Berat n n n Laki-laki Perempuan 9 4 69,2 30,8 5 5 50 50 3 4 42,9 57,1 Total 13 100 10 100 7 100 Berdasarkan tabel 4.2 dari total 13 orang pasien psoriasis vulgaris derajat ringan didapatkan 9 orang 69,2 adalah laki-laki dan 4 orang 30,8 adalah perempuan. Total 10 orang pasien psoriasis vulgaris derajat sedang didapatkan 5 orang 50 adalah laki- laki dan 5 orang 50 adalah perempuan. Total 7 orang pasien psoriasis vulgaris derajat berat didapatkan 3 orang 42,9 adalah laki- laki dan 4 orang 57,1 adalah perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa pasien psoriasis vulgaris derajat ringan lebih banyak dijumpai pada laki-laki dan pasien psoriasis vulgaris derajat berat lebih banyak dijumpai pada perempuan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Mabuchi et al. 2006 pada 102 orang pasien psoriasis vulgaris di Jepang yang Universitas Sumatera Utara melaporkan bahwa tidak terdapat perbedaan skor PASI yang signifikan diantara laki-laki dan perempuan Distribusi subyek penelitian berdasarkan kelompok usia dapat dilihat pada tabel 4.3 49 Tabel 4.3. Karakteristik subyek penelitian berdasarkan kelompok usia Usia Subyek penelitian n 15-30 7 23,3 31-45 17 56,7 46-60 6 20 Total 30 100 Berdasarkan tabel 4.3 dari total 30 orang subyek penelitian didapati bahwa subyek terbanyak berusia antara 31-45 tahun yang berjumlah 17 orang 56,7. Psoriasis dapat terjadi pada semua usia, penyakit ini pernah dilaporkan terjadi pada saat lahir serta pada orang yang berusia lebih lanjut. Penentuan yang akurat mengenai onset terjadinya psoriasis sampai dengan saat ini masih menjadi permasalahan, oleh karena beberapa penelitian dilakukan hanya berdasarkan ingatan pasien dan rekam medis yang dibuat oleh para klinisi pada saat pasien pertama kali datang. Dogra 2010 dalam sebuah penelitian epidemiologi melaporkan bahwa psoriasis dua kali lebih sering dijumpai pada laki- Universitas Sumatera Utara laki dibanding perempuan dan sebagian besar pasien berada pada dekade ke-3 atau ke-4 kehidupannya. Kaur 1997 melakukan penelitian pada 1220 orang pasien psoriasis vulgaris di India, melaporkan bahwa psoriasis vulgaris dapat terjadi pada bayi sampai dengan dekade ke-8 kehidupan dengan usia rerata sekitar 33,6 tahun. Pada perempuan didapati usia rerata yang lebih rendah yaitu 27,6 tahun dibandingkan dengan laki-laki yaitu 30.9 tahun. 48 Nevitt 1996 dalam penelitiannya melaporkan bahwa usia rerata pasien psoriasis ialah 33 tahun dan 75 kasus psoriasis terjadi sebelum usia 46 tahun. 48 Tabel 4.4 Karakteristik derajat keparahan psoriasis vulgaris berdasarkan kelompok usia 25 Usia tahun Kasus Ringan Sedang Berat n n n 15 – 30 2 28,6 2 20 3 42,8 31 – 45 8 61,5 7 70 2 28,6 46 – 60 3 23,1 1 10 2 28,6 Total 13 100 10 100 7 100 Berdasarkan tabel 4.4 dari 13 orang pasien psoriasis vulgaris derajat ringan, subyek terbanyak berusia antara 31-45 tahun yaitu Universitas Sumatera Utara sebanyak 8 orang 61,5. Pada pasien psoriasis vulgaris derajat sedang, subyek terbanyak berusia antara 31-45 tahun 70. Sementara pada pasien psoriasis vulgaris derajat berat, subyek terbanyak berusia antara 15-30 tahun 42,8. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Gupta et al. 1995 pada 215 orang pasien psoriasis, yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan derajat keparahan psoriasis yang signifikan berdasarkan usia serta jenis kelamin. 50

4.2 Profil Kadar Prolaktin dalam Serum pada Berbagai