android:layout_height=match_parent android:layout_gravity=center
android:background=drawablelatar_dua android:orientation=vertical
tools:context=.data
Button android:id=+idbuttonTambahBiodata
android:layout_width=186dp android:layout_height=wrap_content
android:layout_gravity=center
android:text=Tambah Calon HorizontalScrollView
android:id=+idhorizontalScrollView android:layout_width=match_parent
android:layout_height=wrap_content
ScrollView android:id=+idverticalScrollView
android:layout_width=wrap_content android:layout_height=match_parent
TableLayout android:id=+idtableBiodata
android:layout_width=match_parent android:layout_height=wrap_content
TableLayout ScrollView
HorizontalScrollView
LinearLayout
10. hasil_saw_wsm.xml
?xml version=1.0 encoding=utf-8? LinearLayout xmlns:android=http:schemas.android.comapkresandroid
android:layout_width=match_parent android:layout_height=match_parent
android:background=drawablelatar_dua android:orientation=vertical
HorizontalScrollView android:id=+idhorizontalScrollView1
android:layout_width=match_parent android:layout_height=wrap_content
ScrollView android:id=+idscrollView1
android:layout_width=match_parent android:layout_height=wrap_content
LinearLayout android:layout_width=match_parent
android:layout_height=match_parent android:orientation=vertical
TextView android:id=+idTextView01
android:layout_width=match_parent android:layout_height=wrap_content
android:gravity=center|left android:text=stringwsm
android:textAppearance=?android:attrtextAppearanceLarge TableLayout
android:id=+idtableLayoutWSM android:layout_width=match_parent
android:layout_height=fill_parent TableLayout
TextView android:id=+idtextView1
android:layout_width=match_parent android:layout_height=wrap_content
android:gravity=center|left android:text=stringsaw
android:textAppearance=?android:attrtextAppearanceLarge TableLayout
android:id=+idtableLayoutSAW android:layout_width=match_parent
android:layout_height=wrap_content TableLayout
LinearLayout ScrollView
HorizontalScrollView
LinearLayout
11. spinner_manual.xml
?xml version=1.0 encoding=utf-8? TextView xmlns:android=http:schemas.android.comapkresandroid
android:id=+idcust_view android:layout_width=match_parent
android:layout_height=36dp android:gravity=left|center_vertical
android:textColor=fff android:padding=10dp
12. about.xml
?xml version=1.0 encoding=utf-8? LinearLayout xmlns:android=http:schemas.android.comapkresandroid
android:layout_width=match_parent android:layout_height=match_parent
android:background=drawableabout android:orientation=vertical
LinearLayoutk
CURRICULUM VITAE
Nama Lengkap : Ananda Putr i Ritonga
Nama Nama Panggilan : Nanda
Tempat Tgl. Lahir : Medan, 18 Apr il 1992
Jenis Kelamin : Per empuan
Agama : Islam
War ga Negar a : Indonesia
Alamat : Jl. Flor a VI No.69 Komplek
Kejekasaan Medan No. HP :085778107176
Email :anandaputr ir itongagmail.com Status
:Belum Menikah
Latar Belakang Pendidikan
1. SD Yayayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyah
2. SMP SMP Neger i 1 Medan
3. SMA SMK Neger i 10Medan
4. Univer sitas Univer sitas Sumater a Utar a
Pengalaman Kerja
No Instansi Lembaga
Jabatan Posisi Tahun
1 SMKS Nusa Penida
Medan Pengajar
2012- 2015
Softw ar e Aplikasi : Micr osoft Office, Photoshop , Dr eamw eaver , Flash
Bahasa Pemr ogr aman : C+ + , C
Simulator : Matlab
Data Pribadi
Kemampuan dalam Bidang Komputer
Pengalaman Organisasi
sss
No Nama Or ganisasi
Jabatan Tahun
Menjabat 1
IMILKOM Bendahar a
Dana dan Usaha
2013-2014
DAFTAR PUSTAKA
Afshari, Ali Reza, Mojahid, Majid, Yusuff Rosnah. 2010. SimpleAdditive Weighting Approach to Personnel Selection Problem, International Journal of
Innovation, Management and Technology. 1,5,1-5. Ariyanto .2012. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik dengan
Metode Simple Additive Weighting Studi Kasus : Pamella Swalayan. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Falah, M.F. 2014.SistemPendukungKeputusanPemilihanSiswaBerprestasdengan Metode Simple Addative Weighting Weighted Sum Model Studikasus : MIN Tanjung
Sari Medan Selayang .Skripsi.Medan :Sumatera Utara.
Hartini, D.C. Ruskan, E.L Ibrahim,A. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel di Kota Palembang Dengan Metode Simple Addictive Weighting
SAW. Jurnal Sistem InformasiJSI. 5,1,546-565
Kasman, A.D. 2013. Kolaborasi Dahsyat Android dengan PHP MYSQL. Yogyakarta: Lokomedia.
Pristiwanto.2014.Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Simple Addictive Weighting Untuk Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi.INTI. 2,1,11-15.
Sugiyono Agani,N. 2012. Model Peta Digital Rawan Sambaran Petir Dengan Menggunakan Metode SAW Simple Addictive Weighting : Studi Kasus Propinsi
Lampung. TELEMATIKA MKOM.4,1,90-96.
Triantaphyllou Mann,S.H. An Examination of the Effectiviness of Multi- Dimensional Decision-Making Methods: A Decision-Making Paradox. USA:
Department of Industrial and Management Systems Engineering The Pennsylvania State University.
Triantaphyllou,E Sanchez. 1997. A Sensitivity Analysis Approach For Some Deterministic Multi-Criteria Decision Making Methods. Decision Sciences. 28,1,
151-194.
Usito,N.J. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Proses Belajar Mengajar Menggunakan Metode Simple Addictive SAW. Tesis. Universitas Diponegoro
Semarang : Jawa Tengah. 51
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem
Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi persoalan-persoalan yang akan muncul dalam pembuatan sistem, hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan yang berarti pada saat
perancangan sistem, sehingga sistem yang dirancang berjalan dengan baik dan tepat guna.
Sistem yang dibangun ini akan melakukan perhitungan pemilihan calon ketua OSIS. Sistem ini dirancang dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighting dan
Weighted Sum Model dalam pemilihan calon ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan.
4.1.1. Analisis Masalah SMK Swasta Nusa Penida Medan memiliki kegiatan OSIS untuk membantu kegiatan diluar
pembelajaran sekolah, yang dimana pemilihannya terdiri dari beberapa kandidat peserta. Hasil dari pemilihan ini adalah terpilihnya satu orang siswa SMK Swasta Nusa Penida Medan
menjadi ketua OSIS. Hal tersebut tentunya didasari oleh berbagai kriteria yang telah ditentukan dalam proses pemilihan, yaitu ketidak hadiran, interaksi, kelakuan, kebersihan,
tanggung jawab, kreatifitas, keaktifan dan disiplin.
Untuk memilih seorang ketua OSIS, perhitungan dari banyak kandidat dan kriteria yang ada memiliki waktu yang cukup lama untuk dilakukan secara manual
Dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan pemilihan Calon Ketua OSIS,
Universitas Sumatera Utara
proses perhitungan akan menjadi lebih mudah dan cepat. Aplikasi ini hanya ditujukan untuk permasalahan pemilihan calon ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan, maka
aplikasi yang dibangun berbasis Android.
Untuk mengidentifikasi masalah tersebut digunakan diagram Ishikawa fishbone diagram. Diagram Ishikawa merupakan alat yang digunakan untuk mengidentifikasi berbgai
faktor permasalahan yang berpengaruh secara signifikan terhadap output perusahaan. Diagram ini membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan yang sedang
dihadapi.
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa untuk Analisis Masalah Sistem
4.1.2. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis Kebutuhan Sistem meliputi analisis kebutuhan fungsional sistem dan analisis
kebutuhan non-fungsional sistem.
4.1.2.1. Kebutuhan Fungsional Sistem Kebutuhan fungsional yang harus dimiliki oleh Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Calon Ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan adalah : 1. Sistem dapat menerima inputan data dan kriteria siswa.
2. Sistem dapat mengetahui siapa yang layak terpilih menjadi calon ketua OSIS berdasarkan
metode Simple Additive Weighting dan Weighted Sum Model 3. Sistem dapat menampilkan hasil perhitungan pemilihan calon ketua OSIS berdasarkan
metode Simple Additive Weighting dan Weighted Sum Model. 15
proses perhitungan akan menjadi lebih mudah dan cepat. Aplikasi ini hanya ditujukan untuk permasalahan pemilihan calon ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan, maka
aplikasi yang dibangun berbasis Android.
Untuk mengidentifikasi masalah tersebut digunakan diagram Ishikawa fishbone diagram. Diagram Ishikawa merupakan alat yang digunakan untuk mengidentifikasi berbgai
faktor permasalahan yang berpengaruh secara signifikan terhadap output perusahaan. Diagram ini membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan yang sedang
dihadapi.
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa untuk Analisis Masalah Sistem
4.1.2. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis Kebutuhan Sistem meliputi analisis kebutuhan fungsional sistem dan analisis
kebutuhan non-fungsional sistem.
4.1.2.1. Kebutuhan Fungsional Sistem Kebutuhan fungsional yang harus dimiliki oleh Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Calon Ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan adalah : 1. Sistem dapat menerima inputan data dan kriteria siswa.
2. Sistem dapat mengetahui siapa yang layak terpilih menjadi calon ketua OSIS berdasarkan
metode Simple Additive Weighting dan Weighted Sum Model 3. Sistem dapat menampilkan hasil perhitungan pemilihan calon ketua OSIS berdasarkan
metode Simple Additive Weighting dan Weighted Sum Model. 15
proses perhitungan akan menjadi lebih mudah dan cepat. Aplikasi ini hanya ditujukan untuk permasalahan pemilihan calon ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan, maka
aplikasi yang dibangun berbasis Android.
Untuk mengidentifikasi masalah tersebut digunakan diagram Ishikawa fishbone diagram. Diagram Ishikawa merupakan alat yang digunakan untuk mengidentifikasi berbgai
faktor permasalahan yang berpengaruh secara signifikan terhadap output perusahaan. Diagram ini membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan yang sedang
dihadapi.
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa untuk Analisis Masalah Sistem
4.1.2. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis Kebutuhan Sistem meliputi analisis kebutuhan fungsional sistem dan analisis
kebutuhan non-fungsional sistem.
4.1.2.1. Kebutuhan Fungsional Sistem Kebutuhan fungsional yang harus dimiliki oleh Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Calon Ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan adalah : 1. Sistem dapat menerima inputan data dan kriteria siswa.
2. Sistem dapat mengetahui siapa yang layak terpilih menjadi calon ketua OSIS berdasarkan
metode Simple Additive Weighting dan Weighted Sum Model 3. Sistem dapat menampilkan hasil perhitungan pemilihan calon ketua OSIS berdasarkan
metode Simple Additive Weighting dan Weighted Sum Model. 15
Universitas Sumatera Utara
4.1.2.2. Kebutuhan Non-Fungsional Sistem Untuk mendukung kinerja sistem, sistem sebaiknya dapat berfungsi sebagai berikut :
1. Sistem dapat melakukan perhitungan pemilihan calon ketua OSIS secara cepat. 2. Sistem harus mudah digunakan sehingga dapat dioperasikan dengan baik oleh pengguna.
4.1.3. Pemodelan Pemodelan sistem dilakukan untuk memperoleh gambaran jelas tentang hal-hal apa saja yang
harus dilakukan oleh sebuah sistem sehingga sistem dapat berfungsi sesuai dengan kegunaannya.
Pada penelitian ini digunakan UML Unified Modeling Language sebagai bahasa pemodelan untuk mendesain dan merancang Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon
Ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan. Model UML yang digunakan antara lain use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.
4.1.3.1. Use Case Diagram Use Case Diagram adalah sebuah diagram yang dapat merepresentasikan interaksi yang
terjadi antara user dengan sistem. Use Case Diagram akan menjelaskan fungsi apa saja yang dikerjakan oleh sistem.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Ketua OSIS
Pada Gambar 3.2 dapat dilihat user dapat memilih 2 aksi yaitu tambah data dan mendapatkan hasil perhitungan serta perangkingan dari sistem berdasarkan metode WSM dan
SAW. Proses Perhitungan Pemilihan Calon Ketua OSIS, dapat dinyatakan dalam Tabel 3.1 dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Tabel Use Case dalam Proses Perhitungan Pemilihan Calon Ketua OSIS
Name Proses Perhitungan Pemilihan Calon Ketua OSIS
Actors Guru dan Staff yang telah ditentukan
Description Use Case ini mendeskripsikan proses perhitungan dalam
pemilihan calon ketua OSIS pada SMK swasta Nusa Penida Basic Flow
Guru dan Staff akan memasukkan seluruh daftar nama dan bobot kriteria calon ketua OSIS
Alternate Flow Guru dan Staff dapat kembali ke tampilan awal dan memilih
metode lainnya Pre Condition
Guru dan Staff dapat melihat nilai kriteria dari setiap alternatif yang ada
Post Condition Guru dan Staff mengetahui siapa yang terpilih menjadi ketua
OSIS Adapun Activity Diagram untuk proses Perhitungan Pemilihan Calon Ketua OSIS
pada SMK Swasta Nusa Penida dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.3 Activity Diagram untuk Daftar Calon
Pada gambar 3.3 dapat dilihat pengguna melakukan pemilihan tambah data kemudian sistem menampilkan form tambah data dan pengguna memasukkan data sesuai form yang disediakan
sistem, setelah itu pengguna menyimpan data serta sistem juga melakukan proses penyimpanan data.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Activity Diagram untuk WSM dan SAW
Pada Gambar 3.4 dapat dilihat pengguna memilih metode WSM dan SAW lalu melakukan pemilihan periode yang ingin ditampilkan, sistem mengambil data sesuai periode dan
melakukan perhitungan dengan metode WSM dan SAW serta menampilkan hasil perangkingan dari setiap alternatif.
4.1.3.2. Analisis Proses Sistem Berikut ini akan dijelaskan mengenai proses memasukkan data dan proses perhitungan yang
terjadi pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan dengan menggunakan Sequence diagram.
Pada proses Perhitungan Pemilihan Calon Ketua OSIS, sistem dapat melakukan perhitungan dengan kedua metode, maka Sequence Diagram diperlihatkan pada Gambar 3.5
dan Gambar 3.6 berikut. 19
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5 Sequence Diagram untuk Daftar Calon
Gambar 3.6 Sequence Diagram untuk WSM dan SAW
Pada Gambar 3.6 terlihat bahwa pengguna mengakses form perhitungan dengan kedua metode, kemudian sistem akan menampilkan form perhitungan dengan kedua metode dan
pengguna dapat melihat hasil perhitungan serta perangkingannya. 20
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.3. Flowchart Sistem Berikut adalah flowchart Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Ketua OSIS SMK
Swasta Nusa Penida Medan.
Gambar 3.7 Flowchart Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Ketua OSIS
Pada Gambar 3.7 jika pengguna mengakses form tambah calon maka akan muncul form nama calon beserta kriteria yang dapat disimpan, data yang telah disimpan akan di tampilkan
oleh sistem. Jika tidak maka akan keluar pilihan lain yang berupa WSM dan SAW, jika pengguna mengakses form WSM dan SAW maka akan muncul form pemilihan periode
setelah periode dipilih maka sistem akan menampilkan hasil perangkingan. Jika tidak maka akan keluar pilihan terakhir yaitu form About.
4.2. Perancangan Sistem
Proses perancangan antarmuka interface sebuah sistem adalah proses yang cukup penting dalam perancangan sebuah sistem. Sebuah antarmuka harus dirancang dengan
memperhatikan faktor pengguna sehingga sistem yang dibangun dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan untuk digunakan oleh pengguna.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1. Tampilan Awal Tampilan awal dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Ketua OSIS pada SMK
Swasta Nusa Penida Medan. Pada tampilan ini disajikan form yang akan dipilih oleh pengguna untuk menggunakan aplikasi.
Gambar 3.8 Tampilan Awal Pemilihan Calon Ketua OSIS
4.2.2. Antarmuka Daftar Calon Tampilan Input Data adalah tampilan awal dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Calon Ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan. Pada tampilan ini disajikan form yang akan diisi oleh pengguna untuk menyimpan data nilai kriteria dari setiap alternatif. Pada
form ini juga ditampilkan data dan seluruh alternatif yang telah disimpan serta menu ubah dan hapus.
Gambar 3.9 Antarmuka Input Data Pemilihan Calon Ketua OSIS
4.2.1. Tampilan Awal Tampilan awal dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Ketua OSIS pada SMK
Swasta Nusa Penida Medan. Pada tampilan ini disajikan form yang akan dipilih oleh pengguna untuk menggunakan aplikasi.
Gambar 3.8 Tampilan Awal Pemilihan Calon Ketua OSIS
4.2.2. Antarmuka Daftar Calon Tampilan Input Data adalah tampilan awal dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Calon Ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan. Pada tampilan ini disajikan form yang akan diisi oleh pengguna untuk menyimpan data nilai kriteria dari setiap alternatif. Pada
form ini juga ditampilkan data dan seluruh alternatif yang telah disimpan serta menu ubah dan hapus.
Gambar 3.9 Antarmuka Input Data Pemilihan Calon Ketua OSIS
4.2.1. Tampilan Awal Tampilan awal dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Ketua OSIS pada SMK
Swasta Nusa Penida Medan. Pada tampilan ini disajikan form yang akan dipilih oleh pengguna untuk menggunakan aplikasi.
Gambar 3.8 Tampilan Awal Pemilihan Calon Ketua OSIS
4.2.2. Antarmuka Daftar Calon Tampilan Input Data adalah tampilan awal dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Calon Ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan. Pada tampilan ini disajikan form yang akan diisi oleh pengguna untuk menyimpan data nilai kriteria dari setiap alternatif. Pada
form ini juga ditampilkan data dan seluruh alternatif yang telah disimpan serta menu ubah dan hapus.
Gambar 3.9 Antarmuka Input Data Pemilihan Calon Ketua OSIS
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.10 Antarmuka List Pemilihan Calon Ketua OSIS
Keterangan : 1. Kolom kriteria dari setiap alternatif
2. Tombol ubah untuk mengubah data dari setiap alternatif 3. Tombol hapus untuk menghapus data dari setiap alternatif
4. List nama dari setiap alternatif 5. Tombol tambah calon ketua OSIS
6. kolom ID dari setiap alternatif 7. kolom nama dari setiap alternatif
8. List nama calon ketua OSIS
4.2.3. Antarmuka Perhitungan dengan Metode SAW dan WSM Pada Tampilan Perhitungan dengan metode SAW dan WSM, akan ditampilkan data yang
telah disimpan dan pengguna dapat melihat hasil perhitungan dengan kedua metode tersebut, yang hasilnya akan ditampilkan pada form tersebut
Gambar 3.11 Antarmuka Perhitungan dengan Metode SAW dan WSM
Gambar 3.10 Antarmuka List Pemilihan Calon Ketua OSIS
Keterangan : 1. Kolom kriteria dari setiap alternatif
2. Tombol ubah untuk mengubah data dari setiap alternatif 3. Tombol hapus untuk menghapus data dari setiap alternatif
4. List nama dari setiap alternatif 5. Tombol tambah calon ketua OSIS
6. kolom ID dari setiap alternatif 7. kolom nama dari setiap alternatif
8. List nama calon ketua OSIS
4.2.3. Antarmuka Perhitungan dengan Metode SAW dan WSM Pada Tampilan Perhitungan dengan metode SAW dan WSM, akan ditampilkan data yang
telah disimpan dan pengguna dapat melihat hasil perhitungan dengan kedua metode tersebut, yang hasilnya akan ditampilkan pada form tersebut
Gambar 3.11 Antarmuka Perhitungan dengan Metode SAW dan WSM
Gambar 3.10 Antarmuka List Pemilihan Calon Ketua OSIS
Keterangan : 1. Kolom kriteria dari setiap alternatif
2. Tombol ubah untuk mengubah data dari setiap alternatif 3. Tombol hapus untuk menghapus data dari setiap alternatif
4. List nama dari setiap alternatif 5. Tombol tambah calon ketua OSIS
6. kolom ID dari setiap alternatif 7. kolom nama dari setiap alternatif
8. List nama calon ketua OSIS
4.2.3. Antarmuka Perhitungan dengan Metode SAW dan WSM Pada Tampilan Perhitungan dengan metode SAW dan WSM, akan ditampilkan data yang
telah disimpan dan pengguna dapat melihat hasil perhitungan dengan kedua metode tersebut, yang hasilnya akan ditampilkan pada form tersebut
Gambar 3.11 Antarmuka Perhitungan dengan Metode SAW dan WSM
Universitas Sumatera Utara
4.2.4. Antarmuka About Pada Tampilan About akan dijelaskan secara singkat mengenai OSIS SMK Swasta Nusa
Penida Medan, yang ditampilkan pada form tersebut.
Gambar 3.12 Antarmuka About
4.2.4. Antarmuka About Pada Tampilan About akan dijelaskan secara singkat mengenai OSIS SMK Swasta Nusa
Penida Medan, yang ditampilkan pada form tersebut.
Gambar 3.12 Antarmuka About
4.2.4. Antarmuka About Pada Tampilan About akan dijelaskan secara singkat mengenai OSIS SMK Swasta Nusa
Penida Medan, yang ditampilkan pada form tersebut.
Gambar 3.12 Antarmuka About
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahapan yang harus dilalui dalam proses pengembangan
perangkat lunak dari suatu sistem. Tahap ini dilakukan setelah terlebih dahulu melalui tahap analisis dan perancangan sistem yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
4.1.1. Implementasi Metode Simple Additive Weighting Penerapan Metode Simple Additive Weighting dalam sistem yang dibuat adalah pada proses
perhitungan dengan metode Simple Additive Weighting dalam pemilihan calon ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan. Seluruh siswa yang aktif mengikuti kegiatan belajar
mengajar di SMK Swasta Nusa Penida Medan akan dijadikan alternatif dalam mengambil keputusan siapa yang berhak dipilih menjadi calon ketua OSIS.
Adapun langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan normalisasi nilai criteria dari seluruh alternatif yang telah dimasukkan kedalam sistem. Selanjutnya data hasil proses
normalisasi tersebut dikalikan dengan bobot dari kriteria yang ditentukan. Selanjutnya hasil perkalian data dengan semua criteria akan dijumlahkan untuk memperoleh nilai SAW dari
setiap alternatif.
4.1.2. Implementasi Weighted Sum Model Penerapan Metode Weighted Sum Model dalam sistem yang dibuat adalah pada
proses perhitungan dengan metode Weighted Sum Model dalam pemilihan calon ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan. Seluruh siswa yang aktifmengikuti kegiatan belajar
mengajar di SMK Swasta Nusa Penida Medanakan dijadikan alternatif dalam mengambil keputusan siapa yang berhak dipilih menjadi calon ketua OSIS.
Universitas Sumatera Utara
Adapun langkah yang dilakukan untuk memperoleh nilai WSM dari setiap alternative adalah melakukan perkalian bobot dari kriteria yang ditentukan dengan data nilai criteria dari
seluruh alternatif. Selanjutnya hasil perkalian data dengan semua criteria akan dijumlahkan untuk memperoleh nilai WSM dari setiap alternatif.
4.2. Antarmuka Sistem
Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan ini terdapat empat tampilan, yaitu :
1. Tampilan Awal 2. Daftar Calon
3. WSM dan SAW 4. About
4.2.1. Tampilan Awal Tampilan Awal adalah tampilan pertama yang muncul saat sistem dijalankan. Tampilan ini
berisikan form yang akan dipilih oleh pengguna untuk menggunakan sistem.
Gambar 4.1 TampilanAwal
Universitas Sumatera Utara
4.2.2. TampilanDaftar Calon Pada Menu DaftarCalonterdapat satu button tambah calon untuk menginput nama dan kriteria
calon ketua OSIS, dan setelah diinput dalam menu ini juga terdapat tampilan seluruh calon ketua OSIS yang dimana setiap calon memiliki menu ubah dan hapus pada menu actionnya.
Gambar 4.2 Tampilan Menu Daftar Calon
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. Tampilan Menu WSM dan SAW Pada Menu WSM dan SAW ini menampilkan hasil perhitungan dan perengkingan dari setiap
alternatif yang ada berdasarkan kedua metode dan periodisasinya.
Gambar 4.3Tampilan Menu Periodisasi
28
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Tampilan Menu WSM dan SAW
4.2.4. Tampilan Menu About Pada menu ini, akan diberikan petunjuk penggunaan dari Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Calon Ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan.
Gambar 4.5 Tampilan Menu About
Universitas Sumatera Utara
4.3. Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja sistem dalam melakukan proses perhitungan pemilihan calon ketua OSIS menggunakan Metode Simple Additive
Weighting dan Weighted Sum Model. Hasil yang diberikan oleh kedua metode nantinya berupa rangking dari peringkat awal sampai akhir. Bobot dari kriteria yang ditetapkan dapat
dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1. Tabel Bobot Kriteria Kriteria
Bobot
Ketidak hadiran 10
Interaksi 20
Kelakuan 10
Kebersihan 10
Tanggung Jawab 20
Kreatif 10
Aktif 10
Disiplin 10
Dari data yang telah dikumpulkan, maka dapat dilihat perolehan hasil dari perhitungan manual dan perhitungan sistem. Berikut adalah gambar hasil perhitungan manual
dari kedua metode.
Tahun 2011 Perhitungan WSM dengan rumus 1 sebagai berikut :
= .
, =
, , …
Keterangan : Ai
= referensi
∑
= hasil penjumlahan n
= batas atas j
= batas bawah w
= bobot u
= kriteria 30
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Perhitungan WSM tahun 2011
Perhitungan SAW dengan rumus sebagai berikut, dimana nilai ketidakhadiran adalah atribut kerugian yang dihitung menggunakan rumus2 biayacost dan selebihnya atribut
keuntungan yang dihitung dengan rumus3 keuntungan, setelah mendapatkan hasil dari rumus pertama lanjut ke rumus4 yaitu perkalian matriks rating kepentingan bobot w dan
rating r sehingga mendapatkan hasil V sebagai nilai Matriks.
rumus2
rumus3
rumus4 31
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Perhitungan SAW tahun 2011
Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa pada metode WSM memiliki nilai total rata-rata 4,88 dan SAW memiliki nilai total rata-rata 0,69 dengan kesamaan pada peringkat
pertama, yang mana peringkat tersebut akan dijadikan acuan untuk pemilihan calon ketua OSIS untuk periode berikutnya. Berikut adalah gambar perhitungan dari sistem yang dihitung
sama dengan rumus diperhitungan manual sebelumnya. 32
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6 Perhitungan Sistem WSM tahun 2011
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7 Perhitungan Sistem SAW tahun 2011
Dalam perhitungan sistem juga ditemukan kesamaan peringkat dalam pemilihan calon ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan, yaitu siswa yang bernama Rizka Monica
sebagai peringkat pertama dalam metode WSM maupun SAW.
Tahun 2012 Perhitungan WSM dengan rumus 1
Tabel 4.4 Perhitungan WSM tahun 2012
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan SAW dengan rumus sebagai berikut, dimana nilai ketidakhadiran adalah atribut kerugian yang dihitung menggunakan rumus2 biayacost dan selebihnya atribut
keuntungan yang dihitung dengan rumus3 keuntungan, setelah mendapatkan hasil dari rumus pertama lanjut ke rumus4 yaitu perkalian matriks rating kepentingan bobot w dan
rating r sehingga mendapatkan hasil V sebagai nilai Matriks.
Tabel 4.5 Perhitungan SAW tahun 2012
Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa pada metode WSM memiliki nilai total rata-rata 5,26 dan SAW memiliki nilai total rata-rata 0,77 dengan kesamaan pada peringkat
pertama, yang mana peringkat tersebut akan dijadikan acuan untuk pemilihan calon ketua OSIS untuk periode berikutnya. Berikut adalah gambar perhitungan dari sistem yang dihitung
sama dengan rumus diperhitungan manual sebelumnya. 35
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8 Perhitungan Sistem WSM tahun 2012
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9 Perhitungan Sistem SAW tahun 2012
Dalam perhitungan sistem juga ditemukan kesamaan peringkat dalam pemilihan calon ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan, yaitu siswa yang bernama Suwandi,
M.Ridoan Sitorus dan Martono yang memiliki jumlah nilai yang sama sebagai peringkat pertama dalam metode WSM maupun SAW.
Universitas Sumatera Utara
Tahun 2013 Perhitungan WSM dengan rumus 1
Tabel 4.6 Perhitungan WSM tahun 2013
Perhitungan SAW dengan rumus sebagai berikut, dimana nilai ketidakhadiran adalah atribut kerugian yang dihitung menggunakan rumus2 biayacost dan selebihnya atribut
keuntungan yang dihitung dengan rumus3 keuntungan, setelah mendapatkan hasil dari rumus pertama lanjut ke rumus4 yaitu perkalian matriks rating kepentingan bobot w dan
rating r sehingga mendapatkan hasil V sebagai nilai Matriks.
Tabel 4.7 Perhitungan SAW tahun 2013
Universitas Sumatera Utara
Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa pada metode WSM memiliki nilai total rata-rata 5,17 dan SAW memiliki nilai total rata-rata 0,73 dengan kesamaan pada peringkat
pertama, yang mana peringkat tersebut akan dijadikan acuan untuk pemilihan calon ketua OSIS untuk periode berikutnya. Berikut adalah gambar perhitungan dari sistem yang dihitung
sama dengan rumus diperhitungan manual sebelumnya.
Gambar 4.10 Perhitungan Sistem WSM tahun 2013
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.11 Perhitungan Sistem SAW tahun 2013
Universitas Sumatera Utara
Dalam perhitungan sistem juga ditemukan kesamaan peringkat dalam pemilihan calon ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan, yaitu siswa yang bernama Dahlia
Handayani sebagai peringkat pertama dalam metode WSM maupun SAW.
Tahun 2014 Perhitungan WSM dengan rumus 1
Tabel 4.8 Perhitungan WSM tahun 2014
Perhitungan SAW dengan rumus sebagai berikut, dimana nilai ketidakhadiran adalah atribut kerugian yang dihitung menggunakan rumus2 biayacost dan selebihnya atribut
keuntungan yang dihitung dengan rumus3 keuntungan, setelah mendapatkan hasil dari rumus pertama lanjut ke rumus4 yaitu perkalian matriks rating kepentingan bobot w dan
rating r sehingga mendapatkan hasil V sebagai nilai Matriks .
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Perhitungan SAW tahun 2014
Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa pada metode WSM memiliki nilai total rata-rata 5,29 dan SAW memiliki nilai total rata-rata 0,79 dengan kesamaan pada peringkat
pertama, yang mana peringkat tersebut akan dijadikan acuan untuk pemilihan calon ketua OSIS untuk periode berikutnya. Berikut adalah gambar perhitungan dari sistem yang dihitung
sama dengan rumus diperhitungan manual sebelumnya. 42
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.12 Perhitungan Sistem WSM tahun 2014
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.13 Perhitungan Sistem SAW tahun 2014
Dalam perhitungan sistem juga ditemukan kesamaan peringkat dalam pemilihan calon ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan, yaitu siswa yang bernama Dedi Setiawan
sebagai peringkat pertama dalam metode WSM maupun SAW.
Tahun 2015 Perhitungan WSM dengan rumus 1
Tabel 4.10 Perhitungan WSM tahun 2015
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan SAW dengan rumus sebagai berikut, dimana nilai ketidakhadiran adalah atribut kerugian yang dihitung menggunakan rumus2 biayacost dan selebihnya atribut
keuntungan yang dihitung dengan rumus3 keuntungan, setelah mendapatkan hasil dari rumus pertama lanjut ke rumus4 yaitu perkalian matriks rating kepentingan bobot w dan
rating r sehingga mendapatkan hasil V sebagai nilai Matriks.
Tabel 4.11 Perhitungan SAW tahun 2015
Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa pada metode WSM memiliki nilai total rata-rata 5,21 dan SAW memiliki nilai total rata-rata 0,71 dengan kesamaan pada peringkat
pertama, yang mana peringkat tersebut akan dijadikan acuan untuk pemilihan calon ketua OSIS untuk periode berikutnya. Berikut adalah gambar perhitungan dari sistem yang dihitung
sama dengan rumus diperhitungan manual sebelumnya. 45
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.14 Perhitungan SistemWSM
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.15 Perhitungan Sistem SAW
Dalam perhitungan sistem juga ditemukan kesamaan peringkat dalam pemilihan calon ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan, yaitu siswa yang bernama Alimansyah
sebagai peringkat pertama dalam metode WSM maupun SAW. 47
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
BerdasarkanhasildariimplementasidanpengujianSistemPendukungKeputusanPemilihanCalon Ketua OSIS pada SMK Swasta Nusa Penida Medan denganMetode Simple Additive
Weighting dan Weighted Sum Model, makadapatdisimpulkanbahwa :
1. Hasil perhitungan menggunakan metode WSM memiliki nilai total rata-rata 4,88 pada tahun 2011, pada tahun 2012 sebesar 5,26, pada tahun 2013 sebesar 5,17, pada tahun
2014 sebesar 5,29 dan pada tahun 2015 sebesar 5,21. Metode SAW memiliki nilai total rata-rata 0,69 pada tahun 2011, pada tahun 2012 sebesar 0,77, pada tahun 2013 sebesar
0,73, pada tahun 2014 sebesar 0,79 dan pada tahun 2015 sebesar 0,71.
2. Setelah di uji dengan data 5 tahun, metode SAW menunjukkan tingkat kecocokan yang lebih tinggi daripada metode WSM. Sehingga dapat disimpulkan metode SAW lebih baik
daripada metode WSM. Karena didapat dari data tahun 2012 sesuai dengan hasil nyata pada sekolah pada saat itu M.Ridoan Sitorus yang menjadi ketua OSIS.
3. Parameter kerugian pada algoritma Simple Additive Weighting sangat mempengaruhi hasil pemilihan.
4. Sistem ini hanya digunakan untuk pemilihan ketua OSIS SMK swasta Nusa Penida Medan.
Universitas Sumatera Utara
4.1. Saran
Adapun saran yang dapatdiberikanuntukmengembangkanpenelitianiniadalahsebagaiberikut :
1. Untuk penelitian lebih lanjut ditambahkan button open file sehingga memasukkan data bisa dari beberapa file yang telah tersimpan bukan inputan secara manual.
2. Parameter yang digunakan sebaiknya ditambahkan sehingga ketua OSIS yang terpilih adalah yang terbaik.
3. Pada bagian hasil sebaiknya dibuat data terurut sehingga lebih mudah mendapatkan data 3 calon teratas.
4. Algoritma yang dibandingkan sebaiknya ditambahkan agar hasil yang didapat akan semakin maksimal.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung keputusan SPK atau dikenal dengan Decision Support System DSS pada tahun 1970-an sebagai pengganti istilah Managementinformation system MIS. Tetapi
pada dasarnya SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari MIS yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif dengan pemakainya, maksud dan tujuan dari
adanya sistem pendukung keputusan yaitu untuk mendukung pengambil keputusan memilih alternative keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi – informasi yang diperoleh
dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan serta menyelesaikan masalah – masalah bersifat terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstrukturPristiwanto, 2014.
2.1.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Aplikasi komponen-komponen sistem pendukung keputusan dapat terdiri dari subsistem, diantaranyaPristiwanto, 2014. :
1. Subsistem manajemen data. Subsistem manajemen data mencakup satu database yang
berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh sistem manajemen basisdata Data Base Management Systems DBMS. Subsistem manajemen data dapat
diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repositori untun data perusahaan yang relevan untuk pengambil keputusan. Biasanya data disimpan atau
diakses via server web databasel. Subsistem manajemen data dapat diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan.
Subsistem manajemen model. Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model
2. kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat.
3. Subsistem antarmuka pengguna. Pengguna berkomunikasi dengan dan